Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Dampak Revitalisasi Pasar Rakyat Gianyar sebagai Pasar Termegah di Indonesia Terhadap Omzet Pedagan Wibawa, I Putu Sastra; Budhi, Made Kembar Sri; Saskara, Ida Ayu Nyoman; Wijaya, Putu Yudy; Santhyasa, I Komang Gede; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 4, No 1 (2024): Desember 2024
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v4i1.3430

Abstract

Menyadari pentingnya peran pasar umum, pemerintah Indonesia melakukan revitalisasi pasar secara masif, salah satunya adalah Pasar Umum Gianyar di Provinsi Bali yang saat ini dianggap sebagai yang termegah di Indonesia. Namun ternyata pasar tersebut justru sepi pengunjung dan pedagang, serta memberikan eksternalitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah revitalisasi fisik Pasar Umum Gianyar mampu memberikan manfaat dalam peningkatan omzet pedagang sebagaimana salah satu tujuan utama revitalisasi. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan analisis Propensity Score Matching berdasarkan data dari responden yang terdiri dari pedagang di Pasar Umum Gianyar (kelompok treatment) dan pedagang pasar umum yang belum direvitalisasi namun masih berada di wilayah Kabupaten Gianyar (kelompok control). Selain itu, juga dilakukan wawancara dengan pedagang dan pengunjung di Pasar Umum Gianyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi fisik secara masif di Pasar Umum Gianyar tidak menyebabkan adanya perubahan signifikan pada omzet pedagang. Pemerintah perlu memikirkan kembali detail alokasi ruang dan tata tempat di Pasar Umum Gianyar untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Selain itu, revitalisasi non fisik juga perlu mengimbangi revitalisasi fisik yang telah dilakukan.Kata Kunci – Keputusan Pemerintah, Pasar Umum, Revitalisasi Fisik, Propensity Score Matching (PSM)
Tren Ekonomi Digital Indonesia Mendorong Ekonomi Saat Pandemi Covid-19 Basri, Amandha Thahirasyawal; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari
JAMPARING: Jurnal Akuntansi Manajemen Pariwisata dan Pembelajaran Konseling Vol 3, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jamparing.v3i1.5124

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak terhadap penurunan PDB Rill dan peningkatan pengangguran. Namun, sisi lain pandemi COVID-19 juga membuka peluang baru terhardap perkembangan ekonomi digital yakni pada nilai transaksi uang elektronik dan nilai transaksi e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan nilai transaksi uang elektronik dan nilai transaksi e-commerce dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap pertumbuhan PDB Rill dan Pengangguran di Indonesia pada sebelum pandemi, saat pandemi dan sesudah pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan data sekunder runtun waktu (time series) berupa data data bulanan yang dimulai pada periode Januari 2018 hingga Desember 2023. Pengujian statistik dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Transaksi uang elektronik dan nilai transaksi e-commerce tidak berpengaruh signifikan dalam jangka pendek tetapi, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan PDB Rill dalam jangka panjang;(2) Transaksi uang elektronik tidak berpengaruh dalam jangka pendek terhadap pengangguran, tetapi memiliki dampak pengaruh positif dalam jangka panjang terhadap pengangguran; (3) Nilai transaksi e-commerce tidak berpengaruh dalam jangka pendek, tetapi berpengaruh negatif terhadap pengangguran dalam jangka panjang. Bedasakan hasil yang di peroleh dalam penelitian ini, belum adanya pengaruh signifikan dalam jangka pendek pada nilai transaksi uang elektronik dan nilai transaksi e-commerce terhadap PDB Rill dan Pengangguran maka, pemerintah perlu fokus pada pelatihan keterampilan digital dan penciptaan lapangan kerja di sektor digital.
TYPOLOGY ANALYSIS AND RELATIONSHIP BETWEEN STUNTING PREVALENCE, ECONOMIC GROWTH AND GRDP PER CAPITA IN PROVINCE OF BALI Yudha, I Made Endra Kartika; Pratiwi, Ida Ayu Meisthya; Saskara, Ida Ayu Gde Dyastari; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari
Elastisitas : Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 6 No. 1 (2024): Elastisitas, Maret 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v6i4

Abstract

This study aims to determine the dynamics of the growth pattern and structure of each city/regency in the Province of Bali and try to see its relationship with the stunting prevalence in the Province of Bali. The analytical method used in this research is the Klassen Typology analysis technique and the Spearman Rank Correlation. The results of the Klassen Typology analysis, when correlated with stunting data, show that the Buleleng area which is a developed area (quadrant 1) has a high stunting prevalence of 10.30%, while Tabanan is a relatively underdeveloped area (quadrant 4) has a stunting prevalence below the average Province of Bali (6.6%). The results of the correlation test with the Spearman Test showed that there was no significant relationship between economic growth and GDP per capita partially on the stunting prevalence in Province of Bali, but each of the two variables had a negative relationship. Thus, further research is needed regarding other facts regarding the stunting prevalence in the Province of Bali, so that it can provide a clear picture of the variables that influence the stunting prevalence in each district/city.
Strengthening Community-Based Tourism through Eco-Edu Tourism Innovation in Baha Village Suasih, Ni Nyoman Reni; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari; Pratiwi, Ida Ayu Meisthya; Widiana, I Nyoman Wahyu; Sudharma, I Wayan Priyana Agus; Yasa, I Made Putra; Putra, I Putu Reza Krisna; Andriani, Ni Luh Ayu Dessy
International Journal of Research in Community Services Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : Research Collaboration Community (RCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijrcs.v6i2.995

