Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Status Derajat Klinis dan Hematologi Pasien Talasemia di Kota Samarinda Susanto, Zaenal Adi; Harianja, Edison; Salsabila, Zulfa Zahra
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v1i1.797

Abstract

Thalassemia merupakan salah satu kelainan genetik yang cukup banyak ditemui di seluruh dunia. Diperkirakan 3-10% masyarakat Indonesia adalah pembawa sifat thalassemia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran derajat klinis dan nilai hematlogis pada pasien thalassemia di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Subyek penelitian adalah 37 orang pasien thalassemia-beta yang terdaftar di POPTI samarinda. Studi ini dilakukan di RSUD I.A Moeis Samarinda dengan memberikan penjelasan dan Informed consent kepada semua calon responden.. Pengeukuran derajat klinis pasien talasemia menggunakan formulasi Mahidol scoring sedangkan pengukuran nilai hematologis menggunakan alat Hematology analyzer. Hasil studi didapatkan perbandingan laki-laki dan perempuan 49%:51%, rentang usia 4 tahun – 56 tahun dengan rerata usia 14 tahun. Persentase status derajat klinis pasien talasemia-beta secara berturut turut adalah Ringan: 16,2%; Sedang: 78,4% dan Berat:5,4%. Nilai hematologis rerata pada pasien Talasemia adalah : Hb:7,8 g/dL; Jumlah Eritrosit: 3,4x106/µL ; MCV:71,9 fL; MCH: 71,9 pg dan MCH: 32,3 gr/dL. Studi ini menyimpulkan bahwa sebagian besar (78,4%) pasien talasemia di Kota Samarinda berstatus derajat klinis Sedang, sedangkan rerata nilai hematologis pasien talasemia berada dibawah nilai normal.
Screening Toksoplasmosis pada Wanita Komunitas Pecinta Kucing di Kota Samarinda Harianja, Edison; Aminuddin, Muhammad Fahmi; Rina, Rina
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v1i1.814

Abstract

Toksoplasmosis merupakan suatu penyakit parasit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii merupakan parasit protozoa intraseluler dari golongan protozoa dan bersifat parasit obligat dengan hospes definitif yaitu kucing dan famili filidae lainnya. Toxoplasma gondii adalah salah satu dari penyakit zoonosis yang secara alami dapat menular dari hewan ke manusia Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui gambaran uji IgG toksoplasma pada wanita komunits pecinta kucing di Kota Samarinda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pemeriksaan ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Nur Asih Samarinda dengan jumlah sampel 23 menggunakan alat cobas e411. Analisa data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian setelah dilakukan penelitian dengan jumlah sebanyak 23 responden wanita komunitas pecinta kucing, terdapat 10 responden yang menunjukkan hasil positif dengan nilai >550.8 IU/ml dan terdapat 13 responden yang menunjukan hasil negatif dengan nilai <0.130 IU/ml. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 43% wanita komunitas pecinta kucing di Kota Samarinda mengalami toksoplasmosis.
Studi Literatur : Gambaran IgG IgM Dengue Pada Anak Dengan Suspek Demam Berdarah Dengue Harianja, Edison; Surzanti, Fauziayyah; Marsudi, La Ode; Irwadi, Didi
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v1i1.817

