Dyah Ayu Kartika Wulan Sari
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EDUKASI KESEHATAN PERAWATAN ASMA PADA ORANGTUA DI POSYANDU BALITA MAWAR II DESA BANGSAL KOTA KEDIRI Erva Elli Kristanti; Fidiana Kurniawati; Dyah Ayu Kartika Wulan Sari; Vitaria Wahyu Astuti
Indonesian Health Literacy Journal Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1 Number 3 2024
Publisher : Suluh Adiluhung Publisher (SAPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70574/y3kdpm76

Abstract

Asma merupakan penyakit tidak menular kronis yang dapat diderita oleh anak hingga dewasa. Asma ditandai dengan sesak napas, mengi, batuk, gangguan aliran ekspirasi, yang terjadi akibat inflamasi kronis, hiperresponsivitas saluran napas (bronkospasme), hipersekresi mukus, dan remodelling saluran napas (hipertrofi dan hiperplasia otot polos, angiogenesis, dan fibrosis) yang terjadi pada penyakit asma kronis yang tidak diobati. Kontrol asma dinilai dalam dua aspek, yaitu kontrol gejala dan kontrol risiko yang tidak diinginkan. Kontrol gejala yang buruk akan membebani pasien dan meningkatkan risiko eksaserbasi, meskipun pasien dengan kontrol gejala yang baik masih dapat mengalami eksaserbasi berat. Orangtua perlu memahami dengan betul perawatan asma sehingga meminimalkan risiko kekambuhan. Tujuan kegiatan edukasi kesehatan adalah peningkatan pengetahuan orangtua tentang perawatan asma dan gizi seimbang. Edukasi kesehatan diberikan kepada ornagtua sebanyak 1 kali setelah melakukan diskusi dengan orangtua tentang pemahaman awal mengenai perawatan asma dilanjutkan dengan kegiatan edukasi kepada orangtua yang mengikuti posyandu balita di Kelurahan Bangsal Kota Kediri. Hasil kegiatan edukasi kesehatan Pengetahuan orangtua  mayoritas belum memiliki  Pengetahuan tentang perawatan dan makanan seimbang dengan hasil penilaian kurang sebanyak 15 orangtua (50%), pengetahuan orangtua tentang perawatan asma dan makanan seimbang setelah dilakukan edukasi Kesehatan didapatkan meningkat setelah diberikan edukasi kesehatan orangtua memiliki pengetahuan baik sebanyak 21 orangtua (70%). Pemberian edukasi perawatan asma dan makanan seimbang dapat diterima oleh masyarakat karena dilakukan melalui kegiatan sharing bersama dengn para orangtua dan setelah itu tim pengabdian masyarakat memberikan edukasi kesehatan.
PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI Dyah Ayu Kartika Wulan Sari; Erva Elli Kristanti; Grasella Pebrianti Rahmana Putri
Indonesian Health Literacy Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2 Number 1 2025
Publisher : Suluh Adiluhung Publisher (SAPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70574/vknr0t93

Abstract

Kecemasan merupakan permasalahan psikologis yang sering muncul pada pasien gagal ginjal kronik. Sebagian besar pasien yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Baptis Kediri mengalamai kecemasan. Self-efficacy berperan penting dalam memberikan keyakinan diri bahwa dilakukan hemodialisa akan mempertahankan hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Baptis Kediri. Desain penelitian ini menggunakan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel yaitu 18 responden sesuai dengan kriteria inklusi pasien Gagal Ginjal Kronik yang terpasang Av Shunt, pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa > 1 tahun. Uji statistik untuk melihat pengaruh antar variable menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukan bahwa self-efficacy paling banyak adalah self-efficacy tinggi (44,4%), dan kecemasan paling banyak adalah kecemasan ringan (38,9%). Hasil uji statistik Spearman Rho diperoleh nilai signifikan p=0,008 < 0,05 hal ini menunjukan ada pengaruh self-efficacy dengan kecemasan. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa self-efficacy pengaruh terhadap kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Baptis Kediri. Dimana dengan self-efficacy tinggi mampu menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien.
SENAM ANTI NYERI MENSTRUASI EFEKTIF MENURUNKAN NYERI PADA REMAJA PUTRI DENGAN DYSMENORRHEA Tri Sulistyarini; Dyah Ayu Kartika Wulan Sari; Nurlaila Pratiwi
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v2i1.277

