Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

DAMPAK HUKUMAN FISIK TERHADAP PERILAKU DELINKUEN REMAJA Marhayati, Nelly
Lentera Pendidikan Vol 16, No 1 (2013): Jurnal Lentera Pendidikan
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dampak pemberian hukuman fisik ter-hadap perkembangan perilaku delinkuen remaja. Remaja berada pada tahapan pencarian jati diri dalam prakteknya banyak mengalami guncangan, seperti ta-wuran, narkoba, perbuatan kriminal, sex bebas dan lain sebagainya. Dalam hal terjadinya penyimpangan perilaku, perilaku delinkuen juga sangat mungkin ter-jadi pada periode perkembangan remaja. Perilaku delinkuen ini diartikan sebagai perilaku anak yang nakal bahkan cenderung kepada melanggar hukum. Banyak penyebab terjadinya perilaku delinkuen ini. Berdasarkan beberapa sumber yang penulis paparkan ternyata pemberian hukuman fisik pada anak di sekolah bukan faktor utama perilaku delinkuen remaja. Namun, dalam tulisan ini belum dibahas secara medetail bagaimana jika hukuman fisik tersebut diterima anak dari pola asuh orangtua. Artinya hukuman fisik didapatkan anak dari orangtuanya di rumah.Abstract: This paper aims at finding out whether there is the effect of corporal punishment toward delinquency adolescent behavioral development or not. Adolescent who struggle with sense of identity experienced many shocks for instance involving in brawl, drugs, crime, free sex and so forth. In relation to the case, the delinquency behavior occur likely in the period of adolescent development. The delinquency behavior is interpreted as a naughty child behavior even it inclined to break the law. There are many of causes of this delinquency behavior. According to some sources that the authors describe, it shows that physical punishment of children in schools is not a major factor of delinquency adolescent behavior. However, in this paper, it has not been discussed in detail if the physical punishment of children received parental upbringing. This means that the physical punishment of children got from their parents at home.
Study of Fiqhul Hadith on the Law of Alms to Thieves, Adulterers and the Rich Lendrawati, Lendrawati; Supian, Aan; Marhayati, Nelly; Jalili, Ismail
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alquds.v8i2.6519

Abstract

Giving to a person either in the form of compulsory alms (zakat) or ordinary alms already has a designated recipient or musthiq. This research elaborates on the law of almsgiving to thieves, adulterers and the rich. The research used is a review of literature through the takhrij al-hadith method both in terms of the quality of sanad and matan. The result of his research is that almsgiving to thieves, adulterers and the rich can be viewed from the side of maslahat, the highlighted object is the recipient not the one who gives alms. In this case almsgiving becomes a will away from forbidden deeds according to the rules of fiqh li al-wasail hukmu al-maqasid (the law of intermediary depends on its purpose). Almsgiving can be a testament and the media prevents the sipencuri from stealing, prevents the adulterer from committing adultery and gives motivation to the sikaya to immediately issue his zakat or alms.
The Interaction and Acculturation of Islamic Law and Rejang Customary Law in Rejang Lebong Regency Mabrursyah, Mabrursyah; Marhayati, Nelly; Habiburrahman, Habiburrahman; Yasmin, Anida; Yusro, Ngadri
AL-ISTINBATH : Jurnal Hukum Islam Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jhi.v9i2.9052

