Situmorang, Paska Ramawati
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Edukasi Urgensi Pemeriksaan Golongan Darah dan Aplikasinya pada Santriwati Al-Fityan School Aceh Safwan; Hadijah, Siti; Darmawati; Erlinawati; Putri, Safridha Kemala; Fitriana; Fajarna, Farah; Syahnita, Hastuti; Situmorang, Paska Ramawati; Mutia, Liza; Lubis, Nita Andriani; Lasmini, Titi; Rosmiati, Karolina; Wardhani, Sri Muri Dasa
AJAD : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): DECEMBER 2024
Publisher : Divisi Riset, Lembaga Mitra Solusi Teknologi Informasi (L-MSTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59431/ajad.v4i3.390

Abstract

Blood type is important for human life and is very useful in medical matters such as determining the blood type of parents and children, the success of medical procedures such as blood transfusions and organ transplants. Transfusion of blood from an incompatible group causes an immunological transfusion reaction resulting in hemolytic anemia, kidney failure, shock and death. Most of the students of Al-Fityan School Aceh's tahfiz program do not know their blood type. Apart from that, the students of the Al-Fityan School Aceh tahfiz program have minimal knowledge about blood types. The aim of this community service is to increase students' knowledge about the urgency of checking blood types and its application in everyday life. The target of this community service is the female students of the Al-Fityan School Aceh tahfiz program, consisting of 47 people. The implementation begins with education first and continues with a blood type check. Examination Results: The blood group of the female students of Tahfis Al- Fityan School Aceh is blood group O, namely 70% (31 people), while blood groups A and B are 12.8% (6 people) respectively and the smallest blood group frequency is blood group AB, namely 8.5% (4 people).
SKRINING HbE METODE ELEKTROFORESIS GEL SEBAGAI DETEKSI DINI B-TALASEMIA PADA MAHASISWI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2024 Situmorang, Paska Ramawati; Gea, Novarianti; Tarigan, Rica Vera Br; Napitupulu, David Sumanto
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30362

