Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FORMULASI OBAT KUMUR EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Julyanti, Ai Rian; Genatrika, Erza; Annissya, Widia Primi; Setyaningrum, Nenden; Ferliati, Rosi Eka; Pratama, Okta Nurandi
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i4.1151

Abstract

Yellow kepok banana peel (Musa paradisiaca L.) contains alkaloid, flavonoid, and tannin compounds that are known to have antibacterial activity. This study was conducted to determine the antibacterial activity of mouthwash from yellow kepok banana peel in inhibiting the growth of Streptococcus mutans. The yellow kepok banana peel used the maceration method with 96% ethanol solvent, then mouthwash preparation formulations with the extract concentrations of 2%, 4%, and 8%. The antibacterial activity of the mouthwash preparation was tested against Streptococcus mutans using the disc diffusion method. The results showed that the mouthwash formula of yellow kepok banana peel extract had inhibitory power on Streptococcus mutans bacteria with an inhibition zone of 9.52 mm in formula I, formula II 10.67 mm, and formula III 12.36 mm. Formulas I and II are classified as moderate antibacterial activity categories, while formula III is classified as having strong antibacterial activity. The results showed a p <0.05, meaning each test group has a significant difference. Formula III is the best formula because the resulting preparation is homogeneous, PH is 5, viscosity is 2.4 cP, the preparation is stable and formula III has the best antibacterial activity.
Pemanfaatan Kelapa Menjadi Cookies Blondo Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Julyanti, Ai Rian; Alfazri, Alfazri; Maharani, Ira; Zahara , Raisya Ataina; Falah, Sajida Al; Muhlaolatunnisa, Tania
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3873

Abstract

Stunting ialah suatu keadaan ketika tumbuh kembang anak terganggu dimana diakibatkan kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu lama. Stunting mempunyai pengaruh yang sangat besar pada kesehatan anak. Optimalisasi kebutuhan gizi anak supaya tumbuh kembangnya maksimal dan terhindar dari stunting. Kelapa banyak mengandung serat, lemak sehat, dan banyak vitamin sekaligus mineral dimana nutrisi yang baik bagi tubuh. Pembuatan cookies blondo diharapkan mampu menjadi salah satu upaya pencegahan stunting dengan memanfaatkan produk sampingan dari satntan kelapa yang mengandung banyak nutrisi baik bagi tubuh.  Hasil pre dan post-test sebelum dilakukan penyuluhan sebagian besar kompetensi peserta berada pada kategori kurang baik (60%), sebanyak 19 orang (40,42%). Sebanyak 17 orang (36,17%) termasuk dalam kategori cukup (70-80%) dan 11 orang (23,4%) termasuk dalam kategori baik (90-100%). Sesudah dilakukan penyuluhan materi, pengetahuan peserta sebagian besar berada pada kategori baik sejumlah 34 orang (72,34%) dan kategori cukup sejumlah 13 orang (27,66%). Hasil yang dicapai sebesar 72,34% yang menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat. sesudah pemaparan materi dan tes yang diberikan  pengetahuan mengenai stunting dan manfaat produk olahan kelapa yakni blondo sebagai pencegah stunting.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Pemanfaatan dan Pemilihan Bahan Baku Obat Tradisional di Daerah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Nurdianti, Lusi; Rahayuningsih, Nur; Wulandari, Winda Trisna; Aprillia, Ade Yeni; Idacahyati, Keni; Indra, Indra; Wardani, Gatut Ari; Setiawan, Fajar; Gustaman, Firman; Annissya, Widia Primi; Julyanti, Ai Rian
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.16066

