Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Relationship Between Low Birth Weight and the Incidence of Stunting in Toddlers 2 Years Old Sinaga, Desriati; Sinabariba, Merlina; Arisandi, Ermawaty
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 1 (2024): January-June 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i1.2845

Abstract

Stunting is the failure growth in toddlers is due to malnutrition over a long period of time, exposure to repeated infections and lack of stimulation. The period 0-24 months is a golden period that determines the quality of life and is very sensitive because the consequences for the baby during this period will be permanent and cannot be corrected. The aim of this research is to analyze the history of low birth weight and the incidence of stunting in babies. The research design used in this research is a descriptive analytic with retrospective design. The population in this study were 2 years old baby in the working area of the Katarina Simanjuntak Clinic and the sampling technique in this research is a purposive technique, a sampling technique that is based on certain criteria previously determined by the researcher with totaling 98 people. The instrument used in this research was microtoise and KIA Books. The results of data analysis showed that 12 babies with birth weight at risk experienced stunting (24.5%) and 1 person (2%) did not experience stunting with the p value is 0.001, meaning that there is a significant relationship and there was a 15,568 chance of stunting in babies born with low weight compared to babies born with normal weight. This research can used to provide references to health workers in efforts to prevent stunting by optimizing the provision of nutrition and stimulation, especially for babies with low birth weight.
Description of postpartum mothers' knowledge about bathing newborns aged 0-7 days at the Bertha Mabar Hilir Primary Clinic, Medan Deli District in 2024 Arisandi, Ermawaty; Marbun, Indri; Br. Sitepu, Aprilita; S, R. Oktaviance
Science Midwifery Vol 12 No 4 (2024): October: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i4.1683

Abstract

Bathing a baby is a way to clean the body, maintain the cleanliness of the umbilicus, and the neonate is given a sense of comfort. The impact of improper bathing can result in misery such as accidents (falling and drowning), water entering the ears and nose, and the baby experiencing cold stress, because the mother cannot bathe her baby and can cause hypothermia. To determine the description of the knowledge of postpartum mothers about bathing newborns aged 0-7 days. This study is a descriptive study. The research sample consisted of 30 primiparous and multiparous postpartum mothers. This study used primary data obtained based on the results of a questionnaire with the Accidental Sampling Technique. From the results of the study, it was found that postpartum mothers had a low level of knowledge in bathing newborns aged 0-7 days as many as 18 people (60%), and a minority had sufficient knowledge of 12 people (40%). The level of knowledge of postpartum mothers about bathing newborns at the Bertha Mabar Hilir Pratama Clinic, Medan Deli District is Low. Suggestion: Postpartum mothers should also continue to seek information from social media or health workers about the proper and correct way to bathe a newborn baby.
Peningkatan Pengetahuan Ibu tentang Menu Makanan untuk Pencegahan Stunting Ritha, Aniah; Sinaga, Desriati; Veronika, Anita; Arisandi, Ermawaty; Sumardiani, Lilis
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.4790

Abstract

Stunting merupakan kondisi dimana bayi mengalami kegagalan pertumbuhan akibat kekurangan gizi yang sudah dialami dalam kurun waktu yang lama, terkena infeksi berulang serta tidak didukung dengan stimulasi yang memadai. Penyebab stunting sangat kompleks salah satunya adalah pemberian MP-ASI tidak memadai akan berkontribusi dalam mempengaruhi pertumbuhan bayi dalam periode emas pertumbuhannya. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menngkatkan pengetahuan ibu tentang menu makanan untuk pencegahan stunting. Hasil yang didapatkan adalah terdapat peningkatan pengetahuan ibu sebesar 85,7%. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ibu dapat membuat menu makanan yang seimbang dalam upaya mendukung pertumbuhan bayi dan melakukan pengukuran pertumbuhan bayinya ke petugas kesehatan untuk mencegah terjadinya stunting.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN STUNTING DAN DETEKSI PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN PADA BALITA DI KLINIK KATARINA SIMANJUNTAK Sinaga, Desriati; Veronika, Anita; Arisandi, Ermawaty; Ritha, Aniyah; Rahmah, Lili Fitriati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2024
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/JUPKes.v3i2.618

