Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Functional Properties of Purple Water Yam Flour Modified by Lactobacillus plantarum Ulyarti, Ulyarti; Yulia, Ade; Nazarudin, Nazarudin; Armando, Yunta Gombang; Erawaty, Lela
Makara Journal of Science Vol. 25, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purple water yam flour modified by Lactobacillus plantarum fermentation may be used as an ingredient in flour-based functional food. The purpose of this research is to determine the effect of fermentation time on the functional properties of purple water yam flour modified using L. plantarum. This research used a randomized block design with six treatments: without fermentation (control) and 12, 24, 36, 48, and 60 h of fermentation. Results showed that lactic acid bacteria initially grow well with increasing viability over 48 h of fermentation. Growth and viability rates began to decrease as the organisms entered the declining or dying phase. Statistical analysis showed that fermentation time affects the solubility at 75 °C, chromatic color values L* and b*, and antioxidant activity of flour. Fermentation for 36 h produced the best modified purple water yam flour with an antioxidant activity of 69.82%, bulk density of 0.817 g/mL, water absorption capacity of 3.31 g/g, oil absorption capacity of 1.20 g/g, solubility of 0.45%, L* of 80.33, a* of 16.33, and b* of −5.33. The results indicate that purple water yam flour modified by L. plantarum fermentation for 36 h could be developed as a functional food ingredient.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYEDUHAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK MINUMAN FUNGSIONAL KAYU MANIS(Cinnamon burmanii. BI) -ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) Yulia, Ade; Rahmi, Silvi Leila
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 9, No 1 (2024):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v9i1.46766

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan suhu dan lama penyeduhan kulit kayu manis dan kelopak bunga rosella yang memberikan pengaruh terbaik terhadap aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik minuman fungsional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode experimental design dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian minuman fungsional kayu manis-rosella adalah aktivitas antioksidan dan pengujian organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan suhu penyeduhan berpengaruh terhadap warna dan penerimaan keseluruhan minuman fungsional kayu manis-rosella. Tetapi suhu penyeduhan tidak berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan dan rasa minuman fungsional kayu manis rosella. Lama penyeduhan berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan, warna dan penerimaan keseluruhan minuman fungsional kayu manis rosella tetapi tidak berpengaruh terhadap rasa. Terdapat interaksi antara suhu dan lama penyeduhan terhadap warna minuman fungsional kayu manis rosella. Perlakuan suhu penyeduhan 100 oC selama 15 menit memberikan aktivitas antioksidan tertinggi yaitu 65,14%. Perlakuan suhu dan waktu penyeduhan yang terbaik adalah suhu 100 oC selama 10 menit dengan aktivitas antioksidan 62,12 %, kesukaan terhadap warna 4,45 (suka), Rasa 3,55 (suka), dan penerimaan kesulurahan 4,15 (suka).
PEMANFAATAN ARANG SABUT KELAPA DAN KULIT PINANG MENJADI BIOBRIKET UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH Arisandi, Meri; Yulia, Ade; Prihantoro, Rudi; Fiardilla, Fauziah
Jurnal Agroindustri Pangan Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Agroindustri Pangan
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.889 KB) | DOI: 10.47767/agroindustri.v2i1.503

Abstract

Areca nut coir contains several chemical compounds, i.e., cellulose (34,18%), hemicellulose (20.83%), and lignin (31.6%). These chemical compounds are a source of carbon in the manufacture of activated charcoal or adsorbents and coconut coir is a material containing lignicellulose which can be used as a substitute for fuel. One way to use areca nut and coconut coir is to make biobriquettes. Processing of areca and coconut coir into biobriquettes deals with numerous production factors, starting from additional materials, labor, production equipment, and other materials. Processing costs are conducted to obtain higher prices and higher profits than without a production process, so value added analysis is needed. The purpose of this research is to find out the added value generated from processing areca nut shells and coconut coir into biobriquettes. Data were obtained from primary and secondary data. The methods used in this research are descriptive and quantitative methods. Based on the results of the research, processing of areca shell charcoal and coconut coir into biobriquettes starts from ordering raw materials, maintenance and storage of raw materials. The production process is conducted by weighing the raw materials, carbonizing, milling, sieving, mixing charcoal flour with tapioca flour, moulding, drying and packaging. and added value analysis shows that the business plan for processing areca shell charcoal and coconut coir into biobriquettes obtains an added value of Rp. 3,077/kg of raw materials. A large added value of zero (Rp. 3,077> 0) means that the utilization of areca nut shells and coconut husks into biobriquettes generates added value.
PENDAMPINGAN USAHA DIYUM DAN COCONUT MILKSHAKE SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN USAHA RINTISAN MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Yernisa, Yernisa; Sahrial, Sahrial; Yulia, Ade; Oktaria, Fera; Aini, Latifa
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.8.1.56-61.2024