Abstract

Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak dibandingkan dewasa, dengan tingkat keparahan yang bervariasi, sampai menimbulkan akibat yang fatal. Penelitian ini menggunakan pemeriksaan IgG IgM dengue sebagai uji serologi dalam mendiagnosa demam berdarah dengue. Penelitian ini bertujuan untuk Menentukan infeksi demam berdarah dengue primer pada anak berdasarkan hasil pemeriksaan IgG IgM dengue, menentukan infeksi demam berdarah dengue sekunder pada anak berdasarkan hasil pemeriksaan IgG IgM dengue, dan mengetahui hubungan infeksi demam berdarah dengue dengan usia anak. Metode penelitian ini merupakan Literature review dengan penentuan kriteria penelitian menurut Picos. Pencarian jurnal menggunakan data base Google Scholar, Portal Garuda, Science Direct, Sari Pediatri, Research Gate, Elsevier, P ubmed, dan DOAJ. Hasil penelitian Literatur review dari 20 jurnal terpilih terdapat 56,9% IgM(+) IgG(-) pada usia anak 5-12 tahun, 23% IgM(-) IgG(+) pada usia anak 5-14 tahun, 78,5% IgM(+) IgG(+) pada usia anak 5-15 tahun. Penelitian ini disimpulkan bahwa pasien pertama kali terinfeksi dengue dengan hasil IgM(+) IgG(-) pada usia 5-10 tahun, infeksi demam berdarah dengue sekunder menunjukkan bahwa pasien pernah terinfeksi dengue lebih dari satu kali dengan hasil IgM(-) IgG(+) pada usia 5-14 tahun dan hasil IgM(+) IgG(+) pada usia 5-15 tahun, serta semakin muda usia, semakin mudah terinfeksi demam berdarah dengue.
Pemeriksaan Prostate Specific Antigen (PSA) Menggunakan Alat Vidas Harianja, Edison; Sari, Agistya Ayu
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v2i1.1068

Abstract

Prostat spesifik Antigen (PSA) ialah sesuatu molekul glikoprotein yang didapatkan pada kelenjar prostat. Prostat Spesifik Antigen merupakan tumor marker yang paling penting untuk deteksi dini, menentukan staging, dan monitoring pada penderita kanker prostat. Tujuan: untuk melakukan pengamatan pemeriksaan total prostat spesifik antigen menggunakan alat vidas di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, mengetahui pemantapan mutu internal pemeriksaan total prostat spesifik antigen, mengetahui Good Laboratory Practice dan untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Tata Laksana: Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 November – 31 Desember 2021 di Laboratorium Imunoserologi RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa sebanyak 36% pasien memiliki kadar TPSA yang rendah dengan kadar minimal 0,09 ng/ml. Sedangkan sebanyak 48% pasien memiliki kadar TPSA yang tinggi dengan kadar maksimal 13,42 ng/ml. Kesimpulan: Pemeriksaan Total Prostat Spesifik Antigen menggunakan alat vidas di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda telah dilakukan sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur (SOP) dengan memperhatikan aspek pra-analitik, analitik, dan pasca analitik.
Hubungan Kadar Rheumatoid Factor Dengan Kadar C-Reactive Protein Pada Lansia Peserta Prolanis Susanto, Zaenal Adi; Nisa, Carolya; Harianja, Edison
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v3i1.1279

Abstract

Rheumatoid Factor adalah suatu antibodi terhadap region Fc di IgG. Namun sebagian besar Rheumatoid Factor berupa IgM. Rheumatoid Factor ditemukan lebih dri 70% pada penderita Rheumatoid Arthtritis. C-Reactive Protein merupakan salah satu protein fase akut, termasuk golongan protein yang kadarnya dalam darah meningkat pada infeksi akut sebagai respon imunitas nonspesifik. Tujuan : Mengetahui adanya hubungan kadar Rheumatoid Factor dengan kadar C-reactive Protein pada lansia peserta prolanis.. Metode : Menggunakan metode semi-kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah uji koefisien korelasi spearman. Hasil : Didapatkan 1 dari 50 hasil pemeriksaan C-Reactive Protein maupun Rheumatoid Factor yang menunjukkan hasil positif. Hasil uji koefisien korelasi Spearman menunjukkan nilai -0.020, dimana jika r Hitung < r Tabel (r Hitung < 0.266) maka tidak ada hubungan kadar Rheumatoid Factor dengan kadar C-Reactive Protein pada lansia peserta prolanis. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara kadar Rheumatoid Factor dengan kadar C-Reactive Protein pada lansia peserta prolanis.
Pengaruh Penundaan Pengelolaan Sampel Serum Terhadap Hasil Pemeriksaan Kadar Elektrolit Marsudi, La Ode; Aminuddin, Muhammad Fahmi; Harianja, Edison; Agustian, Muhammad
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i2.1652