Abstract

Kasus talasemia dapat dijumpai dibeberapa negara, termasuk di Indonesia. Talasemia merupakan kelainan genetik dan salah satu jenis talasemia yaitu B-Talasemia yang disebabkan karena adanya kerusakan rantai B-globin pada kromosom 11. Kelainan B-Talasemia sering terjadi bersamaan dengan hemoglobinopati yaitu HbE, diakrenakan adanya substitusi GAG AAG di kodon ke-26 gen B-globin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gen HbE melalui tes skrining, yang menggunakan metode elektroforesis gel sebagai  deteksi dini B-Talasemia pada mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel yaitu 35. Hasil penelitian menunjukkan 95% rata-rata nilai kadar Hb mahasiswi berada diantara 10,84 gr/dL sampai dengan 11,26 gr/dL. Hasil tes skrining HbE metode elektroforesis gel yaitu  tidak terlihat adanya pita pada gen HbE, ini kemungkinan disebabkan beberapa hal yaitu kontaminasi terhadap sampel yang dapat menurunkan kemurnian DNA, pewarnaan DNA yang mempengaruhi visualisasi pita DNA, suhu dan waktu  selama proses PCR menyebabkan terganggunya fungsi primer. Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa persentase HbE pada mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan tidak dapat ditentukan.
SOSIALISASI HASIL PENDATAAN DAN PENCEGAHAN PENDERITA TBC DI DUSUN IX DESA SEI MENCIRIM KABUPATEN DELI SERDANG Br Tarigan, Rica Vera; Bangun, Seri Rayani; Napitupulu , David Sumanto; Situmorang, Paska Ramawati; Sihombing, Ruth Agree Kartini; Manik, Cornelius
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), Edisi Desember 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang menjadi salah satu tantangan utama kesehatan Global, dimana Indonesia menempati posisi kedua tertinggi di Dunia dalam masalah TBC. Dusun IX Sei Mencirim memiliki risiko penularan TBC akibat sanitasi yang buruk dan kepadatan penduduk. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan TBC, serta mendorong kolaborasi antara masyarakat, petugas kesehatan, dan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.. Metode yang digunakan meliputi edukasi dengan leaflet, pre-test dan Post-test. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman dari 47,6% pada pre-test menjadi 85,7% pada post-test setelah edukasi. Masyarakat mulai terlibat aktif dalam diskusi, menunjukkan peningkatan kesadaran akan pentingnya pencegahan TBC. kesimpulannya, kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat dan dapat menjadi model untuk program serupa di wilayah lain dengan risiko tinggi TBC.
PENYULUHAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS SERTA PEMERIKSAAN GRATIS KADAR GULA DARAH, HIPERTENSI DAN KADAR ASAM URAT DI DUSUN IV DESA TANJUNG ANOM KEC.PANCUR BATU Situmorang, Paska Ramawati; Sihombing, Ruth Agree Kartini; Bangun, Seri Rayani; Napitupulu, David Sumanto; Tarigan, Rica Vera Br; Manik, Cornelius
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Desember 2022
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat terfokus pada peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu, kelompok sampai tingkat RT dan RW. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan penyuluhan tentang hipertensi dan diabetes melitus serta melakukan pemeriksaan kadar gula daralı, hipertensi dan kadar asam urat. Pengabdian masyarakat dilaksanakan kepada masyarakat dusun IV sebanyak 38 orang. Sebelum dilakukan penyuluhan peserta belum mengetahui tentang hipertensi dan diabetes melitus. Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengetahui dan akan memilih jenis makanan yang rendah gula dan rendah garam. Pelaksanaan kegiatan berlangsung lancar dan kondusif, peserta dan kepala dusun IV sangat antusias apalagi saat melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Kegiatan pengabdian ini juga membuat peserta senang, memahami tentang hipertensi, diabetes melitus dan mengetahui kadar guladarah, hipertensidan asam urat masing-masing peserta.
EDUKASI DAN PEMERIKSAAN TB PARU SECARA LABORATORIUM DI RADIO MARIA Rayani, Seri; Napitupulu, David Sumanto; Situmorang, Paska Ramawati; Tarigan, Rica Vera Br; Sihombing, Ruth Agree Kartini; Manik, Cornelius; Sinurat, Samfriati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Penentuan seorang pasien menderita penyakit tertentu harus didukung oleh berbagai pemeriksaan. Salah satu pemeriksaan itu adalah pemeriksaan laboratorium. Penyakit TB Paru merupakan penyakit yang sangat menular. Oleh karena itu perlu diobati dengan cepat. Upaya pemeriksaan dilakukan guna menemukan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tujuan dari diskusi dalam ruang kesehatan adalah memberikan informasi dan edukasi tentang pemeriksaan TB Paru secara laboratorium kepada masyarakat. Sasaran kegiatan ini adalah setiap orang yang mendengar Radio Maria Indonesia dan sekitarnya. Metode yang digunakan adalah dengan metode diskusi atau tanya jawab secara langsung melalui siaran Radio Maria. Hasil dari kegiatan ini adalah ditemukan rasa ingin tahu masyarakat yang tinggi melalui pertanyaan dan studi kasus yang mereka sampaikan. Dilaksanakannya diskusi Edukasi dan Pemeriksaan TB Paru secara Laboratorium di Radio Maria Medan diharapkan mampu menjadi informasi yang berguna bagi masyarakat atau pendengar setia dan menyadari apabila diri atau anggota keluarganya terjangkit TB Paru harus dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan cepat supaya penyakit TB Paru tidak menyebar dan pasien dapat ditangani dengan cepat untuk kesembuhannya.
BAKTI SOSIAL PEMERIKSAAN KESEHATAN, PENYULUHAN, DAN SENAM LANSIA DI PAROKI SANTO PETRUS CINTA DAMAI Situmorang, Paska Ramawati; Boris, Jev; Pakpahan, Rotua Elvina; Simanullang, Murni Sari Dewi; Barus, Mardiati; Sigalingging, Vina Yolanda Sari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Lansia atau lanjut usia adalah kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Secara alamiah semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan tidak dapat dicegah. Pertambahan usia mengakibatkan fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan), sehingga penyakit tidak menular banyak diderita oleh lansia. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya pemeliharaan kesehatan lansia untuk tetap hidup sehat dan produktif. Kegiatan bakti sosial ini bekerja sama dengan tenaga kesehatan dokter dan perawat. Metode pelaksanaan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan seperti pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi penyuluhan kesehatan, lalu kegiatan senam lansia. Lansia cukup antusias mengikuti rangkaian kegiatan, baik saat penyuluhan dan senam dilakukan. Kegiatan ini memberikan manfaat yang positif bagi lansia diantaranya lansia dapat mengetahui kondisi tubuhnya melalui pemeriksaan kesehatan, meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang penyakit yang dialami, serta menjaga kesehatan jasmani dengan senam. Diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin sehingga pemeliharaan kesehatan lansia dapat lebih optimal.
Deteksi Gen Hemoglobin E (HBE) dengan Metode Elektroforesis Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Daeli, Benedikta Bestari; Situmorang, Paska Ramawati; Sihombing, Ruth Agree Kartini; Tarigan, Rica Vera Br
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.22834

