Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Strategi Bisnis dan Etos kerja Toko Sembako Madura dalam perspektif ekonomi syriah : Business Strategy and Work Ethic of Madura Grocery Stores from a Sharia economic perspective Nihro Afandi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 6: Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i9.2779

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi operasi dan keberlanjutan Toko Sembako Madura, sebuah usaha mikro yang menerapkan prinsip ekonomi syariah di Sidoarjo. Fokus penelitian adalah pada kontribusi toko sembako terhadap perekonomian lokal, preferensi konsumen, dan daya saingnya dengan minimarket modern. Data dikumpulkan dari 145 narasumber melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian menemukan bahwa Toko Sembako Madura berperan penting dalam menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, menciptakan lapangan kerja, dan menerapkan prinsip keadilan, tanggung jawab sosial, serta transparansi sesuai ekonomi syariah. Analisis SWOT menunjukkan kekuatan utama toko adalah harga murah dan penerapan prinsip syariah, namun menghadapi tantangan dari minimarket modern dan keterbatasan sumber daya. strategi bisnis berbasis syariah dan fokus pada pelayanan pelanggan memungkinkan Toko Sembako Madura bersaing efektif dalam pasar lokal, meskipun ada tantangan dari pemain ritel modern. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan dukungan dan pengembangan sumber daya untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan usaha toko sembako di masa depan.
MITIGASI RESIKO SUKUK GAGAL BAYAR DALAM PERPEKTIF EKONOMI SYARIAH Imam Mawardi; Moch. Su'eb; A. Afif Amrullah; Nihro Afandi; Uswatun Chasanah
Revenue : Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam Vol 7 No 02 (2024): Revenue : Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bakti Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56998/tyjzhb13

Abstract

The Islamic finance industry has grown rapidly in global financial markets until 2015 when it experienced a slowdown in 2016 with an estimated value of USD 1.89 trillion. Defaults on sukuk must be able to be overcome or avoided, so through this paper we want to reveal the risks that can arise from sukuk and mitigate the risk of sukuk defaulting. The type of research method used in this research is literature, namely research whose object discovery is carried out by digging literature information. The result of this study, the resolution of the risk of default is one of them by restructuring the sukuk. As for restructuring, namely rescheduling, providing an extension of time, regulations must be tightened, such as conventional bonds continue to use sharia principles at the same time and all Sukuk transactions must be halal, avoid transactions of riba (paying and taking interest), gharar (ambiguity, fraud), and maysir (games of chance), prohibition of investing in products and services that are not in accordance with sharia, need approval from the Advisory Board Sharia. There are two major implications of this sharia principle of dispute resolution. First, the parties are given the discretion to determine resolutions through fair negotiations, as long as they do not conflict with other Sharia rules, such as usury, gharar, and maysir. Second, there is less concrete scaffolding for debt restructuring because the parties can work out a number of solutions.
Tinjauan Ayat Al-Qur'an dan Hadis Ekonomi Tentang Etika Produksi dalam Islam: Review of Quranic Verses and Economic Hadith on Production Ethics in Islam Nihro Afandi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6601

Abstract

Etika produksi dalam Islam berdasarkan ayat-ayat Alquran dan hadits. Dalam Alquran, etika produksi menekankan kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Misalnya, Surah Al-Mutaffifin (83:1-3) mengutuk kecurangan dalam takaran dan timbangan, menekankan kejujuran dalam perdagangan. Ayat ini menggarisbawahi pentingnya integritas dalam produksi dan distribusi barang. Selain itu, Surah An-Nahl (16:90) menyerukan keadilan dan melarang tindakan yang tidak adil, seperti dalam Hadis Riwayat Bukhari yang menyebutkan bahwa pedagang yang jujur dan terpercaya akan ditempatkan bersama para nabi dan orang-orang saleh di akhirat. menegaskan perlunya praktik produksi yang adil dan bertanggung jawab. Hadits juga memperkuat prinsip-prinsip ini. Nabi Muhammad SAW menyatakan, "Barangsiapa menipu, maka ia bukan golongan kami," menunjukkan pentingnya kejujuran dalam segala aspek produksi. Didalam Hadits lain juga menyebutkan perlunya memperhatikan hak-hak pekerja, seperti memberikan upah yang adil sebelum keringat mereka mengering. Dengan demikian, etika produksi Islam mencakup integritas, keadilan, tanggung jawab sosial, dan perlindungan terhadap hak-hak pekerja, memastikan bahwa setiap langkah dalam proses produksi sesuai dengan nilai-nilai moral dan spiritual Islam. Tinjauan ini menunjukkan bahwa etika produksi dalam Islam bertujuan menciptakan keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Ayat dan Hadist Pedoman Hidup Bersih Bebas Riba Perspektif Ekonomi Syari’ah: Verses and Hadiths on Guidelines for a Clean Life Free of Usury from the Perspective of Islamic Economics Nihro Afandi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 4: April 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i4.7357

