Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Penggunaan Obat Analgetik dan Antipiretik Secara Rasional Sovia, Evi; Ratwita, Welly; Nugraha, Rhea Veda; Anggraeni, Dian; Rachman, Hidayatul
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v5i2.428

Abstract

Analgetik dan antipiretik merupakan salah satu obat yang sering dikonsumsi baik secara tunggal maupun kombinasi, tetapi obat-obat ini memiliki berbagai efek samping seperti kerusakan mukosa pada saluran gastrointestinal, disfungsi ginjal, kejadian kardiovaskuler (peningkatan risiko hipertensi, strok, dan serangan jantung), bahkan sampai kematian. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang penggunaan obat analgetik dan antipiretik secara rasional. Metode yang digunakan adalah penyuluhan secara daring (webinar). Materi yang diberikan meliputi indikasi dan efek samping penggunaan analgetik dan antipiretik, klasifikasi obat-obat analgetik dan antipiretik dan cara menggunakan obat analgetik dan antipiretik secara bijak. Peserta webinar juga mengisi kuesioner tentang penggunaan obat analgetik dan antipiretik. Penyuluhan dihadiri oleh 233 orang, Sebagian besar perempuan (86,8%) dan berusia 21-30 tahun (79,8%). Hasil kuesioner menunjukkan hampir seluruh peserta webinar (94,8%) pernah mengonsumsi obat analgetik antipiretik. Obat analgetik antipiretik yang paling banyak dikonsumsi adalah parasetamol (93,6%), sedangkan tempat mendapatkan obat analgetik antipiretik terbanyak yaitu apotek (70,1%). Sebagian besar peserta webinar mengonsumsi obat analgetik antipiretik tanpa resep dokter (75,2%). Penyakit terbanyak yang menyebabkan peserta mengonsumsi obat analgetik antipiretik adalah panas badan (82,5%). Pengetahuan peserta mengenai efek samping obat analgetik antipiretik pada umumnya menjawab mual (65%). Pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat analgetik antipiretik masih perlu ditingkatkan.
PROFIL EFEKTIVITAS, KEAMANAN, DAN TOLERABILITAS PERMETRIN SEBAGAI ANTISKABIES : TELAAH SISTEMATIK Megantari, Gania Nuriyah; Nugraha, Rhea Veda; Nurlaela, Lutfhi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43073

Abstract

Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis dan sering menimbulkan gatal yang intensif terutama pada malam hari. Permetrin 5% merupakan terapi lini pertama yang direkomendasikan dalam pengobatan skabies, tetapi terdapat laporan mengenai resistensi tungau terhadap permetrin sehingga diperlukan evaluasi terhadap efektivitas dan keamanannya. Penelitian ini menggunakan desain telaah sistematik dengan meninjau berbagai literatur ilmiah yang membahas efektivitas, keamanan, dan tolerabilitas permetrin sebagai terapi skabies, termasuk studi klinis, uji coba acak terkontrol, dan meta-analisis yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir. Hasil telaah menunjukkan bahwa permetrin tetap menjadi terapi lini pertama yang direkomendasikan untuk pengobatan skabies karena efektivitasnya yang tinggi dibandingkan dengan agen topikal lainnya. Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah iritasi kulit ringan dan gatal pasca-pengobatan. Namun, beberapa faktor dapat menurunkan efektivitasnya, seperti resistensi tungau, kesalahan dalam aplikasi, serta kebersihan lingkungan yang kurang terjaga. Efektivitas permetrin dapat ditingkatkan dengan cara memberikan edukasi pasien mengenai cara aplikasi yang benar sangat penting, disertai strategi pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan dan pengobatan serentak bagi kontak erat. Pengawasan terhadap kepatuhan pasien dalam menggunakan terapi juga diperlukan guna mengurangi risiko kekambuhan dan penyebaran penyakit. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme resistensi tungau serta mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif. Dengan pemantauan yang baik, penerapan terapi yang tepat, dan upaya pencegahan yang optimal, skabies dapat dikendalikan dan angka kekambuhan dapat ditekan secara signifikan.
UJI TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) GALUR DDY Kristiana, Ris; Nugraha, Rhea Veda; Irawati, Devi; Koswara, Teja; Abbas, Endah Hamidah; Dewi, Oki Meilani; Ireka, Yuke
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 3 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) adalah sejenis tanaman di Indonesia yang dipergunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Salah satu prasyarat suatu tanaman dapat dikembangkan menjadi suatu obat, yaitu dengan dilakukan uji toksisitas subkronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas subkronis daun salam terhadap mencit (Mus musculus) jantan galur DDY. Metode penelitian bersifat eksperimental menggunakan 24 mencit yang diberi ekstrak etanol daun salam selama 28 hari yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan variasi dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB, dan kelompok kontrol. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kematian mencit, perubahan perilaku, perubahan berat badan, dan berat organ relatif pada organ ginjal, hepar, paru-paru, jantung, limpa, dan testis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun salam tidak menimbulkan efek toksik berupa kematian, perubahan berat badan, dan perbedaan berat organ relatif paru, jantung, limpa dan testis. Namun, pemberian ekstrak etanol daun salam menimbulkan pengaruh terhadap organ ginjal dan hepar berupa penurunan berat organ relatif. Ginjal dan hepar merupakan organ tubuh sasaran zat toksik. Hepar terpapar zat toksik yang dibawa oleh vena porta lalu mendetoksifikasi zat-zat toksik yang masuk ke dalam tubuh. Selanjutnya ginjal terpapar racun karena berkaitan dengan kerjanya yang membuang berbagai toksik dan zat asing lainnya dari tubuh. Kata kunci: berat organ relatif, daun salam, toksisitas subkronis DOI : 10.35990/mk.v8n3.p309-318
Edukasi Anemia dan Penggunaan Obat Antianemia pada Siswa SMA Nurul Fikri Serang Banten Sovia, Evi; Ratwita, Welly; Nugraha, Rhea Veda; Rachman, Hidayatul
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.708

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan sering dijumpai di seluruh dunia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Anemia bisa terjadi pada wanita usia subur, ibu hamil, anak usia sekolah serta remaja. Pengetahuan siswa SMA tentang anemia masih kurang. Tim pengabdi melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk memberikan edukasi tentang anemia dan penggunaan obat antianemia pada siswi SMA Nurul Fikri Serang Banten dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penyebab, pencegahan serta pengobatan anemia. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan edukasi atau pendidikan kesehatan melalui penyuluhan kesehatan dan diskusi kepada siswi-siswi SMA Nurul Fikri Serang Banten. Hasil dari pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan siswi SMA Nurul Fikri tentang anemia dan penggunaan obat antianemia.