Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI IN-VITRO IBUPROFEN TERSALUT ALGINAT-KITOSAN Dedri Syafei; Wimpy Prendika; Yulius Dala Ngapa
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 7 No 2 (2019): volume 7, Nomor 2, 2019
Publisher : Magister Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.615 KB)

Abstract

ABSTRAK: Kompleks alginat-kitosan digunakan sebagai material pembawa obat ibuprofen yang dibuat dengan menggunakan metode emulsi water in oil (W/O). Karakterisasi dilakukan terhadap kompleks yang telah dibuat. Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui panjang gelombang maksimum, morfologi enkapsulasi, dan efisiensi enkapsulasi. Uji disolusi terhadap berbagai variasi konsentrasi kompleks alginat-kitosan dilakukan untuk mengetahui efek pelepasan ibuprofen tersalut alginat-kitosan. Hasil penelitian menunjukkan serapan maksimum terjadi pada ? = 221,8 nm. Keseragaman pori yang berukuran kecil, sebaran yang merata dan efisiensi enkapsulasi yang paling baik = 87,19% ditunjukkan pada Alg-Chi dengan perbandingan 8:2. Hasil uji disolusi menunjukkan pelepasan maksimum ibuprofen terjadi pada menit ke-15. Kata kunci: Kompleks alginat-kitosan-ibuprofen, enkapsulasi, disolusi, in-vitro ABSTRACT: Alginate-chitosan complex is used as a carrier material for ibuprofen which is made using the water in oil (W/O) emulsion method. Characterization is carried out on complexes that have been made. Characterization was carried out to determine the maximum wavelength, morphology of encapsulation and encapsulation efficiency. Dissolution test on various concentrations of alginate-chitosan complex was carried out to determine the effects of alginate-chitosan coated coating ibuprofen. The results showed the maximum absorption occurred at ? = 221.8 nm. Small pore uniformity, even distribution and the best encapsulation efficiency = 87.19% is shown in Alg-Chi with a ratio of 8:2. Dissolution test results showed the maximum release of ibuprofen occurred at 15 minutes.
KARAKTERISTIK FISIK EDIBLE FILM BERBAHAN DASAR PATI BATANG KELAPA SAWIT TERMODIFIKASI DAN TAPIOKA Reiza Mutia; Wimpy Prendika; Imelda Yunita; Yuli Andriani
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 10 No. 3: July 2022
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2022.010.03.2

Abstract

Pati batang kelapa sawit yang telah dimodifikasi berpotensi dijadikan edible film. Tapioka ditambahkan sebagai campuran untuk meningkatkan sifat fisik edible film. Tujuan penelitian yaitu mengetahui karakteristik fisik edible film berbahan baku pati batang kelapa sawit termodifikasi dan tapioka serta menentukan rasio terbaik untuk menghasilkan edible film. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial digunakan sebagai desain penelitian dengan perlakuan rasio bobot pati batang kelapa sawit termodifikasi dan tapioka. Rasio bobot yang digunakan adalah 1:3, 1:1, 3:1 (b/b). Parameter yang diamati adalah ketebalan, pemanjangan saat putus dan kekuatan tarik edible film. Hasil uji ANOVA pada taraf 5% didapatkan bahwa rasio bobot pati batang kelapa sawit termodifikasi dan tapioka berpengaruh nyata terhadap parameter kekuatan tarik, tetapi tidak berpengaruh terhadap parameter ketebalan dan pemanjangan saat putus edible film. Perlakuan 1:3 (b/b) merupakan perlakuan terbaik untuk menghasilkan edible film dengan karakteristik fisik antara lain ketebalan 0.15 mm, pemanjangan saat putus 23.00%, dan kekuatan tarik 6.07 MPa.
Pengaruh Penambahan Silika Abu Kelapa Sawit pada Batako Agropolimer Prendika, Wimpy; Syafei, Dedri; Nasirly, Riri
ALKIMIA Vol 5 No 2 (2021): ALKIMIA
Publisher : SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY OF UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.603 KB) | DOI: 10.19109/alkimia.v5i2.7138