Abstract

Dysmenorrhea umum dirasakan oleh remaja pada hari-hari pertama menstruasi. Upaya untuk menurunkan nyeri akibat menstruasi secara farmakologis sudah sering dilakukan. Penatalaksaan menggunakan farmakologis bisa mengakibatkan ketergantungan, sehingga perlu diberikan terapi nonfarmakologis sebagai alternatif penatalaksaanan untuk mengurangi nyeri akibat menstruasi. Tujuan penelitian ini membuktikan pengaruh senam anti nyeri menstruasi terhadap penurunan dysmenorrhea pada remaja putri.Desain penelitian ini menggunakan Pra Experimental bentuk One-group Pre-Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini remaja putri di PPA Setia Bakti Kediri sejumlah 32 responden.Teknik pengambilan sampel Accidental Sampling, dengan jumlah subyek 29 responden.variabel dalam penelitian ini skala nyeri diukur dengan menggunakan skala nyeri Bourbanis. Analisis data penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed-Rank Test (?< 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skala nyeri sebelum perlakuan senam anti nyeri menstruasi 5,9 dan rata-rata skala nyeri sesudah perlakuan senam anti nyeri menstruasi 4,3. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan nilai ?=0,000 bahwa terdapat perubahan nyeri yang bermakna antara sebelum dan sesudah perlakuan. 26 responden mengalami penurunan nyeri dan 3 responden tidak mengalami penurunan nyeri. Disimpulkan bahwa senam anti nyeri menstruasi efektif menurunkan dysmenorrhea pada remaja putri.
STIGMA SOSIAL SEBAGAI INDIKATOR PENILAIAN HARGA DIRI PADA PASIEN KUSTA DI RS. KUSTA KEDIRI Dyah Ayu Kartika Wulan Sari; Setyawati Soewondo; Lilik Supriati
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v4i1.313

Abstract

Kusta di Indonesia merupakan suatu penyakit yang belum dapat diatasi secara tuntas. Harga diri yang rendah secara progresif dapat mencetuskan beberapa gangguan psikiatri seperti depresi maupun kecemasan yang dapat mempengaruhi pikologis pasien kusta. Faktor yang berhubungan dengan harga diri salah satunya Stigma Sosial. Stigma sosial adalah salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga diri pasien kusta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari mempelajari Stigma Sosial Sebagai Indikator Penilaian Harga Diri pada Pasien Kusta di RS. Kusta Kediri. Desain penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua jumlah kunjungan pasien kusta yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di RS Kusta Kediri. Sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling yaitu sejumlah 114 pasien. Variabel penelitian adalah faktor harga diri yaitu stigma sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki indikator stigma sosial tertinggi yaitu indikator diskriminasi pada kategori sedang dan indikator stigma sosial terendah yaitu penarikan sosial pada kategori rendah. Kesimpulan penelitian ini bahwa sebagian besar responden memiliki stigma sosial sedang. Kata kunci: Harga Diri, Stigma Sosial, Kusta
PENERIMAAN DIRI PASIEN KUSTA DI RS KUSTA KEDIRI Maria Anita Yusiana; Dyah Ayu Kartika Wulan Sari
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v4i1.315

Abstract

Faktor internal yang mempengaruhi self esteem adalah penerimaan diri (self acceptance). Penerimaan diri mempengaruhi self esteem karena untuk memiliki perasaan self esteem yang sejati, individu harus mengetahui diri dengan baik dan mampu menilai secara objektif kebaikan dan kelemahan dirinya. Pasien kusta yang menerima diri diartikan sebagai individu yang tidak bermasalah dengan diri sendiri. Hal senada diungkapkan oleh Schultz bahwa untuk memiliki perasaan self esteem yang tinggi, individu harus mampu menerima secara objektif kebaikan dan kelemahan dirinya. Tujuan jangka panjang penelitian adalah mengetahui gambaran penerimaan diri pasien kusta di RS Kusta Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasien kusta di RS. Kusta Kediri dengan jumlah sampel yaitu sebesar 30 responden, pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data untuk pengukuran penerimaan diri menggunakan The Self-Acceptance Questionnaire (SAQ). Analisis data penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini sebagian besar pasien kusta memiliki penerimaan diri sedang yaitu sebanyak 17 orang (56,7%). Kata kunci : Penerimaan Diri, Kusta
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DALAM MENURUNKAN NYERI SENDI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA Selvia David Richard; Dyah Ayu Kartika Wulan Sari
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v6i1.448

