Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analysis of the completeness of specific nutritional interventions as an effort to prevent stunting: an observational study Setianingsih, Triseu; Hussain, Nervana
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 35, No 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjd.vol35no3.50724

Abstract

ABSTRACT Introduction: Handling stunting through nutritional interventions is classified into two categories: specific nutrition interventions and sensitive nutrition intervention. Specific nutrition interventions referring to causal factors directly related to nutrition, aimed at pregnant women and breastfeeding mothers, are the responsibility of the health sector, contributing 30%. The completeness of specific nutritional interventions for breastfeeding mothers according to standards are more challenging. The purpose of this study is to analyze several factors that influence the completeness of specific nutritional interventions in breastfeeding mothers to create prediction models. Methods: This was a quantitative study with a cross sectional design. The population was all breastfeeding mothers with a total of 193 nursing mothers. Samples of 128 people were taken using a simple random sampling technique. Data analysis using univariate analysis, bivariate analysis with Chi square analysis and Multivariate analysis with logistic regression analysis. Result: In bivariate analysis there were 8 influencing variables. The Mother’s education with p=0.006, Mother’s knowledge with p=0.001, Mother’s Attitudes with p=0.001, Mother’s Job with a p=0.001, Parity with p=0.001, Husband's Support with p=0.001, Health Workers’ Support with p=0.001, Village Officials’ Support with p=0.001. The most influential variable was the health workers’ support variable with OR=20.56. Through multivariate analysis, a predictive model of achieving completeness of specific nutritional interventions is produced so that it can be used as a preventive effort in overcoming these problems. Conclusion: The completeness of specific nutritional interventions for breastfeeding mothers has not been achieved according to the government's target, it is necessary to intervene on the factors that influence it which include mother’s knowledge, mother’s attitude, husband’s support, health workers’ support and village apparatus’ support.Keyword : Stunting, nutritional support, specific intervention
Influence of social capital on the stunting incidence : a cross- sectional study Setianingsih, Triseu; Suharso, Eddy; Hussain, Nervana
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 36, No 1 (2024): March 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjd.vol36no1.50723

Abstract

ABSTRACT Introduction: The problem of stunting is caused by many factors, including geographical, social, and political problems. The role of social capital has been shown to impact economic development and health in some countries, including the problem of stunting, but has not been widely studied. The purpose of this study is to analyze the effect of social capital on the incidence of stunting in South Cikarang Sub District, Bekasi Regency. Methods: The type of study is observational with a cross-sectional design. The population had 106 neighborhoods as respondents, with simple random sampling technique, and a total sample of 91 people. The research instrument uses a questionnaire whose validity and reliability have been tested. The independent variables studied were 7 variables. Univariate in the form of frequency distribution, Bivariate analysis using chi square followed by logistic regression to obtain a predictive model using SPSS Version 24. Result: 65.9% of neighborhoods have stunting rates in their area. This figure is still above the government's target. Of the 7 variables studied, all of them are related to the incidence of stunting. Suprastructure variables with p=0.001, community participation with p=0.004, community empowerment in development with p=0.001, community control in development and stunting events with a value of p=0.001, motives of empowerment in development with p=0.004, the existence of cadres as agents of change with p=0.001, involvement of various stakeholders with p=0.001. The most dominant factor is the suprastructure of various stakeholders, with p=0.001. The most dominant factor is the t variable, with OR=49.398 at 95% of CI (3.623–673.6). Predictive models are produced so that preventive efforts are expected to reduce the incidence of stunting.  Conclusion: The high incidence of stunting in the neighborhood area shows that the social capital of the community still needs to be improved in handling stunting. Community groups in the neighborhoods that have poor suprastructure will be at risk of their area having a stunting incidence.Keywordsocial capital, stunting, incidence
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE CERAMAH DAN MEDIA INDEX CARD MATCH TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI TENTANG ANEMIA DI SMPN 1 CIKARANG UTARA Putri, Diana Iswara Indra; Davina, Farida Fasha; Setianingsih, Triseu
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43503