Abstract

This research was conducted to provide more value to oil palm ash and decrease the use of cement in agropolymer brick making. Oil palm industrial biomass waste contains silica (SiO2) which can replace the silica content in cement. This study aims to determine the chemical composition of oil palm biomass ash, physical and mechanical properties and surface morphology of agropolymer bricks. Agropolymer brick made from cement: sand (1:4) with variations palm ash 0; 4,3; 8.6; 12.9; 17.2; and 21.5% which has been purified with 3% HCl and a total weight of 7500 g. Agropolymer brick making is done by utilizing palm ash to reduce cement use. XRF test results showed that the greatest composition of ash before and after acidification was SiO2 namely 50.475% to 56.255%. The results of the water absorption test showed that the water absorption capacity of the concrete blocks increased with the addition of silica from the ash from palm biomass. The results of the average density test of concrete blocks with the addition of palm biomass silica were lower than the density of sand, namely 2.241 g/cm3. The compressive strength test results show that formula 3 has the optimum compressive strength is 28.8235294 kg/cm2. These results are supported by the SEM analysis of formula 3 showing that the agglomeration and grain size are not homogeneous and the surface morphology is denser. The brick produced is in accordance with SNI SNI 03-0348-1989 category IV the quality of solid concrete bricks B70.
Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Termoplastik Elastomer Dari Karet Alam-Polipropilena Bekas Dengan Filler Tandan Kosong Kelapa Sawit Dedri Syafei; Wimpy Prendika
Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry Vol. 13 No. 1 (2021): Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry
Publisher : Pendidikan Kimia FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jisic.v13i1.12965

Abstract

[The Preparation and Characterization of Thermoplastic Elastomer Natural Rubber-Polypropylene Waste with Oil Palm Empty Bunches as Filler] Salah satu cara mengurangi limbah adalah dengan memaksimalkan pemanfaatan plastik Polipropilena (PP) bekas dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Karet Alam (KA) dapat mengurangi sifat getas plastik PP dan meningkatkan nilai jual karet rakyat. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat dan mengkarakterisasi komposit Termoplastik Elastomer (TPE) KA/ PP/TKKS. Pembuatan komposit TPE dilakukan dengan metode reflux dengan rasio KA/PP bekas sebesar 50:50 (b/b) dan variasi penambahan TKKS yaitu 0 g; 9,8 g; 19,2 g; 28,4 g; 37,0 g; dan 45,4 g dengan berat total 500 g. Komposit dikarakterisasi berdasarkan uji daya serap air, uji densitas, uji kuat tarik dan analisis Scanning Electron Microscopy (SEM). Komposit TPE yang dihasilkan berwarna cokelat. Hasil uji daya serap air menunjukkan peningkatan dengan meningkatnya jumlah TKKS dalam komposit. Hasil optimum ditunjukkan oleh sampel yang mengandung 19,2 g TKKS, dengan nilai densitas 0.856517 g/cm3 dan nilai kuat tarik 3.803 MPa. Nilai optimum ini juga didukung oleh hasil analisis (SEM) yang menunjukkan terbentuknya rongga-rongga kosong yang relatif banyak, merata, bentuk permukaan yang rata dan tidak terbentuk aglomerasi pada komposit.
Edible Film dari Campuran Pati Batang Kelapa Sawit Termodifikasi dan Tapioka dengan Penambahan Ekstrak Buah Senduduk (Melastoma malabathricum) Mutia, Reiza; Prendika, Wimpy; Yunita, Imelda
JURNAL PERTANIAN Vol 14, No 2 (2023): jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v14i2.3407