Abstract

Penuaan adalah proses alami yang tidak bisa dihindari dan berjalan terus menerus. Lansia mengalami penurunan dalam sistem muskuloskeletal. Perubahan dalam sistem muskuloskeletal ditandai oleh rasa sakit dan kekakuan pada satu atau lebih sendi. Manajemen nyeri tidak selalu harus menggunakan obat-obatan, tetapi ada beberapa tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakit seperti terapi relaksasi, misalnya TROP (Terapi Relaksasi Otot Progresif). Desain penelitian yang digunakan adalah pre-post test Pre Experiment. Populasi penelitian adalah semua lansia yang mengalami nyeri sendi. Sampel adalah 36 responden, yang dibagi menjadi dua kelompok intervensi. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Numerical Rating Scale (NRS). Data dianalisis menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon dengan α = 0,05. Hasil uji peringkat Wilcoxon ditandatangani dilakukan pada kelompok intervensi kompres hangat dan TROP p = 0,000, yang menunjukkan bahwa kedua intervensi mempengaruhi pengurangan nyeri sendi. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa intervensi TROP lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit, hal ini dibuktikan dari nilai TROP Z <kompres hangat nilai Z dan 18 responden pada kelompok intervensi kompres hangat mengalami penurunan skala nyeri rata-rata 1,45 dan pada Kelompok intervensi TROP mengalami penurunan skala nyeri rata-rata 1,61. Kesimpulan dari penelitian ini adalah TROP dan kompres hangat dapat digunakan untuk mengurangi skala nyeri sendi pada orang tua, meskipun secara statistik menunjukkan bahwa intervensi TROP lebih efektif dalam mengurangi nyeri.
PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN TUGAS AKHIR DI STIKES RS BAPTIS KEDIRI DITINJAU DARI SELF EFFICACY Dyah Ayu Kartika Wulan Sari
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v6i1.450

Abstract

Mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir sering mengalami kesulitan-kesulitan yang dapat berkembang menjadi perasaan negatif yang menimbulkan ketegangan, stres dan keyakinan akan ketidakmampuan diri yang membuat mahasiswa melakukan kecenderungan prokrastinasi akademik. Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu terkhusus pada pengerjaan tugas akhir. Prokrastinasi akademik ini berkaitan erat dengan self efficacy mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan prokrastinasi akademik mahasiswa dan self-efficacy mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir di STIKES RS Baptis Kediri.Penelitian ini mengunakan desain deskriptif, sedangkan populasi adalah semua mahasiswa prodi keperawatan Diploma III semester VI yang sedang mengerjakan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan sampel 24 mahasiswa. Sampling yang digunakan total sampling. Pengambilan data dengan kuesioner prokrastinasi akademik dan self eficacy. Untuk mengidentifikasi gambaran prokrastinasi akademik dan self eficacy mahasiswa menggunakan distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk tabel.Hasil penelitian didapatkan prokrastinasi akademik berada dalam tahap sedang dan Self eficacymahasiswa pada dimensi magnitude dalam penyusunan tugas akhir di STIKES RS Baptis Kediri berada pada rentang sedang (50%), dimensi strength dalam penyusunan tugas akhir berada pada rentang tinggi (58,33%), dimensi generality dalam penyusunan tugas akhir berada pada rentang sedang (66,67%) dan Self Eficacy Mahasiswa Dalam Penyusunan Tugas Akhir di STIKES RS Baptis Kediri berada pada rentang sedang (56,52%). Disimpulkan prokrastinasi akademik dan Self Eficacy Mahasiswa Dalam Penyusunan Tugas Akhir di STIKES RS Baptis Kediri berada pada rentang sedang yang berimplikasi pada perlunya intervensi khusus untuk meningkatkan self eficacy mahasiswa dan menurunkan tingkat prokrastinasi akademik dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah (KTI) sehingga mahasiswa memiliki koping individu yang konstruktif dan dapat memotivasi dirinya sendiri dalam mengerjakan tugas akhir.
EKSPLORASI TAHAPAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Vitaria Wahyu Astuti; Dyah Ayu Kartika Wulan Sari; Fidiana Kurniawati
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v9i1.665