Abstract

ABSTRACT Chronic Kidney Disease (CKD) is a progressive condition that leads to a decline in renal function and often results in anemia. Hemoglobin E (HbE) is a genetic variant that may exacerbate anemia in CKD patients, potentially complicating clinical outcomes. This study aimed to detect the presence of the HbE gene mutation in CKD patients using the electrophoresis method. This descriptive quantitative research was conducted on 25 CKD patients undergoing hemodialysis at Santa Elisabeth Hospital Medan in 2025. Total sampling was applied, and data collection included hemoglobin level measurement and DNA analysis through agarose gel electrophoresis. The results showed that all participants (100%) were diagnosed with anemia, with hemoglobin levels ranging from 7.3 g/dL to 11.4 g/dL. Electrophoresis revealed the presence of DNA bands in both sample and marker lanes; however, the bands appeared faint and lacked sufficient intensity, limiting clear interpretation. This condition leads to uncertainty in determining the presence or absence of the HbE gene mutation in patients with Chronic Kidney Disease. Based on the results, it is concluded that the percentage of the HbE gene in patients with Chronic Kidney Disease at Santa Elisabeth Hospital Medan cannot be determined Keywords: Hemoglobin, Hemoglobin E (HbE) Gene, Chronic Kidney Disease (CKD), Electrophoresis.  ABSTRAK Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan kondisi progresif yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan sering menimbulkan komplikasi anemia. Salah satu faktor genetik yang dapat memperparah anemia pada pasien GGK adalah mutasi gen Hemoglobin E (HbE). Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan gen HbE pada pasien GGK dengan metode elektroforesis. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling, melibatkan 25 pasien GGK yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan kadar hemoglobin dan analisis DNA menggunakan elektroforesis gel agarosa. Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden (100%) mengalami anemia, dengan kadar hemoglobin berkisar antara 7,3 g/dL hingga 11,4 g/dL. Pemeriksaan elektroforesis menunjukkan adanya pita DNA pada sampel dan marker, namun tampak samar dan kurang intens. Hal ini menyebabkan ketidakpastian dalam menentukan ada atau tidaknya mutasi gen HbE pada pasien Gagal Ginjal Kronik. Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa presentase gen HbE pada pasien gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tidak dapat ditentukan. Kata Kunci: Hemoglobin, Gen HbE, Gagal Ginjal Kronik, Elektroforesis
Perbedaan Hasil Pemeriksaan AGD Antara Arteri dengan Vena Pada Pasien Gagal Nafas di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Lase, Marina Friska Serlina; Situmorang, Paska Ramawati; Sihombing, Ruth Agree K.; Napitupulu, David Sumanto
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.22866

Abstract

ABSTRACT Respiratory failure is a medical emergency characterized by the inability of the respiratory system to meet the body's oxygen needs. Blood gas analysis (ABG) is an important method for assessing a patient's oxygenation, ventilation, and acid-base balance. Objective to determine differences in ABG results between arterial and venous samples in patients with respiratory failure. This is a comparative quantitative study with total sampling. The sample consisted of 10 patients with respiratory failure in the ICU at Santa Elisabeth Hospital, Medan. ABG examinations were performed using the Autometic Nova Phox device. Data were analyzed using the Shapiro-Wilk normality test, homogeneity test, and paired sample t-test. There were significant differences between arterial and venous blood pH (p=0.001), PO₂ (p=0.000), and SO₂ (p=0.000). However, no significant differences were found in PCO₂(p=0.056) and HCO₃ (p=0.087). Arterial blood ABGs are more accurate in reflecting the body's oxygenation, ventilation, and acid-base balance status than venous blood. Therefore, arterial blood is preferred in patients with respiratory failure. Keywords: Blood Gas Analysis, Respiratory Failure, Arteries, Veins  ABSTRAK Gagal napas merupakan kegawatdaruratan medis yang ditandai dengan ketidakmampuan sistem pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Analisis gas darah (AGD) merupakan metode penting untuk menilai oksigenasi, ventilasi, dan keseimbangan asam-basa pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil AGD antara sampel arteri dan vena pada pasien dengan gagal napas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif dengan total sampling. Sampel terdiri dari 10 pasien gagal napas di ICU RS Santa Elisabeth Medan. Pemeriksaan AGD dilakukan menggunakan alat Autometic Nova Phox. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji homogenitas, dan uji-t berpasangan. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pH darah arteri dan vena (p=0,001), PO₂ (p=0,000), dan SO₂ (p=0,000). Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan pada PCO₂ (p=0,056) dan HCO₃(p=0,087). AGD darah arteri lebih akurat dalam mencerminkan status oksigenasi, ventilasi, dan keseimbangan asam-basa tubuh dibandingkan darah vena. Oleh karena itu, darah arteri lebih disukai pada pasien dengan gagal napas. Kata kunci: Analisis Gas Darah, Gagal Napas, Arteri, Vena
EFEKTIVITAS SERBUK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA) TERHADAP PENURUNAN KADAR PEROKSIDA MINYAK JELANTAH DI LABORATORIUM SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2024 Tarigan, Rica Vera br; Damanik, Asima Ganda Sari br; Situmorang, Paska Ramawati; Manik, Cornelius; Bangun, Seri Rayani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30363

