Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Integrating Interdisciplinary Islamic Studies With Al-Qur'an Based Project Based Learning: Exploring Concepts And Theories In The Context Of Integrated Islamic Schools Muhammad Al Husaini; Tarmizi Tahir; Zulkarnaen Ali Siddik; Jumadi; M. Nasor
Metakognisi Vol 5 No 2 (2023): Metakognisi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Babunnajah Pandeglang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57121/meta.v3i1.21

Abstract

This study aims to explore the integration of Interdisciplinary Islamic Studies with Al-Qur'an-based Project Based Learning (PBL) in education and examine the relationship between relevant concepts and theories. Through an in-depth literature review, this study investigates the core concepts of this approach and how it can be integrated into educational practices within Integrated Islamic Schools.
Analisis Metode Pembelajaran IPA Di Kelas IV Pada MI Darul Huda Burhan Abdullah; Dasep Supriatna; Hasbi; Syahwalan; M. Nasor
Metakognisi Vol 5 No 2 (2023): Metakognisi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Babunnajah Pandeglang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57121/meta.v5i2.67

Abstract

Tulisan ini menguraikan tentang kemungkinan terwujudnya pendidikan Islam yang bersifat transdisipliner: yaitu menghilangkan dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, serta mengembangkan pemahaman bahwa ada keterkaitan antara keduanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana. Sejumlah referensi dibahas dan dianalisis berdasarkan arah dan tujuan konsep transdisipliner. Padahal, dalam konteks pendidikan Islam, kurikulum transdisipliner yang harus dikembangkan harus bersifat holistik yang mencakup sejumlah persoalan yang tertutup bagi manusia dan mampu dikembangkan sebagai sumber daya manusia. Manusia sebagai makhluk misterius tidak bisa didekati dari satu disiplin ilmu saja. Manusia harus dipahami dari transdisiplin. Kemampuan yang diharapkan dalam pendidikan Islam dalam konsep transdisipliner adalah kemampuan memandang dunia sebagai suatu sistem nilai yang fungsi dan tugasnya berbeda-beda namun tetap berkaitan. Sistem koneksi dan interkoneksi ini hendaknya ditempatkan dalam bingkai keimanan dan amal shaleh.
Studi Islam Dalam Pendekatan Filsafat Dan Hadits Abdillah, Mahmudi; Astuti, Siwi; Sutijah; Mukti, Abdul; M. Nasor
Metakognisi Vol 5 No 2 (2023): Metakognisi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Babunnajah Pandeglang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57121/meta.v5i2.83

Abstract

Ciri pendekatan filsafat lebih sering mempertanyakan perihal kebenaran segala sesuatu dan prinsip Islam yang berpegang teguh pada kebenaran wahyu ilahi sebagai kebenaran hakiki kemudian seringkali menimbulkan ketidakpahaman Namun, Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ilmuwan muslim menemukan bahwa filsafat sebagai metodologi ilmiah yang dapat bersanding dengan ilmu agama tanpa mempertentangkan nilai-nilai kebenaran yang sudah ditetapkan dalam Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah studi Islam dalam pendekatan filsafat secara definitif deskriptif sebagai sebuah pendekatan penelitian. Penelitian ini menggunakan Library research dengan cara analisis data yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa studi Islam dalam pendekatan filsafat dan hadis dapat dicerna oleh beberapa tipologi di antaranya melalui tipologi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. sedangkan studi islam dalam pendekatan hadis memiliki dua macam metodologi yaitu diantaranya tekstual don kontekstual
Pendidikan Islam Dan Moderasi Beragama Dalam Studi Islam Interdispliner Muhamad Taufik; Ishak; Faruqi Hidayatulloh; Darussalam Malik; M. Nasor
Metakognisi Vol 5 No 2 (2023): Metakognisi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Babunnajah Pandeglang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57121/meta.v5i2.87

