Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERUBAHAN DIMENSI PIRING PELEPAH PINANG AKIBAT PERLAKUAN FISIK Yernisa, Yernisa; Oktaria, Fera; Arisandi, Meri
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan klasifikasi piring pelepah pinang berdasarkan berat dan mengetahui perubahan dimensi piring pelepah pinang akibat perlakuan fisik. Penelitian dilaksanakan pada beberapa tahap, yaitu: Tahap 1. Klasifikasi piring pelepah pinang berdasarkan berat; Tahap 2. Pengaruh penyimpanan pada masing-masing klasifikasi piring pelepah pinang; Tahap 3. Pengaruh suhu air dan lama perendaman pada masing-masing klasifikasi piring pelepah pinang; Tahap 4. Pengaruh pemanasan pada masing-masing klasifikasi piring pelepah pinang. Parameter yang diamati adalah perubahan kadar air, tinggi dan diameter piring pelepah pinang. Piring pelepah pinang (diameter atas 15,5 cm, tinggi 2 cm) memiliki berat rata-rata  20,65 g,  diklasifikasikan menjadi: kurang 18 g; 18 – 24 g; dan lebih dari 24 g. Perbedaan berat piring pelepah pinang tidak berpengaruh terhadap perubahan kadar air piring yang disimpan selama dua bulan tetapi peyimpanan piring pinang kondisi suhu ruang ruang (28 ± 1oC) dan RH 78 ± 2 % menyebabkan kenaikan kadar air piring sebesar 2,30 hingga 4,86%. Penggunaan air dengan perlakuan suhu dan waktu yang berbeda menyebabkan perubahan dimensi tinggi dan diameter pada semua klasifikasi berat piring. Pemanasan menggunakan oven suhu 100oC dengan beberapa perlakuan waktu hanya mempengaruhi perubahan dimensi tinggi piring pelepah pinang.
APLIKASI PEWARNA BUBUK ALAMI DARI EKSTRAK BIJI PINANG (Areca catechu L.) PADA PEWARNAAN SABUN TRANSPARAN Yernisa, E. Gumbira-Sa'id dan Khaswar Syamsu TIP
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 23 No. 3 (2013): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPewarna alami merupakan alternatif pewarna yang tidak toksik, dapat diperbaharui (renewable), mudah terdegradasi dan ramah lingkungan. Penelitian ini memanfaatkan biji pinang (Areca catechu L.) sebagai pewarna alami. Biji pinang diekstrak kemudian dikeringkan menggunakan pengering semprot (spray drier) menghasilkan pewarna bubuk. Biji pinang mengandung polifenol yang bermanfaat untuk kulit sehingga pewarna bubuk ekstrak biji pinang yang dihasilkan diaplikasikan pada sabun transparan yang biasa digunakan sebagai sabun perawatan dan kecantikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bubuk ekstrak biji pinang dan jenis minyak terhadap karakteristik sabun transparan yang dihasilkan. Bubuk ekstrak biji pinang yang digunakan adalah bubuk ekstrak biji pinang tanpa bahan pengisi dan bubuk ekstrak biji pinang dengan bahan pengisi (gum arab 2% b/b). Minyak yang digunakan untuk membuat sabun transparan terdiri dari dua jenis, yaitu minyak kelapa dan campuran minyak kelapa dengan kelapa sawit (15:5 b/b). Kontrol yang digunakan adalah sabun transparan tanpa penambahan bubuk ekstrak biji pinang. Semua kombinasi perlakuan jenis minyak dan jenis pewarna bubuk ekstrak biji pinang menghasilkan sabun transparan pada kisaran warna merah kuning. Jenis minyak berpengaruh terhadap stabilitas busa dan kekerasan sabun transparan pada semua jenis pewarna bubuk ekstrak biji pinang yang digunakan dimana campuran minyak kelapa dan minyak kelapa sawit (15:5 b/b) menghasilkan sabun transparan dengan stabilitas busa yang lebih tinggi dan kekerasan yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan menggunakan minyak kelapa akan tetapi tidak berbeda nyata pada kadar air dan nilai pH. Jenis pewarna bubuk ekstrak biji pinang tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kekerasan dan nilai pH tetapi berpengaruh terhadap stabilitas busa sabun transparan. Keberadaan bahan pengisi gum arab pada bubuk ekstrak biji pinang meningkatkan stabilitas busa pada sabun transparan yang menggunakan bahan baku minyak kelapa. Penggunaan gum arab pada bubuk pewarna ekstrak biji pinang dapat menurunkan perubahan warna pada sabun transparan selama penyimpanan enam bulan.Kata kunci: Pinang, pewarna alami bubuk, sabun transparanPENDAHULUANPinang (Areca catechu L.) merupakan salah satu tanaman palma yang dapat menghasilkan warna. Biji pinang mengandung senyawa golongan polifenol, yaitu flavonoid dan tanin (Amudhan et al.,
TEKNOLOGI PENGOLAHAN GULA SEMUT AREN PADA KELOMPOK TANI DI KELURAHAN PENYENGAT RENDAH KOTA JAMBI Yernisa Yernisa; Ade Yulia; Lisani Lisani; Fera Oktaria; Rudi Prihantoro
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.263-267.2020

