Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GURU SEBAGAI PAHLAWAN TANPA TANDA JASA: PERSPEKTIF HEGEMONI DALAM PENDIDIKAN MENURUT ANTONIO GRAMSCI Sofyan; Baids, Fajrin
Kelola: Journal of Islamic Education Management Vol. 9 No. 2 (2024): Kelola: Journal of Islamic Education Management
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/kelola.v10i1.5899

Abstract

Guru memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pendidikan di Indonesia, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Narasi pahlawan tanpa tanda jasa sering kali digunakan sebagai alat hegemoni untuk menekan tuntutan kesejahteraan guru. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana narasi pahlawan tanpa tanda jasa digunakan untuk mengonstruksi persepsi masyarakat terhadap profesi guru, serta dampaknya terhadap kesejahteraan dan status sosialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan bibliografis. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk buku, jurnal, artikel media, dan podcast. Analisis dilakukan menggunakan teori hegemoni Antonio Gramsci, yang menjelaskan bagaimana kelompok dominan memperoleh pengaruh melalui persuasi tanpa paksaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi "pahlawan tanpa tanda jasa" telah menjadi alat legitimasi untuk menormalisasi rendahnya gaji, beban kerja berlebihan, dan diskriminasi terhadap guru, terutama guru honorer. Lagu Hymne Guru dan penggunaan istilah pahlawan dalam berbagai konteks semakin memperkuat doktrin ini. Akibatnya, guru cenderung tidak memiliki ruang untuk memperjuangkan hak-haknya, meskipun kontribusinya terhadap pendidikan sangat besar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hegemoni yang dihasilkan dari narasi tersebut memengaruhi kondisi sosial, ekonomi, dan psikologis guru. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif di kalangan guru serta kebijakan pemerintah yang lebih adil untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan memutus rantai hegemoni yang merugikan.
Dampak FOMO pada Kecemasan Mahasiswa Pengguna Media Sosial Mahardhika, Ince Citra; Adi, Supriadi; Indah, Indah; Baids, Fajrin
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 22 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14286534

Abstract

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari siswa, memfasilitasi komunikasi, akses ke informasi, dan interaksi sosial. Namun, penggunaan yang berlebihan sering kali menyebabkan ketergantungan, yang memengaruhi kesejahteraan psikologis dan perilaku sosial. Studi ini menyelidiki hubungan antara ketergantungan media sosial siswa, kecemasan sosial, dan Fear of Missing Out (FoMO). Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini melibatkan 33 siswa sebagai responden kuesioner dan tiga untuk wawancara mendalam. Temuan menunjukkan intensitas penggunaan yang tinggi, dengan durasi rata-rata melebihi enam jam setiap hari. Media sosial memberikan kemudahan untuk komunikasi dan kebutuhan akademis tetapi menumbuhkan kecemasan sosial dan FoMO. Studi ini menyoroti perlunya intervensi strategis untuk penggunaan media sosial yang seimbang dan kesejahteraan psikologis.
Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di Kota Makassar Baids, Fajrin
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 5.A (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka di Kota Makassar, yang bertujuan untuk memahami efektivitas strategi yang diterapkan oleh guru serta relevansi pelatihan yang diterima. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik cluster sampling, melibatkan 52 satuan pendidikan di tingkat SD dan SMP. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala Likert dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82,69% responden menilai strategi yang diterapkan berada dalam kategori "Sangat Baik," dan 79,61% menganggap relevansi pelatihan sebagai "Baik." Temuan ini mengindikasikan bahwa guru di Makassar telah beradaptasi dengan baik terhadap Kurikulum Merdeka. Implikasi dari temuan ini menunjukkan perlunya dukungan tambahan bagi guru yang merasa kurang siap, serta pengembangan program pelatihan yang lebih relevan. Kebijakan pendidikan sebaiknya fokus pada peningkatan akses dan kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil dan jauh dari pusat Kota Makassar, untuk memastikan bahwa semua siswa dapat memanfaatkan kurikulum yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan mereka.
Pelatihan Pembuatan E-Modul untuk Mendukung Fleksibilitas Pembelajaran Mandiri di Laboratorium Bahasa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Mawarni, Sella; Idawati, Idawati; Ibrahim, Nurwahyuningsih; Baids, Fajrin; Yusuf, Nuraini
IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2025): IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/iptek.v4i3.73798

Abstract

Laboratorium bahasa di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia memiliki potensi sebagai sarana pengembangan keterampilan berbahasa mahasiswa secara praktis, namun belum tersedianya konten digital yang dapat diakses secara fleksibel oleh mahasiswa menjadi kendala dalam optimalisasi perannya sebagai sumber belajar mandiri. Menanggapi permasalahan tersebut, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan untuk memberikan bekal pemahaman serta keterampilan pembuatan e-modul bagi dosen dan laboran sebagai langkah awal digitalisasi materi laboratorium. Pelatihan ini mencakup materi tentang konsep dasar e-modul, manfaat dan komponennya, serta praktik pembuatan e-modul interaktif menggunakan platform digital yang mudah diterapkan. Platform yang digunakan dalam pelatihan ini adalah aplikasi Canva dan Heyzine. Kegiatan pelatihan mencakup tahapan sistematis, mulai dari memilah & mengumpulkan materi, mendesain layout, melengkapi komponen e-modul dengan video pembelajaran dan kuis interaktif, serta mengekspor tautan e-modul dalam format flipbook. Metode pelatihan terdiri atas presentasi, diskusi terarah, dan praktik terbimbing. Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta dalam menyusun e-modul yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran keterampilan bahasa. Produk e-modul yang dihasilkan diharapkan dapat mendukung pengembangan laboratorium bahasa digital yang kontekstual, fleksibel, dan menarik bagi mahasiswa. Kata Kunci: Pelatihan, E-Modul, Modul Digital, Laboratorium Bahasa, Bahasa Indonesia.
Pelatihan Penggunaan AI secara Etis: Menjaga Orisinalitas dan Integritas Mahasiswa di Era Digital Syah, Maenuddin Bustanil; Aswan, Dedy; Baids, Fajrin; Ichsan, Rayhani
Ininnawa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Vol. 3 No. 1 (2025): Volume 03 Nomor 01 (April 2025)
Publisher : Program Studi Manajemen FEB UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ininnawa.v3i1.8454

Abstract

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan tinggi menghadirkan peluang sekaligus tantangan etis, terutama di kalangan mahasiswa yang kerap memanfaatkan AI tanpa pemahaman etika akademik yang memadai. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi etika penggunaan AI di lingkungan akademik melalui pelatihan daring berbasis prinsip transparansi, tanggung jawab akademik, privasi data, keadilan akses, sikap kritis, dan pengembangan kompetensi. Metode pelaksanaan terdiri dari tiga tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi-refleksi, dengan total partisipasi sebanyak 56 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Hasil evaluasi menunjukkan tingkat kepuasan peserta yang sangat tinggi, dengan skor >96% untuk indikator kepuasan terhadap pembicara dan materi, serta peningkatan pengetahuan. Implikasi dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan pelatihan yang partisipatif dan kontekstual mampu memperkuat kesadaran etis dan keterampilan kritis mahasiswa dalam memanfaatkan AI secara bertanggung jawab. Pelatihan ini direkomendasikan untuk direplikasi dalam skala yang lebih luas sebagai upaya preventif terhadap penyalahgunaan AI di ranah akademik.