Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PELAKSANAAN PROGRAM KULLIYATU TAHFIDZ AL-QUR’AN DALAM MENINGKATKAN HAFALAN SANTRI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Inayati, Nurul Latifatul; Hidayati, Isnaya Arina
Suhuf Vol 30, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam merupakan pondok yang memberikan ilmu-ilmu umum dan ilmu agama, PPMI Assalaam juga memberikan nilai lebih kepada santrinya dengan program Kulliyatu Tahfidz Al-Qur’an untuk santri yang menginginkan hafalan al-qur’an lebih banyak dari hafalan yang sudah ditargetkan dari pondok. Permasalahan dalam penelitian ini terkait strategi program kulliyatu tahfidz al-Qur’an dalam meningkatkan hafalan santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam antara lain sebagai berikut: (1) Bagaimana strategi program kulliyatu tahfidz al-qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren assalaam? (2) Apa saja hambatan-hambatan yang ditemui dalam strategi program kulliyatu tahfidz Al-Qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren Assalaam? Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi program kulliyatu tahfidz al-qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren Assalaam dan hambatan-hambatannya.Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah ustadz dan ustadzah yang mengajar KTQ dan para santriwan dan santriwati KTQ. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara mendalam, observasi dan dokumentasi mengenai pelaksanaan program Kulliyatu tahfidz al-Qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren Assalaam tahun pelajaran 2016/2017.Kesimpulannya bahwa strategi program kulliyatu tahfidz al-Qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren Assalaam sudah berjalan dengan baik, dengan menggunakan program Tahfidz 1 hari 1 halaman dan Takrir 1 hari 5 halaman serta menggunakan metode menghafal Bi al-nazhar dan Talaqqi yang didukung dengan fasilitas asrama khusus santri KTQ, Serta ada waktu tertentu menyetorkan hafalan dan menyiapkan hafalan pada waktu-waktu tertentu ada kunjungan ke pondok tahfidz setiap satu tahun sekali. Sementara hambatan yang ditemui tidak begitu banyak seperti banyaknya kegiatan pondok diluar kegiatan akademik dan kesantrian, dan santri yang tidak konsisten dalam menyetorkan hafalan. Banyaknya ayat yang sama menyulitkan santri dalam menghafal, rasa malas yang menyertai santri ketika akan menghafal.
FAKTOR RELATIONAL EFFICACY DAN RASA SYUKUR DALAM MEMPERTAHANKAN DAYA JUANG BERPRESTASI Hidayati, Isnaya Arina; Inayati, Nurul Latifatul
Suhuf Vol 32, No 2 (2020): NOVEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengkaji faktor lain yang dapat mempertahankan daya juang berprestasi yaitu relational efficacy dan rasa syukur berdasarkan temuan penelitian terdahulu. Hasil kajian menunjukkan bahwa relational efficacy memiliki dua konsep yaitu, Other-Efficacy, percaya kepada orang lain untuk menjadi role model bagi dirinya dan RISE (Relation-Inferred Self-Efficacy), keyakinan akan besarnya harapan orang lain terhadap kemampuannya dalam berprestasi merupakan faktor kuat terbentuknya ketahanan daya juang berprestasi. Selain itu faktor rasa syukur yang dikenal dengan istilah gratitude dalam konteks psikologi positif, memiliki keterkaitan kuat dengan pikiran positif, optimisme dan kesejahteraan psikologis yang akan membawa pada kemampuan untuk bertahan hidup dan berjuang meraih prestasi meskipun dalam kondisi sulit.
Adversity quotient of outstanding students with limited conditions Hidayati, Isnaya Arina; Taufik, Taufik
Indigenous Vol. 5 No. 2, 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i2.10823

