Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DAMPAK PENERAPAN RESTORATIVE JUSTICE DALAM KASUS PEMERKOSAAN DIBAWAH UMUR (STUDI POLRES GORONTALO KOTA) Rohalyati, Febrigi; Badu, Lisnawaty W.; Mantali, Avelia Rahmah Y.
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 1 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Januari 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/ssacwk14

Abstract

Tindak pidana pemerkosaan terhadap anak justru diselesaikan dengan restorative justice sehingga menyebabkan anak justru menjadi tertekan. Oleh sebab itu, penelitian ini akan mengkaji dampak penerapan Restorative Justice dalam kasus pemerkosaan anak di bawah umur di Polres kota Gorontalo kota. Kajian ini dikategorikan sebagai penelitian hukum empiris (empirical law research) karena menggunakan data primer dari Polresta Gorontalo Kota, khususnya pada unit (PPA) dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi dalam pengumpulan data-data atau informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan restorative justice dalam kasus pemerkosaan anak di bawah umur di Polres Gorontalo kota memberikan dampak berupa proses hukum tidak dilanjutkan pada tahap selanjutnya dan pelaku akan  terhindar dari pertanggungjawbaan hukum pidana berupa sanksi pidana penjara maupun pidana lainnya sesuai dengan putusan dari hakim.
Visum ET Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Pembunuhan Berencana Sahali, Gustilawati; Puluhulawa, Fenty U.; Mantali, Avelia Rahmah Y.
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 1 No. 4 (2023): Januari - Februari
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v1i4.773

Abstract

In the process of investigating a crime of ordinary or premeditated murder, it is necessary to have evidence to prove that the crime has been committed. One of the means of evidence referred to is regulated in Law no. 8/1981 is Expert Statement in written form, in this case it is Visum et Repertum. Visum et Repertum is a written report made by a doctor or other forensic expert that contains what they found on the victim's body. However, Visum et Repertum usually differs from what actually happened and also from the testimony of the accused that was previously made. This research was conducted using a descriptive research type with normative-empirical legal research. The role of Visum et Repertum is to explain to Judges and Investigators regarding the preparation and planning of crimes committed by the suspect beforehand by looking at the instructions written in the Visum et Repertum; for example time of death, cause of death, type of injury to the victim, and so on. Visum et Repertum can be replaced or re-examined if the results received do not provide sufficient information to the Judge. Meanwhile, the testimony of the defendant can be rejected if the Judge knows that it is a false statement or does not match other evidence.
PENGUATAN REGULASI DAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEREDARAN KOSMETIK ILEGAL DI INDONESIA DAN SINGAPURA Buloto, Aprilia Vitaloka; Puluhulawa, Fenti U.; Mantali, Avelia Rahmah Y.
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 2 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, February 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i2.889

Abstract

Peredaran kosmetik ilegal menjadi persoalan serius yang berdampak pada kesehatan masyarakat dan integritas pasar, terutama di Indonesia dan Singapura. Masalah ini ditandai dengan tingginya jumlah produk kosmetik yang tidak memenuhi standar keamanan, mutu, dan izin edar yang beredar di kedua negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaturan hukum pidana terkait peredaran kosmetik ilegal di Indonesia dan Singapura, serta mengidentifikasi perbedaan sanksi hukum yang diterapkan di masing-masing negara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif, dengan pendekatan konseptual dan berbasis peraturan perundang-undangan. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dengan menganalisis bahan hukum primer seperti undang-undang dan peraturan, serta bahan hukum sekunder berupa literatur dan jurnal ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi di Indonesia, meskipun sudah cukup memadai melalui KUHP, UU Kesehatan, dan Peraturan BPOM, masih menghadapi kendala implementasi yang signifikan, termasuk lemahnya pengawasan dan minimnya efek jera pada pelaku. Sebaliknya, Singapura dengan Health Products Act dan Consumer Protection (Fair Trading) Act, menerapkan pengawasan yang lebih terintegrasi serta sanksi yang lebih tegas, menciptakan penurunan kasus kosmetik ilegal secara signifikan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya penguatan pengawasan, penegakan hukum, dan edukasi publik untuk mengatasi peredaran kosmetik ilegal secara efektif di masa mendatang.
The Comparative Study: Protecting Children’s Rights Through Law Reform of Restorative Justice in Juvenile Cases Ismail, Dian Ekawaty; Ahmad, Nadzriah; Mantali, Avelia Rahmah Y.; Moha, Mohamad Rivaldi; Machmud, Andika Wardhana
Journal of Law and Legal Reform Vol. 6 No. 2 (2025): April, 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jllr.v6i2.13724