Abstract

ABSTRAK Masyarakat daerah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya mata pencaharian utamanya adalah sebagai petani, sehingga tanaman tumbuh baik disana, pemanfaatan tanaman ini dapat dibuat untuk bahan baku jamu sehingga dapat memberdayakan dan mendorong masyarakat dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional. Memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah tanaman obat menjadi produk jamu yang bermanfaat bagi Kesehatan selain itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih jamu yang aman dan memiliki izin edar dari BPOM serta mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui usaha home industry berbasis produk jamu. Total peserta yang termasuk dalam kriteria inkulusi dalam kegiatan ini adalah 110 orang, penyuluhan yang dilakukan menggunakan metode presentasi dengan media spanduk, stiker, dan power point, selain itu dilakukan pretest dan post-test. Rata-rata pretest sebesar 58,41 dan post-test sebesar 92,95, berdasarkan hasil pengujian statistik nilai pretest dengan post-test memiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05). Program penyuluhan pemanfaatan Bahan Baku Obat Tradisional dalam pembuatan sediaan jamu dan cerdas memilih obat tradisional di Kampung Parunggolong desa Lengkong Barang kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan respon yang positif dari masyarakat setempat. Kata Kunci: Obat Tradisional, Jamu, Cikatomas  ABSTRACT The people of the Cikatomas area in Tasikmalaya Regency primarily earn their livelihood as farmers. The plants grown there are well-suited for use as raw materials in herbal medicines. Utilizing these plants can empower and encourage the community in their efforts to develop traditional health practices. Empowering the community with knowledge and skills to process medicinal plants into beneficial herbal products not only increases public awareness about the importance of selecting herbal medicines that are safe and approved by BPOM but also helps develop local economic potential through home-based businesses centered around herbal medicine products. A total of 110 participants met the inclusion criteria for this activity. The counseling was conducted using presentations with banners, stickers, and PowerPoint. Additionally, a pretest and post-test were administered. The pretest average score was 58.41, while the post-test average was 92.95. Based on statistical testing, there is a significant difference between the pretest and post-test scores (p < 0.05). The outreach program focused on the use of traditional medicinal raw materials for making herbal medicine preparations and smart selection of traditional medicines in Parunggolong Village, Lengkong Barang Village, Cikatomas District, Tasikmalaya Regency, was well-received by the local community. Keywords: Traditional Medicine, Jammu, Cikatomas
Program Penyuluhan Registrasi Produk Kosmetik untuk Meningkatkan Kesadaran Remaja di SMK Farmasi Bina Putera Nusantar Tasikmalaya Nurdianti, Lusi; Rahayuningsih, Nur; Indra, Indra; Setiawan, Fajar; Gustaman, Firman; Wulandari, Winda Trisna; Wardani, Gatut Ari; Aprillia, Ade Yeni; Annissya, Widia Primi; Julyanti, Ai Rian
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i5.19960

Abstract

ABSTRAK Kosmetik telah menjadi kebutuhan sehari-hari, namun masih banyak produk yang tidak memenuhi standar keamanan dan regulasi. Banyak produk kosmetik illegal dan tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga beresiko mengandung bahan berbahaya. Selain itu, kesadaran Masyarakat, terutama siswa/I sekolah kejuruan farmasi, tentang pentingnya kosmetik yang aman dan halal masih terbatas. Program pengabdian masyarakt ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa/I SMK Farmasi Bina Putera Nusantara Tasikmalaya mengenai pentingnya penandaan dan regristrasi sediaan kosmetik yang baik dan halal, sehingga mereka dapat menjadi konsumen yang lebih cerdas dan kritis dalam memilih produk kosmetik. Kegiatan dilakukan dalam bentuk penyuluhan dengan metode presentasi, diskusi interaktif, serta pre-test dan post-test untuk mengukur pemahaman peserta. Media yang digunakan meliputi brosur, spanduk, dan presentasi menggunakan PowerPoint. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa/I terhadap aspek legalitas dan keamanan kosmetik, ditunjukkan dengan peningkatan skor post-test dibandingkan pre-test. Siswa/I menjadi lebih memahami pentingnya regristrasi BPOM, penandaan kosmetik, seta konsep halal dalam produk kosmetik. Program penyuluhan ini efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa/I mengenai kosmetik yang aman dan halal. Dengan edukasi yang tepat, generasi muda dapat menjadi konsumen yang lebih bijak dalam memilih dan menggunakan produk kosmetik yang terjamin kualitas serta keamanannya Kata Kunci: Penyuluhan, Kosmetik Halal, Regristrasi BPOM, Edukasi Konsumen, Keamanan Kosmetik  ABSTRACT Cosmetics have become an essential part of daily life. However, many products on the market do not meet safety and regulatory standards. The presence of illegal and unregistered cosmetics, which may contain harmful substances, remains a significant concern. Public awareness- particularly among vocational pharmacy students- is still lacking regarding the importance of safe and halal-certified cosmetics. This community engagement program aims to enhance students’ understanding of SMK Farmasi Bina Putera Nusantara Tasikmalaya regarding the importance of proper cosmetic labeling and registration, enabling them to become more informed and critical consumers. The program was conducted as an educational seminar using a presentation-based approach, interactive discussion, and pre-test and post-test assessment to evaluate participants’ comprehension. The materials were delivered through brochures, banners, and PowerPoint presentations. The evaluation results indicated a significant improvement in students’ knowledge of cosmetic legality and safety. Post-test scores demonstrated an increased understanding of BPOM registration, cosmetic labelling regulations, and halal certification requirements compared to pre-test results. The outreach program effectively raised students’ awareness and knowledge of safe and halal cosmetics. Proper education can empower younger generations to make informed choices when selecting and using cosmetics that comply with safety and regulatory standards. Keywords: Awareness Program, Halal Cosmetics, BPOM Registration, Consumer Education, Cosmetic Safety