Abstract

Penggunanan minyak jelantah di kalangan masyarakat masih sangat tinggi, dikarenakan keterbatasan daya beli dan kurangnya pengetahun tentang bahaya pemakaian minyak jelantah secara terus-menerus. Kadar peroksida yang tinggi pada minyak jelantah memicu terjadinya radikal bebas didalam tubuh. Oleh karena itu, diperlukan suatu zat yang dapat menurunkan kadar peroksida pada minyak jelantah seperti serbuk daun pepaya. Serbuk daun pepaya memiliki zat antioksidan yang dapat menurunkan radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk daun pepaya terhadap penurunan kadar peroksida minyak jelantah. Rancangan penelitian menggunakan metode Pre-eksperimen dengan desain One Group Pretest-posttest. Populasi adalah minyak goreng kemasan berjumlah 8 liter yang dilakukan penggorengan ubi jalar pada waktu 30 menit, 60 menit, 90 menit di suhu 180oC. Penarikan sampel dilakukan dengan total sampling. Hasil diperoleh serbuk daun pepaya efektif menurunkan kadar peroksida pada minyak jelantah, pada perendaman 5gr, 10gr, dan 15 gr, dengan waktu perendaman serbuk daun pepaya 0 hari, 2 hari, 4 hari, dan 6 hari. Hasil analisis data dari uji two way anova didapatkan nilai sig.< 0.05, hal ini menunjukkan perendaman serbuk daun pepaya memiliki efektivitas terhadap penurunan kadar peroksida pada minyak jelantah. Dari hasil penelitian yang layak pakai itu perendaman 5gr dan 10gr. Perendaman 15gr di hari ke-6 terjadai penurunan yang tinggi, tetapi tidak dianjurkan untuk digunakan karena terbentuknya senyawa baru ditandai dengan adanya perubahan warna.
Analisis C-Reaktif Protein dan Jumlah Leukosit pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Situmorang, Paska Ramawati; Waruwu, Nur Afri; Napitupulu, David Sumanto
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 8 (2023): Volume 3 Nomor 8 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.888 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i8.10824

Abstract

ABSTRACT Diabetes Mellitus is a metabolic disease characterized by high blood sugar levels exceeding normal limits. According to data from the International Diabetes Federation (2019) it is explained that diabetics in Indonesia have reached 10.7 million adults in 2019. One of the inflammation markers is CRP, if there is an increase in CRP it can exacerbate the inflammatory state of type 2 DM and also the leukocytes number will increase along with inflammation. This study analyzed the CRP and leukocyte count of type 2 DM patients at Santa Elisabeth Hospital 2023. The research design used quantitative descriptive, with 34 samples. The data collection technique used purposive sampling. CRP examination is carried out using the agglutination method, and examination of leukocytes number using a pentra ABX 60 hematology analyzer. The results obtain 27 samples (79.4%) positive CRP and 7 negative CRP samples (20.6%). Leukocytosis is obtained in 19 samples (55.9%) and normal leukocytes in 15 samples (44.1%). Increased CRP and leukocyte count are markers of an inflammatory process and the results of this study are not much different from previous studies.  Keywords : C-Reactive Protein, Leukocyte Count, Type 2 Diabetes Melitus  ABSTRAK Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah melebihi batas normal. Menurut data Internasional Diabetes Federation (2019) dijelaskan bahwa penderita diabetes di Indonesia telah mencapai 10,7 juta orang dewasa pada tahun 2019. Marker inflamasi salah satunya adalah CRP, bila terjadi peningkatan CRP dapat memperburuk keadaan inflamasi DM tipe 2 dan juga jumlah leukosit akan meningkat seiring dengan timbulnya inflamasi. Penelitian ini menganalisis CRP dan jumlah leukosit pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2023. Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif, dengan jumlah sampel sebanyak 34. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Pemeriksaan CRP dilakukan dengan metode aglutinasi, dan pemeriksaan jumlah leukosit menggunakan alat hematology analyzer pentra ABX 60. Hasil penelitian didapatkan CRP positif  sebanyak 27 sampel (79,4%) dan CRP negatif sebanyak 7 sampel (20,6%). Leukositosis diperoleh 19 sampel (55,9%) dan leukosit normal 15 sampel (44,1%). Peningkatan CRP dan jumlah leukosit merupakan suatu penanda adanya proses inflamasi dan hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya. Kata Kunci: C-Reaktif Protein (CRP), Leukosit, Diabetes Melitus Tipe 2