Abstract

Anemia menjadi perhatian serius karena prevalensinya yang tinggi mencapai 29,9% pada remaja putri di dunia. Meskipun pemerintah telah berupaya menurunkannya, konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri hanya 16,7% pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pendidikan kesehatan melalui kombinasi ceramah dan media Index Card Match terhadap pengetahuan dan sikap siswi di SMPN 1 Cikarang Utara. Metode penelitian ini berjenis kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi Experiment dan pendekatan two group pretest-posttest design with control group. Populasi penelitian adalah siswi usia 13-14 tahun di kelas VIII SMPN 1 Cikarang Utara. Sampel sebanyak 136 responden ditentukan dengan rumus Isaac & Michael, terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2024. Hasil nilai rerata pengetahuan kelompok eksperimen 9,49 dan post-test 13,94 sedangkan kelompok kontrol nilai pre-test 9,09 dan post-test 9,12. Rerata nilai sikap kelompok eksperimen untuk pre-test 49,38 dan post-test 54,40 sedangkan kelompok kontrol nilai pre-test 46,24 dan post-test 46,28. Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui penggunaan ceramah dan media Index Card Match terhadap pengetahuan siswi mengenai anemia dengan p-value=0.000 (0<0.05) dan memberikan pengaruh bagi sikap siswi mengenai anemia dengan p-value=0.000 (P<0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol, dengan uji Mann Whitney dengan p-value=0.000 (P<0.05). Melalui penelitian ini, para siswi dapat lebih mudah memahami informasi terkait anemia, sehingga diharapkan mampu menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK (0-5 TAHUN) DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS CIKARANG Putri, Aulia Yasmin Mulyana; Hoerudin, Hoerudin; Padaallah, Ananda Patuh; Setianingsih, Triseu
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44699

Abstract

Stunting adalah kondisi pertumbuhan anak terhambat sehingga menyebabkan tinggi badan lebih rendah disandingkan dengan umurnya. WHO (2022) menyatakan 148,1 juta (22,3%) balita menderita stunting. Pada tahun 2022, data melaporkan bahwa balita di Indonesia yang menderita stunting sebanyak 21,6%, di Jawa Barat 20,2%, dan tahun 2024 di Posyandu Wilayah Puskemas Cikarang 3,6%. Pengetahuan seorang ibu mengenai stunting memiliki pengaruh dalam membentuk perilaku yang mendukung pencegahan stunting dan memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang. Fokus dari studi ini untuk mengidentifikasi apakah antara pengetahuan ibu mengenai stunting dengan perilaku pencegahannya di anak usia 0-5 tahun di Posyandu wilayah Puskesmas Cikarang terdapat hubungan yang signifikan. Pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional diterapkan dalam studi ini untuk mengukur data. Teknik accidental sampling diterapkan untuk memperoleh sampel penelitian ini yang terdiri dari 99 ibu dengan anak usia 0-5 tahun dari populasi sebanyak 133 ibu dengan anak usia 0-5 tahun. Kuesioner merupakan instrumen yang digunakan guna mengukur tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan. Uji Chi square adalah pengujian yang diterapkan diterapkan untuk menganalisis data. Temuan penelitian mengindikasikan adanya hubungan antara pengetahuan ibu mengenai stunting dan upaya pencegahannya, bernilai p = 0,018 (p≤0,05) dan Odds Ratio 2,935. Maka dari itu, pengetahuan ibu memengaruhi perilaku pencegahan stunting anak usia 0-5 tahun, dengan ibu berpengetahuan rendah 2,935 kali lebih berisiko memiliki perilaku pencegahan stunting kurang baik dibandingkan ibu berpengetahuan baik tentang stunting.
Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Postpartum terhadap Produksi ASI di TPMB Bidan Jayanti: Factors Related to Postpartum Mothers' Knowledge of Breast Milk Production at TPMB Bidan Jayanti Arianti, Siska; Siregar, Rohani; Musmundiroh, Musmundiroh; Setianingsih, Triseu
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 5 (2025): Edisi Sep - Oktober 2025
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jumin.v6i5.7076

Abstract

Produksi Air Susu Ibu (ASI) merupakan faktor penting dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Rendahnya produksi ASI sering dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan ibu postpartum mengenai faktor-faktor yang memengaruhi laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu postpartum terhadap peningkatan produksi ASI di Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) Jayanti Kecamatan Cikarang Utara tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah seluruh ibu postpartum yang berkunjung ke TPMB Jayanti, dengan sampel sebanyak 50 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur dan pengukuran antropometri, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki hubungan signifikan dengan pengetahuan ibu postpartum terhadap produksi ASI (p=0,001; OR=43,000; CI 95%: 3,365–549,547). Sementara itu, variabel paritas (p=0,274), status gizi (p=1,000), usia (p=0,157), dan keterpaparan informasi (p=0,338) tidak berhubungan secara signifikan dengan pengetahuan ibu postpartum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan keluarga merupakan faktor dominan yang memengaruhi pengetahuan ibu postpartum dalam upaya peningkatan produksi ASI. Oleh karena itu, intervensi edukasi laktasi sebaiknya melibatkan keluarga sebagai unit pendukung utama untuk meningkatkan efektivitas promosi ASI eksklusif.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Demonstrasi terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI Rahma Novianti; Sugiharti, Rosi Kurnia; Musmundiroh, Musmundiroh; Setianingsih, Triseu
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2025): Oktober 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v4i4.6446