Abstract

Tanaman aren (Arenga pinata) merupakan salah satu tanaman yang diusahakan oleh masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah Kecamatan Telanaipura Jambi. Terdapat sekitar 100 pohon aren tersebar di kawasan wilayah ini. Selama ini, nira aren dijual petani ke tempat usaha pembuatan tuak dan sebagian lagi olah menjadi gula aren cetak. Gula semut merupakan salah satu produk olahan nira aren yang berbentuk kristal yang memiliki harga lebih tinggi dibandingkan dengan gula aren cetak. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah agar kelompok tani di Penyengat Rendah memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan mengolah nira aren menjadi gula semut. Sasaran kegiatan ini adalah Kelompok Wanita Tani Cherry dan Kelompok Tani Galusia di daerah Penyengat Rendah. Kegiatan dilakukan dalam bentuk pelatihan dan demonstrasi pembuatan gula semut. Kegiatan berjalan dengan lancar dan kelompok tani telah membuat gula semut secara mandiri dan menjual produknya ke konsumen.
Crystal Forming Rate and Distribution Changes of MCT Content in Palm Kernel Oil Fractionation Product Mursalin Mursalin; Yernisa Yernisa
Journal BiGME Vol. 1 No. 2 (2021): BiGME, September 2021 (on going)
Publisher : PUI BiGME Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bigme.v1i2.15963