Abstract

Mahasiswa prodi Teknologi Industri Pertanian saat ini memiliki beberapa kelompok usaha rintisan yang inovatif. Sayangnya, proses penerapan teknologi masih tradisional dan faktor manajemen kualitas produk belum menjadi fokus utama. Fokus peningkatan kualitas produk pangan dapat dilakukan melalui upaya pemenuhan persyaratan kualitas pangan dengan menerapkan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) dan menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) untuk dapat memperoleh sertifikasi halal produk. Kegiatan pengabdian pendampingan difokuskan kepada dua kelompok usaha rintisan yaitu DiYam dan Coconut Milkshake. Hasil pendampingan usaha rintisan mahasiswa ini adalah meningkatkan penggunaan teknologi proses seperti teknologi penyimpanan dan pendinginan produk, peningkatan pemahaman mitra mengenai CPPB dan sistem jaminan halal masing-masingnya naik menjadi 28,75% dan 23,25% dari sebelum mengikuti kegiatan. Pemahaman mengenai CPPB naik menjadi 3,15 (Sangat paham) dari sebelumnya 2,00 (tidak paham) dan sertifikasi halal sebesar 3,31 (sangat paham) dari sebelum dan 2,38 (cukup paham), dan mendorong pengimplementasian manajemen kualitas dari kelompok usaha mahasiswa ini dengan pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha), memenuhi persyaratan CPPB dan sistem jaminan halal. Kata kunci: Diyam, Coconut Milkshake, Usaha rintisan mahasiswa, CPPB, Sistem jaminan Halal ABSTRACT Agricultural Industrial Technology program have several innovative startup groups. Unfortunately, the technological application process is still traditional, and product quality management has not been the main focus. The focus on improving food product quality can be achieved through efforts to meet food quality requirements by implementing Good Manufacturing Practices (GMP) and applying the Halal Assurance System (HAS) to obtain halal product certification. The mentoring activities are focused on two student startup groups, DiYam and Coconut Milkshake. The results of mentoring these student startups include increased use of process technologies such as product storage and cooling, and an increase in partner understanding of GMP and halal assurance systems to 28.75% and 23.25%, respectively, from before participating in the activities. Understanding of GMP increased from 2.00 (not understanding) to 3.15 (very understanding), and halal certification understanding increased to 3.31 (very understanding) from 2.38 (fair understanding), encouraging the implementation of quality management by these student startup groups with the registration of the Business Identification Number (NIB), meeting GMP requirements, and the halal assurance system. Keywords: Diyam, coconut milkshake, Student startup businesses, Good Manufacturing Practices (GMP), Halal Assurance System (HAS)
Karakteristik Kimia dan Penerimaan Konsumen Minuman Herbal Teh Hitam Kayu Aro - Kayu Manis Asal Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Yulia, Ade; Yernisa, Yernisa; Feni, Feni
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.043 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v2i1.5645