Abstract

This study aims to explore and explain the dynamics of the striving force namely, the supporting and inhibiting factors of high achieving students striving force with necessitous condition. The informant characteristics of this study are high achieving students with necessitous condition (students who are needy with the broken home family and experiencing violence from their family) who attend junior and senior high school and college students. There are 3 informants and 9 informants complementary, with interview method. The results of this study are; 1) Informants control economic difficulties with frugal behavior and concerned attitudes. Good self-regulation in controlling difficult situations so as not to widen and influence the educational dimension. Resilience behavior is more appear in informants of victims of broken homes and survivors of domestic violence. Gratitude makes the informant more eager to rise from adversity to achieve a better life, accompanied by strong motivation and relational efficacy between mother and informant. 2) Supporting factor is derived from internal factors such as the competitiveness, coping behavior and the ability of improvement (resilience), visionary and strong internal motivation, self-awareness and the ability to think positively with gratitude. While external factors mostly come from social support of family, other students and community. 3) Inhibiting factors namely are the problem of emotion-regulation such as less stable emotional state, poverty, dysfunction of family’s role and the problem of fatherless families. It is concluded that a compensation made by the informant with self-regulation, gratitude in increasing resilience and the relational efficacy of family members in strengthening the struggle for achievement
FAKTOR RELATIONAL EFFICACY DAN RASA SYUKUR DALAM MEMPERTAHANKAN DAYA JUANG BERPRESTASI Isnaya Arina Hidayati; Nurul Latifatul Inayati
Suhuf Vol 32, No 2 (2020): NOVEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengkaji faktor lain yang dapat mempertahankan daya juang berprestasi yaitu relational efficacy dan rasa syukur berdasarkan temuan penelitian terdahulu. Hasil kajian menunjukkan bahwa relational efficacy memiliki dua konsep yaitu, Other-Efficacy, percaya kepada orang lain untuk menjadi role model bagi dirinya dan RISE (Relation-Inferred Self-Efficacy), keyakinan akan besarnya harapan orang lain terhadap kemampuannya dalam berprestasi merupakan faktor kuat terbentuknya ketahanan daya juang berprestasi. Selain itu faktor rasa syukur yang dikenal dengan istilah gratitude dalam konteks psikologi positif, memiliki keterkaitan kuat dengan pikiran positif, optimisme dan kesejahteraan psikologis yang akan membawa pada kemampuan untuk bertahan hidup dan berjuang meraih prestasi meskipun dalam kondisi sulit.
PELAKSANAAN PROGRAM KULLIYATU TAHFIDZ AL-QUR’AN DALAM MENINGKATKAN HAFALAN SANTRI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Nurul Latifatul Inayati; Isnaya Arina Hidayati
Suhuf Vol 30, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam merupakan pondok yang memberikan ilmu-ilmu umum dan ilmu agama, PPMI Assalaam juga memberikan nilai lebih kepada santrinya dengan program Kulliyatu Tahfidz Al-Qur’an untuk santri yang menginginkan hafalan al-qur’an lebih banyak dari hafalan yang sudah ditargetkan dari pondok. Permasalahan dalam penelitian ini terkait strategi program kulliyatu tahfidz al-Qur’an dalam meningkatkan hafalan santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam antara lain sebagai berikut: (1) Bagaimana strategi program kulliyatu tahfidz al-qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren assalaam? (2) Apa saja hambatan-hambatan yang ditemui dalam strategi program kulliyatu tahfidz Al-Qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren Assalaam? Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi program kulliyatu tahfidz al-qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren Assalaam dan hambatan-hambatannya.Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah ustadz dan ustadzah yang mengajar KTQ dan para santriwan dan santriwati KTQ. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara mendalam, observasi dan dokumentasi mengenai pelaksanaan program Kulliyatu tahfidz al-Qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren Assalaam tahun pelajaran 2016/2017.Kesimpulannya bahwa strategi program kulliyatu tahfidz al-Qur’an dalam meningkatkan hafalan santri pondok pesantren Assalaam sudah berjalan dengan baik, dengan menggunakan program Tahfidz 1 hari 1 halaman dan Takrir 1 hari 5 halaman serta menggunakan metode menghafal Bi al-nazhar dan Talaqqi yang didukung dengan fasilitas asrama khusus santri KTQ, Serta ada waktu tertentu menyetorkan hafalan dan menyiapkan hafalan pada waktu-waktu tertentu ada kunjungan ke pondok tahfidz setiap satu tahun sekali. Sementara hambatan yang ditemui tidak begitu banyak seperti banyaknya kegiatan pondok diluar kegiatan akademik dan kesantrian, dan santri yang tidak konsisten dalam menyetorkan hafalan. Banyaknya ayat yang sama menyulitkan santri dalam menghafal, rasa malas yang menyertai santri ketika akan menghafal.
THE RELATION BETWEEN SELF-CONCEPT AND FOREIGN LANGUAGE ANXIETY Isnaya Arina Hidayati
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Pesantren
Publisher : Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2074.021 KB)