Abstract

Palm kernel oil is considered a special oil since it contains medium chain tryglicerides (MCT), especially lauric acid that is easily digested and has a special character as cocoa butter substitutes (CBS). Palm kernel oil fractionation will produce a solid fraction (stearin) and a liquid fraction (olein) with specific characteristics (specialty fat) that the physico-chemical properties are highly dependent on the cooling treatment applied. In this research, 3 kinds of crystallization temperatures (18.0 oC, 19.0 oC, dan 20.0 oC) in various cooling rates and duration of the crystallization process, were examined for its effect on the crystal-forming rate of palm kernel oil and distribution changes of MCT content of fraction resulted. All tracks recorded during the cooling process had to be calculated to predict the crystal-forming rate in the crystallization process. In all cooling treatments, the amount of olein fraction produced decreased and the stearin fraction increased which was equal to the duration of the crystallization process. The setting of crystallization temperature at 18.0 oC produced a stearin forming rate higher than at temperatures of 19.0 and 20.0 oC. Forming rate of stearin (crystal) was contrary to the crystallization temperature and duration of the cooling period but not being affected by initial cooling temperature, initial cooling rate, duration of the cooling process to reach crystallization temperature, and average rate of oil cooling. Percentage of oil crystal-forming at 3 crystallization temperature equals to logarithmic of crystallization duration. The lower the crystallization temperature, the higher the rate of oil crystallization forming. As the increase of stearin produced during crystallization, MCT content was decreasing, but for olein, as the decreasing it during the crystallization period, the distribution of MCT content tends to increase.
PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI PIRING RAMAH LINGKUNGAN DARI PELEPAH PINANG DI DESA TELUK KULBI KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI Yernisa Yernisa; Addion Nizori; Fitry Tafzi; Emanauli Emanauli; Surhaini Surhaini
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jambi merupakan salah satu dari 14 propinsi penghasil pinang di Indonesia. Desa Teluk Kulbi Kecamatan Betara merupakan salah satu desa penghasil pinang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Perkebunan pinang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat di sana. Pelepah pinang merupakan hasil samping perkebunan pinang di Desa Teluk Kulbi. Selama ini, pelepah pinang hanya dibakar atau dibiarkan menjadi kompos di lahan. Kandungan seluosa, hemiiselulosa dan lignin pada pelepah memberikan karakteristik pelepah yang kokoh sehingga memungkinkan untuk dicetak menjadi piring khususnya berupa piring sekali pakai (disposable plate). Piring pelepah pinang bersifat mudah terurai secara alami (biodegradable) dan ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilaksanakan di Desa Teluk Kulbi terhadap dua kelompok sasaran, yaitu BUMDes Jadi Mulya dan Kelompok Masyarakat Peduli Gambut (KMPG) Rumpun Mas. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok sasaran dan terbentuk unit usaha produktif piring pelepah pinang. Kegiatan dilakukan dalam bentuk ceramah, diskusi, pelatihan dan pendampingan dengan fokus pada teknologi proses produksi piring ramah lingkungan dari pelepah pinang. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam memproduksi piring pelepah pinang dan terbentuk unit dua usaha piring pelepah pinang. Kata kunci: Pelepah pinang, piring, produksi, desa Teluk Kulbi ABSTRACT Jambi is one of areca nut (Areca catechu L.) producing province in Indonesia. Teluk Kulbi village is one of areca nut producing village in Tanjung Jabung Barat Regency Jambi province. Areca nut plantations as a source of livehood for its citizens. Areca sheaths are by-product of areca nut platations in Teluk Kulbi village. All this time, areca sheats was burned and let naturally composting in plantations areas. Cellulose, hemicellulose and lignin in areca sheath form strong structures, so it can formed plate especially disposable plate (disposable plate). Areca plate is biodegradable and eco-friendly. The empowerment program was carried out in BUMDes Jadi Mulya dan Kelompok Masyarakat Peduli Gambut (KMPG) Rumpun Mas Teluk Kulbi village. The aims of this program were improve knowledge and skill of the participants and set up areca plate business unit. The program gave training and mentorship focusing in production technology of areca sheath. The results showed that knowledge and skill of participants was improved and established two areca plate business unit in Teluk Kulbi village. Keywords: Areca catechu, plate, production, Teluk Kulbi village
PENGEMBANGAN ALAT PENCETAK PIRING PELEPAH PINANG (Areca catechu L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Sahrial Hafids; Yernisa Yernisa
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.855 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v8i2.185

Abstract

Peningkatan kesadaran akan dampak lingkungan yang terkait dengan produksi dan penggunaan piring plastik memunculkan gagasan untuk memproduksi piring ramah lingkungan dari bahan alami, seperti pelepah pinang (Areca catechu L.). Untuk membuat piring dari pelepah pinang dibutuhkan alat pencetak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas alat pencetak dengan menggunakan Metode QFD. Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) Perencanaan Produk, (2) Perencanaan Teknik, (3) Perencanaan Proses, dan (4) Perencanaan Produksi. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pelanggan dihasilkan daftar lima prioritas kebutuhan pelanggan, yaitu: (1) tidak melelahkan, (2) tidak berkarat, (3) rangka kompak, kokoh dan stabil, (4) ergonomis, dan (5) cetakan yang dapat diganti. Terdapat lima karakteristik kualitas untuk memenuhi lima kebutuhan pelanggan, yaitu: (1) pengepres otomatis, (2) sasis ergonomis, (3) bahan cetakan tidak berkarat, (4) sasis kaku dan kuat, dan (5) desain minimalis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan keempat fase Metode QFD alat pencetak piring dari pelepah pinang yang memenuhi kebutuhan pelanggan telah berhasil dikembangkan.
Pengenalan Teknologi Pengolahan Biobriket Ade Yulia; Yernisa Yernisa; Lisani Lisani; Fera Oktaria; Rudi Prihantoro
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 2 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i2.12533

