Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Permeasi Nanoemulgel Kurkumin Secara In Vitro Robert Tungadi; Nur Ain Thomas; Hamsidar Hasan; Muhammad Taupik; Juniarista Jessica Pakaya
Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika Vol. 1 No. 3 (2024): Vol 1, No. 3, 2024 : Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jftsk.v1i3.20

Abstract

Kunyit (Curcuma longa) salah satu tanaman yang terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka karena terdapat senyawa kurkumin didalamnya. Terlepas dari aktivitas farmakologinya, kurkumin termasuk dalam BCS (Biopharmaceutical Classification System) kelas II dimana bioavailabilitas yang tinggi dan kelarutannya yang rendah. Untuk mengatasi aktivitas farmakologinya tersebut, dikembangkan system pemberian obat baru seperti system pemberian secara transdermal yaitu nanoemulgel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana laju permeasi nanoemulgel kurkumin secara in vitro menggunakan metode sel difusi franz. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik homogenisasi energi rendah (Spontaneous emulsification) dengan kecepatan 500 rpm dimana zat aktif divariasikan 0,1% 0,2% 0,4% dan pembuatannya dengan mengembangkan HPMC ke dalam air panas kemudian ditambahkan fase minyak ke dalam fase air dengan pengadukan hingga terbentuk basis gel. Polimer HPMC divariasikan untuk mengetahui pengaruh terhadap stabilitas. Uji in vitro perlu dilakukan untuk mempelajari efektivitas zat aktif kurkumin dan penetrasinya. Pengujian efektivitasnya sebagai sediaan transdermal dilakukan dengan mengukur kadar kurkumin yang berpenetrasi ke dalam pembuluh darah kulit secara in vitro menggunakan alat sel difusi franz. Hasil menunujukan bahwa ketiga formula nanoemulgel memiliki stabilitas yang baik serta untuk pengujian pelepasan kurkumin yang paling baik diperoleh pada F3 sediaan nanoemulgel yang memiliki laju pelepasan kurkumin yang paling tinggi sebesar 6,9%.
Skrining Fitokimia Dan Uji Toksisitas Fraksi Daun Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) hamsidar hasan; Dizky Ramadani Putri Papeo; Andi Makkulawu; Endah Nurrohwinta Djuwarno; Rezky Nur Aziz
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.25

Abstract

Rumput Knop merupakan salah satu tumbuhan yang sering digunakan masyarakat dalam pengobatan. Metabolit sekunder yang terdapat dalam daun Rumput Knop diantaranya yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam daun Rumput Knop dan mengetahui efek toksisitas (LC50) fraksi daun Rumput Knop menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Metode ekstraksi daun Rumput Knop dengan maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Hasil ekstraksi pada fraksi n-hekasan sebesar 31,43 g dengan rendemen 10,47%, fraksi etil asetat sebesar 33,01 g dengan rendemen 11,42% dan fraksi metanol sebesar 35,04 g dengan rendemen 12,60%. Penentuan toksisitas (LC50) berdasarkan kematian larva setelah 24 jam yang di analisis dengan nilai probit. Hasil dari analisis probit menunjukan nilai LC50 dari fraksi daun Rumput Knop masing-masing adalah 1484,711 mg/mL, 1263,986 mg/mL dan 1604,198 mg/mL. Hasil menunjukan fraksi daun Rumput Knop bersifat tidak toksik dengan nilai LC50>1000 mg/mL.
skrining fitokimia dan uji antidiabetes fraksi etilasetat buah kersen (Muntingia Calabura L.) secara invivo hamsidar hasan; muhammad Taufik; A Mu’thi Andy; robert tungadi; salsa moito
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.30

Abstract

Diabetes melitus adalah jenis penyakit metabolik dengan tanda hiperglikemia yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. Banyak jenis tanaman yang di laporkan memiliki efek antidiabetik. Buah kersen (muntingia calabura.) di duga mengandung bahan aktif antidiabetes seperti asam askorbat, fiber, betakaroten, riboflavin, tiamin dan niacin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji antidiabetes fraksi buah kersen (Muntingia Calabura.) secara invivo. Pembagian Kelompok yaitu kelompok I (kontrol negative), kelompok II (kontrol Positif), kelompok III, IV dan V diberi fraksi buah kersen 5%, 10% dan 15%. Hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa fraksi etil asetat buah kersen (Muntingia Calabura.) memiliki efektivitas yang dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit. Yang memberikan hasil dan efektivitas paling baik yaitu pemberian Fraksi buah kersen (Muntingia Calabura.) 15% menunjukan pencegahan dan mempertahankan kadar gula darah dengan total kenaikan gula darah 50 mg/dl, lalu pada pemberian fraksi buah kersen (Muntingia Calabura.) 5% menunjukan pencegahan dan mempertahankan kadar gula darah dengan total kenaikan gula darah 63mg/dl dan pemberian ektrak buah kersen (Muntingia Calabura.) 10% menunjukan pencegahan dan mempertahankan kadar gula darah dengan total kenaikan gula darah 84 mg/dl. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua kelompok uji yang menggunakan fraksi etil asetat buah kersen (Muntingia Calabura.) memiliki efektivitas antidiabetes yang ditunjukan dengan kemampuan mempertahankan kadar gula darah mencit dalam rentang normal namun kelompok uji densgan aktivitas antidiabetik paling besar adalah kelompok uji III dengan konsentrasi 15%
Penapisan Fitokimia Dan Uji Efektivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus): Hendrawan Dwikarunia Datukramat1, Hamsidar Hasan2, Mahdalena Sy. Pakaya3, Fika Nuzul Ramadhani4, Multiani S. Latif 5 hamsidar hasan; Mahdalena Sy. Pakaya; Fika Nuzul Ramadhani; Multiani S. Latif; Hendrawan Dwikarunia Datukramat
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1, Nomor 3, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i3.54

Abstract

Penggunaan tanaman obat sebagai antipiretik menjadi alternatif pengobatan selain obat kimia. Salah satu contohnya adalah Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.), yang telah lama dimanfaatkan di beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk mengatasi demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.) dan untuk menentukan apakah ekstrak etanol Jarak Merah memiliki aktivitas sebagai antipiretik. Metode yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 96%, dan skrining fitokimia dilakukan dengan uji warna menggunakan pereaksi tertentu. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif diberi Na-CMC secara oral, sementara kelompok 2 sebagai kontrol positif diberi antipiretik parasetamol secara oral. Kelompok 3, 4, dan 5 masing-masing diinduksi dengan pepton 10% dan diberi ekstrak etanol daun Jarak Merah secara oral dengan dosis 150 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 250 mg/kg BB. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Jarak Merah mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Uji efek antipiretik menunjukkan bahwa ekstrak dengan dosis 250 mg/kg BB memiliki efek penurunan suhu tubuh yang paling baik.