Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM MANAJEMEN KURIKULUM PADA PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA DI SDN KAJJAN 2 Fani Nur Anggita; Amelia Khoiruna; Galah Tri Anggada
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i12.1328

Abstract

Artikel ini berisi tentang analisis kesiapan guru dalam manajemen kurikulum pada penerapan kurikulum merdeka di SDN Kajjan 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, melalui wawancara narasumber dan juga kajian pustaka dengan mencari referensi jurnal yang dapat menunjang dan memperkuat pembahasan pada artikel. Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk upaya kolektif untuk mempercepat pencapaian tujuan pengajaran, terutama untuk meningkatkan interaksi belajar mengajar. Dikatakan bahwa dengan perencanaan yang matang dan sistematis, implementasi manajemen kurikulum ideal. Dalam proses perencanaan, sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan sebagai referensi untuk pelaksanaan dan penilaian kurikulum diperlukan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDN Kajjan 2 telah siap dalam menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. Meskipun masih belum maksimal dikarenakan adanya keterbatasan kesiapan guru. Hal ini dapat diatasi dengan keikutsertaan guru pada sosialisasi atau pelatihan khusus secara menyeluruh terkait kurikulum merdeka. Dapat disimpulkan dengan adanya pelatihan secara menyeluruh dapat meningkatkan kualitas kompetensi guru dalam proses pembelajaran.          
KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTISME DALAM BERINTERAKSI SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASA PGRI KAMAL Fani Nur Anggita; Nova Estu Harsiwi
Jurnal Pendidikan Inklusi Citra Bakti Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Inklusi Citra Bakti
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jpicb.v3i1.5681

Abstract

Komunikasi merupakan bagian penting bagi seseorang dalam menjalani kehidupan, termasuk anak berkebutuhan khusus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan komunikasi anak autisme dalam berinteraksi sosial di lingkungan sekolah SLB PGRI Kamal yang mencakup faktor apa saja yang menghambat perkembangan kemampuan komunikasi siswa dan hambatan yang dialami oleh guru. Metode yang digunakan peneliti yaitu metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa ABK autisme, khususnya pada siswa berinisial D. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan instrumen wawancara terstruktur kepada guru pembimbing ABK autisme. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan jawaban ya atau tidak yang ditujukan kepada siswa ABK autisme untuk mengidentifikasi karakteristik siswa tersebut.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi siswa autisme yang berinisial nama D tergolong tidak lancar dan sulit dimengerti. Siswa D hanya mampu mengucapkan maksimal dua kata dengan artikulasi yang tidak jelas. Guru masih kesulitan memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh siswa tersebut, sehingga ketika tidak tersampaikan siswa akan memberontak. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan fasilitas dan belum tersedianya terapi wicara di SLB tersebut, sehingga belum mampu meningkatkan kemampuan komunikasi siswa autisme secara maksimal.
EKSPLORASI KERRABHAN SAPE: DARI KALELES DAN LINTASAN PACU KE IDE CRITICAL SPATIAL THINKING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Fani Nur Anggita; Indah Setyo Wardhani; Nilamsari Damayanti Fajrin; Richa Mulya Artikasari; Fatimatus Izzati Ramadianti; Farah Auliaulfattah
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 04 (2025): Volume 10 No. 04 Desember 2025 Build
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i04.34847

Abstract

Kerrabhan Sape is full of critical spatial thinking activities because it involves the creativity of spatial objects from the installation of 'kaleles' (where the jockey controls the cow) in the pacu (race track). The purpose of this study is to explore the ideas of critical spatial thinking and mathematical ideas from Kerrabhan Sape culture so that they can be integrated into mathematics learning. The research method is qualitative research, with data collection techniques in the form of observation, documentation, and internet search. Data analysis is in the form of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study are in the form of critical spatial thinking ideas: (1) coding the characteristics of spatial objects, such as: describing the size, shape, position, and properties of the shape and comparing similarity, parallelism, and congruence in 'kaleles' and pacu track, (2) application of spatial objects in problem situations, such as: calculating, checking the validity of solutions, and assessing the effect of changes in size and position on the results in 'kaleles' and pacu track, (3) creativity of spatial objects, such as: designing innovative solutions by adding decorative ornaments to the cows and providing track barriers between pairs of cows. The mathematical ideas that emerge are: (1) angles, (2) midpoints, (3) similarity, (4) parallelism, (5) congruence, (6) geometry (flat shapes), (7) symmetry, (8) numbers (number operations), and (9) speed. In mathematics learning, these ideas play a role in explaining the concepts of numbers, geometry, and measurement.
Increasing Student Activity Through Game and Reward Methods in Grade IV Mathematics Content Adhiba Anis Safitri; Fani Nur Anggita; Fariza Putri Nabila; Agung Setyawan
Journal of Action Research in Education Vol. 2 No. 4: 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Islam Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52620/jare.v2i4.56