Abstract

Anggota kelompok tani KMPG Rumpun Mas Desa Teluk Kulbi Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Jambi adalah petani dengan komoditas yang diusahakan yaitu tanaman pinang dan kelapa. Tanaman pinang diolah oleh menjadi biji pinang kering sedangkan kelapa diolah menjadi kopra. Pengolahan kedua komoditi ini menghasilkan produk samping yaitu kulit buah pinang, sabut dan tempurung kelapa. Kelompok tani KMPG Rumpun Mas belum memiliki pengetahuan tentang manfaat kulit buah pinang, sabut dan tempurung kelapa yang dapat menambah pendapatan petani. Produk yang ditawarkan yaitu biobriket. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengenalkan teknologi pengolahan biobriket kepada kelompok tani. Metode kegiatan yang ditawarkan adalah sosialisasi, demonstrasi, pelatihan pengolahan dan pembuatan rencana usaha biobriket. Pengabdian dilakukan dalam 3 tahap kegiatan. Kegiatan pertama melakukan sosialisasi pemanfaatan kulit buah pinang, sabut dan tempurung kelapa. Kegiatan kedua yaitu melakukan demonstrasi dan pelatihan pengolahan biobriket. Dan kegiatan ketiga adalah pelatihan pembuatan rencana usaha biobriket serta evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan dihadiri oleh anggota kelompok tani dan BUMDES Teluk Kulbi. Pada kegiatan ini dilakukan penyerahan paket teknologi berupa modul kegiatan pengabdian dan peralatan pengolahan biobriket. Respon anggota kelompok tani selama kegiatan berlangsung sangat baik. Peserta sangat antusias dalam mengikuti setiap tahap kegiatan pengabdian.
Formulasi campuran olein minyak sawit untuk memproduksi shortening bebas lemak trans [Formulation of palm oil olein mixture to produce trans-fat-free shortening] Mursalin, Mursalin; Yernisa, Yernisa; Hizazi, Achmad
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol 29, No 1 (2024): Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian
Publisher : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtihp.v29i1.75-85

Abstract

Shortening is a solid fat with the functional properties needed to produce a better texture and appearance for bakery or confectionery products, as well as frying and cooking media. Shortening is made by mixing two or more vegetable oils and then modifying them through a chemical or enzymatic interesterification process. In this research, the raw material for shortening was prepared from a mixture of 2 types of palm oil olein: refined olein (ROL) and mid olein (MOL). This research aimed to determine the optimal ROL and MOL mixture ratio in the chemical interesterification process, which produces shortening with the best quality and specifications. Five levels of ROL/MOL comparison consisting of (100/0), (95/5), (90/10), (85/15), and (80/20) were chemically inter-esterified using a sodium methoxide catalyst under a vacuum of 0.8 bar at a temperature of 110 oC and speed of 500 rpm. The results showed that the increase of MOL in the ROL/MOL formulation tends to increase the shortening melting point. However, increasing MOL did not change the iodine value, and all the ROL/MOL ratios produced shortening with specifications that met the SNI 3718:2018 requirement, and the best ROL/MOL ratio was 80/20.
Pengembangan Komposisi Terbaik Bahan Baku Olahan Sabun Organik Daun Kersen (Sodasen) Sebagai Bodycare Anggraini, Riana; Yernisa, Yernisa; Muryanika, Rince; Nurmansah, Rahmad; Airlangga, Andres Arya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Pinang Masak Vol. 5 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpm.v5i1.31726

