Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Examined study of the impact of ethanol extract from Sirih China (Peperomia pellucida L.) ointment on the histological appearance of the epidermis and the duration of burn healing in mice (Mus musculus) Harahap, Armansyah Maulana; Salamah, Salamah; Rambe, Robiatun; Elanda, Yurike; Khairunnisa, Nur Aini; Priawan, Indra
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.10460

Abstract

Burns are a condition where there is damage to the epidermis layer down to the dermis layer. The skin structure sustains damage from the epithelium to the basal layer of the dermis. You can use the herbal Chinese pepper (Peperomia pellucida L.) for burn treatment. This study aims to evaluate the impact of administering Chinese betel leaf ointment, with variations in concentration and formula, on the duration of burn wound healing and the diameter of wound closure. Methods There were 30 Mus musculus mice in this study. Divided them into five groups: a regular group without burns, a positive control group that received gentamicin, treatment group 1 that received a low concentration 5% ethanol extract of Chinese betel leaf (EECB) ointment, a treatment group 2 that received a low concentration 10% EECB ointment, and a treatment group 3 that received a high concentration 15% EECB ointment. Results demonstrate wound closure activity by measuring the diameter of burn wounds treated with a 15% concentration of Chinese pepper ointment on the 18th day and a 15% concentration closed the burn wound. Histopathological differences were seen in the K3 group, where collagen density scored +3 (±0.06). We found a very weak positive correlation (0.000) between histopathology (collagen) and wound diameter and a strong negative correlation (-0.0527) between the histopathological parameter (collagen) and the duration of burn wound healing. Conclusion. The research concludes that the effectiveness of administering Chinese betel leaf ointment with a concentration of 15% was obtained
Potensi Antibakteri Fraksi n-Heksan Daun Sembung (Blumea balsamifera L.) Terhadap Bakteri Eschericia coli, Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes dengan Metode Welling Diffusion Rizky, Erika; Husein, Saddam; Khairunnisa, Nur Aini; Elanda, Yurike
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.11049

Abstract

Tanaman daun sembung (Blumea balsamifera L.) adalah obat tradisional yang digunakan untuk mengobati batu ginjal, diare, masalah perut, dan sebagai rempah-rempah sauna tradisional. Dikenal juga sifat antibakterinya yang alami dan dapat menahan perkembangan kanker dan tumor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai karakteristik simplisia, golongan kimia tumbuhan, fraksi n-heksana daun sembung dan aktivitasnya dalam menahan perkembangan biakan bakteri S.aureus, P.acnes dan E.coli. Penelitian dilaksanakan meliputi seperti pengumpulan bahan baku daun sembung, pengujian karakteristik, maserasi serbuk simplisia daun sembung menggunakan pelarut etanol 96%, uji skrining fitokimia, fraksinasi ekstrak etanol B. balsamifera menggunakan pelarut n-heksana yang kemudian diuji aktivitas antibakterinya pada fraksi n-heksana daun sembung (FHDS) terhadap bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli dengan konsentrasi 100, 200, 300, 400 dan 500 mg/ml menggunakan metode difusi agar sumuran dengan mengamati zona hambat maksimum. Berdasarkan hasil pemeriksaan golongan senyawa pada FHDS, terdapat golongan senyawa kimia tumbuhan, yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan steroid. Investigasi aktivitas antibakteri FHDS menunjukkan aktivitasnya pada FHDS (500 mg/ml, 400 mg/ml, 300 mg/ml, 200 mg/ml, dan 100 mg/ml) dalam menahan perkembang biakan bakteri E. coli, S. aureus, dan P. acnes. Aktivitas antibakteri terkuat ditunjukkan pada FHDS dengan konsentrasi 500 mg/ml (16.5 mm). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa FHDS mempunyai efikasi sebagai antibakteri yang dikategorikan kuat dan mampu menghambat perkembang biakan bakteri E. coli, S. aureus, dan P. acnes
Pengaruh Konseling Terhadap Pemahaman Pengobatan Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Pringsewu Elanda, Yurike; Pisacha, Iga Mayola; Safutri, Wina; Logawan, Nanggroe
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3681

