Latar Belakang: Voli adalah suatu permainan yang dimainkan dengan 2 regu dimana setiap regunya terdiri dari 6 orang pemain, dengan fokus pada kualitas fisik untuk mencapai performa terbaik atlet. Tinggi lompatan penting bagi pemain saat melakukan gerakan smash dan block, fisioterapi berperan dalam meningkatkan tinggi lompatan pada pemain voli dengan memperhatikan adaptasi fisiologi dari tubuh atlet dan meminimalisir risiko cidera pada saat latihan. Fisioterapi dapat meningkatkan tinggi lompatan dengan Standing Jump Exercise yang terbukti meningkatkan tinggi lompatan pemain. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh intervensi Standing Jump Exercise terhadap tinggi lompatan pemain voli. Metode: Rancangan penelitian ini quasi eksperimental, dengan menggunakan pendekatan two group pretest-posttest. Jumlah sampel setiap kelompok berjumlah 13 responden dengan pemilihan purposive sampling. Kelompok perlakuan yang diberikan intervensi Standing Jump Exercise dan latihan rutin sedangkan kelompok kontrol hanya latihan rutin. Pengukuran tinggi lompatan menggunakan Vertical Jump Test. Intervensi dilakukan selama 2 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil: Pada uji pared t test didapatkan rerata tinggi lompatan sebelum intervensi 40.69 cm dan setelah 49.85 cm pada kelompok perlakuan. Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan dengan intervensi Standing Jump Exercise dapat meningkatkan tinggi lompatan pada pemain Voli.