Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Nutritional Content Of Moringa Leaf (Moringa Oleifera) Fragrant Tea Aini, Latifa; Daulay, Diana Pebriani; Anggraini, Anna
JURAGAN - Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/juragan.v2i1.631

Abstract

Moringa leaf fragrant tea is tea that is prepared from the leaves of Moringa oleifera plant using the same manufacturing method as the process for making green tea and then added with jasmine flowers for 18 hours to give the tea a jasmine aroma. Moringa fragrant leaf tea has high antioxidant content, namely 71.58%. This research was conducted to look at the nutritional content of fragrant Moringa leaves. From the observations it was found that the fragrant Moringa leaves tea contained 26.48% protein, 1815 mg/100g calcium, 39.45% iron, 101.11 mg/100g carotene, 101.17mg/100g ascorbic acid and were positive contains alkaloids
PENDAMPINGAN USAHA DIYUM DAN COCONUT MILKSHAKE SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN USAHA RINTISAN MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Yernisa, Yernisa; Sahrial, Sahrial; Yulia, Ade; Oktaria, Fera; Aini, Latifa
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.8.1.56-61.2024

Abstract

Mahasiswa prodi Teknologi Industri Pertanian saat ini memiliki beberapa kelompok usaha rintisan yang inovatif. Sayangnya, proses penerapan teknologi masih tradisional dan faktor manajemen kualitas produk belum menjadi fokus utama. Fokus peningkatan kualitas produk pangan dapat dilakukan melalui upaya pemenuhan persyaratan kualitas pangan dengan menerapkan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) dan menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) untuk dapat memperoleh sertifikasi halal produk. Kegiatan pengabdian pendampingan difokuskan kepada dua kelompok usaha rintisan yaitu DiYam dan Coconut Milkshake. Hasil pendampingan usaha rintisan mahasiswa ini adalah meningkatkan penggunaan teknologi proses seperti teknologi penyimpanan dan pendinginan produk, peningkatan pemahaman mitra mengenai CPPB dan sistem jaminan halal masing-masingnya naik menjadi 28,75% dan 23,25% dari sebelum mengikuti kegiatan. Pemahaman mengenai CPPB naik menjadi 3,15 (Sangat paham) dari sebelumnya 2,00 (tidak paham) dan sertifikasi halal sebesar 3,31 (sangat paham) dari sebelum dan 2,38 (cukup paham), dan mendorong pengimplementasian manajemen kualitas dari kelompok usaha mahasiswa ini dengan pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha), memenuhi persyaratan CPPB dan sistem jaminan halal. Kata kunci: Diyam, Coconut Milkshake, Usaha rintisan mahasiswa, CPPB, Sistem jaminan Halal ABSTRACT Agricultural Industrial Technology program have several innovative startup groups. Unfortunately, the technological application process is still traditional, and product quality management has not been the main focus. The focus on improving food product quality can be achieved through efforts to meet food quality requirements by implementing Good Manufacturing Practices (GMP) and applying the Halal Assurance System (HAS) to obtain halal product certification. The mentoring activities are focused on two student startup groups, DiYam and Coconut Milkshake. The results of mentoring these student startups include increased use of process technologies such as product storage and cooling, and an increase in partner understanding of GMP and halal assurance systems to 28.75% and 23.25%, respectively, from before participating in the activities. Understanding of GMP increased from 2.00 (not understanding) to 3.15 (very understanding), and halal certification understanding increased to 3.31 (very understanding) from 2.38 (fair understanding), encouraging the implementation of quality management by these student startup groups with the registration of the Business Identification Number (NIB), meeting GMP requirements, and the halal assurance system. Keywords: Diyam, coconut milkshake, Student startup businesses, Good Manufacturing Practices (GMP), Halal Assurance System (HAS)
Pelatihan Hidroponik sebagai Upaya Pemberdayaan Generasi Z dalam Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan Rohman, Fatkhul; Saputra, Rido; Rasinta, Igef; Viyona, Melvi; Pebriani Daulay, Diana; Aini, Latifa; Indriyani, Indriyani; Zulni Pratama, Yogie; Fortuna, Dewi; Lisani, Lisani; Tafzi, Fitry
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v5i2.1438

