Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Digitalisasi Identitas Lokal: Optimalisasi Website untuk Memperkuat Daya Tarik Desa Pait, Kasembon, Malang Moh. Pebrianto; Nanda Harda Pratama Meiji; Ahmad Arif Widianto; Luly Triningsih
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 4 No 4 (2024): I-Com: Indonesian Community Journal (Desember 2024)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/icom.v4i4.5792

Abstract

The optimization of village websites is a strategic step in leveraging information technology to enhance the potential of Pait Village, Kasembon District, Malang Regency, as a tourist destination. Using a community development approach, this initiative actively involves local community participation in creating and managing website content that reflects local wisdom. Training and technical assistance were provided to village officials and residents to improve human resource capacity for sustainable website management. The results indicate significant improvements in the website’s design and content, along with increased community engagement in the development process. With this optimization, the village website functions not only as a medium for documenting village activities and promoting tourism but also as a branding tool that strengthens the local identity of Pait Village. Moving forward, sustained website management is expected to boost tourist visits and support the welfare of the village community through local economic growth. Keywords: Village website optimization, Pait Village, community-based tourism, community empowerment, information technolog
Eksistensi Padepokan Asmoro Bangun: sebuah eksplorasi awal Asmawati, Rika Inggit; Triningsih, Luly; Rahmanto, Kelik Desta
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 18, No 2 (2024): Sejarah Lisan: Menggali Ingatan untuk Memahami Masa Kini dan Membingkai Masa De
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v18i22024p215-224

Abstract

This study investigates the historical development and inheritance processes of Padepokan Asmoro Bangun, a cultural institution dedicated to preserving Topeng Malangan art, through an oral history approach. Data was gathered through interviews with the fifth-generation successor and the last surviving wife of the founder. The findings reveal that the padepokan has sustained its legacy across several generations since its establishment in the early 1900s. Particularly notable is the third generation, whose leadership elevated the art of Topeng Malangan dance to national prominence, cementing its cultural significance. The inheritance process within the padepokan not only entails the transmission of artistic knowledge and cultural values but is also deeply rooted in the Javanese philosophy of trahing kusumo rembesing madu—a concept emphasizing the continuation of noble lineage through the harmonious dissemination of virtue and excellence. This philosophy underscores the interplay between familial heritage and the preservation of cultural traditions, reflecting broader Javanese values in the stewardship of intangible cultural heritage. Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah dan proses pewarisan Padepokan Asmoro Bangun yang aktif dalam melestarikan seni Topeng Malangan dengan menggunakan pendekatan sejarah lisan. Wawancara dilakukan dengan pewaris generasi kelima, dan istri terakhir pendiri padepokan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padepokan telah melintasi beberapa generasi sejak didirikan oleh generasi pertama sekitar tahun 1900-an. Generasi ketiga dikenal sebagai maestro yang mengangkat seni tari Malangan ke level nasional. Proses suksesi tidak hanya melibatkan transfer pengetahuan dan nilai budaya, tetapi juga selaras dengan filosofi jawa Trahing kusumo rembesing madu - sebuah konsep yang menekankan pada kelanjutan garis keturunan bangsawan melalui penyebaran kebajikan dan keunggulan yang harmonis. Filosofi ini menggarisbawahi interaksi antara warisan keluarga dan pelestarian tradisi budaya, yang mencerminkan nilai-nilai Jawa yang lebih luas dalam pengelolaan warisan budaya tak benda.
Transformasi Desa Samar Menuju Desa Mandiri melalui Optimalisasi Potensi Pertanian, Peternakan, dan Pariwisata Meiji, Nanda Harda Pratama; Triningsih, Luly; Widianto, Ahmad Arif; Pebrianto, Moh; Asshidiqi, Rihlah Khoirunnisa'; Hidayat, Vian Noer Achmad; Putri, Zulfa Meutia
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v9i2.21081