Abstract

Laboratorium klinik sangat penting untuk menentukan keseimbangan elektrolit tubuh. Selama tahap pra analitik, pengendalian harus dilakukan untuk memastikan bahwa spesimen yang diterima benar dan memenuhi syarat. Tahap ini bertanggung jawab atas 60-70% kesalahan operasi di laboratorium klinik. Keterlambatan pemeriksaan sampel serum untuk pemeriksaan akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu penundaan sampel serum terhadap hasil pemeriksaan kadar elektrolit (Na+, K+, Cl-). Metode yang digunkana pada penelitian ini untuk pemeriksaan kadar elektolit yaitu metode Ion Selective Electroda (ISE) menggunakan alat AVL 9180 Electrolyte Analyzer. Hasil pemeriksaan diperoleh 25 sampel serum yang diperlakukan dengan tiga perlakuan, yaitu segera diperiksa, ditunda 120 menit dan ditundaan 150 menit. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kadar Na+ pada sampel serum yang segera diperiksa rata-rata 133,40 mmol/L, pada sampel ditunda 120 menit rata-rata 133,56 mmol/L, dan pada sampel ditunda 150 menit rata-rata 133,80 mmol/L (p-value (0.966) > 0.05). Kadar K+ pada sampel serum yang segera diperiksa rata-rata 4,23 mmol/L, pada sampel ditunda 120 menit rata-rata 4,20 mmol/L, dan pada sampel ditunda 150 menit rata-rata 4,18 mmol/L (p-value (0.926) > 0.05). Kadar Cl- pada sampel serum yang segera diperiksa rata-rata 99,96 mmol/L, pada sampel ditunda 120 menit rata-rata 100,16 mmol/L, dan pada sampel ditunda 150 menit rata-rata 100,32 mmol/L (p-value (0.970) > 0.05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh waktu penundaan sampel serum yang segera diperiksa, ditunda 120 menit dan 150 menit terhadap hasil pemeriksaan kadar elektrolit (Na+, K+, Cl-).
Gambaran Hasil Tes Widal Slide Aglutinasi Dengan Tes Tubex Pada Pasien Suspek Demam Thypoid Harianja, Edison; Susanto, Zaenal Adi; Marsudi, La Ode; Bahriannur, Perdi
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i2.1654

Abstract

Demam tipoid adalah penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman gram negatif salmonella typhi. Diagnosis sering kali bergantung pada metode serologis seperti uji widal slide aglutinasi dan tes tubex. Tujuan : Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan uji widal slide aglutinasi dengan tes tubex pada suspek demam tifoid. Metode : Penelitian ini mengguanakan kualitatif deskriftif, dengan metode pemeriksaan widal slide dan pemeriksaan tubex inhibition magnetic binding immunoassay. Hasil : Hasil dari pemeriksaan 30 sampel, pada pemeriksaan widal didapatkan 16 (53%) sampel positif dan 14 (47%) sampel negatif, sedangkan pemeriksaan tubex dari 30 sampel terdapat 14 (47%) positif dan 16 (53%) sampel negatif. Kesimpulan : Dari hasil kedua pemeriksaan antara tes widal slide aglutinasi dan tes tubex bisa disimpulkan bahwa dari kedua pemeriksaan tersebut mempunyai perbedaan yang signifikan dalam memberikan hasil pemeriksaan.
Hubungan Kualitas Tidur Dengan Nilai Hemoglobin Dan Indeks Eritrosit Pada Remaja Yang Rutin Berolahraga Susanto, Zaenal Adi; Harianja, Edison; Marsudi, La Ode; Febriyanti, Mega
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i2.1661