Abstract

Kersen leaves can be processed into bodycare in the form of liquid soap called Sodasen (Kersen Leaf Organic Soap). This product in the form of organic soap made from cherry leaves (Muntingia calabura) not only prioritizes skin health, but also offers an entrepreneurial concept based on sustainability and concern for the environment. The making of Sodasen has been carried out by the Entrepreneurship Student Creativity Program Team (PKM-K) of Forestry Study Program Students with the guidance of one of the service team lecturers. However, there are still obstacles in developing the best composition to produce marketable Sodasen. Based on this, it is necessary to conduct training and assistance to partners (PKM-K Team) to find the best formula or composition production technology in making Sodasen soap and carry out SNI standard soap quality test testing so that Sodasen soap products can be in demand by the market. The results of liquid soap quality testing obtained the best Sodasen liquid soap composition at a concentration of 10% meeting SNI standards on liquid soap quality.
PENDAMPINGAN USAHA DIYUM DAN COCONUT MILKSHAKE SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN USAHA RINTISAN MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Yernisa, Yernisa; Sahrial, Sahrial; Yulia, Ade; Oktaria, Fera; Aini, Latifa
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.8.1.56-61.2024

Abstract

Mahasiswa prodi Teknologi Industri Pertanian saat ini memiliki beberapa kelompok usaha rintisan yang inovatif. Sayangnya, proses penerapan teknologi masih tradisional dan faktor manajemen kualitas produk belum menjadi fokus utama. Fokus peningkatan kualitas produk pangan dapat dilakukan melalui upaya pemenuhan persyaratan kualitas pangan dengan menerapkan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) dan menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) untuk dapat memperoleh sertifikasi halal produk. Kegiatan pengabdian pendampingan difokuskan kepada dua kelompok usaha rintisan yaitu DiYam dan Coconut Milkshake. Hasil pendampingan usaha rintisan mahasiswa ini adalah meningkatkan penggunaan teknologi proses seperti teknologi penyimpanan dan pendinginan produk, peningkatan pemahaman mitra mengenai CPPB dan sistem jaminan halal masing-masingnya naik menjadi 28,75% dan 23,25% dari sebelum mengikuti kegiatan. Pemahaman mengenai CPPB naik menjadi 3,15 (Sangat paham) dari sebelumnya 2,00 (tidak paham) dan sertifikasi halal sebesar 3,31 (sangat paham) dari sebelum dan 2,38 (cukup paham), dan mendorong pengimplementasian manajemen kualitas dari kelompok usaha mahasiswa ini dengan pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha), memenuhi persyaratan CPPB dan sistem jaminan halal. Kata kunci: Diyam, Coconut Milkshake, Usaha rintisan mahasiswa, CPPB, Sistem jaminan Halal ABSTRACT Agricultural Industrial Technology program have several innovative startup groups. Unfortunately, the technological application process is still traditional, and product quality management has not been the main focus. The focus on improving food product quality can be achieved through efforts to meet food quality requirements by implementing Good Manufacturing Practices (GMP) and applying the Halal Assurance System (HAS) to obtain halal product certification. The mentoring activities are focused on two student startup groups, DiYam and Coconut Milkshake. The results of mentoring these student startups include increased use of process technologies such as product storage and cooling, and an increase in partner understanding of GMP and halal assurance systems to 28.75% and 23.25%, respectively, from before participating in the activities. Understanding of GMP increased from 2.00 (not understanding) to 3.15 (very understanding), and halal certification understanding increased to 3.31 (very understanding) from 2.38 (fair understanding), encouraging the implementation of quality management by these student startup groups with the registration of the Business Identification Number (NIB), meeting GMP requirements, and the halal assurance system. Keywords: Diyam, coconut milkshake, Student startup businesses, Good Manufacturing Practices (GMP), Halal Assurance System (HAS)