Abstract

This community engagement programme aimed to enhance the capacity of tourism practitioners in Baha Tourism Village, located in Badung Regency, by adopting an eco-edu tourism innovation approach. Although Baha Village possesses strategic potential as a tourist destination, it currently faces three primary challenges: suboptimal institutional structures and human resources, limited innovation in tourism products, and weak marketing strategies. The activities conducted included educational outreach, focus group discussions (FGDs), and assessments of participants’ understanding through pre-tests and post-tests. The content focused on institutional strengthening, the development of tourism products based on local potential, and strategies for digital branding and marketing. The results indicated a significant improvement in participants' understanding of eco-edu tourism concepts and management practices. In addition, several innovative ideas for tourism development emerged, such as the creation of an educational flower garden and the exploration of wellness tourism opportunities. Evaluation of the programme also showed a positive response from participants, in terms of content quality, enthusiasm for further learning, and a strong commitment to applying the acquired knowledge. This initiative is expected to serve as an initial step towards the revitalisation of Baha Tourism Village, while also offering a potential model for sustainable village tourism development that directly empowers local communities.
Strengthening Community-Based Tourism through Eco-Edu Tourism Innovation in Baha Village Suasih, Ni Nyoman Reni; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari; Pratiwi, Ida Ayu Meisthya; Widiana, I Nyoman Wahyu; Sudharma, I Wayan Priyana Agus; Yasa, I Made Putra; Putra, I Putu Reza Krisna; Andriani, Ni Luh Ayu Dessy
International Journal of Research in Community Services Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Research Collaboration Community (RCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijrcs.v6i2.995

Abstract

This community engagement programme aimed to enhance the capacity of tourism practitioners in Baha Tourism Village, located in Badung Regency, by adopting an eco-edu tourism innovation approach. Although Baha Village possesses strategic potential as a tourist destination, it currently faces three primary challenges: suboptimal institutional structures and human resources, limited innovation in tourism products, and weak marketing strategies. The activities conducted included educational outreach, focus group discussions (FGDs), and assessments of participants’ understanding through pre-tests and post-tests. The content focused on institutional strengthening, the development of tourism products based on local potential, and strategies for digital branding and marketing. The results indicated a significant improvement in participants' understanding of eco-edu tourism concepts and management practices. In addition, several innovative ideas for tourism development emerged, such as the creation of an educational flower garden and the exploration of wellness tourism opportunities. Evaluation of the programme also showed a positive response from participants, in terms of content quality, enthusiasm for further learning, and a strong commitment to applying the acquired knowledge. This initiative is expected to serve as an initial step towards the revitalisation of Baha Tourism Village, while also offering a potential model for sustainable village tourism development that directly empowers local communities.
Analysis of the Impact of Import Tariff Policy on Soybean Import Demand in Indonesia Ni Ketut Radhika Maharani Dewi D; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari
Business and Investment Review Vol. 3 No. 5 (2025)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/birev.197