Abstract

Desa Samar, yang terletak di Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menunjukkan potensi besar dalam empat sektor utama: pertanian, peternakan, pariwisata, dan energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis potensi masing-masing sektor, serta mengevaluasi kondisi saat ini dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan literatur review. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa sektor pertanian memiliki peluang signifikan melalui optimalisasi budidaya komoditas seperti vanili dan cengkeh serta penggunaan pupuk organik. Sektor peternakan menunjukkan potensi untuk meningkatkan nilai tambah produk susu dan madu dengan inovasi dalam pengolahan dan pemasaran. Sektor pariwisata, khususnya agroeduwisata jeruk, memiliki kemampuan untuk menjadi destinasi wisata unggulan, meskipun perlu perhatian dalam pemeliharaan fasilitas pasca-pandemi. Sektor energi, melalui penggunaan kincir air, berfungsi sebagai solusi berkelanjutan untuk kebutuhan penerangan dan pengelolaan sumber daya air. Sajian hasil penelitian berupa peta potensi desa yang menyoroti lokasi strategis dan ikon khas dari setiap sektor, membantu dalam perencanaan dan pengembangan yang lebih terarah. Peta ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai area-area potensial, mendukung kebijakan yang lebih akurat dan efektif untuk pengembangan desa. Keberhasilan pengembangan potensi desa Samar sangat bergantung pada pengelolaan yang terorganisir dan pemanfaatan sumber daya secara optimal.
SOLAR DRYING HOUSE AND PULPER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI DAN KESEJAHTERAAN PETANI KOPI DESA MEDOWO KABUPATEN KEDIRI Suprianto, Agung; Sumarmi, Sumarmi; Triningsih, Luly; Arinta, Dicky
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.259-266

Abstract

Desa Medowo terletak di Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri yang salah satu hasil perkebunannya adalah kopi. Desa Medowo merupakan daerah penghasil kopi perkebunan rakyat terbesar di Kabupaten Kediri. Berdasarkan observasi dan hasil diskusi bersama mitra, prioritas permasalahan yang perlu segera diatasi meliputi: 1) Pascapanen yang belum benar sehingga menjadikan biji kopi kualitas rendah. 2) Belum adanya alat pengupas kulit kopi yang automatis sehingga biasanya kopi langsung dijemur setelah petik atau dikupas secara manual. 3) Lamanya proses penjemuran karena belum ada rumah pengeringan biji kopi. 4) Petani kopi belum mengetahui harga pasar di daerah hilir. Solusi yang ditawarkan antara lain: 1) Sosialisasi, pelatihan, dan pedampingan pascapanen kopi yang baik sesuai Good Agriculture Practices on Coffee (GAP on Coffee). 2) Pengembangan dan pembuatan alat pengupas kulit kopi otomatis sehingga mempermudah proses pengolahan kopi selanjutnya. 3) Pembuatan rumah penjemuran Solar Drying House untuk mempersingkat waktu pengeringan dan meningkatkan kualitas biji kopi. 4) Pembuatan list jaringan kopi di daerah hulu dengan pengusahan roaster dan pemilik kedai. Pelaksanaan pengabdian melalui sosialisasi, diskusi, dan pendampingan. Melalui pengabdian ini petani kopi di Desa Medowo memiliki pengetahuan pascapanen kopi sesuai GAP on Coffee dan memiliki rumah jemur ramah lingkungan serta alat pengupas otomatis sehingga meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
Ketangguhan Sosial-Ekologis Komunitas Pesisir terhadap Banjir: Studi Adaptasi dan Ketahanan di Rowoterate Kabupaten Malang Suprianto, Agung; Yudairawan, Listyo; Ratnawati, Nurul; Ririh Windayu, Cinde; Triningsih, Luly
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 10 No. 2 (2025): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v10i2.12796

Abstract

This study aims to reveal the forms of socio-ecological resilience of coastal communities in Rowoterate Hamlet, which are affected by annual recurrent floods. Within the disaster geography framework, local responses are important to study as adaptive practices based on local wisdom. The study applied a qualitative case study design with thematic analysis. Data were collected through in-depth interviews with residents, community leaders, and village officials. The results show that the residents engage in both physical adaptation (e.g., elevated homes, storage platforms) and socio-cultural adaptation (e.g., mutual cooperation, ritual events, and community-based early warning systems). Although floods are recurrent, residents choose to stay due to land attachment, livelihood continuity, and strong social cohesion. This study emphasizes the importance of integrating resilience and local adaptive strategies into community-based disaster risk management. Practically, the findings of this study can serve as a reference for formulating disaster risk reduction policies that are more context-specific and sustainable in coastal areas.
Ketangguhan Sosial-Ekologis Komunitas Pesisir terhadap Banjir: Studi Adaptasi dan Ketahanan di Rowoterate Kabupaten Malang Suprianto, Agung; Yudairawan, Listyo; Ratnawati, Nurul; Ririh Windayu, Cinde; Triningsih, Luly
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 10 No. 2 (2025): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v10i2.12796