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang dan kurang stimulasi. Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi khususnya stunting dalam jangka pendek yaitu terganggunya perkembangan otak kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan metabolisme dalam tubuh. Dampak jangka panjang adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, penurunan kekebalan tubuh, munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung, disabilitas usia tua. Penyebab stunting sangat kompleks, diawali dengan status gizi dan penyakit ibu saat hamil, penundaan Inisiasi Menyusui Dini, kualitas dan lama pemberian ASI, pemberian MP-ASI tidak memadai, stimulasi anak tidak memadai, lingkungan dan faktor keluarga. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahaun ibu tentang pencegahan stunting dan mendeteksi penyimpangan pertumbuhan balita. hasil yang didapatkan adalah terdapat pengetahuan ibu sudah meningkat yaitu sebesar 85,7 persen dan sebanyak 21 balita yang sudah dideteksi pertumbuhannya. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ibu memperhatikan pertumbuhan pemenuhan nutrisi pada bayinya dan rutin melakukan pengukuran pertumbuhan bayinya ke petugas kesehatan untuk mencegah terjadinya stunting.
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA ALAMIAH DI RUANG KESEHATAN RADIO MARIA INDONESIA 104,2 FM Sinabariba, Merlina; Manik, Risda Mariana; Veronika, Anita; Sinaga, Desriati; Arisandi, Ermawaty; S, R Oktaviance; Ambarita, Bernadetta; Sitepu, Aprilita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi Kesehatan reproduksi dan keluarga Berencana Alamiah di Ruang Kesehatan Radio Maria Indonesia 104,2 FM. Kesehatan reproduksi adalah dengan memberikan informasi kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat melalui media massa seperti media cetak maupun media elektronik. Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung dengan baik. Sebelum dilakukan kegiatan, pelaksana kegiatan dengan pihak Radio Maria dalam hal sosialisasi materi, penggunaan alat terkait sound system dan segala yang diperlukan dalam kegiatan. Dialog dua arah tercipta di setiap sesi pemberian informasi, baik melalui telepon langsung dari pendengar maupun dari kiriman SMS. Rata-rata respon pendengar sangat baik dengan terdapatnya pertanyaan-pertanyaan dari pendengar maupun dari cerita pengalaman pendengar baik kisah pribadi maupun kisah anggota keluarga, teman ataupun tetangga. Pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana Alamiah di Ruang Radio Maria Indonesia 104,2 FM. Pada Saat on air banyak respon positif dan pertanyaan dari para pendengar Radio Maria yang aktif mendengar
Gambaran Karakteristik Dan Pengetahuan Tentang Stunting Pada Ibu Yang Memiliki Balita Usia 36-60 Bulan Di Klinik Romauli Tahun 2024 Ritha, Aniah; Viosita Simbolon, Vani; Sinaga, Desriati; Arisandi, Ermawaty; Sinabariba, Melina
Jurnal Maternitas Kebidanan Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Maternitas Kebidanan
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jumkep.v9i2.5649

Abstract

Toddlerhood is the most important period in the life cycle, because at the age of 0 to 5 years toddlers experience physical, mental and behavioral development.Stunting is a condition where a child experiences growth disorders, so that the child's height does not match his age, as a result of chronic nutritional problems, namely lack of nutritional intake for a long time. Based on a preliminary study in April, it is found that most mothers did not know for sure about stunting in toddlers. Research Objective: To determine the characteristics and knowledge of mothers about stunting in toddlers aged 36-60 months. Research Method: This type of research is descriptive. The sampling technique was probability sampling with purposive techniques. The location of this research is. With 35 respondents. The measuring instrument used is a questionnaire, Research Results: The results show that out of 35 Respondents, there are Respondents in the category of good knowledge 13 respondents (37,14%), the category of sufficient knowledge 9 Respondents (26,5%), and the category of low knowledge 13 respondents (37,14%). Conclusion: Based on the results of the study, it shows that the highest percentage aspect is good and low knowledge.. Health workers are expected to increase counseling in clinics so that mothers' knowledge about stunting in toddlers increases and invite mothers to seek information from health workers.
PEMBERIAN EDUKASI IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN ANEMIA DEFISIENSI BESI DAN PEMERIKSAAN HB GRATIS DI KLINIK BERTHA Ambarita, Bernadetta; Br Sitepu, Aprilita; Arisandi, Ermawaty; Sinaga, Desriati; Veronika, Anita; Gustina Simamora, Hetty; Mariana Manik, Risda; Oktaviance.S, R.; Sinabariba, Merlina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i3.983-986

