Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Produktivitas Madu Lebah Kelulut Pada Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri (KTHTM) Desa Tambak Nasirly, Riri; Rahman, Arief Fazlul; Arsy, Fadly; Prendika, Wimpy; AR, Reiza Mutia; Nasution, Fachri Ibrahim; Rannando, Rannando
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 9 (2023): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i9.448

Abstract

Budidaya madu merupakan salah satu cara memperkuat mata pencaharian masyarakat pedesaan menengah ke bawah dan membekali kemampuan mereka mendapatkan pendapatan tambahan dan memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu usaha budidaya yang kini mulai diminati oleh masyarakat terutama di Desa Tambak adalah Budidaya madu Kelulut oleh Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri (KTHTM). Harga jual madu Kelulut yang lebih tinggi dibanding madu lebah hutan lainnya. Pengabdian ini bertujuan untuk membantu peternak mad kelulut Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri meningkatkan produktivitasnya. Metode dalam pengabdian ini yaitu menganalisa peningkatan produksi madu kelulut, keberlanjutan program, dan problem solving. Program pengabdian kepada masyarakat ini secara umum dilakukan dalam bentuk sosialisasi informasi dan pelatihan. Pada tahap awal disampaikan informasi terkait dengan keragaman dan ketersediaan pakan lebah, pengendalian predator yang dapat mengancam keberadaan lebah kelult, proses panen yang memenuhi aspek mutu dan kebersihan, dan pengendalian mutu dan pemasaran produk. Sebagai sumber pakan lebah madu kelulut. Bunga kaliandra, lebih tahan lama dan banyak mengandung nektar. Bahkan, melimpah hampir menetes dari kelopak bunga yang mekar sepanjang tahun. Potensi pengembangan produtivitas madu kelulut di Desa Tambak sangatlah besar tetapi faktro informasi tentang penjaminan mutu dan pengendali predator yang membuat penurunan produktivitas madu KTHTM serta perlunya desain kemasan yang inovatif dan kretaif.
Analisis Mutu Madu Trigona Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri di Desa Tambak Kecamatan Langgam, Riau Prendika, Wimpy; Mutia AR, Reiza; Nasirly, Riri; Nasution, Fachri Ibrahim; Rannando, Rannando; Rahman, Arief Fazlul; Arsi, Fadli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 3 (2025): JPMI - Juni 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3500

Abstract

Beredarnya madu palsu atau madu kualitas rendah, dan kurangnya pemahaman petani tentang standar mutu madu menyebabkan kehawatiran akan kualitas mutu madu. Pengujian mutu madu dapat dilakukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 8664:2018 meliputi uji bau, rasa, kadar air, uji aktivitas enzim diatase (DN), uji kadar Hidroximetilfurfural (HMF), uji kadar gula pereduksi dan sukrosa. Hasil pengujian kualitas mutu madu trigona Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri memenuhi kriteria SNI dimana hasil bau dan rasa memenuhi syarat mutu khas madu, kadar air 26,57%, aktivitas enzim diatase minimal 1,39 DN, kadar HMF 0,4 mg/kg, kadar gula pereduksi dan sukrosa sebesar 38,6 dan 1,3% b/b. Hasil pengujian mutu madu diharapkan memberikan dampak peningkatan pengetahuan tentang mutu madu, Kesejahteraan Ekonomi, Peningkatan Produksi dan Kualitas, Kemandian Ekonomi, Keberlanjutan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Kelompok Tani.
Sosialisasi Teknik Pembungaan Berbasis Perkebunan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Produksi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Salmiyati, Salmiyati; Rannando, Rannando; Swandi, Fradilla; Justisia, Bajora; Haryanti, Sindi
Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : SMART SCIENTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70427/smartdedication.v2i2.223

Abstract

Perkebunan Kelapa sawit milik petani swadaya di Indonesia mencapai 6.291 ribu hektar. Peningkatan luasan tersebut tidak seimbang dengan kemampuan dan pemahaman petani swadaya dalam membudidayakan kelapa sawit, yang terbukti dari rendahnya produksi tandan buah segar (TBS). Pengelolaan pembungaan harus didasari dengan pertumbuhan bunga jantan dan betina kelapa sawit. Desa Batang Nilo Kecil Pelalawan merupakan wilayah dengan petani swadaya kelapa sawit mencapai 90% dari seluruh masyarakatnya. Permasalahan ini dapat ditanggulangi dengan teknik pembungaan yang tepat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan tentang teknik pembungaan kelapa sawit berbasis perkebunan berkelanjutan dengan teknik budidaya berwawasan lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penjajagan dan survey wilayah serta wawancara. Penyuluhan dilakukan dengan jalan memaparkan dan membagikan paket materi (pedoman pelatihan) dalam bentuk buku saku, praktek lapangan,  dengan pembuatan sebuah demplot untuk membuat model pembungaan kelapa sawit yang selanjutnya akan dijadikan contoh untuk aplikasi skala lahan lebih luas, menerapkan teknik pembungaan berbasis lingkungan pertanaman kelapa sawit berkelanjutan, Data  dianalisis secara deskriptif. Hasil sosialisasi menunjukkan pengelolaan bunga kelapa sawit secara optimal berkontribusi pada peningkatan produksi buah dan kualitas hasil panen. Strategi pemantauan perkembangan bunga, optimalisasi penyerbukan, pemangkasan yang tepat, serta pemenuhan nutrisi dan pengendalian hama, perkebunan kelapa sawit dapat mencapai produktivitas yang maksimal menciptakan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan
PERBANDINGAN STATUS KESUBURAN TANAH DI DUA DATARAN TINGGI: STUDI KASUS DESA DOULU (BERASTAGI) DAN DESA NALELA (TOBA) SIrait, Mareben; Sirait, Tania; Sahfitra, Angga Ade; Rannando, Rannando; Tarigan, Raudha Anggraini
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Al Ulum: LPPM Universitas Al Washliyah Medan
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/alulum.v13i2.1003