Abstract

This study aims to reveal the forms of socio-ecological resilience of coastal communities in Rowoterate Hamlet, which are affected by annual recurrent floods. Within the disaster geography framework, local responses are important to study as adaptive practices based on local wisdom. The study applied a qualitative case study design with thematic analysis. Data were collected through in-depth interviews with residents, community leaders, and village officials. The results show that the residents engage in both physical adaptation (e.g., elevated homes, storage platforms) and socio-cultural adaptation (e.g., mutual cooperation, ritual events, and community-based early warning systems). Although floods are recurrent, residents choose to stay due to land attachment, livelihood continuity, and strong social cohesion. This study emphasizes the importance of integrating resilience and local adaptive strategies into community-based disaster risk management. Practically, the findings of this study can serve as a reference for formulating disaster risk reduction policies that are more context-specific and sustainable in coastal areas.
SOLAR DRYING HOUSE AND PULPER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI DAN KESEJAHTERAAN PETANI KOPI DESA MEDOWO KABUPATEN KEDIRI Suprianto, Agung; Sumarmi, Sumarmi; Triningsih, Luly; Arinta, Dicky
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.259-266

Abstract

Desa Medowo terletak di Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri yang salah satu hasil perkebunannya adalah kopi. Desa Medowo merupakan daerah penghasil kopi perkebunan rakyat terbesar di Kabupaten Kediri. Berdasarkan observasi dan hasil diskusi bersama mitra, prioritas permasalahan yang perlu segera diatasi meliputi: 1) Pascapanen yang belum benar sehingga menjadikan biji kopi kualitas rendah. 2) Belum adanya alat pengupas kulit kopi yang automatis sehingga biasanya kopi langsung dijemur setelah petik atau dikupas secara manual. 3) Lamanya proses penjemuran karena belum ada rumah pengeringan biji kopi. 4) Petani kopi belum mengetahui harga pasar di daerah hilir. Solusi yang ditawarkan antara lain: 1) Sosialisasi, pelatihan, dan pedampingan pascapanen kopi yang baik sesuai Good Agriculture Practices on Coffee (GAP on Coffee). 2) Pengembangan dan pembuatan alat pengupas kulit kopi otomatis sehingga mempermudah proses pengolahan kopi selanjutnya. 3) Pembuatan rumah penjemuran Solar Drying House untuk mempersingkat waktu pengeringan dan meningkatkan kualitas biji kopi. 4) Pembuatan list jaringan kopi di daerah hulu dengan pengusahan roaster dan pemilik kedai. Pelaksanaan pengabdian melalui sosialisasi, diskusi, dan pendampingan. Melalui pengabdian ini petani kopi di Desa Medowo memiliki pengetahuan pascapanen kopi sesuai GAP on Coffee dan memiliki rumah jemur ramah lingkungan serta alat pengupas otomatis sehingga meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
Aksi Bersih Sungai dan Edukasi Lingkungan Berbasis Komunitas sebagai Strategi Pengelolaan Sungai Partisipatif di Kota Batu Suprianto, Agung; Sahrina, Alfi; Ririh Windayu, Cinde; Triningsih, Luly
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): November
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v10i2.12797

Abstract

The problem of river pollution in the Batu City tourist area, especially the Brantas River and Kali The problem of river pollution in the tourist areas of Batu City, particularly the Brantas River and Kali Lanang River, raises ecological concerns and negatively impacts tourism quality. Based on observations and interviews with environmental communities and residents living along the riverbanks, it was found that public awareness of maintaining river cleanliness is still low. This community service program aims to increase public environmental awareness and create participatory river management. The main activities include environmental education, training on the use of floating litter trap technology, and river clean-ups carried out collaboratively using the Penta Helix approach. The results have resulted in a 60% increase in environmental literacy, the implementation of river clean-ups by five communities/agencies, and a significant reduction in the volume of waste along the riverbanks. This approach has proven effective in building ecological awareness and can be replicated in other tourist areas.