Abstract

Foreign language anxiety is beliefs, feelings and complex behavior which related to language learning. Foreign language anxiety arising from internal factors, they are negative self-concept or perception of themselves. The aim of this research is to know the relation between self-concept with foreign language anxiety, to know the levels of self-concept and foreign language anxiety in college student of Boarding School K.H.Mas Mansyur-UMS. The types of this research is quantitative research, with the subject of research is college student of Boarding School K.H.Mas Mansyur-UMS totaling 65 students. The method of collecting data by using psychology scale; they are self-concept and foreign language anxiety scale with incidental sampling method. While the method of data analysis is by Product Moment analysis-Spearman. The result of this research proves that there is signifcant negative relation between self-concept with foreign language anxiety. The correlation coeffcient to (-0,343), it is mean the lower self-concept makes higher anxiety and vice versa. The variable of self-concept give an effective contribution of 11, 8% to the variable of foreign language anxiety. The categorization of foreign language anxiety is 77% and the categorization of self-concept is 88%. Then, the result proves that the levels of foreign language anxiety and self-concept of college student of Boarding School (Pesantren Mahasiswa) K.H.Mas Mansyur-UMS in average categorization
Hubungan Kontrol Diri dengan Celebrity Worship pada Mahasiswa Penggemar K-Pop Isnaya Arina Hidayati; Laras Kurnia Sari
Psycho Idea Vol 21, No 2 (2023): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/psychoidea.v21i2.18379

Abstract

Maraknya musik k-pop di Indonesia dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi remaja, misalnya perilaku pemujaan terhadap idola yang berlebihan atau disebut dengan celebrity worship. Riset kali ini menguji hubungan kontrol diri dengan celebrity worship pada mahasiwa penggemar k-pop di Kota Surakarta. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa (usia 18-24 th) penggemar K-Pop yang mengikuti komunitas di area Solo Raya. Adapun sampel yang diambil sebagai data dalam penelitian kali ini berjumlah 153 responden dengan simple random sampling.  Penghimpunan data memakai skala Kontrol diri-Tangney Self Control Scale (TSCS) dan skala celebrity worship. Teknik analisis data yang dipakai yaitu teknik korelasi pearson. Hasil menyatakan bahwasannya hipotesis diterima dengan adanya hubungan negatif antara kedua variabel. Riset kali ini juga mendapati bahwasannya kontrol diri dapat berdampak efektif terhadap celebrity worship dan kategorisasi tingkat celebrity worship pada responden tergolong tinggi, hal ini berarti responden berada pada tingkat Borderline-pathological.
Hubungan Kontrol Diri dalam Penggunaan Sosial Media dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Tingkat Akhir Shelvia Nurul Fahira; Isnaya Arina Hidayati
Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET Vol 13 No 02 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/mindset.v13i02.4054

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between self-control in the use of social media with academic procrastination for final-year students at one of private universities in Surakarta. The selection of 104 subjects of this study used a purposive sampling technique with the criteria of students who were taking thesis lectures at one of private universities in Surakarta and had social media. This study uses a quantitative correlation approach with hypothesis testing using Pearson's product moment correlation. Based on the data analysis, the p value <0.05 is 0,000, which means that H0 is rejected and Ha is accepted. So it can be said that there is a relationship between self-control in the use of social media with procrastination to do the final project for students at one of private universities in Surakarta. The results of the correlation coefficient (R) are known to be -0,626, which means that the strength of the correlation between self-control behavior and procrastination on students' final assignments can be said to be strong with a negative correlation direction.
Adversity quotient of outstanding students with limited conditions Hidayati, Isnaya Arina; Taufik, Taufik
Indigenous Vol 5, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i2.10823