Abstract

Breast cancer is recognized as a major global health challenge with 2.3 million cases recorded in 2020 and projections indicating a continuous increase until 2040 (WHO), where early detection becomes a crucial preventive measure that can be introduced through breast self-examination (BSE) education, yet the knowledge of adolescent girls regarding BSE remains low, requiring effective health education strategies; this study therefore aimed to assess the impact of health education using demonstration methods on improving BSE knowledge among adolescent girls at SMK Jayabeka 01 Karawang in 2025 by employing a quantitative approach with a pre-experimental one-group pretest–posttest design involving 103 respondents selected through total sampling, utilizing pretest and posttest questionnaires consisting of 20 items, and analyzing the data with the Wilcoxon Signed Rank Test due to non-normal distribution, with the results showing a significant improvement in knowledge after the intervention (p-value = 0.000, p < 0.05) where 85 respondents experienced an increase, 18 showed no change, and none experienced a decrease, while before the intervention most were in the “moderate” category (67%) and afterward the majority (82.5%) moved into the “good” category, thus confirming that health education delivered through demonstration methods is effective in enhancing adolescent girls’ knowledge of BSE and can be recommended as a suitable and sustainable strategy in school-based programs for early detection of breast cancer.
DETERMINASI FAKTOR SOSIAL TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KARAWANG Marpu'ah, Siti; Siregar, Rohani; Musmundiroh, Musmundiroh; Setianingsih, Triseu
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 6 (2025): Edisi Nopember - Desember 2025
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jumin.v6i6.7233

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan asupan terbaik bagi bayi pada enam bulan pertama kehidupannya, namun cakupan pemberiannya di Indonesia masih rendah dan belum mencapai target nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0–6 bulan di Desa Kedungjeruk, Kabupaten Karawang tahun 2025. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0–6 bulan, dengan jumlah sampel sebanyak 63 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mencakup variabel pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan sumber informasi. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan ASI eksklusif, namun masih ada yang tidak melaksanakannya. Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan sumber informasi dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p<0,05). Simpulan penelitian ini adalah perilaku pemberian ASI eksklusif sangat dipengaruhi oleh faktor internal ibu serta dukungan eksternal, sehingga intervensi berupa edukasi, pemberdayaan keluarga, dan penyediaan informasi kesehatan yang memadai sangat diperlukan untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif di masyarakat.
PENINGKATAN PARTISIPASI IBU MENYUSUI DALAM PROGRAM INTERVENSI GIZI SPESIFIK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENDEKATAN “MODEL SABUSI “ Setianingsih, Triseu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.716-731

Abstract

Upaya pemerintah Indonesia dalam akselerasi penurunan Stunting, salahsatunya dilaksanakan melalui intervensi gizi spesifik yang ditujukan kepada Ibu hamil, Ibu menyusui dan balita usia 0-6 bulan dan balita usia 7-23 bulan. Untuk mengoptimalkan capaian program tersebut, perlu upaya dalam meningkatkan motivasi Ibu dalam mengikuti program pemerintah yang dicanangkan. Tujuan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapan Ibu menyusui dalam mengikuti program intervensi gizi spesifik sebagai upaya pencegahan stunting. Metode PKM menggunakan model pendekatan ABC (Antecedent, behaviour and Consequency) dan metode “behavior intention” dalam perubahan perilaku melalui pendampingan dengan serangkaian kegiatan yang dinamakan “MODEL SABUSI ( Sahabat Ibu Menyusui) “.  Kegiatan PKM dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : pendekatan interpersonal kepada Ibu menyusui, peningkatan pengetahuan dan sikap melalui komunikasi efektif berupa konseling dan pemantauan dan pendampingan menggunakan media Whatssapp. Hasil kegiatan PKM menunjukkan hasil yang baik, dengan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap Ibu hamil dalam program intervensi gizi spesifik , hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna nilai rata-rata pengetahuan tentang program pencegahan stunting pada Ibu menyusui sebelum dan sesudah dilakukan konseling dengan Nilai P = 0.002. Terdapat perbedaan yang bermakna nilai rata-rata sikap tentang program pencegahan stunting pada Ibu menyusui sebelum dan sesudah dilakukan konseling dengan Nilai P = 0.001. Proses pendampingan dalam kegiatan PKM ini masih belum optimal, dan memerlukan bantuan kader yang sudah terlatih dan bidan desa setempat untuk lebih memudahkan proses komunikasi yang lebih intensif kepada Ibu menyusui.
PEMBENTUKAN KADER PEDULI STUNTING DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENURUNAN STUNTING DI DESA SUKARESMI KECAMATAN CIKARANG SELATAN KABUPATEN BEKASI TAHUN 2022 Setianingsih, Triseu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3798-3806