Abstract

The Rejang people are one of the ethnic groups inhabiting Bengkulu Province, possessing a unique language and script. Over time, it is suspected that interaction and acculturation have occurred between Islamic teachings and the customs of the Rejang people, with Islamic values exerting a significant influence on their way of life. The aim of this research is to identify the various types of customary law practiced by the Rejang people and to explore the interaction and acculturation between Islamic law and Rejang customary law in Rejang Lebong District. To achieve this goal, the study employed a normative empirical method with a qualitative approach, which included legal document analysis, as well as direct observation and interviews. The findings revealed two main conclusions: First, the types of Rejang customary law in Rejang Lebong District encompassed various rules within the categories of customary law such as cepalo mato, cepalo mulut, cepalo tangan, cepalo kaki, and cepalo telingo. These rules reflected strong values and norms that regulated individual behavior and social interactions within the community. In cases of more serious violations, such as adultery and immorality involving the abduction of another man’s wife, Rejang customary law enforced stricter measures such as flogging and cuci kampung (community cleansing rituals). Second, there was a mutual interaction between the universal values of Islam and the unique local customs, resulting in a distinctive form of Islamic culture. The process of acculturation between Islamic law and Rejang customary law created a unique form of Rejang customary law that did not conflict with the principles of Islamic law.
NILAI-NILAI FILOSOFIS UPACARA HARI KEMATIAN DALAM TRADISI JAWA DITINJAU DARI PERSPEKTIF SOSIAL Satimin, Satimin; Ismail, Ismail; Marhayati, Nelly
DAWUH : Islamic Communication Journal Vol. 2 No. 2 (2021): July
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses akulturasi nilai nilai filosofis budaya Jawa berkembang dalam upacara hari kematian ditinjau dari perspektif sosial. Motode pada penelitian ini berjenis penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif yang sifat penelitiannya deskriptif. Peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan teknik populasi dan sampling. Untuk mencapai penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode filsafat seperti metode: interprestasi, heuristik dan kesinambungan historis dan analisis yang mana metode tersebut digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan sebuah objek yang berhubungan dengan penelitian serta bertujuan untuk mencari dan menemukan proses dan nilai filosofi yang ada dalam tradisi mistik budaya Jawa dalam memperingati hari kematian. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa akulturasi nilai nilai filosofis budaya Jawa berkembang dalam upacara hari kematian ditinjau dari aspek sosial yang ada di desa Air Banai kecamatan Hulu Palik kabupaten Bengkulu Utara merupakan tradisi nenek moyang terdahulu kemudian juga berasal dari kepercayaan Animisme (suatu paham bahwa alam ini atau semua benda memiliki roh atau jiwa) dan Dinamisme (kepercayaan primitif dimana semua benda mempunyai kekuatan yang bersifat ghai), yang sampai saat ini masih dipercaya dan dilakukan oleh sebagian masyarakat Air Banai. Kepercayaan ini sifatnya turun- temurun dan masih dilestarikan hingga sekarang. Proses dalam tradisi memperingati hari kematian sebagian masyarakat Air Banai menyiapkan sesajen berupa: bunga tujuh rupa, minuman, kemenyan/rokok, bubur merah dan putih, kemudian disajikan dikamar orang yang meninggal.
Strategi Mahasiswa Dalam Mencegah Paparan Cyberbullying Di UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Putri, Anita Eustacia; Putri, Ghina Rofifiah; Permata, Ratih; Oktaviya, Poni; Marhayati, Nelly
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP)
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkip.v6i2.1334

Abstract

Permasalahan bullying adalah permasalahan yang tidak ada habisnya. Cyberbullying adalah salah satu bentuk bullying yang saat ini marak terjadi dikalangan gen z. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang telah dilakukan oleh korban cyberbullying dalam mengatasi peristiwa cyber bullyimng yang dialami. Bagaimana informan menghadapi kejadian dan keluar dari kejadian tersebut. Metode yang digunaikan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah informan yang berhasil didapatkan dengan merujuk kepada kriteria yang sudah ditentukan berjumlah tiga orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa strategi yang dilakukan oleh informan sehingga mereka bisa keluar dari ancaman lebih jauh akibat cyber bullying adalah menonaktifkan komentar di media sosial, mencari dukungan dari teman-teman, mengabaikan komentar negatif, serta memblokir atau melaporkan akun pelaku cyberbullying. Sementara itu, pencegahan dapat dilakukan dengan mengadakan edukasi seperti workshop, menghindari sikap mudah menghakimi di media sosial, serta meningkatkan kesadaran tentang etika digital. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi gen z dalam mencegah dampak dari cyberbullying yang tingkat bahayanya dapat melebihi bullying konvesional.
Peran Tasawuf Terhadap Masyarakat Modern Nuraini, Nuraini; Marhayati, Nelly
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 19 No 2 (2019): Anaisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajsk.v19i2.3375

Abstract

Melihat  kehidupan  modern  dengan  berbagai  pencapaian  dalam banyak bidang, yang ditandai dengan gaya hidup yang serba mewah, semestinya dapat menghantarkan  manusia kepada kehidupan yang tenang dan bahagia, akan tetapi kenyataannya menunjukkan sebaliknya bahwa pencapaian dunia saja tidak mampu mengantarkan manusia pada kondisi yang diidamkan tersebut. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa terdapat unsur lain dari diri manusia yang menuntut untuk dipenuhi, yakni unsur kerohaniannya. Penelitian ini akan mengetengahkan bagaimana peran tasawuf dalam menyikapi kehidupan modern? Penelitian ini tergolong dalam kajian pustaka dan menggunakan metode analisis dan deduktif. Melalui tulisan ini ditemukan bahwa nilai-nilai yang ada di dalam tasawuf akan dapat melatih jiwa dan mental agar dapat hidup seimbang ditengah pengaruh keduniawian yang serba materialis dan hedonis dalam ketaatan kepada sang pencipta. Manusia yang telah masuk ke dalam hidup kerohanian  akan  menemukan dan  menjalankan  nilai-nilai  tasawuf dalam kehidupannya berupa wara’ (tawadu’), sederhana, ta’abbud (berbakti), dan zuhud, (tidak terikat oleh kemewahan).
PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN TOLERANSI PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL HASANAH BENGKULU Chandra, Pasmah; Marhayati, Nelly; Wahyu, Wahyu
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 11 No 1 (2020): Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/atjpi.v11i1.6345