Abstract

Pati batang kelapa sawit yang dimodifikasi dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan edible film. Edible film dimodifikasi dengan penambahan ekstrak buah senduduk sehingga dapat digunakan sebagai bioindikator perubahan pH dalam pengemasan produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik edible film yang dihasilkan, mendapatkan konsentrasi ekstrak buah senduduk yang optimum dan mempelajari pengaruh variasi pH terhadap perubahan warna edible film. Perlakuan konsentrasi ekstrak buah senduduk yang digunakan yaitu 5%, 10%, dan 15% (v/v dari larutan edible film). Karakteristik edible film yang diuji, meliputi: ketebalan (thickness), kekuatan tarik (tensile strength), pemanjangan saat putus (elongation at break) dan perubahan warna pada larutan pH 1 – 12. Berdasarkan hasil uji ANOVA pada taraf 5% didapatkan bahwa konsentrasi ekstrak buah senduduk mempengaruhi parameter kekuatan tarik, tetapi tidak berpengaruh terhadap parameter ketebalan dan pemanjangan saat putus. Perlakuan konsentrasi 5% (v/v) merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan ketebalan 0,195 mm; kekuatan tarik 6,22 Mpa; dan pemanjangan saat putus 25,00%. Perlakuan konsentrasi 5% (v/v) juga menunjukkan perubahan warna yang baik sesuai pH larutan yang diujikan.
Peningkatan Produktivitas Madu Lebah Kelulut Pada Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri (KTHTM) Desa Tambak Nasirly, Riri; Rahman, Arief Fazlul; Arsy, Fadly; Prendika, Wimpy; AR, Reiza Mutia; Nasution, Fachri Ibrahim; Rannando, Rannando
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 9 (2023): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i9.448

Abstract

Budidaya madu merupakan salah satu cara memperkuat mata pencaharian masyarakat pedesaan menengah ke bawah dan membekali kemampuan mereka mendapatkan pendapatan tambahan dan memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu usaha budidaya yang kini mulai diminati oleh masyarakat terutama di Desa Tambak adalah Budidaya madu Kelulut oleh Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri (KTHTM). Harga jual madu Kelulut yang lebih tinggi dibanding madu lebah hutan lainnya. Pengabdian ini bertujuan untuk membantu peternak mad kelulut Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri meningkatkan produktivitasnya. Metode dalam pengabdian ini yaitu menganalisa peningkatan produksi madu kelulut, keberlanjutan program, dan problem solving. Program pengabdian kepada masyarakat ini secara umum dilakukan dalam bentuk sosialisasi informasi dan pelatihan. Pada tahap awal disampaikan informasi terkait dengan keragaman dan ketersediaan pakan lebah, pengendalian predator yang dapat mengancam keberadaan lebah kelult, proses panen yang memenuhi aspek mutu dan kebersihan, dan pengendalian mutu dan pemasaran produk. Sebagai sumber pakan lebah madu kelulut. Bunga kaliandra, lebih tahan lama dan banyak mengandung nektar. Bahkan, melimpah hampir menetes dari kelopak bunga yang mekar sepanjang tahun. Potensi pengembangan produtivitas madu kelulut di Desa Tambak sangatlah besar tetapi faktro informasi tentang penjaminan mutu dan pengendali predator yang membuat penurunan produktivitas madu KTHTM serta perlunya desain kemasan yang inovatif dan kretaif.
Pengaruh Konsentrasi Bubuk Kulit Manggis Terhadap Mutu Gula Merah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Mutia, Reiza; Prendika, Wimpy; Prasetyo, Rahmat Joko
JURNAL RISET INOVASI DAERAH Vol. 1 No. 2 (2023): Journal of Regional Research and Innovation (RIVDA)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Pelalawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The replanting activity caused problems at the oil palm farmer level: the high cost of replanting and the loss of farmer’s income during the period. The solution offered is to exploit the sap obtained from the oil palm trunk into brown sugar which has economic value. The characteristic of sap which is easily contaminated by the microbe, requires a good preservative to maintain the quality of brown sugar produced. This research used natural preservatives (P) derived from mangosteen fruit skin with preservative concentrations: control, 6%, 9%, and 12% b/v. the observed parameters are pH value, total dissolved solids, water content, ash content, sugar reduction, total sugar, and organoleptic quality. The results showed that natural preservative treatment with a concentration of 9% and storage for 8 hours is the best treatment for maintaining pH value and total dissolved solids. The results of the brown sugar quality test include water content, ash content, total sugar, and organoleptic quality to color, aroma, taste, and texture by the quality standards of SNI 01-3743-1995. The best treatment based on chemical tests and organoleptic quality is P1, a concentration of 6%, producing brown sugar with the closest quality to the standard SNI 01-3743-1995.
Analisis Mutu Madu Trigona Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri di Desa Tambak Kecamatan Langgam, Riau Prendika, Wimpy; Mutia AR, Reiza; Nasirly, Riri; Nasution, Fachri Ibrahim; Rannando, Rannando; Rahman, Arief Fazlul; Arsi, Fadli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 3 (2025): JPMI - Juni 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3500