Abstract

Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Target penurunan prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024. Berdasarkan Lima Pilar Percepatan Penurunan Stunting, akan disusun Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mendorong dan menguatkan konvergensi antar program melalui pendekatan keluarga berisiko stunting. Peran serta masyarakat sangat penting dalam meningkatkan capaian program pemerintah. Tujuan PKM ini adalah membentuk kader peduli Stunting yang akan mengoptimalkan pendekatan pada keluarga beresiko stunting sesuai target pemerintah. Desa Sukaresmi merupakan salah satu Desa yang menjadi lokus target penurunan Stunting di Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan yaitu pemberdayaan masyarakat melalui KIE dengan kegiatan pelatihan kader. Jumlah peserta sebanyak 30 orang kader yang ada di Desa Sukaresmi. Kegiatan PKM ini juga melibatkan Puskesmas, Aparat Desa dan Bidan Desa. Metode pre test dan posttest dilakukan untuk menilai efektifitas kegiatan pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap kader peduli stunting. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Pelatihan kader efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap kader. Penggunaan Buku Saku bagi kader , efektif digunakan sebagai media dalam pelatihan. Keterlibatan Puskesmas dan aparat Desa dalam kegiatan pelatihan juga memberikan kontribusi positive dalam keikutsertaan dan peningkatan motivasi kader dalam kegiatan pelatihan. Perlu adanya sinergitas dengan lintas sektor dalam mengoptimalkan target akselerasi penurunan stunting. Strategi pentahelix khususnya kolaborasi antara sektor pendidikan, pemerintah dan masyarakat, sangat berkontribusi dalam meningkatkan peran serta masyarakat dan kepedulian masyarakat dalam pencegahan stunting.
ESTABLISHMENT OF STUNTING AMBASSADORS THROUGH PEER COUNSELOR TRAINING WITH A "STUNTING NO WAY" MODEL APPROACH Setianingsih, Triseu
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.732-743

Abstract

Permasalahan stunting masih menjadi isu strategis dan prioritas nasional yang menjadi target Renstra Kemenkes (Fahmida et al., 2022).  Upaya mengatasi Stunting perlu dilakukan sejak dini yaitu pada usia remaja untuk memutus rantai kejadian Stunting ((Titaley et al., 2019). Kegiatan PKM ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam intervensi gizi sensitive dengan sasaran remaja. Metode yang digunakan yaitu pemberdayaan masyarakat melalui KIE (Creaser et al., 2023) dengan kegiatan pelatihan konselor sebaya melalui pendekatan Model “Stunting No Way” dengan sasaran remaja yang merupakan siswa/i SMK Kesehatan Sentra Medika Cikarang Tingkat 12. Metode pre test dan posttest dilakukan untuk menilai efektifitas kegiatan pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang pencegahan stunting dan kemampuan sebagai konselor sebaya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Pelatihan Konselor Sebaya efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan stunting. Pemberdayaan remaja sebagai konselor dan duta stunting dalam kegiatan PKM ini sudah tercapai dibuktikan dengan 100 % peserta memiliki keterampilan baik dalam hal kemampuan membuka kegiatan konseling dan melakukan identifikasi masalah. Sedangkan 88,8% memiliki keterampilan baik dalam kemampuan Help ( kemampuan memberikan informasi implikasi) dan return ( kemampuan menyimpulkan). Sebanyak 11,1 % menyatakan siap sebagai duta stunting dan 88,9 % menyatakan sangat siap sebagai duta stunting. Perlu adanya upaya yang komprehensif dalam meningkatkan status kesehatan remaja melalui kegiatan KIE /pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan , sikap dan keterampilan dalam pencegahan generasi stunting sejak dini: 8 books, 10 research journals