Abstract

− Sektor pertanian yang memiliki peran krusial dalam menjaga ketahanan pangan nasional tengah menghadapi menghadapi tantangan serius yakni minimnya partisipasi Generasi Z. Minat generasi ini terhadap dunia pertanian masih tergolong rendah akibat pandangan bahwa profesi di bidang pertanian bersifat konvensional dan kurang menguntungkan secara ekonomi. Dalam upaya mengubah perspektif ini maka dibutuhkan pengenalan pertanian modern yang memiliki prospek cerah, salah satunya melalui pelatihan budidaya tanaman dengan sistem hidroponik. Metode pelaksanaan pengabdian ini menggunakan pendekatan partisipatif dan edukatif, yang terdiri atas beberapa tahapan utama, yaitu: persiapan, pelaksanaan (sesi materi dan praktik), evaluasi (pre-test, post-test, dan observasi praktik), dan tindak lanjut. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan terhadap materi pelatihan hidroponik. Secara praktik peserta mampu merancang instalasi hidroponik sederhana dan melakukan penyemaian. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan mencerminkan bahwa hidroponik merupakan salah satu metode pertanian yang sesuai untuk dikembangkan di kalangan Generasi Z. Selain menjadi solusi atas keterbatasan lahan, hidroponik juga berpotensi menjadi pintu masuk bagi pengembangan wirausaha yang ramah lingkungan dan dapat menunjang ketahanan pangan yang berkelanjutan.
ANALISIS PENGARUH HASIL RENDEMEN DAN WAKTU PADA ALAT PENGUPAS NANAS SEMI MEKANIS BERDASARKAN TIGA TINGKAT KEMATANGAN BUAH NANAS VARIETAS QUEEN Pebriani Daulay, Diana; Melvi Viyona; Fatkhul Rohman; Ridos Sputra; Igef Rasinta; Latifa Aini; Anna Anggraini
JURAGAN - Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/juragan.v3i2.1415

Abstract

This study aims to analyze the effect of pineapple ripeness level on yield and peeling time using a semi-mechanical peeler. The experimental method used pineapple samples from three levels of ripeness: green, greenish yellow, and yellow. The results showed that the use of a peeler increased peeling efficiency compared to the manual method, with shorter peeling time and better yield in green and greenish yellow pineapples. This study aims to analyze the effect of pineapple ripeness level on yield and peeling time using a semi-mechanical peeler. The experimental method used pineapple samples from three levels of ripeness: green, greenish yellow, and yellow. The results showed that the use of a peeler increased peeling efficiency compared to the manual method, with shorter peeling time and better yield in green and greenish yellow pineapples. Although in yellow pineapples, the yield tends to be lower due to fruit damage during the peeling process. Although in yellow pineapples, the yield tends to be lower due to fruit damage during the peeling process.
Pengolahan Limbah Air Kelapa Menjadi Nata De Coco: Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Lingkungan di Desa Karya Maju Kecamatan Pengabuan Tanjung Jabung Barat Ade Yulia; Latifa Aini; Yernisa; Fenny Permata Sari; Lisani
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v6i4.2626

Abstract

Kecamatan Pengabuan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki potensi besar dalam memanfaatkan hasil samping kelapa, khususnya air kelapa yang selama ini terbuang. Desa Karya Maju, dengan luas perkebunan kelapa 1.673 hektar dan produktivitas tahunan 2.112,3 ton, berfokus pada produksi kopra, sementara air kelapa sebagai by-product tidak dimanfaatkan. Program inovatif ini mengubah air kelapa menjadi nata de coco, produk pangan bernilai ekonomi dan kaya serat hasil fermentasi bakteri Acetobacter xylinum. Melalui pelatihan, sosialisasi, dan demonstrasi yang diikuti oleh kelompok tani lokal, para petani kini mendapat wawasan dan keterampilan baru dalam mengolah limbah menjadi produk unggulan desa. Dengan potensi produksi nata de coco hingga 422,46 ton per tahun, program ini berkontribusi dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui produk berdaya saing. Program ini mendukung visi “Ekonomi Kerakyatan Berbasis Produk Unggulan Desa” dan mengangkat nata de coco sebagai produk andalan Pengabuan.