Karya tari Gara-gara berangkat dari pandangan masyarakat terhadap perilaku mahasiswa di kampus Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Karya tari Gara-gara merupakan karya tari kontemporer ditarikan secara berpasangan dengan tipe abstrak dengan tema sosial. Dalam penggarapanya karya ini dikolaborasikan dengan teknik-teknik tari yang sudah dipelajari diperkuat dengan unsur unsur koreografi. Metode yang digunakan memakai teori dari Alma M. Hawkins yaitu observasi lapangan, eksplorasi, improvisasi, komposisi dan evaluasi. Selain dari ungkapan gerak dalam penyampaian isi karya diperkuat pula dengan menggunakan bubuk warna hitam sebagai simbol tentang pengaruh negatif dari mahasiswa yang dipandang buruk oleh masyarakat. Musik tari yang digunakan dibuat dari teknologi komputer untuk mendukung suasana garapan. Karya tari ini memberikan pesan tentang pentingnya memilih teman yang baik dalam pergaulan agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik yang keluar dari tatanan norma dalam masyarakat.