Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementation of Maqasid Syariah in the Utilization of QRIS as a Digital Transaction Platform Putri, Anindya Cahya; Asnaini, Asnaini; Putri, Anita Eustacia
Imara: Jurnal Riset Ekonomi Islam Vol 8, No 2 (2024): IMARA:JURNAL RISET EKONOMI ISLAM
Publisher : Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31958/imara.v8i2.13793

Abstract

Background. Since 2014, Bank Indonesia has implemented a program to use digital payment instruments known as National Non-Cash Movement. Bank Indonesia has innovated by creating electronic digital financial transactions using QR Codes, which can be used as a legitimate transaction tool. Since January 1, 2020, Indonesian people can use QR Codes through server-based electronic money applications, mobile banking, or electronic wallets.Purpose. The purpose of this research is specifically to answer the question of how QRIS is used in digital transactions, whether it fulfills the principles of maqashid sharia.Method. This study uses a qualitative descriptive method, by analyzing data from various sources. The data presented is in the form of statements, by collecting data through interviews or face-to-face meetings, and documentation. This study uses primary and secondary data. Data collection techniques in this study use interviews. This study also combines literature reviews, including books, essays, and other works, to support the findings.Results. This study found that the application of Maqasid Syariah in the implementation of QRIS increases user satisfaction and there is a significant correlation between QRIS users' understanding of Maqasid Syariah and the level of QRIS adoption. This study also found that the application of QRIS in digital transactions not only increases efficiency and financial inclusion in Indonesia, but also complies with the principles of Maqasid Syariah. This shows that a strong understanding of Maqasid Syariah among users can help increase QRIS adoption, despite challenges such as cybercrime.Conclusion. The importance of education about sharia and financial technology, so that the public is increasingly exposed to and can use QRIS more, so that it can encourage sustainable and inclusive digital economic growth in society. Users who understand the principles of Maqasid Syariah are more likely to use QRIS, because QRIS simplifies digital transactions and is in line with Sharia principles such as fairness and transparency
Strategi Mahasiswa Dalam Mencegah Paparan Cyberbullying Di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Putri, Anita Eustacia; Putri, Ghina Rofifiah; Permata, Ratih; Oktaviya, Poni; Marhayati, Nelly
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP)
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkip.v6i2.1334

Abstract

Permasalahan bullying adalah permasalahan yang tidak ada habisnya. Cyberbullying adalah salah satu bentuk bullying yang saat ini marak terjadi dikalangan gen z. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang telah dilakukan oleh korban cyberbullying dalam mengatasi peristiwa cyber bullyimng yang dialami. Bagaimana informan menghadapi kejadian dan keluar dari kejadian tersebut. Metode yang digunaikan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah informan yang berhasil didapatkan dengan merujuk kepada kriteria yang sudah ditentukan berjumlah tiga orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa strategi yang dilakukan oleh informan sehingga mereka bisa keluar dari ancaman lebih jauh akibat cyber bullying adalah menonaktifkan komentar di media sosial, mencari dukungan dari teman-teman, mengabaikan komentar negatif, serta memblokir atau melaporkan akun pelaku cyberbullying. Sementara itu, pencegahan dapat dilakukan dengan mengadakan edukasi seperti workshop, menghindari sikap mudah menghakimi di media sosial, serta meningkatkan kesadaran tentang etika digital. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi gen z dalam mencegah dampak dari cyberbullying yang tingkat bahayanya dapat melebihi bullying konvesional.
Intervensi Edukasi Stres pada Lansia: Upaya Peningkatan Kesejahteraan Psikologis melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat Haryati, Asti; Anggraini, Nurlia; Ningsih, Elisa Putri; Putri, Anita Eustacia; Putri, Devi Haryani; Sari, Dea; Siska, Betry Afrin; Krisna, Dicka; Prayoga, Putri Regina; Pebriyanti, Lastri; Jenira, Jenira; Arbaini, Monika; Hadikusuma, Revandi; Oktaviya, Poni; Permata, Ratih; Novarianti, Nia Zazqiah; Pransisca, Septya; Ananda, Dhea; Repaldo, Repaldo; Purnama, Vioni Tria
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Desember 2025
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v5i1.193

Abstract

Latar Belakang: Stres merupakan permasalahan psikologis yang umum dialami oleh lansia akibat perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Pengelolaan stres yang tidak optimal dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup lansia. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam mengelola stres melalui pendekatan edukatif. Metode: Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha, Kota Bengkulu. Sepuluh lansia berpartisipasi aktif sebagai peserta. Evaluasi dilakukan melalui pretest dan posttest. Hasil: Terjadi peningkatan skor rata-rata dari 5,3 (pretest) menjadi 8,1 (posttest), menunjukkan peningkatan pemahaman sebesar 53%. Lansia menunjukkan partisipasi aktif, mampu mengenali pemicu stres, dan memahami strategi pengelolaannya. Kesimpulan: Metode FGD terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan lansia dalam mengelola stres, serta berpotensi diterapkan secara berkelanjutan dalam program pemberdayaan lansia.