Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pidana Bagi Pelaku Kejahatan Seksual Anak : Analisis Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022: Criminal Penalties for Child Sexual Crimes: Analysis of Law Number 12 of 2022 Setyo Utomo; Sri Ayu Septinawati; Sy Muhammad Ridho Rizki Maulufi Alkadrie; Weni Sentia Marsalena
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 12: Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i12.6458

Abstract

Kejahatan seksual terhadap anak merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia yang berdampak panjang pada korban. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) hadir untuk memberikan perlindungan hukum bagi anak-anak sebagai kelompok rentan. Artikel ini menganalisis penerapan pidana bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak berdasarkan UU TPKS. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa UU TPKS memberikan sanksi berat bagi pelaku, termasuk pidana tambahan seperti kebiri kimia dan pemasangan alat deteksi elektronik. Kesimpulan menegaskan pentingnya penegakan hukum yang efektif untuk menciptakan efek jera sekaligus melindungi hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
Peran Strategis Orang Tua Dalam Mencegah Perkawinan Anak: Sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014 (Desa Mekar Sari Kabupaten Kubu Raya: The Strategic Role of Parents in Preventing Child Marriage: Socialization of Child Protection Law No. 35 of 2014 (Mekar Sari Village, Kubu Raya Regency) Weni Sentia Marsalena; M. Fahmi Hazdan; Ivan Wagner; Adhytia Nugraha
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 10: Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i10.8820

Abstract

Perkawinan anak masih menjadi persoalan serius di berbagai daerah, termasuk di Desa Mekar Sari, di mana praktik menikahkan anak di bawah umur masih sering terjadi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014, termasuk kewajiban orang tua dalam mencegah terjadinya perkawinan anak. Banyak orang tua belum memahami aturan hukum tersebut, sehingga ketika pengajuan perkawinan dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA), masih ada kasus perkawinan anak yang tidak mendapat larangan tegas. Selain itu, masih minim pemahaman mengenai mekanisme dispensasi kawin yang seharusnya menjadi langkah terakhir dengan pertimbangan khusus, bukan sebagai jalan pintas untuk melegalkan perkawinan anak. Sosialisasi yang dilakukan di Desa Mekar Sari bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum orang tua mengenai pentingnya perlindungan anak dari praktik perkawinan usia dini. Penekanan diberikan pada dampak buruk yang ditimbulkan, antara lain meningkatnya risiko stunting akibat kehamilan dini, tingginya angka perceraian karena ketidakmatangan emosional, serta tingginya kasus putus sekolah yang berimplikasi pada masa depan anak dan kualitas sumber daya manusia. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai hak-hak anak dan kewajiban orang tua, meskipun masih diperlukan upaya lanjutan berupa pengawasan ketat dan sinergi antara orang tua, aparat desa, KUA, serta tokoh masyarakat. Dengan demikian, peran strategis orang tua menjadi kunci utama dalam mencegah perkawinan anak serta memastikan implementasi Undang-Undang Perlindungan Anak berjalan efektif di tingkat desa.
Penyuluhan Hukum Bijak dalam Menggunakan Media Sosial di Kalangan Siswa/I SMK Bina Utama Tayan Hulu: Wise Legal Counseling in Using Social Media Among Students of SMK Bina Utama Tayan Hulu Weni Sentia Marsalena; Siswadi; Didi Haryono; Henny Damaryanti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 1: JANUARI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i1.4597

Abstract

Perkemangan informasi semakin hari semakin membawa perubahan pada masyarakat dan membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat itu sendiri. Keberadaan media sosial membawa perubahan pada pola perilaku masyarakat seusai budaya, etika dan norma yang ada. Kekhawatiran juga timbul pada generasi muda yakni kekhawatiran akibat perkembangan era digital yang memudahkan segala akses informasi, semakin banyak informasi yang beredar yang memungkinkan inromasi itu belum tentu benar ada atau valid. Hal tersebut menjadi tujuan utama tim pengabdi melakukan penyuluhan hukum kepada generasi muda untuk lebih bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial serta mampu memahami dampak hukum dalam penyalahugunaan media sosial yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. Penelitian pengabdian pada masyarkat ini menggunakan metode penelitian sosiologi empiris dengan melakukan wawancara dan diskudi terhadap respoden dan pihak-pihak terkait. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 20 November 2023 dengan jumlah peserta siswa sebanyak 40 orang. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan, mayosritas siswa-siswi SMK Bina Utama Tayan Hulu belum memahami penggunaan mendia sosial secara bijak dan cerdas serta belum memahami dampak hukum dari penyalanggunaan media sosial. Abstract: The development of information increasingly brings changes to society and affects the life of the community itself. The existence of social media brings changes to people's behavior patterns in accordance with existing cultures, ethics and norms. Concerns also arise in the younger generation, namely concerns due to the development of the digital era that facilitates all access to information, the more information circulating that allows the information is not necessarily true or valid. This is the main goal of the service team to conduct legal counseling to the younger generation to be wiser and smarter in using social media and be able to understand the legal impact of misuse of social media as regulated in Law Number 11 of 2008 concerning ITE. This community service research uses empirical sociological research methods by conducting interviews and discussions with respondents and related parties. This activity will be carried out on November 20, 2023 with 40 student participants. Based on the results of the activities carried out, the mayosritas of SMK Bina Utama Tayan Hulu students have not understood the use of social media wisely and intelligently and have not understood the legal impact of social media misuse.