Abstract

Studi Islam semakin diminati oleh para peneliti, apalagi studi Islam semakin berkembang. Islam tidak lagi dipahami secara historis dan doktrinal, namun telah menjadi fenomena yang kompleks. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimulai dengan pencarian dan deskripsi informasi, pengumpulan data secara sistematis, dan interpretasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; Pendekatan interdisipliner merupakan pendekatan yang sangat penting untuk didorong, apalagi jika ingin digunakan untuk memahami pesan-pesan Islam yang terkandung dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Pendekatan interdisipliner merupakan pendekatan baru dalam mengkontekstualisasikan pesan-pesan Islam, peraturan Islam yang mengedepankan keterbukaan terhadap perbedaan yang ada dipandang sebagai sunnatullah dan rahmat bagi seluruh umat manusia.
Da'wah Nahdlatul Ulama In Increasing Tolerance Between Religious Communities Siti Wuryan; Mustofa, Muhamad Bisri; M. Nasor; Fauziah Hassan
Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama Vol. 5 No. 1 (2025): Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat of Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/moderatio.v5i1.9983

Abstract

Inter-religious tolerance is essential in maintaining social harmony and harmony in society. In Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) is an Islamic organization that has a major role in advocating the values of tolerance and diversity. In the context of Wana Village, Melinting Subdistrict, East Lampung Regency, the role of NU in strengthening interfaith tolerance is the main focus of this research. This research uses a qualitative approach with data collection techniques that include direct observation in the field, face-to-face interviews with informants, and documentation. Primary data was obtained directly from informants regarding NU's da'wah methods in improving interfaith tolerance in Wana Village, while secondary data included books, journals, scientific papers, and other online sources. The results showed that in Wana Village, the role of the Nahdlatul Ulama community in improving interfaith harmony is very important. As the religious majority and the largest group of religious adherents in the village, the NU community has a great responsibility in maintaining existing pluralism. Not only that, the role of the NU community also includes various efforts that must be carried out to maintain inter-religious harmony. In a life of tolerance, an attitude of openness, acceptance, and respect for differences is very important to maintain.
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PENGGUNA PRIMER DI MADRASAH IBTIDAIYAH PESAWARAN LAMPUNG Dede Sofian Permana; M. Nasor; Etika Pujianti
Journal of Islamic Education and Learning Vol. 2 No. 2 (2022): Journal of Islamic Education and Learning
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syrari’ah Daru ‘Ulum (STSDU) Lampung Timur.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63761/jiel.v2i2.42

Abstract

Kinerja kualitas layanan yang baik diharapkan dapat memenuhi harapan konsumen dan jika harapannya terpenuhi maka kepuasan masyarakat dapat terpenuhi baik dalam aspek bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, empati, dan jaminan yang merupakan indikator mutu layanan di Madrasah Ibtidaiyah Darul Huffaz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) aspek bukti fisik (tangibles), (2) aspek empati (empathy), (3) Aspek reliability, (4) Aspek Daya tanggap (responsiveness), dan (5) aspek Jaminan (assurance), di Madrasah Ibtidaiyah Darul Huffaz. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kulitatif dengan jenis deskriptif analisis. Dari data masing-masing dimensi mutu layanan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa: (1) Mutu layanan aspek bukti fisik (tangible) kersediaannya fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran, namun fasilitas perpustakaan dan ruang UKS serta mushola belum tersedia. Pihak Madrasah tetap memberikan layanan kesehatan dan sarana ruang baca dengan memanfaatkan ruang kelas yang tidak terpakai. Sedangkan untuk mengatasi ketiadaan mushola dengan melaksanakan praktek sholat di dalam kelas. (2) Mutu layanan aspek empati (emphaty) ditunjukkan dengan adanya kepedulian pada pengguna jasa dalam hal ini siswa, adanya perhatian pada siswa yang memiliki tingkat kemampuan dibawah rata-rata. (3) Mutu layanan aspek kehandalan (reliability) adalah dengan memberikan layanan yang sesuai dengan yang dijanjikan, setiap informasi yang disampaikan akurat dan tepat sasaran. (4) Mutu layanan aspek daya tanggap (responsiveness) pihak Madrasah Ibtidaiyah Darul Huffaz ditunjukan dengan kesediaan dan kemampuan membantu kesulitan yang dihadapi siswa serta merespon secara cepat setiap masukan baik kritik maupun saran. (5) Mutu layanan aspek jaminan (assurance) menciptakan kepercayaan dan memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa tingkat keberhasilan proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Darul Huffaz dan output cukup memuaskan. Kompetensi guru yang memadai berdasarkan tingkat pendidikan dan kepegawaian. Jaminan yang diberikan seperti jumlah kelulusan mencapai seratus persen, jumlah lulusan yang diterima di sekolah lanjutan negeri serta kemampuan akademik yang menonjol