Abstract

The main objective of this study is to analyze the effect of national soybean consumption, international soybean prices, Gross Domestic Product (GDP) per capita, and import tariff policies on the volume of soybean imports in Indonesia during the period 1993–2022. This research uses a quantitative approach with a time series design and multiple linear regression analysis (OLS) to test the influence of these variables. The results indicate that simultaneously, national soybean consumption, international soybean prices, GDP per capita, and import tariff policies significantly affect soybean import demand. Partially, national soybean consumption and GDP per capita have a significant positive effect, while international soybean prices and import tariff policies have a significant negative effect on the volume of soybean imports. These findings strengthen the understanding that soybean import dependence is influenced by domestic consumption, purchasing power, global prices, and government tariff regulations. In conclusion, the management of import tariff policies needs to be designed to balance the protection of domestic producers and the availability of soybeans for consumers. Further research is recommended to examine other factors such as subsidy policies, agricultural innovation, and global trade dynamics to strengthen national food security.
Kebijakan Pelarangan Transhipment dan Supply Dalam Ekspor Ikan Tuna Indonesia Ke Amerika Serikat Juliarta, I Nyoman; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.6815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh volume produksi, Produk Domestik Bruto (PDB) konstan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta kebijakan pelarangan transhipment terhadap nilai ekspor ikan tuna Indonesia ke Amerika Serikat. Data yang digunakan merupakan data runtun waktu (time series) selama periode 1990 hingga 2023. Metode analisis yang digunakan ialah regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak EViews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume produksi dan nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor. PDB konstan Indonesia juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor tuna, yang mencerminkan peran penting pertumbuhan ekonomi nasional dalam mendukung kinerja ekspor. Sementara itu, kebijakan pelarangan transhipment memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap nilai ekspor ikan tuna. Kebijakan ini menyebabkan peningkatan biaya logistik serta penurunan efisiensi rantai pasok ekspor. Oleh karena itu, kebijakan transhipment perlu diimbangi dengan kebijakan pendukung agar tidak menghambat daya saing ekspor Indonesia. Hasil penelitian ini memberikan implikasi kebijakan bagi pemerintah dalam merumuskan strategi peningkatan ekspor perikanan secara berkelanjutan.
Kebijakan Pelarangan Transhipment dan Supply Dalam Ekspor Ikan Tuna Indonesia Ke Amerika Serikat Juliarta, I Nyoman; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.6815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh volume produksi, Produk Domestik Bruto (PDB) konstan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta kebijakan pelarangan transhipment terhadap nilai ekspor ikan tuna Indonesia ke Amerika Serikat. Data yang digunakan merupakan data runtun waktu (time series) selama periode 1990 hingga 2023. Metode analisis yang digunakan ialah regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak EViews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume produksi dan nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai ekspor. PDB konstan Indonesia juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor tuna, yang mencerminkan peran penting pertumbuhan ekonomi nasional dalam mendukung kinerja ekspor. Sementara itu, kebijakan pelarangan transhipment memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap nilai ekspor ikan tuna. Kebijakan ini menyebabkan peningkatan biaya logistik serta penurunan efisiensi rantai pasok ekspor. Oleh karena itu, kebijakan transhipment perlu diimbangi dengan kebijakan pendukung agar tidak menghambat daya saing ekspor Indonesia. Hasil penelitian ini memberikan implikasi kebijakan bagi pemerintah dalam merumuskan strategi peningkatan ekspor perikanan secara berkelanjutan.
Apakah Akses Teknologi Informasi Memberikan Dampak Terhadap Kemiskinan di Kota Denpasar? Maharani, Ni Putu Devina; Yudha, I Made Endra Kartika; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 2 (2025): September 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v4i2.6020

Abstract

Kemiskinan tetap menjadi isu penting di Kota Denpasar meskipun laju pertumbuhan ekonomi tergolong tinggi. Kondisi ketimpangan dalam akses pendidikan dan teknologi informasi, bersama dengan situasi sosiodemografi masyarakat, diyakini menjadi faktor utama yang berkontribusi pada tingginya angka kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak dari tingkat pendidikan dan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terhadap kemiskinan, dengan mengontrol status perkawinan, jenis kelamin, dan usia sebagai variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berdasarkan data cross-sectional dari Sensus Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2022 yang melibatkan 1.558 partisipan di kota Denpasar. Data dikumpulkan melalui observasi non-partisipatif dan penelitian pustaka. Model regresi logistik biner dipakai sebagai teknik analisis, dengan pengujian model dilakukan menggunakan Goodness of Fit (Uji Hosmer-Lemeshow), Uji Simultan (Likelihood Ratio Test), dan Uji Parsial (Wald Test). Di samping itu, analisis Efek Marginal juga dilaksanakan. Di samping itu, analisis Efek Marginal juga dilaksanakan. Penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh negatif dan signifikan antara tingkat pendidikan serta akses terhadap TIK dengan kemungkinan individu mengalami kemiskinan. Sebaliknya, variabel kontrol seperti status matrimonial, jenis kelamin dan usia tidak memiliki dampak yang signifikan.  Penemuan ini menunjukkan bahwa peningkatan akses ke pendidikan dan teknologi dapat secara signifikan menurunkan risiko kemiskinan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya kebijakan yang mendukung peningkatan literasi digital dan perluasan infrastruktur teknologi, serta program pendidikan inklusif yang merata untuk seluruh lapisan masyarakat sebagai strategi jangka panjang pengentasan kemiskinan di kawasan urban seperti Kota Denpasar.
The Effect of Food Commodity Price Fluctuations on Inflation in Bali Province Sari, Ni Putu Depi Indah; Anandari, I Gusti Agung Ayu Apsari; Sukadana, I Wayan
Journal of Business Inflation Management and Accounting Vol 2, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/bima.v2i2.6635

Abstract

Kajian ini menganalisis pengaruh fluktuasi harga komoditas pangan pada laju inflasi di Provinsi Bali. Kajian ini bertujuan mengetahui pengaruh harga komoditas pangan pada inflasi di Bali baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. Kajian ini memakai metode VAR dan VECM dalam melakukan analisis kontribusi harga komoditas pangan pada inflasi di Provinsi Bali. Data yang dipakai pada kajian ini meliputi periode Januari 2019 hingga Desember 2023. Dalam hasil kajian memperlihatkan jika untuk jangka panjang, harga beras punya pengaruh signifikan pada inflasi. Tetapi, pada jangka pendek, tidak ada hubungan signifikan antar harga komoditas pangan dengan inflasi di Bali. Penelitian ini juga menemukan bahwa Bali masih bergantung pada pasokan pangan dari daerah lain, khususnya Provinsi Jawa Timur. Oleh sebab itu, perlu memperkuat ketahanan pangan daerah sebagai instrumen utama pengendalian inflasi, agar Bali tidak selalu bergantung pada komoditas pangan dari daerah lain.