Abstract

This research aims to identify the factors that cause students to be less active in learning mathematics and to find out whether there is an increase in student involvement after implementing the game method accompanied by giving rewards in the form of praise or physical forms in mathematics subjects. The research was conducted in class IV at SDN Nyormanis 2 using the classroom action research method. This method was implemented through cycles 1 and cycle 2. In cycle 1 the researchers used the quiz game method which was carried out in groups and accompanied by rewards in the form of praise and applause. Meanwhile, in cycle 2 the researchers used the quiz game method but individually and accompanied by giving rewards in the form of snacks. Each cycle found an increase in student involvement in the learning process after giving rewards. The percentage of activeness in cycle I increased compared to the pre-cycle, then the percentage of activeness in cycle II increased compared to cycle I. The factor causing students to be inactive in learning was students' lack of motivation towards the learning process. Therefore, it can be concluded that the use of game methods with rewards is effective in increasing student involvement in mathematics subjects.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KAHOOT! DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SDN NYORMANIS 2 Fani Nur Anggita; Adhiba Anis Safitri; Fariza Putri Nabila; Amelia Khoiruna; Aisyiyah Siti Rodiyah; Nurhandayany; Ika Dian Rahmawati
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10 No. 02 Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.26516

Abstract

This research investigates the effectiveness of Kahoot! in fostering fifth-grade students' learning interest at SDN Nyormanis 2. The study addresses the problem of low student interest, a crucial internal factor influencing academic success. Employing a quantitative approach with an experimental design, data was collected using a closed questionnaire. This instrument, based on a Likert scale (strongly agree (4), agree (3), disagree (2), strongly disagree (1)), measured student responses before and after Kahoot! implementation across indicators such as enjoyment, involvement, attraction, and attention. The findings indicate a significant increase in student learning interest: the average student category shifted from "medium" (50%) to "high" (63%) after using Kahoot!. This demonstrates that Kahoot! is effective in enhancing learning interest among fifth-grade students at SDN Nyormanis 2. Therefore, teachers are encouraged to innovate their teaching methods by incorporating engaging activities like games and quizzes using applications such as Kahoot! Keywords: Interest learning, Kahoot!
KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTISME DALAM BERINTERAKSI SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKOLAH LUAR BIASA PGRI KAMAL Fani Nur Anggita; Nova Estu Harsiwi
Jurnal Pendidikan Inklusi Citra Bakti Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Inklusi Citra Bakti
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jpicb.v3i1.5681

Abstract

Komunikasi merupakan bagian penting bagi seseorang dalam menjalani kehidupan, termasuk anak berkebutuhan khusus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan komunikasi anak autisme dalam berinteraksi sosial di lingkungan sekolah SLB PGRI Kamal yang mencakup faktor apa saja yang menghambat perkembangan kemampuan komunikasi siswa dan hambatan yang dialami oleh guru. Metode yang digunakan peneliti yaitu metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa ABK autisme, khususnya pada siswa berinisial D. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan instrumen wawancara terstruktur kepada guru pembimbing ABK autisme. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan jawaban ya atau tidak yang ditujukan kepada siswa ABK autisme untuk mengidentifikasi karakteristik siswa tersebut.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi siswa autisme yang berinisial nama D tergolong tidak lancar dan sulit dimengerti. Siswa D hanya mampu mengucapkan maksimal dua kata dengan artikulasi yang tidak jelas. Guru masih kesulitan memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh siswa tersebut, sehingga ketika tidak tersampaikan siswa akan memberontak. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan fasilitas dan belum tersedianya terapi wicara di SLB tersebut, sehingga belum mampu meningkatkan kemampuan komunikasi siswa autisme secara maksimal.