Peningkatan kompetensi aparat Polri merupakan keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Bahkan diperlukan langkah berani, untuk secara cepat, tepat dan bertahap, untuk peningkatan kualitas pengembangan SDM berbasis kompetensi, dengan memasukkan komponen pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), dan sikap perilaku (attitude). Untuk mengembangkan dan memberdayakan sumber daya manusia di butuhkan adanya budaya organisasi dan motivasi kerja sehingga mampu meningkatkan pelayanan yang secara menyeluruh terhadap masyarakat.Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Budaya Organisasi, Manajemen SDM , Motivasi kerja dan Kepuasan Kerja serta Dampaknya terhadap Peningkatan kinerja Anggota Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Timur Populasi dan Sampel adalah seluruh anggota Reserse Kriminal Umum Metro Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Manajemen SDM, Budaya Organisasi , motivasi dan Kepuasan Kerja dengan nilai Fhitung sebesar 219,295 dengan Ftabel sebesar 3,35, karena nilai thitung sebesar 219,295 > nilai ttabel sebesar 3,35 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak artinya Manajemen SDM, Budaya Organisasi , dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja anggota reserse kriminal umum Metro Jakarta Timur. Sedangkan dari uji koefisien determinasi diketahui bahwa nilai R sebesar 0,950 yang berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variable Manajemen SDM, Budaya Organisasi , dan motivasi dengan peningkatan kinerja anggota reserse kriminal umum Metro Jakarta Timur. Sementara itu nilai R-Square sebesar 0,902 sehingga variable independent yang terdiri dari rekruitmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan pemberian insentif memberikan kontribusi pengaruh sebesar 0,902 atau 90,2% terhadap peningkatan kinerja anggota reserse kriminal umum Metro Jakarta Timur sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikut sertakan dalam model.