Abstract

Beredarnya madu palsu atau madu kualitas rendah, dan kurangnya pemahaman petani tentang standar mutu madu menyebabkan kehawatiran akan kualitas mutu madu. Pengujian mutu madu dapat dilakukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 8664:2018 meliputi uji bau, rasa, kadar air, uji aktivitas enzim diatase (DN), uji kadar Hidroximetilfurfural (HMF), uji kadar gula pereduksi dan sukrosa. Hasil pengujian kualitas mutu madu trigona Kelompok Tani Hutan Tambak Mandiri memenuhi kriteria SNI dimana hasil bau dan rasa memenuhi syarat mutu khas madu, kadar air 26,57%, aktivitas enzim diatase minimal 1,39 DN, kadar HMF 0,4 mg/kg, kadar gula pereduksi dan sukrosa sebesar 38,6 dan 1,3% b/b. Hasil pengujian mutu madu diharapkan memberikan dampak peningkatan pengetahuan tentang mutu madu, Kesejahteraan Ekonomi, Peningkatan Produksi dan Kualitas, Kemandian Ekonomi, Keberlanjutan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Kelompok Tani.
Inovasi Pengolahan Nanas untuk Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan Masyarakat Desa Pangkalan Panduk, Riau Adiba, Iffadhiya Fathin; Nasution, Fachri Ibrahim; Prendika, Wimpy; Rahman, Arief Fazlul; AR, Reiza Mutia; Yulianti, Hesti; Arrozi, Nursyam; Wahyudin, Cecep Ijang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 3 (2025): JPMI - Juni 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3569

Abstract

Desa Pangkalan Panduk, Kabupaten Pelalawan, Riau memiliki potensi besar dalam produksi nanas, namun pemanfaatannya belum optimal sehingga menyebabkan surplus produksi dan pembusukan hasil panen. Untuk mengatasi permasalahan ini, dilakukan program pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan pengolahan nanas menjadi tepung dan sirup guna meningkatkan nilai tambah produk dan mendukung perekonomian lokal. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif dengan melibatkan masyarakat dalam identifikasi masalah, sosialisasi, pelatihan, serta evaluasi berkala. Dalam kegiatan ini juga diberikan edukasi kepada masyarakat agar produk lebih tahan lama dan bernilai jual tinggi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengolah nanas menjadi produk bernilai tambah, serta berkontribusi pada pengurangan limbah pascapanen. Selain itu, kegiatan ini mendorong penguatan ketahanan pangan lokal dan membuka peluang usaha baru. Inovasi ini berpotensi direplikasi di daerah lain sebagai langkah strategis mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN KELOR SEBAGAI PEMBUATAN DIMSUM Yulianti, Hesti; AR, Reiza Mutia; Prendika, Wimpy; Adiba, Iffadhiya Fathin; Nasution, Fachri Ibrahim; Rahman, Arief Fazlul; Arrozi, Nursyam; Silalahi, Cecilya
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 8 No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v8i1.1436

Abstract

Kelor (Moringa oleifera) merupakan sejenis tumbuhan yang relatif mudah didapatkan dan bisa dimanfaatkan sebagai produk pangan fungsional. Kelor berfungsi sebagai pangan bergizi tinggi karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Namun kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara pengolahannya sebagai bahan pembuatan produk menyebabkan pemanfaatannya kurang optimal. Dimsum merupakan salah satu makanan ringan yang sedang terkenal saat ini di Indonesia. Dimsum substitusi tepung daun kelor merupakan produk pangan baru dimana daun kelor memiliki peran sebagai fortifikasi untuk mencukupi nutrisi pada makanan. Berdasarkan uraian tersebut maka sosialisasi kepada masyarakat dilakukan untuk memberikan wawasan kepada masyakarat mengenai manfaat daun kelor bagi kesehatan dan cara pengolahannya agar didapatkan produk yang memiliki nilai ekonomis. Teknis pelaksanaan terdiri dari penyajian materi, pelatihan dan sesi diskusi . Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan mengolah tepung daun kelor menjadi dimsum.