Abstract

Kualitas tidur merupakan indikator penting dari kebugaran seseorang, diukur berdasarkan kemudahan untuk memulai dan mempertahankan tidur, durasi tidur, serta keluhan yang dirasakan selama dan setelah tidur. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi proses biologis tubuh, termasuk pembentukan hemoglobin, yang berpotensi menyebabkan kadar hemoglobin rendah dan risiko anemia. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kadar hemoglobin, indeks eritrosit, kualitas tidur, serta hubungan antara kualitas tidur dengan kadar hemoglobin dan indeks eritrosit pada remaja yang rutin berolahraga. Metode : Menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional, mengumpulkan data dari partisipan pada satu waktu tertentu, dengan jumlah responden sebanyak 51 orang. Hasil : Menunjukkan tidak adanya hubungan antara kualitas tidur baik dengan kadar hemoglobin, MCV, dan MCH, namun terdapat hubungan dengan nilai MCHC. Sementara itu, tidak ditemukan hubungan antara kualitas tidur buruk dengan kadar hemoglobin, MCV, MCH, dan MCHC. Rata-rata kadar hemoglobin pada remaja yang rutin berolahraga adalah 15,3 g/dl, MCV 82,8 fl, MCH 28,7 pg, dan MCHC 34,8 g/dl. Sebanyak 92,2% remaja yang rutin berolahraga memiliki kualitas tidur yang buruk, sedangkan 7,8% memiliki kualitas tidur yang baik. Kesimpulan: Menyimpulkan bahwa kualitas tidur tidak memiliki hubungan signifikan dengan kadar hemoglobin, MCV, dan MCH, namun berhubungan dengan MCHC pada remaja yang rutin berolahraga.
Skrining Diabetes Mellitus Pada Remaja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Samarinda Harianja, Edison; Marsudi, La Ode; Aminuddin, Muhammad Fahmi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/abdmlt.v4i2.1708

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah masalah kesehatan global yang meningkat, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Pada 2015, sekitar 10 juta orang di Indonesia menderita diabetes (PERKENI, 2015). Remaja berisiko mengalami gangguan metabolik, termasuk diabetes, karena faktor seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan obesitas (Kemenkes RI, 2018). Diabetes tipe 2 kini lebih umum pada remaja, menekankan pentingnya intervensi dini (Kemenkes RI, 2018). Studi oleh Widianto et al. (2019) menunjukkan bahwa skrining dini dapat mengidentifikasi individu berisiko tinggi dan memberikan edukasi untuk mencegah komplikasi. Skrining di SMK Kesehatan Samarinda bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kesehatan metabolik dan pencegahan diabetes. Di Kalimantan Timur, diabetes adalah penyebab utama morbiditas (Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, 2018), sehingga skrining di kalangan remaja sangat relevan. Kegiatan ini juga memberikan edukasi tentang risiko diabetes, pentingnya pola makan sehat, dan aktivitas fisik. Dari 45 responden, rata-rata kadar GDS adalah 88,20 mg/dL, dalam batas normal. Mayoritas memiliki kadar glukosa darah normal (93,3%), menunjukkan kontrol glukosa yang baik. Hanya satu responden mengalami hipoglikemia, dan dua memiliki kadar tinggi, mengindikasikan risiko prediabetes. Pemantauan dan intervensi dini disarankan untuk mencegah diabetes tipe 2. Program kesehatan sekolah harus mendukung gaya hidup sehat dan pemantauan rutin.
Studi Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas Lempake Harianja, Edison; Mawardani, Maya Tamara; Sari, Sarifah Ratna
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i1.1521

Abstract

Kepuasan pasien merupakan cerminan dari mutu pelayanan kesehatan yang mereka terima. Untuk mengetahui kinerja pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat, perlu dilakukan penelitian atas pendapat masyarakat terhadap kepuasan pelayanan di laboratorium. Dengan berdasarkan Keputusan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Kep/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyususnan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah untuk melakukan pengukuran atas indeks kepuasan masyarakat akan pelayanan publik. Kemudian ke-14 indikator yang akan dijadikan instrument pengukuran berdasarkan kepuasan mentri pendayagunaan aparatur negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks pelayanan yang paling baik di laboratorium serta untuk mengetahui indikator pelayanan yang kurang baik di laboratorium UPTD Puskesmas Lempake. Metode yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan Non Probability Sampling dengan jumlah 150 orang dari pasien laboratorium di UPTD Puskesmas Lempake. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018. Data yang telah didapatkan akan dianalisis secara deskriptif dan dilakukan perhitungan dengan nilai IKM atau Indeks Kepuasan Masyarakat. Hasil penelitian berdasarkan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas Lempake Samarinda adalah 75,87 dengan kinerja pelayanan baik. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas Lempake Samarinda adalah 75,87 dengan kinerja pelayanan yang baik.