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk pelaksanaan kegiatan dosen yang ditujukan kepada masyarakat sebagai salah satu dari Tri  Dharma Perguruan Tinggi.. Tujuan Kegiatan ini yakni Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pelayanan kesehatan pemberian edukasi ibu hamil dalam pencegahan anemia defisiensi zat besi dan pemeriksaan HB. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. Melalui pengabdian masyarakat yang dilakukan kepada masyarakat maka ibu hamil dapat memperoleh asuhan kebidanan selama kehamilan dan Sasaran kegiatan Pengabdian masyarakat adalah Ibu Hamil dengan sasaran pemeberian Edukasi ibu hamil dalam pencegahan  Anemia dan pemeriksaan Hb pada ibu hamil di masyarakat di Bertha. Jumlah ibu – ibu hamil yang hadir sebanyak 30 orang ibu hamil, tekhnik kegiatan adalah melakukan pemeriksaan HB secara langsung pada ibu hamil : untuk tujuan praktis maka anemia selama kehamilan dapat didefinisikan sebagai anemia pada ibu hamil disebut ringan apabila kadar hemoglobin ibu 10,9 g/dl sampai 10g/dl,  Anemia sedang kadar hemoglobin ibu 9,9g/dl sampai 7,0g/dl. Anemia berat kadar hemoglobin ibu berada dibawah 7,0g/dl Kegiatan pemeriksaan dilaksanakan secara bergantian kepada ibu hamil yang sudah hadir di klinik Bertha . Dari 30 orang ibu hamil yang diperiksa HBnya ditemukan ibu hamil tidak mengalami anemia yaitu sejumlah 14 orang dengan presentasi 47%, dan responden paling sedikit yang mengalami anemia sedang sejumlah 7 orang dengan presentasi sebanyak 23%. Hasil pemeriksaan tersebut sudah diketahui ibu dan penanggung jawab klinik dan pemberian edukasi tentang gizi selama kehamilan juga sudah dilakukan
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM DI KLINIK HENY KASIH MEDAN TAHUN 2021 Daniati Laia, Priska; Arisandi, Ermawaty; Sinaga, Desri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1794

Abstract

LatarBelakang : Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir pada persalinan per vaginam dan melebihi 1000 ml pada seksio sesarea. Perdarahan pasca persalinan merupakan penyebab penting kamatian ibu, ¼ kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan. Tujuan penelitian Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perdarahan Post Partum Di Klinik Heny Kasih Medan Tahun 2021. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orangHasil : Didapatkan dari hasil penelitian bahwa gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perdarahan postpartum yang paling banyak dalam kategori baik sebanyak 18 orang sebesar (90%), dan minoritas memiliki pengetahuan dalam kategori cukup 2 orang sebesar (10%).Kesimpulan : Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai infromasi dan bagi klinik Heny Kasih untuk mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan yang dilakukan secara continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan KB. Serta meningkatkan penyuluhan Secara berkesinambungan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Kebidanan. Kata kunci ; Pengetahuan, Ibu Nifas, Pendarahan Post Partum
Pemberdayaan Ibu melalui Dedikasi dalam Upaya Pencegahan Stunting Sinaga, Desriati; Arisandi, Ermawaty; Taringan, Rica Vera Br
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 9, No 1 (2026): Volume 9 Nomor 1 (2026)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v9i1.23030

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah bentuk kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam melakukan deteksi penyimpangan pertumbuhan bayi menjadi salah satu faktor penyebab tidak terdeteksinya dari awal kejadian stunting pada anak. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok ibu Moria dalam melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang dan stimulasi pada anak. Metode dalam kegiatan ini dilakukan dengan tahapan yaitu persiapan, sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi. Terdapat tiga kegiatan utama yang dilakukan yaitu 1) edukasi tentang stunting dan pentingnya pemantauan tumbuh kembang balita, 20 deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan balita, dan 3) stimulasi tumbuh kembang sesuai umur dengan permainan edukatif. Evaluasi kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan kelompok mitra dalam menggunakan timbangan, pengukur tinggi badan dan menggunakan KPSP dan stimulasi melakukan deteksi dini dan mampu melakukan stimulasi tumbuh kembang melalui permainan edukatif pada anak. Kegiatan pemberdayaan mitra ini telah meningkatkan kesadaran mitra tentang pentingnya deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang anak sebagai salah satu upaya mencegah stunting.   Kata Kunci: Pemberdayaan, Ibu, Deteksi, Stimulasi, Stunting.   ABSTRACT Stunting is a form of growth failure caused by the prolonged accumulation of nutritional deficiencies. A lack of community understanding in detecting deviations in infant growth is one of the contributing factors to the late detection of stunting in children. This study aimed to improve the knowledge and skills of the Moria mothers’ group in conducting early detection of growth and developmental deviations as well as stimulation in children. The activities were carried out through several stages, including preparation, socialization, training, technology implementation, mentoring, and evaluation. Three main activities were conducted: (1) education about stunting and the importance of monitoring child growth and development, (2) early detection of growth and developmental deviations, and (3) age-appropriate developmental stimulation through educational play. The evaluation showed an increase in the partners’ understanding and skills in using weighing scales, height measurement tools, developmental screening instruments (KPSP), and in performing early detection and developmental stimulation through educational play with children. This community empowerment activity successfully enhanced partners’ awareness of the importance of early detection and developmental stimulation as an effort to prevent stunting. Keywords: Empowerment, Mother, Detection, Stimulation, Stunting.