Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kesiapsiagaan Madrasah Ibtidaiyah Kulon Progo dalam Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust: Preparedness of Madrasah Ibtidaiyah Kulon Progo in Facing the Threat of a Megathrust Earthquake M. Nelvandi Setiawan; Budi Santoso; Endah Tri Wulandari
Journal of Community Development and Disaster Management Vol. 7 No. 1 (2025): Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/jcd.v7i1.7340

Abstract

Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kulon Progo merupakan sekolah yang berada di wilayah rawan gempa megathrust dan tsunami. Meskipun telah menerima pelatihan dan simulasi dari MDMC, evaluasi terhadap kesiapan sekolah belum dilakukan secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesiapsiagaan MI Kulon Progo dalam penanganan ancaman gempa megathrust . Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari guru yang telah mengikuti pelatihan dan simulasi, dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan tematik berdasarkan model Creswell, melalui tahapan menyiapkan data, membaca menyeluruh, coding, penyusunan tema, dan interpretasi makna. Guru memiliki pemahaman dasar mengenai bencana dan gempa megathrust , namun belum sepenuhnya ilmiah. Sekolah telah memiliki SOP, namun implementasinya belum merata. Faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan meliputi efikasi diri, dukungan komunitas, pengalaman, serta aspek psikologis. Kesiapsiagaan MI Kulon Progo dalam menghadapi gempa megathrust berada pada tingkat cukup, namun belum merata dan menyeluruh pada seluruh komponen sekolah. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan dan simulasi berkala yang melibatkan seluruh warga sekolah, SOP pembaruan yang sesuai konteks lokal, serta peningkatan edukasi kebencanaan yang berkelanjutan dan menyeluruh.
PENGARUH SIMULASI PENATALAKSANAAN BENCANA KEBAKARAN DENGAN KESIAPSIAGAAN DI SMK MUHAMMADIYAH, BANTUL, YOGYAKARTA Endah Tri Wulandari; Difta Rianto
Jurnal Mitrasehat Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v14i2.474

Abstract

Latar belakang: Bencana kebakaran merupakan salah satu jenis bencana yang sering terjadi. Kesiapsiagaan sebagai upaya pemerintah, komunitas, dan individu untuk merespon secara cepat terhadap bencana dan dapat memberikan coping secara efektif terhadap bencana kebakaran. Pelatihan kesiapsiagaan penting diajarkan pada seluruh civitas sekolah, dikarenakan salah satu resiko paling sering terjadi di sekolah adalah kebakaran. Tujuan: Mengetahui pengaruh simulasi penatalaksanaan bencana kebakaran dengan kesiapsiagaan di SMK Muhammadiyah 2 Bantul. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan pre-experimental design menggunakan pretest posttest one group design. Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan pretest dan posttest kesiapsiagaan kebakaran sebelum dan sesudah diberikan simulasi. Hasil: Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test, nilai Z adalah -3.820 dengan nilai p (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0.000. Nilai tersebut berarti bahwa kesiapsiagaan sebelum dan sesudah simulasi penatalaksanaan bencana kebakaran di SMK Muhammadiyah 2 Bantul terdapat perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Pemberian simulasi kesiapsiagaan selama 1 kali mampu meningkatkan kesiapsiagaan staff dan guru di SMK Muhammadiyah 2 Bantul.
PENGARUH DEMONSTRASI PEMBIDAIAN TERHADAP KETERAMPILAN DALAM MENGHADAPI RISIKO BENCANA GEMPA BUMI Dewi, Intania Rizkita; Endah Tri Wulandari; Muhaji
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i2.565

Abstract

Latar belakang: Cedera yang sering terjadi saat gempa bumi adalah patah tulang. Pertolongan pertama yang terlambat ataupun salah mengakibatkan korban mengalami kerusakan tubuh, kecacatan, bahkan kematian. Pembidaian merupakan salah satu pertolongan pertama yang bertujuan untuk mengistirahatkan tulang yang patah dan mencegah rasa nyeri. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh demonstrasi pembidaian terhadap keterampilan dalam menghadapi risiko bencana gempa bumi di Panti Asuhan Abdul Alim Muhammadiyah Imogiri Bantul. Metode: Desain penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah responden 29 orang. Instrumen pada penelitian ini menggunakan lembar observasi keterampilan pembidaian dan uji hipotesis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Didapatkan responden terbanyak berdasarkan penilaian pembidaian sebelum diberikan intervensi didapatkan tidak terampil sebanyak 29 orang (100%), setelah diberikan intervensi didapatkan terampil sebanyak 9 orang (31.0%) dan cukup terampil sebanyak 20 orang (69.0%). Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p-value 0.000 < 0,05. Kesimpulan: Terdapat pengaruh demonstrasi pembidaian terhadap keterampilan dalam menghadapi risiko bencana gempa bumi di Panti Asuhan Abdul Alim Muhammadiyah Imogiri Bantul
PENGARUH EDUKASI TEKNIK HEMLICH MANUVER TERHADAP PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA TERSEDAK PADA ANAK DI POSYANDU Endah Tri Wulandari; Wawan Febri Ramdhani
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 3 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i3.600