Abstract

The high influence of the internet plays a role in the increase in criminal acts that use children as the main perpetrators. In legal involvement on the part of the child as a suspect, the law must consider the mental aspects of the child. Children who come into contact with the law are often confronted with the Juvenile Justice System (JJS). The judge’s decision following the trial can have negative effects on the child. Restorative Justice through the implementation of Diversion is a step that law enforcement officials can take to prevent children from facing trial situations. This study aims to examine the implementation of Restorative Justice in juvenile cases and analyze its role in shaping character and safeguarding children’s rights amid the challenges of the digital era. This research used normative legal research by examining literature studies from primary and secondary legal materials. The results of this research indicate that the implementation of Restorative Justice in juvenile cases can be carried out in the Pre-Adjudication stage (investigation and inquiry), Adjudication stage (prosecution and trial), and Post-Adjudication stage (execution of sentences). Meanwhile, the implementation of Restorative Justice in building character and protecting children’s rights can be achieved through the integration of restorative justice principles, including education and awareness, rehabilitation approach, active participation of children, involvement of victims, use of alternative sanctions, collaboration with experts, respecting children, and developing social and emotional skills.
Kajian Peran Kepolisian dalam Melindungi Anak Korban Perundungan melalui Implementasi Mediasi Restorative Justice di Gorontalo Laita, Rivan Hasan; Abdussamad, Zamroni; Mantali, Avelia Rahmah Y.
Journal Evidence Of Law Vol. 4 No. 2 (2025): Journal Evidence Of Law (Agustus)
Publisher : CV. Era Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59066/jel.v4i2.1409

Abstract

The increase in bullying cases among children, particularly in the Gorontalo region, has raised serious concerns regarding legal protection and the psychological impact experienced by victims. This study aims to analyze the effectiveness of the law in providing protection for children as victims of bullying from a victimology perspective, as well as to assess the implementation of mediation or restorative justice systems applied by law enforcement officials. The method used is empirical legal research with a qualitative approach, involving observation, interviews with police officers, victims, perpetrators, and documentation studies at the Gorontalo Police Headquarters and the Women's Empowerment and Child Protection Agency. The findings of the study indicate that the role of the police in child protection has been carried out through preventive and repressive measures, but there are still obstacles in coordination between institutions and low public awareness. The mediation system or restorative justice is considered to offer a more humane alternative resolution, but its effectiveness heavily depends on the understanding and readiness of all parties involved. The implications of this study emphasize the need for strengthened education, improved capacity of law enforcement officials, and cross-sectoral collaboration to create an adaptive and responsive legal protection system for child bullying victims in Indonesia, particularly in Gorontalo.
DAMPAK PSIKOLOGIS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL (Studi Wilayah Polsek Mananggu, Kabupaten Boalemo) Ali, Fadhilah Tuljannah D.; Imran, Suwitno Y; Mantali, Avelia Rahmah Y.
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 1 No. 5 (2024): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Mei 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/4s61tc18

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak psikologis terhadap anak sebagai korban tindak pidana pelecehan seksual, dengan studi kasus di wilayah Polsek Mananggu, Kabupaten Boalemo. Penelitian ini menggunakan metode lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi langsung, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari dokumen resmi, buku, dan literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual mengalami berbagai dampak psikologis yang signifikan, termasuk trauma mendalam, perubahan perilaku, gangguan kecemasan, dan masalah dalam berinteraksi sosial. Trauma yang dialami sering kali membuat anak-anak menjadi pribadi yang tertutup dan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk membantu proses pemulihan anak-anak tersebut. Bentuk penanganan yang direkomendasikan meliputi pendampingan psikologis yang berkelanjutan, dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan sekitar, serta intervensi oleh profesional kesehatan mental. Selain itu, peran aktif pihak kepolisian dalam memberikan perlindungan dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan seksual sangat penting. Upaya preventif seperti sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat dan sekolah-sekolah juga harus terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Kerjasama dengan berbagai lembaga terkait, termasuk dinas pendidikan dan lembaga perlindungan anak, juga menjadi bagian penting dalam upaya ini. Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai dampak psikologis yang dialami anak korban pelecehan seksual serta pentingnya penanganan yang tepat untuk membantu mereka pulih dan menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.