Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan

PENCIPTAAN KARYA TARI “ SARASO” Cica Junia; Wahida Wahyuni; Susas Rita Loravianti
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 4, No 1 (2018): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v4i1.410

Abstract

Saraso merupakan karya tari yang terinspirasi dari Mangampiang yang merupakan sebuah peristiwa kematian di kenagarian Batipuah Kabupaten Tanah Datar. Mangampiang dilakukan sehari sesudah kematian yang biasanya dilakukan seiring dengan aktifitas bakayu. Karya tari ini difokuskan pada proses mangampiang terutama dari aktifitas marandang, manumbuak dan manampi. Ketiga bentuk aktifitas ini mengandung nilai–nilai saling tolong menolong kebersamaan dan silaturahmi. Beranjak dari ketiga bentuk inilah yang digarap menjadi sebuah karya dengan menggunakan metode;  eksplorasi, improvisasi, komposisi dan evaluasi.
"MAROHA SIAN HARU” INTERPRETASI DARI DAMPAK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP ANAK Pulungan, Nopita Sari; Wahyuni, Wahida; Ernawita, Ernawita
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 10, No 1 (2024): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v10i1.4428

Abstract

Karya ini terinspirasi dari fenomena sosial yaitu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kekerasan dalam rumah tangga merupakan perilaku menyakiti yang dapat mengakibatkan secara fisik dan psikis. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Kekerasan yang dilakukan secara berulang-ulang dapat mengakibatkan kerusakan mental hingga depresi berat bagi anak, ia akan menjadi seorang yang penakut, kurang percaya diri dan cemas berlebihan. Namun, bagi anak yang memiliki resiliensi yang kuat tidak akan mudah terpengaruh dengan hal itu, ia akan mencari cara bagaimana mengalihkan dirinya ke hal yang lebih positif untuk keluar dari zona yang tidak nyaman tersebut. Misalnya mediasi, melakukan interaksi yang baik dilingkungan sekitar, mencari kegiatan yang bermanfaat. Pengkarya ingin mewujudkannya kedalam bentuk sebuah karya tari yang memfokuskannya pada usaha seorang anak yang ingin keluar dari dampak kekerasan dalam rumah tangga. Karya ini ditampilkan di Gedung Pertunjukan Huriah Adam dengan penari yang berjumlah tiga orang penari Perempuan. Rias yang digunakan ialah rias karakter, sedangkan busana yang digunakan untuk penari ialah baju berwana abu-abu kaos oversize, dan celana hitam. Metode yang digunakan pada karya ini yaitu riset, alat perwujudan karya, kerja studio, dan  konsep pertunjukan.
TARI SAILIA SAMUDIAK DALAM KONTEKS SOLIDARITAS BUDAYA MANGONJI Nahwita, Nahwita; Wahyuni, Wahida; Emri, Emri
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 10, No 2 (2024): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v10i2.5338

Abstract

Penciptaan karya tari dengan judul Sailia Samudiak adalah karya yang terinfirasi dari peristiwa budaya mangonji yang menjadi pemersatu bagi masyarakat Kuantan Singingi dengan tetap menjalankan rasa tolong menolong dan menjalin kebersamaan saat melakukan sebuah kegiatan. Pada karya Sailia Samudiak lebih di arahkan terhadap nilai-nilai yang ada dalam mangonji yaitu kebersamaan, kepedulian antar sesama, kegotong royongan, keharmonisan, dan kerukunan yang melekat erat hingga saat ini, dengan perbedaan yang ada antara satu sama lain kemudian tetap menjadi satu kesatuan sehingga tebentuk garapan karya tari baru. Menggarap karya tari ini menggunakan properti sekaligus setting yang berukuran sedang untuk sImbol pada tradisi mangonji yaitu ayakan. Eksplorasi pijakan gerak yang digunakan yaitu, menekan, melingkar, dan mengayun yang dikembangkan sesuai dengan ruang, waktu, tenaga, dan desain. Metode penciptaan yang digunakan yaitu Metode dari Alma M Hawkins terjemahan oleh Y.Sumandiyo Hadi , mencipta lewat tari dengan melakukan wawancara, mengumpulkan data, explorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi yang di olah berdasarkan ilmu koreografi yang telah di dapat untuk proses penggarapan karya tari baru.