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Kepatuhan dan pemahaman pasien terhadap pengobatan memegang peranan penting dalam keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap pemahaman pengobatan pasien tuberkulosis di Puskesmas Pringsewu. Desain penelitian menggunakan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre–post test design. Sampel penelitian berjumlah 51 pasien TB yang memenuhi kriteria inklusi, diambil dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman sebelum dan sesudah pemberian konseling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor pemahaman sebelum konseling adalah 5,59 (SD = 1,682) dan meningkat menjadi 6,91 (SD = 0,920) setelah konseling, dengan selisih mean 1,32. Uji Wilcoxon menghasilkan nilai p = 0,000 (< 0,05), yang berarti terdapat pengaruh signifikan konseling terhadap peningkatan pemahaman pengobatan pasien TB. Kesimpulannya, pemberian konseling efektif meningkatkan pemahaman pasien mengenai pengobatan TB di Puskesmas Pringsewu. Disarankan tenaga kesehatan rutin memberikan konseling yang komprehensif guna mendukung keberhasilan terapi.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP UPTD KHUSUS RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN TAHUN 2024 Elanda, Yurike; Sigalingging, Nurcahaya; Maulana H, Armansyah; Azizah, Umi Hani
JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) Vol. 9 No. 1 (2025): JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jifarmasi.v9i1.1923

Abstract

One of the health problems is infection. Bacteria are the most common cause. Antibiotic use is increasing because of more bacterial infections. This condition can cause the risk of antibiotic resistance. In children, antibiotic resistance can occur in conditions that impact mortality, morbidity, and high medical costs. This study aims to determine the evaluation of antibiotic use and a description of the evaluation of antibiotic use with the ATC/DDD method from medical records of hospitalized patients receiving antibiotic therapy. The research method used is observational research (non-experimental) with a quantitative approach, which includes analysis of patient characteristics and antibiotic use patterns. The results showed that the cephalosporin antibiotic group (80.4%) was used most often. The most common type of antibiotic used was ceftriaxone (38.8%). The most common type of treatment was intravenous (56.1%). In quantitative evaluation using the ATC/DDD method, the antibiotic with the highest DDD/100 patient days value was cefixime, with 124.46, and the antibiotic with the lowest DDD/100 patient days value was Ripampicin, with 0.04. The conclusion of this study is based on the analysis of antibiotic use using the ATC/DDD approach, regarding the Medan Haji General Hospital in 2024. Antibiotic use was evaluated using the ATC/DDD approach, resulting in a total DDD/100 inpatient days value of 202.11%. Cefixime had the highest DDD/100 inpatient days value, which was 120.15%, with a total antibiotic length of stay (LOS) of 325 days.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN LIP BALM DARI EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa x paradisiaca L.) Putri, Rismayanti Carla; Dwiningrum, Riza; Elanda, Yurike; Safutri, Wina
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3415

Abstract

Kulit pisang kepok (Musa x paradisiaca L.) diketahui mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan vitamin C yang berpotensi sebagai antioksidan sekaligus pelembap alami. Namun, pemanfaatannya dalam sediaan kosmetik, khususnya lip balm, masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan lip balm dengan variasi konsentrasi ekstrak kulit pisang kepok (5%, 10%, dan 15%) serta mengevaluasi mutu fisik, keamanan, dan efektivitasnya sebagai pelembap bibir. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi etanol dengan rendemen sebesar 6%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya kandungan flavonoid, tanin, saponin, dan vitamin C. Formula lip balm kemudian diuji mutu fisiknya meliputi organoleptis, homogenitas, dan pH, serta dilakukan uji iritasi pada kulit dan uji kelembaban bibir dengan bantuan alat skin analyzer terhadap 10 panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula memiliki bentuk semi padat dengan warna kecokelatan yang semakin pekat seiring meningkatnya konsentrasi ekstrak, bersifat homogen, dan memiliki pH dalam rentang aman (5–7). Uji iritasi memperlihatkan tidak adanya reaksi pada semua formula (skor 0), sehingga dinyatakan aman digunakan. Uji kelembaban menunjukkan peningkatan kadar air bibir secara signifikan (p < 0,001) Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit pisang kepok berhasil diformulasikan menjadi lip balm dengan mutu fisik yang baik, aman digunakan, serta efektif sebagai pelembap bibir. Penelitian ini juga menunjukkan potensi pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai bahan kosmetik alami yang bernilai tambah.