Abstract

Latar belakang: Tersedak sebagai kondisi yang membahayakan karena menyebabkan hipoksia general banyak terjadi pada anak – anak. Data dari United States didapatkan 255 anak mengalami kematian akibat tersedak makanan dan benda asing. Helmich manuver merupakan bantuan hidup dasar yang mudah dan cepat untuk bisa menangani kasus tersedak. Tujuan: Mengetahui pengaruh edukasi teknik hemlich manuver terhadap pengetahuan pertolongan pertama tersedak pada anak di posyandu anak Temuwuh Lor, Gamping, Sleman. Metode: Penelitian yang akan dilaksanakan peneliti menggunakan desain pre-experimental dengan desain One Group Pre-test-post-test Design. Sampel penelitian berjumlah 30 orang tua atau wali balita. Sampel akan diukur pre-test tentang pengetahuan pertolongan pertama tersedak selanjutnya diberikan intervensi dan setelah intervensi, responden diberikan posttest dengan menggunakan kuisoner pengetahuan pertolongan pertama tersedak. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang pertolongan pertama tersedak pada anak sebelum diberikan edukasi hemlich maneuver menunjukkan sebanyak 29 responden (96,6%) memiliki pengetahuan yang baik, hanya terdapat 1 responden (3,4%) yang memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan edukasi, tingkat pengetahuan sebanyak 30 responden (100%) memiliki pengetahuan baik. Kesimpulan: Hasil perhitungan Wilcoxon Test diperoleh hasil p value = 0,001 (p value < 0,05), sehingga hal tersebut menunjukkan hasil terdapat pengaruh pemberian edukasi heimlich maneuver dalam menangani kejadian tersedak pada anak.
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Pada Pegawai Instansi Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Di Kabupaten Bantul Luthfi Fathurrahman; Triyas Singgih Pambudi; Endah Tri Wulandari
Journal of Community Development and Disaster Management Vol. 7 No. 2 (2025): Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/jcd.v7i2.7646

Abstract

Indonesia sangat rentan gempa bumi karena letak geografisnya di Cincin Api Pasifik. Sejarah mencatat dampak parah gempa, seperti di Bantul tahun 2006. Kesiapsiagaan bencana, terutama gempa, sangat penting untuk mengurangi kerugian. Pegawai BPBD memerlukan pengetahuan yang memadai untuk respons yang efektif. Penelitian ini mengkaji hubungan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan gempa bumi pada pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap gempa bumi. Menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 41 responden dari total populasi 63 pegawai BPBD melalui teknik total sampling. Mayoritas responden (90,2%) menunjukkan pengetahuan "Sangat Baik" dan kesiapsiagaan "Sangat Siap" terhadap gempa bumi. Uji Spearman Rank menunjukkan hubungan positif signifikan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan (p = 0,032; r = 0,336), menandakan peningkatan kesiapsiagaan seiring pengetahuan. Hasil ini menegaskan pentingnya edukasi dan pelatihan berkelanjutan bagi BPBD untuk meningkatkan respons bencana yang efektif. Disarankan bagi BPBD untuk terus mengoptimalkan program pelatihan dan sosialisasi, sementara peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas cakupan sampel untuk generalisasi yang lebih kuat.
Pengaruh Edukasi Kesiapsiagaan Menggunakan Media Mobile Learning Terhadap Tingkat Pengetahuan Menghadapi Resiko Gempa Bumi Pada Smk Muhammadiyah 1 Bantul Teguh, Andi Muhammad; Endah Tri Wulandari; Ratih Kusuma Dewi
Journal of Community Development and Disaster Management Vol. 7 No. 2 (2025): Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/jcd.v7i2.7785

Abstract

Bencana alam merupakan peristiwa yang membawa dampak signifikan terhadap kehidupan manusia, tidak hanya dalam bentuk kerusakan lingkungan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi akibat terganggunya infrastruktur. Kesiapsiagaan menghadapi bencana sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi kesiapsiagaan melalui media mobile learning terhadap peningkatan pengetahuan dalam menghadapi risiko gempa bumi di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan rancangan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 siswa yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa sebelum diberikan edukasi, mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori sedang (63,3%), sedangkan setelah intervensi, terjadi peningkatan signifikan ke kategori baik (73,3%). Uji statistik menunjukkan nilai signifikansi p = 0,000 (p < 0,05), yang mengindikasikan adanya pengaruh yang signifikan antara edukasi menggunakan mobile learning terhadap tingkat pengetahuan kesiapsiagaan gempa bumi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media mobile learning merupakan metode edukatif yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesiapsiagaan bencana. Oleh karena itu, disarankan agar pengembangan media mobile learning terus dilakukan agar lebih mudah diakses dan digunakan oleh lebih banyak individu, serta dapat menjadi sarana edukasi kebencanaan yang lebih luas.
Pengaruh Edukasi Kebencanaan Gempa Bumi Menggunakan Media Mobile Learning Terhadap Sikap Kesiapsiagaan Menghadapi Resiko Gempa Bumi Di SMK Muhammadiyah 1 Bantul Azka Alfatha Huda; Triyas Singgih Pambudi; Endah Tri Wulandari
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 3 No. 4 (2025): NJMS - November 2025
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara rawan gempa bumi karena terletak di zona pertemuan tiga lempeng tektonik besar. Upaya mengurangi risiko bencana dapat dilakukan dengan menanamkan kesiapsiagaan sejak dini melalui pendidikan di sekolah agar anak-anak lebih siap menghadapi gempa. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh edukasi kesiapsiagaan menggunakan media mobile learning terhadap sikap kesiapsiagaan menghadapi risiko gempa bumi di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Metode yang digunakan adalah pre-eksperimen dengan desain one group pretest-posttest pada 60 responden yang dipilih melalui total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner berskala Likert dan dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test serta Mann-Whitney U Test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada sikap kesiapsiagaan, dengan 95,0% responden menunjukkan sikap positif setelah intervensi dan p-value 0,000 (<0,05). Dapat disimpulkan bahwa edukasi kesiapsiagaan menggunakan media mobile learning efektif meningkatkan sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko gempa bumi.