Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Fulfillment of Children's Rights After Divorce : A Comparative Study in Qatar, Egypt, Indonesia, Malaysia, and Jordan Muslih Muslih; Akbarizan Akbarizan; Akmal Abdul Munir; Akel Fernando; Andi Marwan
International Journal of Law and Society Vol. 2 No. 1 (2025): International Journal of Law and Society
Publisher : Asosiasi Penelitian dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijls.v2i1.322

Abstract

Divorce is a global phenomenon with significant implications for children's rights. This study aims to conduct a comparative analysis of the fulfillment of children's rights after divorce in five countries with different legal systems: Qatar, Egypt, Indonesia, Malaysia, and Jordan. The research employs a normative juridical method with a comparative legal research approach through literature review and legal document analysis. The findings reveal that each country has a unique mechanism for ensuring children's rights after divorce. Diverse legal systems—ranging from common law, civil law, to Islamic law—lead to variations in approaches to ensuring custody, care, and protection for children. The study identifies four critical dimensions in fulfilling children's rights: the right to survival and development, the right to protection, the right to education, and the right to participation. The comparative analysis highlights that cultural factors, legal systems, and political commitment play a fundamental role in determining the effectiveness of child rights protection after divorce. Key recommendations of this study include the need for regulatory harmonization, strengthening enforcement mechanisms, and developing sustainable monitoring systems. This research provides theoretical and practical contributions to understanding the complexity of fulfilling children's rights across global legal systems.
PENERAPAN KAIDAH FIQHIYYAH AL-DHARARU YUZAL PANE, ISMAIL; M RIDHO RAMADHANI; TUTUT SARTIKA SIREGAR; AKMAL ABDUL MUNIR; ASLATI
Jurnal Payung Sekaki : Kajian Keislaman Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Payung Sekaki: Kajian Keislaman
Publisher : Jurnal Payung Sekaki : Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Solving problems using the rules of fiqhiyyah, and showing that the rules of fiqhiyyah is one of the disciplines, does not stand alone in its themes and studies. As a derivation of jurisprudence or Islamic law, the rules of fiqhiyyah are common nodes of some problems of Islamic law that can be used by laypeople and fuqaha in finding solutions to legal problems that arise in the community in various themes both worship, muamalah, and contemporary Islamic legal issues. This study aims to determine the application of the rules of fiqhiyyah Al-Dhararu Yuzal in solving problems of Islamic law. The method used in this study is the SLR (Systematic Literature Review) method. The result and Conclusion is that the rule of Al-Dhararu Yuzal (الضرر يزال) is one of the five qawaid fiqhiyyah kulliyah kubra, and has several branch rules.
Hak Asuh Anak (Hadhanah) Dalam Sistem Hukum Keluarga Indonesia Dan Aljazair Muhammad Alfi Syahrin; Akbarizan; Akmal Abdul Munir
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 3 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i3.1660

Abstract

Hak asuh anak (hadhanah) menjadi isu penting dalam hukum keluarga Islam, khususnya ketika terjadi perceraian yang berdampak langsung terhadap keberlangsungan pengasuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketentuan hadhanah dalam sistem hukum keluarga di Indonesia dan Aljazair serta menganalisis persamaan dan perbedaan dalam regulasi dan implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yuridis-normatif dan didukung pendekatan komparatif. Data dikumpulkan melalui studi pustaka terhadap peraturan perundang-undangan, kitab fikih, dan literatur akademik relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua negara menetapkan ibu sebagai pemegang hak asuh utama untuk anak yang belum mumayyiz, serta membebankan nafkah anak kepada ayah setelah perceraian. Namun, perbedaan ditemukan dalam aspek urutan pengasuh setelah ibu, batas usia hadhanah, syarat-syarat pengasuhan, serta rincian biaya pemeliharaan anak. Faktor perbedaan ini utamanya dipengaruhi oleh mazhab fikih yang dianut Syafi’i di Indonesia dan Maliki di Aljazair serta pendekatan legal yang lebih formalistik di Aljazair dibandingkan pendekatan kekeluargaan di Indonesia. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kerangka regulasi nasional yang berorientasi pada kepentingan terbaik anak dan bersifat kontekstual terhadap dinamika sosial masyarakat muslim kontemporer.
Perbandingan Pengaturan Hadhanah di Indonesia dan Malaysia dalam Perspektif Hukum Keluarga Islam Ilham Rahmani; Akbarizan; Akmal Abdul Munir
Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam Volume 5, No, 1 Juli 2025, Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam (JRHKI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrhki.v5i1.7243

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pengaturan hadhanah di Indonesia dan Malaysia dalam perspektif hukum keluarga Islam. Hadhanah adalah aspek penting dalam hukum keluarga Islam yang menitikberatkan pada pemenuhan dan perlindungan anak terjadinya perceraian antara orang tua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif dengan pendekatan komparatif, yaitu membandingkan peraturan perundang-undangan dan praktik hukum yang berlaku di Indonesia dan Malaysia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun keduanya berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah, terdapat perbedaan dalam implementasi yuridisnya. Dalam hukum positif Indonesia, masalah hadhanah telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, sementara di Malaysia diatur oleh Akta Undang-Undang Keluarga Islam Negeri dan hukum syariah tiap negara bagian. Perbedaan terlihat dalam batas usia anak, fleksibilitas penerapan hukum, dan pendekatan pengadilan terhadap faktor sosial dan ekonomi orang tua. Keduanya tetap menempatkan kepentingan terbaik anak sebagai prinsip utama dan mengakomodasi nafkah anak pascara perceraian sesuai nilai-nilai Islam. Abstract. This study aims to analyze and compare the regulation of hadhanah in Indonesia and Malaysia from the perspective of Islamic family law. Hadhanah is an important aspect in Islamic family law that emphasizes the provision and protection of children after parental divorce. The research method used is the normative legal method with a comparative approach, namely comparing the laws and legal practices that apply in Indonesia and Malaysia. The results of this study indicate that although both are based on sharia principles, there are differences in their legal application. In Indonesia positive law, the issue pf hadhanah has been regulated in Law Number 1 of 1974 and the Compilation of Islamic Law, while in Malaysia it is regulated by the State Islamic Family Law Act and sharia law in each state. The differences are seen in the age limit of children, the application of rigid laws, and the court's approach to the social and economic factors of parents. Both still place the best interests of the child as the main principle and accommodation of child support after divorce according to Islamic values.