Abstract

This study aims to explore and explain the dynamics of the striving force namely, the supporting and inhibiting factors of high achieving students striving force with necessitous condition. The informant characteristics of this study are high achieving students with necessitous condition (students who are needy with the broken home family and experiencing violence from their family) who attend junior and senior high school and college students. There are 3 informants and 9 informants complementary, with interview method. The results of this study are; 1) Informants control economic difficulties with frugal behavior and concerned attitudes. Good self-regulation in controlling difficult situations so as not to widen and influence the educational dimension. Resilience behavior is more appear in informants of victims of broken homes and survivors of domestic violence. Gratitude makes the informant more eager to rise from adversity to achieve a better life, accompanied by strong motivation and relational efficacy between mother and informant. 2) Supporting factor is derived from internal factors such as the competitiveness, coping behavior and the ability of improvement (resilience), visionary and strong internal motivation, self-awareness and the ability to think positively with gratitude. While external factors mostly come from social support of family, other students and community. 3) Inhibiting factors namely are the problem of emotion-regulation such as less stable emotional state, poverty, dysfunction of family’s role and the problem of fatherless families. It is concluded that a compensation made by the informant with self-regulation, gratitude in increasing resilience and the relational efficacy of family members in strengthening the struggle for achievement
Pengalaman Kesepian Pada Mahasiswa Rantau Selama Pandemi Covid-19 Muttaqin, Virlie Andalia; Hidayati, Isnaya Arina
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 11, No 4 (2022): Volume 11, Issue 4, Desember 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v11i4.8846

Abstract

The covid-19 pandemic has made a change in social life, especially for foreign students. It makes it difficult for foreign students to meet their closest people and the reduced intensity of social interactions can cause foreign students to feel lonely. This study aims to describe the experience of loneliness experienced by foreign students during the Covid-19 pandemic, the factors that influence loneliness, and how foreign students overcome loneliness. This research is qualitative research with a descriptive approach. The data collection technique used a semi-structured interview method with descriptive data analysis. The research subjects were foreign students, aged 18-25 years who were selected using the snowball sampling technique. The results showed that the experience of the loneliness felt by the informants tended to appear only at certain times and not continuously. The experience of loneliness has had a positive impact (the formation of a more mature mindset, doing lots of positive things, and self-introspection) and a negative impact (having feelings such as sadness, feeling alienated and rejected by others, lack of self-confidence, boredom, and anger at others). The factor that causes loneliness is the lack of intimate social relationships. The strategy used to overcome loneliness is to do positive activities as a form of diversion from loneliness, such as running a hobby, opening social media, and communicating virtually with the closest people. This research can be used as a reference for society, especially students to be able to maintain emotional stability and do a lot of productive activities, considering the many negative impacts found when psychologically disturbed, in this case when experiencing loneliness. Pandemi Covid-19 membuat perubahan pada kehidupan sosial terutama mahasiswa rantau. Hal ini membuat mahasiswa rantau sulit untuk bertemu dengan orang terdekat, serta berkurangnya intensitas interaksi sosial yang dapat menyebabkan mahasiswa rantau mengalami kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman kesepian yang dialami mahasiswa rantau selama pandemi Covid-19, faktor-faktor yang mempengaruhi rasa kesepian, dan cara mahasiswa rantau mengatasi rasa kesepian. Penelitian ini merupakan penelitian  kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara semi terstruktur dengan analisis data deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa rantau, berusia 18-25 tahun yang dipilih menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengalaman kesepian yang dirasakan informan cenderung muncul hanya diwaktu tertentu dan tidak terus-menerus. Pengalaman kesepian telah memberikan dampak positif (terbentuknya pola pikir yang lebih dewasa, banyak melakukan hal-hal positif serta intropeksi diri) dan dampak negatif (memiliki perasaan seperti kesedihan, rasa terasing dan penolakan oleh orang lain, kurangnya kepercayaan diri, kebosanan, dan kemarahan pada orang lain). Faktor yang menyebabkan kesepian adalah kurang intimnya hubungan sosial yang terjalin. Adapun strategi yang dilakukan untuk mengatasi kesepian adalah dengan melakukan kegiatan positif  sebagai bentuk pengalihan rasa kesepian, seperti menjalankan hobi, membuka sosial media, hingga melakukan komunikasi secara virtual bersama orang terdekat. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi masyarakat khususnya mahasiswa agar mampu menjaga stabilitas emosi, banyak melakukan kegiatan produktif, mengingat banyaknya dampak negatif yang ditemukan ketika psikis terganggu, dalam hal ini ketika mengalami kesepian.