Abstract

This study aims to disseminate the soil fertility status of two types of agricultural land, namely shallot cultivation land in Doulu Village, Berastagi District, Karo Regency, and rice field land in Nalela Village, Porsea District, Toba Samosir Regency, North Sumatra Province. The research methods used include field surveys, random soil sampling, and laboratory analysis of soil physical and chemical properties, including pH, cation exchange capacity (CEC), base saturation (KB), organic C content, nitrogen (N), phosphorus (P), potassium (K), and other nutrients such as calcium (Ca) and magnesium (Mg). The results showed that the analysis of shallot land in Doulu Village had a moderate to low level, due to acidic pH, low levels of organic matter, nitrogen, and phosphorus, and suboptimal cation exchange capacity. Meanwhile, rice fields in Nalela Village showed very acidic pH, low to very low quality CEC and organic C, and low phosphorus and potassium content. Based on the land suitability evaluation, agricultural land in both areas is categorized in class S2 (quite suitable) to S3 (marginally suitable), which indicates the need for land management intervention. This study recommends the application of balanced fertilization, addition of organic matter, improvement of soil pH, and erosion management to improve soil fertility status and support the sustainability of agricultural production in both villages.
Heavy Metal Accumulation in Paddy Fields Along the Trans Sumatra Toll Road, MKTT Section Fernando, Josua Puji Lois; Sahfitra, Angga Ade; Desimember P, Jesika Esra; Dalimunthe, Nur Asyiah; Rannando, Rannando
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.7570

Abstract

The aim of this research is to determine whether there is an accumulation of heavy metals in lowland rice fields cultivated along the MKTT Trans Sumatra toll road and to find out the factors that influence the distribution of heavy metals in lowland rice fields along the MKTT toll road. The method used in the research is quantitative descriptive method. After averaging the heavy metals Lead (Pb), Cadmium (Cd) from the three sampling locations, the highest level of PB or lead metal was 0.0000618251ppm, while the highest level of Cadmium (Cd) was 0.000007234ppm, based on this it can be It can be concluded that the highest metal content is in Lead (Pb), namely 0.0000618251ppm. Based on this data, it can be concluded that plants or crops located near the roadside have the potential to be contaminated or contaminated with heavy metals due to nearby transportation activities which produce emissions, etc. and other factors. from the use of fertilizers and pesticides used by farmers.
Identifikasi Vegetasi Gulma di Lahan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Kelapa Sawit di Lahan Marginal Swandi, Fradilla; Rannando, Rannando; Azmi, Yudia; Mariandy, Riky
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) Vol 10 No 1 (2024): Agustus 2024
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ejbst.v10i1.590

Abstract

Gulma dapat menjadi faktor pembatas produksi kelapa sawit akibat terjadinya persaingan dalam memperoleh energi cahaya, air, O2, CO2, dan ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, komposisi dan struktur vegetasi gulma di lahan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) kelapa sawit di lahan mineral. Penelitian menggunakan metode Purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 blok kebun pada lahan TBM, yang di dalamnya dibuat plot berbentuk persegi empat berukuran 1 x 1 m dengan jumlah petakan sebanyak 9 plot dari total 3 blok. Pada setiap plot pengamatan dilakukan identifikasi jenis, komposisi dan sturuktur vegetasi gulma dan dihitung indeks keanekaragamannya. Dari penelitian ditemukan 10 jenis gulma yang terdiri dari gulma berdaun lebar dan gulma rumputan. Komposisi gulma yang terdapat pada perkebunan kelapa sawit TBM ada10 jenis dengan jumlah individu 334. Gulma yang banyak ditemukan adalah gulma rumput torpedo (Panicum repens).  Struktur vegetasi gulma yang dominan pada perkebunan kelapa sawit TBM adalah gulma rumputan Panicum repens yang memiliki nilai NJD sebesar 26,76%. Nilai indeks keanekaragaman gulma memiliki nilai 1,84 yang termasuk kedalam kategori tinggi.