Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Kebahagiaan pada Mahasiswa Perantau Psikologi Universitas Negeri Padang Adissah Putri Herdiati; Khairiah Rawita; Rahid Azizul Hakim; Ramilah Suta; Wirza Feny Rahayu
Jurnal Medika Nusantara Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v3i1.1617

Abstract

This research aims to find out whether there is a relationship between social support and happiness in migrant students at the Faculty of Psychology, Padang State University. This research uses quantitative methods with a correlational design. A total of 100 migrant students were randomly selected as samples. Data was collected using a questionnaire about social support and happiness which has been proven to be valid and reliable. The results of the analysis show that social support has a significant positive relationship with happiness, with a correlation value of r = 0.575 (p < 0.05). This means, the more social support students receive, the happier they are. This research confirms that social support, whether from family, friends, or the campus community, really helps migrant students face the challenges of life in new environment. Therefore, it is important to strengthen social support networks to increase the happiness of migrant students.
EKSPLORASI EMOSI MARAH DALAM BUDAYA MINANGKABAU Jihan Hafizhah Rahmah; Berliana Merry Sunyoto; Siti Nabila Safitri; Sherly Yulitri; Wirza Feny Rahayu
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 10 No. 2 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v10i2.10280

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran Eksplorasi Emosi Marah dalam Budaya Minangkabau. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian berjumlah 3 orang yang merupakan keturunan minang yang besar dan tumbuh dalam budaya Minang dan dewasa awal sampai akhir. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan fenomenologi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode interpretative phenomenological analysis (IPA). Penelitian ini mengeksplorasi gambaran emosi marah dalam budaya Minangkabau yang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya budaya minangkabau, norma sosial, dan adat istiadat yang kuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi marah tidak hanya sekedar respon fisiologis tetapi juga fenomena yang kompleks, melibatkan aspek biologis, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual yang dituangkan oleh budaya minangkabau. Secara biologis, kemarahan ditandai dengan gejala seperti peningkatan detak jantung, tekanan darah, gemetar, dan respon otot yang menegang. Dalam penelitian ini juga menyoroti adanya pengaruh pengalaman masa lalu dan pola pikir dalam membentuk respon terhadap kemarahan. Pengalaman sebelumnya yang negatif sering kali memperkuat reaksi emosional terhadap situasi serupa di masa kini. Selain itu, aspek spiritual berperan dalam mengatur perilaku, di mana individu merasa bersalah setelah marah jika tindakan mereka melanggar prinsip moral atau agama.
Ekspresi Emosi dari Keluarga yang Memiliki Pasien Penyakit Skizofrenia Saffany Puteri Haniyashfira; Delzi Nurhafifah; Salma Novianti; Vinnatha Syella. Jd; Wirza Feny Rahayu
Observasi : Jurnal Publikasi Ilmu Psikologi Vol. 3 No. 2 (2025): Observasi: Jurnal Publikasi Ilmu Psikologi
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/observasi.v3i2.1022

Abstract

Schizophrenia is a syndrome characterized by a disturbance in an individual's behavior that makes the individual's behavior strange. Individuals will also experience delusions, hallucinations and emotions. This study aims to analyze the expression of emotions of families who have family members with schizophrenia. Then also to find out the dynamics and impact on the family. This research is a qualitative research with literature review method by collecting and analyzing relevant articles published from 2014-2024. The form of article collection uses the Google Scholar database. Based on the source of the article, the results obtained show that the emotional expression of the family of schizophrenia patients can affect the frequency of relapse in patients. High emotional expression in patients such as excessive criticism and hostile behavior can cause intense relapse in patients. While low emotional expression and providing more support to patients can reduce the frequency of relapse and improve the recovery process in schizophrenia patients. This study focuses on the importance of emotional management in families and providing more support as an effort to care for schizophrenic patients
Tinjauan Peran Health Belief Model Terhadap Perilaku Diet Sehat Pada Dewasa Awal Di Kota Padang: Tinjauan Peran Health Belief Model Terhadap Perilaku Diet Sehat Pada Dewasa Awal Di Kota Padang Puan Maharani; Hanifa Azura Nurhamsyah; Khalisha Nafila Addini; Lulu Hardiana; Era Fikhamsuna Purba; Ruri Fhadillah Ihsan; Wirza Feny Rahayu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7759

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam pengalaman subjektif individu dewasa awal di Kota Padang dalam menjalani diet sehat, dengan menggunakan kerangka Health Belief Model (HBM) yang meliputi enam aspek utama: persepsi terhadap kerentanan, tingkat keparahan, manfaat, hambatan, isyarat untuk bertindak, serta keyakinan diri. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif fenomenologis melalui wawancara semi-terstruktur terhadap tiga partisipan yang memiliki pengalaman menjalani diet sehat. Temuan menunjukkan bahwa kesadaran akan risiko kesehatan, pengalaman pribadi atau dari lingkungan terdekat, serta manfaat yang dirasakan seperti meningkatnya energi dan rasa percaya diri, menjadi motivasi utama untuk menjalani pola makan sehat. Meski partisipan menghadapi berbagai hambatan, seperti keterbatasan biaya, tekanan dari lingkungan sosial, dan tekanan emosional, mereka mampu mengatasinya melalui dukungan dari orang sekitar, strategi yang adaptif, serta peningkatan efikasi diri. Penelitiian ini menegaskan bahwa elemen-elemen dalam HBM saling berkaitan dalam membentuk perilaku diet sehat di kalangan dewasa awal, serta menyoroti peran penting dukungan sosial dan penguatan diri dalam menjaga konsistensi perubahan perilaku dalam jangka panjang.
Pengaruh Illness Cognition terhadap Tingkat Stres pada Mahasiswa Rantau Penderita Penyakit Maag di Kota Padang: The Effect of Illness Cognition on Stress Levels in Students with Gastric Ulcers in Padang City Amanda Nofriandini; Nurhayati; Marsha Nafisa; Khaila Chantika Sari; Qurratu Nisaa’ Pingatian; Andini Oktary; Wirza Feny Rahayu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7760

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh illness cognition terhadap tingkat stres pada mahasiswa rantau yang menderita penyakit maag di Kota Padang. Hipotesis dalam penelitian ini berkaitan dengan bagaimana illness cognition berpengaruh terhadap tingkat stres yang dirasakan oleh mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa rantau dari berbagai perguruan tinggi di Kota Padang yang memiliki riwayat penyakit maag, dengan jumlah partisipan sebanyak 211 orang. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner daring yang menggunakan alat ukur Illness Cognition Questionnaire (ICQ) dan Perceived Stress Scale (PSS-10). Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan bantuan aplikasi SPSS versi 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa illness cognition berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat stres (p < 0,001; ? = -0,479). Semakin tinggi illness cognition, maka semakin rendah tingkat stres yang dialami. Temuan ini menunjukkan bahwa pemaknaan positif terhadap penyakit dapat menjadi faktor pelindung terhadap stres.