Abstract

Istilah riba bukanlah sesuatu yang asing lagi, mengingat praktik ekonomi modern masih banyak yang melibatkan unsur riba. Meski demikian, riba telah lama dipahami oleh berbagai kalangan sebagai sesuatu yang dilarang, karena sifatnya yang spekulatif dan mendatangkan kerugian bagi pelakunya. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu saling bergantung dalam interaksi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, di tengah dinamika perkembangan zaman yang cenderung mengutamakan logika dan mudah terbawa arus modernitas, menghindari hal-hal yang bertentangan dengan prinsip Islam menjadi tantangan tersendiri. Salah satunya adalah praktik riba, yang dapat melibatkan siapa saja tanpa memandang status sosial. Oleh karena itu, dalam perspektif ekonomi Islam, solusi untuk menjauhkan diri dari riba adalah dengan menerapkan transaksi yang adil serta menghindari praktik yang mengeksploitasi kelemahan atau kebutuhan pihak lain. Diperlukan adanya solusi alternatif untuk menghadapi praktik ekonomi modern yang semakin dinamis dan kompleks guna menghindari sistem riba. Salah satu caranya adalah dengan mengadopsi akad-akad yang sesuai dengan prinsip ekonomi Islam, seperti mudharabah, murabahah, musyarakah, qardhul hasan, dan sukuk.
Peningkatan Produktivitas Budidaya Jamur Tiram melalui Partisipasi Masyarakat dan Penerapan Teknologi Tepat Guna Uswatun Chasanah; Asri Munzilin; Ach. Agil Dzikrullah; Keisha Farellia Putri Lindra; Safika; Nihro Afandi; A.Afif Amrullah; Mochammad Su’eb; Imam Mawardi
Transformative Service Journal Vol 1 No 2 (2025): Agustus
Publisher : Yayasan Literasi Altruis Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) are a horticultural commodity with high economic value and increasing market demand, both from households and the culinary industry. However, at the local farmer level, productivity remains low due to limitations in cultivation methods, production facilities, and technical knowledge. Therefore, this community engagement program was essential to address the need for increased production capacity and to support the economic independence of mushroom farmers. This program was implemented in Jugruk Rejosari Village, Kandangan Sub-district, Benowo District, Surabaya, in collaboration with the farmer group “Jamur Jaya Sukses” as part of the Bangun Desa Unggul program initiated by Baitulmaal Muamalat. The interventions included the distribution of 2,000 baglogs, the implementation of automated temperature and humidity control systems, the use of fermented agricultural waste as a growing medium, steam sterilization, and a micro misting system. Technical mentoring was also provided through consultation with mushroom cultivation practitioners from Magetan. The results demonstrated increased cultivation efficiency, such as reduced crop failure rates, shorter harvesting periods, and lower operational costs due to the use of local waste-based substrates. Additionally, mushroom productivity significantly improved, from an average of 0.6 kg per baglog to 0.9 kg per baglog. This program is expected to serve as a practical model for the sustainable development of oyster mushroom cultivation in other regions.
Analisis Larangan Riba dan Dinamika Pinjaman dalam Ekonomi Islam Kontemporer: Telaah Ayat-Hadis dan Implementasi Mikro di Indonesia Nihro Afandi; Eka Julia Indah; Nur Safitri; Nur Hidayah
Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya Vol. 31 No. 2 (2025): Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Publisher : Universitas Insan Budi Utomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/paradigma.v31i2.2565

Abstract

Larangan riba dalam perspektif Al-Qur’an dan hadis serta implementasinya dalam praktik pinjaman mikro berbasis syariah di Indonesia. Riba dilarang secara tegas karena dianggap menyebabkan ketimpangan ekonomi serta bentuk eksploitasi terhadap masyarakat. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini berfokus pada analisis terhadap ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an seperti QS. Al-Baqarah: 275–279 dan hadis-hadis Nabi SAW yang menjelaskan bentuk, jenis, serta dampak riba terhadap kehidupan sosial ekonomi. Hasil kajian menunjukkan bahwa larangan riba bukan hanya bersifat hukum agama, tetapi juga memiliki nilai moral dan ekonomi yang bertujuan menjaga keseimbangan dan keadilan dalam masyarakat. Di Indonesia, prinsip anti-riba diimplementasikan melalui lembaga keuangan mikro syariah seperti Baitul Maal wat Tamwil (BMT), LAZISNU, dan BAZNAS, yang menerapkan sistem bagi hasil serta pembiayaan produktif tanpa bunga. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya integrasi nilai-nilai syariah dengan kebutuhan ekonomi modern melalui inovasi, transparansi, dan pengawasan syariah yang ketat agar lembaga keuangan syariah tetap relevan dan kompetitif di era global. Kesimpulannya, sistem keuangan syariah yang bebas riba berpotensi menciptakan tatanan ekonomi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.