Abstract

Penelitian ini fokus pada pendidikan karakter religius dan toleransi pada Pondok Pesantren Al Hasanh Bengkulu. Saat ini semua lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal berupaya untuk membangun pendidikan karakter. Meskipun pemerintah sudah sejak beberapa tahun lalu membumikan istilah ini, namun faktanya pendidikan karakter masih sangat sulit untuk diwujudkan. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada dasarnya Pondok Pesantren dengan sistem pendidikan berasrama dengan sistem pembelajaran yang berlangsung selama 24 (dua puluh empat) jam bisa menjadi solusi. Pondok Pesantren dengan berbagai kegiatannya mampu mewujudkan pendidikan karakter dan toleransi secara bersamaan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat konsep yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Al-Hasanah dalam membentuk karakter religius dan toleransi santri. Jenis penelitain ini ialah penelitian kualitatif deskriftif. Alat pengumpulan data yang digunakan ialah observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pendidikan karakter religius dan toleransi pada santri dibentuk melalui kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Al Hasanah, diantaranya; pelaksanaan shalat berjamaah di masjid, zikir dan doa bersama, puasa senin kamis, penanaman budaya anter ketika berwudhu, membaca al-Qur’an, muhadharah, pembiasaan senyum, sapa, salam saat bertemu ustadz dan teman, melalui materi pelajaran, khsusnya aqidah akhlak.
Pengaruh Pola Asuh Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Rantau Pada Program Study Bimbingan dan Konseling Islam UIN FAS Bengkulu Putri, Anggel Pames Lader; Fauziyyah, Ayu; Krisna, Dicka; Cahyani, Elya; Marhayati, Nelly
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 15, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v15i2.12384

Abstract

Being a migrant is one of the characteristics of Indonesian society, but it turns out that parenting patterns brought from the area of origin sometimes affect a person's lifestyle, especially students when they migrate. The purpose of this study was to see the influence of parenting patterns on the lifestyle of Rantau students at UIN FAS Bengkulu. This study was conducted quantitatively with a sample of 66 students. The results showed that parenting patterns did not have a significant effect on the lifestyle of UIN FAS students. There are other influences, namely peers and social media. 
PERILAKU DISRUPTIF ANAK USIA DINI: PENYEBAB DAN CARA MENGATASINYA Rahmanita, Ulya; Marhayati, Nelly
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 5, No 2 (2022): Early Childhood Islamic Education
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ja.v5i2.6977

Abstract

Perilaku disruptif pada anak usia dini adalah perilaku anak yang cenderung mengganggu dan/atau berpotensi mengganggu orang lain sebagai perwujudan dari permasalahan mereka. Perilaku disruptif ini dapat terjadi pada anak usia dini khususnya pada jenjang Taman Kanak-kanak. Perilaku ini harus dikendalikan, karena jika terus dibiarkan berpotensi menjadi perilaku yang berulang, permanen dan akan menjadi permasalahan di masa yang akan datang, bahkan dapat terbawa hingga mereka dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang apa, penyebab dan bagaimana mengatasi perilaku disruptif pada anak usia dini. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik library research. Hasil analisis mendapatkan bahwa perilaku disruptif disebabkan faktor internal, yaitu genetik (keturunan) dan temperamen anak (bawaan), sedangkan faktor eksternal seperti kondisi lingkungan dan pola asuh orang tua. Beberapa metode telah berhasil mengurangi perilaku disruptif pada anak, seperti peran orang tua, program authoritative parenting, penggunaan token ekonomi, penerapan Parent-Child Interaction Therapy (PCIT), dan konseling keluarga.
The Acculturation Strategy of the Tabut Community in Bengkulu Marhayati, Nelly; Suryanto, Suryanto
Studia Islamika Vol. 24 No. 3 (2017): Studia Islamika
Publisher : Center for Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sdi.v24i3.4319

Abstract

This research examines the acculturation strategy of the Tabut community, a minority group in Bengkulu. Acculturation occurs when two or more cultures meet, and the purpose of an acculturation of an acculturation strategy is to harmonize the contact. According to the Berry perspective, there are four strategies that groups or individuals can apply during acculturation. These are: integration, separation, assimilation, and marginalization. Most cultures in Indonesia, physical or non-physical, have been formed through an acculturation process. The Tabut tradition in Bengkulu is an example of a non-physical cultural process of acculturation. The Tabut came to Bengkulu from Punjab hundreds of years ago, and the long process of acculturation has occurred within the community and through their traditions. An integration strategy has been used by the Tabut community to preserve their heredity. In this context integration means maintaining the original culture and perceived cultural contact.DOI: 10.15408/sdi.v24i3.4319