Abstract

Teh Kayu Aro diproses dengan menggunakan sistem CTC. Teh hitam ini memiliki rasa, aroma dan warna air seduhan yang kurang kuat bila dibandingakn dengan teh hitam yang diproses dengan sistem Orthodoks. Kayu manis merupakan rempah-rempahan yang banyak digunakan dalam pangan sebagai penambah cita rasa dan aroma serta memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan antara lain sebagai antidiabet. Kayu manis yang berasal dari Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi ini tumbuh didataran tinggi dan diproduksi serta diperdagangkan hanya dalam bentuk stik. Untuk meningkatkan cita rasa, aroma dan warna air seduhan serta aktivitas antioksidan teh dapat ditambahkan kayu manis. Tetapi berapa banyak teh dan kayu manis yang ditambahkan sehingga mendapatkan karakteristik kimia terutama aktivitas antioksidan yang tinggi, tanin, kafein dan untuk meningkatkan cita rasa, aroma, warna serta penerimaan kesumen belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi teh dan kulit kayu manis yang memberikan pengaruh terbaik terhadap aktivitas antioksidan, katekin dan kafein dan penerimaan konsumen minuman herbal teh-kayu manis asal Karinci. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode experimental design dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dengan perlakuan perbandingan teh dan kayu manis yaitu teh tanpa penambahan kayu manis, 95 : 5, 90 : 10 dan 85 : 15; dan kayu manis tanpa penambahan teh. Penelitian di ulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Perbandingan penambahan teh dan kayu manis berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan, IC 50, total tanin, kadar kafein, warna, aroma, rasa dan penerimaan keseluruhan minuman herbal teh kayu aro – kayu manis asal Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Perbandingan penambahan teh dan kayu manis yang terbaik terdapat pada perlakuan 1,7 gram teh dan 0,3 gram kayu manis dengan aktivitas antioksidan 90,21%, IC50 57,42 µg/mL, total tanin 142,98 ppm, kadar kafein 142,27 ppm, warna 3,5 yaitu air seduhan merah pekat, aroma 3,2 yaitu agak suka, rasa 3,5 yaitu sepat dan penerimaan keseluruhan 3,7 suka.
Penggunaan Gula Stevia Pada Minuman Serbuk Instan Daun Gaharu (Aquilaria Malaccensis Lamk) Berkalori Rendah Indriyani, Indriyani; Yulia, Ade; Rahmi, Silvi Leila
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.787 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v2i1.5647

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan minuman daun gaharu dalam bentuk serbuk agar lebih tahan disimpan lama, selain itu juga untuk mendapatkan konsentrasi gula stevia yang pas dalam menghasilkan minuman serbuk instan daun gaharu yang berkalori rendah. Metoda yang digunakan adalah penelitian di laboratorium dengan menggunakan rancangan acak kelompok dan terdiri dari 5 perlakuan yaitu konsentrasi gula stevia yang digunakan adalah : 0,025; 0,050; 0,075; 0,100 dan 0,125%. Setiap perlakuan diulang 4 kali hingga didapat 20 satuan percobaan. Parameter yang dianalisa adalah kadar air, Total Padatan Terlarut (TPT), kelarutan, uji organoleptik (warna, rasa dan aroma) dan kandungan antioksidannya dengan menggunakan metoda dpph. Setelah dilakukan uji anova dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Rang Test untuk menentukan perlakuan mana yang menghasilkan minuman yang paling disukai dan masih berfungsi sebagai antioksidandalam bentuk serbuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi gula stevia berpengaruh nyata terhadap antioksidan, warna,rasa dan aroma minuman serbuk daun gaharu yang dihasilkan. Konsentrasi gula stevia 0,125% menghasilkan minuman serbuk daun gaharu yang terbaik karena menghasilkan minuman dengan nilai warna 4,30 (agak coklat),nilai rasa4( manis) dan aroma 3,85(agak beraroma daun gaharu).
Analisis Aspek Pasar Dan Finansial Pengolahan Air Kelapa Di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Jambi Yulia, Ade; Lisani, Lisani
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 4 No. 1 (2020): Volume 4, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.069 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v4i1.9782

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kelayakan Pengolahan Air Kelapa dilihat dari Aspek Pasar dan finansial. Penelitian ini menggunakan Metode analisis data meliputi Analisis kualitatif secara deskriptif, yaitu mengkaji kelayakan rencana usaha pengolahan nata de coco didaerah penelitian yang dilihat dari aspek pasar dan Analisis kuantitatif untuk menganalisa aspek finansial di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan bahan baku air kelapa 2.160 ton pertahun dengan satu kali produksi memerlukan sekitar 180 ton air kelapa yang akan menghasilkan 120 ton Nata de coco. Target pasar untuk Nata de coco ini adalah industri minuman kemasan. Kelayakan aspek finansial meliputi nilai NPV yang lebih besar dari nol yaitu 40.211,677.541, nilai IRR lebih besar dari MARR 7% yaitu 89,52 %, payback periode selama 1,10 tahun, net B/C lebih besar dari 1 yaitu 1.77. Keseluruhan kriteria kelayakan secara Aspek pasar dan finansial didapatkan bahwa Nata de coco dari pengolahan air kelapa layak untuk didirikan.
Comparative Analysis of Flour Properties of Dioscorea alata Tuber And Its Utilization On Wet Noodle Lavlinesia; Ulyarti; Yulia, Ade; Pransisca, Ica; Purnawati, Zoles
Indonesian Food Science and Technology Journal Vol. 1 No. 2 (2018): Volume 1. Number 2, July 2018 |IFSTJ|
Publisher : Department of Technology of Agricultural product (THP) Jambi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.161 KB) | DOI: 10.22437/ifstj.v1i2.5342

