Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : SYARIATI : Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum

Pembacaan Hermeneutis : Penafsiran Buya Hamka Tentang Lahw al Ḥadīṡ (Studi Pemikiran Hans George Gadamer) Fitra, Akhmad Aidil; Oktasandi, Oktasandi
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 10 No 2 (2024): SYARIATI : Jurnal Studi Al Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v10i2.7707

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran Buya Hamkaatas Qs. Luqman (31): 6 dengan perspektif hermeneutika Hans George Gadamer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis teks. Hasilnya menunjukan, Buya Hamka melaluipenelusuran keterpengaruhan sejarah menunjukan bagaimana situasi hermeneutika yang kompleks mengitari pembacaan tafsirnya, mulai dari bergabung dengan Muhammadiyah hingga pergulatannya dengan politik praktis bersama Masyumi dikonstituante, di era demokrasi terpimpin. Situasi hermeneutika ini membentuk pra-pemahaman pada diri Buya Hamka yang memungkinkan terjadinya asimilasi horizon, sehingga Buya Hamka mampu mendialogkan horizon teks dengan horizonnya sebagai penafsir. Karena tafsirnya yang kontekstual, penelitian ini juga melihat bagaimana tafsir Buya Hamka tentang QS. Luqman (31): 6 perlu dikontekstualisasikan kembali sesuai dengan konteks kekinian di Indonesia.
Pembacaan Hermeneutis : Penafsiran Buya Hamka Tentang Lahw al Ḥadīṡ (Studi Pemikiran Hans George Gadamer) Fitra, Akhmad Aidil; Oktasandi, Oktasandi
Syariati: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hukum Vol 10 No 2 (2024): SYARIATI : Jurnal Studi Al Qur'an dan Hukum
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum (FSH) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/syariati.v10i2.7707

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran Buya Hamkaatas Qs. Luqman (31): 6 dengan perspektif hermeneutika Hans George Gadamer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis teks. Hasilnya menunjukan, Buya Hamka melaluipenelusuran keterpengaruhan sejarah menunjukan bagaimana situasi hermeneutika yang kompleks mengitari pembacaan tafsirnya, mulai dari bergabung dengan Muhammadiyah hingga pergulatannya dengan politik praktis bersama Masyumi dikonstituante, di era demokrasi terpimpin. Situasi hermeneutika ini membentuk pra-pemahaman pada diri Buya Hamka yang memungkinkan terjadinya asimilasi horizon, sehingga Buya Hamka mampu mendialogkan horizon teks dengan horizonnya sebagai penafsir. Karena tafsirnya yang kontekstual, penelitian ini juga melihat bagaimana tafsir Buya Hamka tentang QS. Luqman (31): 6 perlu dikontekstualisasikan kembali sesuai dengan konteks kekinian di Indonesia.