Abstract

Cuci tangan memakai sabun merupakan indikator PHBS karena tindakan ini merupakan tindakan membersihkan keseluruhan tangan mulai dari punggung tangan, sela jari dan ujung kuku, yang apabila dilakukan dengan benar sesuai tahapan sangat efektif dalam pencegahan penyakit yang dapat menular karena perantara tangan yang kotor. Penelitian ini memiliki Tujuan untuk mengetahui gambaran tahapan cuci tangan pakai sabun. Penelitian ini merupakan kuantitatif deskriptif, sampling yang digunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 35 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur dari tahapan cuci tangan pakai sabun, Analisa data menggunakan analisis univariat. Penelitian ini mendapatkan hasil berdasarkan kuesioner terstruktur yang dikerjakan oleh siswa bahwa terdapat 15 siswa melakukan cuci tangan memakai sabun sesuai dengan tahapan, sedangkan 11 siswa yang melakukan cuci tangan memakai sabun tidak sesuai tahapan. Siswa yang melakukan cuci tangan tidak sesuai dengan tahap adalah siswa dengan jenis kelamin laki-laki, hal ini disebabkan adanya pola kebiasaan yang dilakukan. Penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk seluruh warga sekolah khususnya guru yang dapat kembali mengingatkan siswa untuk melakukan cuci tangan dengan sabun sesuai tahapan yang dianjurkan oleh organisasi kesehatan dunia.
DESCRIPTION OF SLEEP QUALITY IN PATIENTS WITH CHRONIC RENAL FAILURE IN THE INPATIENT ROOM OF BAPTIST HOSPITAL KEDIRI Dyah Ayu Kartika Wulan Sari; Vitaria Wahyu Astuti; Rifka Dwi Ayu Desitasari
Indonesian Health Literacy Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2 Number 1 2025
Publisher : Suluh Adiluhung Publisher (SAPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70574/34kqeh23

Abstract

Disturbed and poor sleep quality in patients with chronic renal failure can have a negative impact on physical, mental and can lead to patient appearance as well as cognitive and memory dysfunction, irritability, decreased alertness and concentration. This study used a descriptive design with purposive sampling technique. The sample in this study totalled 15 respondents. This research instrument is The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) which consists of 19 questions. The results of this study most of the sleep quality of chronic renal failure patients treated in the Inpatient Room of Baptist Hospital Kediri had poor sleep quality as many as 9 respondents (60%). Based on aspects of subjective sleep quality obtained as many as 14 respondents (93.3%) revealed quite poor sleep quality, aspects of sleep duration in chronic renal failure respondents mostly had a sleep duration 6-7 hours as many as 8 respondents (53.3%), aspects of sleep lethality in chronic renal failure patients most patients had very good sleep lethality or scored 0 as many as 14 respondents (93.3%). This study uses frequency distribution analysis for respondent characteristics and sleep quality analysis. Research on the description of the quality of sleep of chronic renal failure patients in the Inpatient Room of the Baptist Hospital Kediri most of the patients‘ sleep quality is poor, this can be seen from various aspects of sleep quality that appear, in the aspect of subjective sleep quality most of the patients’ sleep quality is quite poor, and most respondents experience sleep disorders and daytime sleep dysfunction.
PENINGKATAN PENGETAHUAN HIDUP SEHAT CEGAH HIPERTENSI PADA LANSIA DI GBI SAHABAT KOTA KEDIRI Erva Elli Kristanti; Dyah Ayu Kartika Wulan Sari; Putu Indraswari; Dinar Yuni Awalia A.C; Yoyok Febrijanto
Indonesian Health Literacy Journal Vol. 2 No. 3 (2025): Volume 2 Number 3 2025
Publisher : Suluh Adiluhung Publisher (SAPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70574/tv29aa47

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi dimana terjadi penungkatan tekanan darah dengan tekanand darah sistol ≥140 mmHg dan tekanan diastole ≥90 mmHg. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan pencegahan Hipertensi pada lanjut usia di GBI Sabahat Kota Kediri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif menggunakan lembar survey. Jumlah warga usia lanjut di GBI Sahabat Kediri sebanyak 20 orang dilakukan survey menggunakan kuesioner dan kemudian diberikan edukasi Kesehatan berupa booklet.  Hasil penelitian didapatkan bahwa  warga usia lanjut setelah dilakukan edukasi Kesehatan dengan menggunakan Booklet didapatkan pengetahuan kurang tentang pencegahan sebanyak 2 orang (20%) dan pengetahuan pencegahan Hipertensi baik sebanyak  sebanyak 18 orang (80%). Berdasarkan hasil  penelitian edukasi warga usia lanjut diperlukan untuk terus diberikan agar perilaku pencegahan Hipertensi meningkat sehingga risiko gangguan Kesehatan dapat diturunkan.