Abstract

Abstract— Dioscorea alata grown in many areas of the world has been intensively studied. However none of Indonesian cultivar has been intensively studied for their properties and its utilization in food industry. This research was aimed to compare the properties of purple Dioscorea alata’s flour produced using different methods and to study the effect of partly substituted wheat by purple Dioscorea alata’s flour on the characteristic of wet noodles. The research on the properties of purple Dioscorea alata’s flour was conducted using complete random design with treatment on the methods used to produce flour: control, steaming, soaking in 1% citric acid solution + steaming, blanching + soaking in 1% citric acid solution + steaming and blanching + soaking in 2% ascorbic acid solution + steaming.These 5 methods were repeated 4 times. The research on utilization of Dioscoreaalata’s flour on wet noodle was conducted using complete random design with 5 levels of treatment (0%, 10%, 20%, 30%, and 40% of Dioscorea alata’s flour) and 4 replications. The result showed that steaming the slices of tuber for 7 minutes prior to drying was an effective method to produce flour with strong natural color of purple. The concentration of Dioscorea alata’s flour significantly affects the elongation and texture of noodle (p<0.05). Except for its unpleasant grey color, wet noodle can be produced using up to 40% Dioscorea alata’s flour.
PELATIHAN CPPB UNTUK USAHA RINTISAN MAHASISWA TEKNOLOGI PERTANIAN (KULSIMOC DAN KUKER MOCAF) Yernisa, Yernisa; Yulia, Ade; Sahrial, Sahrial; Oktaria, Fera; Fiardilla, Fauziah; Bariyah, Wulan; Agustian, Egie
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.404-407

Abstract

Tim usaha kulsimoc dan Tim usaha Kue kering Mocaf merupakan tim usaha mahasiswa dari Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Jambi. Tim Usaha kulsimoc menghasilkan produk mochi dari kulit singkong. Tim Usaha kue kering mocaf membuat produk dari tepung mocaf (modified cassava flour) sebagai bahan baku untuk kue kering, yaitu keripik brownies dan kue semprit. Karena keterbatasan alat produksi yang dimiliki, sehingga produk tidak bisa disimpan lama. selain itu juga belum adanya jaminan terhadap mutu produk, serta pengetahuan kedua tim tersebut mengenai Cara Produksi Pangan Yang Baik (CPPB) masih terbatas. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pelatihan CPPB bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap pentingnya penerapan CPPB dalam proses produksi dan merupakan upaya untuk menjamin mutu produk yang dibuat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman mitra terhadap pentingnya penerapan CPPB di dalam proses produksi sehingga diharapkan bisa membuat produk yang lebih bermutu.
Penanganan Pascapanen dan Pengolahan Komoditi Hidroponik Pada Kelompok Wanita Tani Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi Yernisa, Yernisa; Emanauli, Emanauli; Sahrial, Sahrial; Lisani, Lisani; Yulia, Ade
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.176 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v3i1.7016

Abstract

Kelurahan Penyengat Rendah memiliki beberapa kelompok wanita tani dengan mengusahakan pertanian hidroponik sesuai dengan arahan Bapak Walikota Jambi yang ingin mengembangkan Kelurahan Penyengat Rendah sebagai sentra hidroponik di Kota Jambi. Selama ini sayur-sayuran dijual langsung untuk memenuhi kebutuhan sayuran masyarakat daerah sekitar dan dijual kepada pengumpul yang memasok sayuran ke swalayan di Kota Jambi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi. Penyuluhan dan demonstrasi yang dilakukan adalah mengenai tata cara penanganan pascapanen sayur-sayuran yang baik untuk mengurangi kehilangan (losses) setelah panen dan memberikan keterampilan mengenai pengolahan sayur-sayuran menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah seperti salad sayur, mie sayur dan es krim sayur. Kegiatan ini menambah pengetahuan anggota KWT dan keterampilan baru dalam penanganan dan pengolahan komoditi hidroponik berupa sayur-sayuran sehingga akan memberikan nilai tambah dan meningkatkan nilai ekonomi komoditi hidroponik.