Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendidikan Sebagai Proses Transformasi Kebudayaan Hadijaya, Yusuf; Novita, Wirda; Yusdiana, Emy
ALACRITY : Journal of Education Volume 5 Nomor 1 Februari 2025
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v5i1.645

Abstract

Pendidikan memainkan peran vital dalam transformasi kebudayaan, menghubungkan generasi tua dengan yang muda. Selain sebagai sarana transfer pengetahuan, pendidikan juga mentransmisikan nilai dan norma budaya. Di Indonesia, pengajaran sejarah dan tradisi lokal bertujuan menanamkan rasa cinta terhadap budaya serta memperbarui warisan budaya sesuai tuntutan zaman. Pendidikan juga berperan dalam mengadaptasi perubahan sosial, terutama dalam era globalisasi yang cepat. Pendidikan yang inklusif dan adaptif membantu siswa memahami perubahan sosial dan nilai-nilai yang bergeser. Selain itu, pendidikan memfasilitasi dialog antarbudaya, yang penting dalam masyarakat multikultural, melalui pengenalan pada berbagai budaya dan perspektif. Proyek kolaboratif antar sekolah, misalnya, dapat mengurangi prasangka dan meningkatkan toleransi. Secara keseluruhan, pendidikan berfungsi tidak hanya untuk melestarikan budaya, tetapi juga untuk memfasilitasi perubahan yang menciptakan masyarakat harmonis, sekaligus membentuk identitas budaya yang relevan dengan perkembangan zaman.
Implikasi Filsafat Pendidikan Islam Dalam Penyelenggaraan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah dan Kejuruan Iqbal, Muhammad; Putri, Cintya Amelia; Siregar, Fauziah Amelia; Salsabila, Mifta; Novita, Wirda
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 2 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i2.566

Abstract

Artikel ini mengkaji konsep filsafat pendidikan Islam dan dampaknya terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Filsafat, yang berasal dari kata Yunani kuno “philos” (cinta) dan “sophia” (kebijaksanaan), memiliki makna yang luas dan telah diuraikan oleh berbagai filsuf seperti Plato, Aristoteles, Al Farabi, dan Immanuel Kant, yang masing-masing menawarkan sudut pandang berbeda mengenai hakikat kebenaran dan pengetahuan. Dalam konteks pendidikan, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar untuk mengembangkan potensi individu baik secara spiritual, intelektual, maupun sosial. Pendidikan Islam, yang didasarkan pada ajaran Nabi Muhammad dan Al-Qur’an, bertujuan mengubah sikap dan perilaku individu agar selaras dengan nilai-nilai Islam. Para cendekiawan seperti Muzzayin dan Zuhairini, serta Abuddin Nata, memberikan berbagai pandangan mengenai filsafat pendidikan Islam, mencakup analisis permasalahan pendidikan, kurikulum, metode pengajaran, dan lingkungan pendidikan berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Penerapan filsafat pendidikan Islam dalam layanan bimbingan dan konseling di SMK melibatkan pendekatan holistik yang mencakup aspek spiritual, emosional, intelektual, dan fisik; penerapan prinsip tauhid; penekanan pada etika dan moral Islam; serta pendekatan preventif dan kuratif. Dengan mengintegrasikan filsafat pendidikan Islam dalam layanan bimbingan dan konseling di SMK, diharapkan siswa tidak hanya mencapai prestasi akademis, tetapi juga menjadi individu yang utuh, berintegritas, dan mampu menjalani kehidupan dengan bijaksana sesuai ajaran Islam.
Pendidikan Sebagai Proses Transformasi Kebudayaan Hadijaya, Yusuf; Novita, Wirda; Yusdiana, Emy
ALACRITY : Journal of Education Volume 5 Nomor 1 Februari 2025
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v5i1.645

Abstract

Pendidikan memainkan peran vital dalam transformasi kebudayaan, menghubungkan generasi tua dengan yang muda. Selain sebagai sarana transfer pengetahuan, pendidikan juga mentransmisikan nilai dan norma budaya. Di Indonesia, pengajaran sejarah dan tradisi lokal bertujuan menanamkan rasa cinta terhadap budaya serta memperbarui warisan budaya sesuai tuntutan zaman. Pendidikan juga berperan dalam mengadaptasi perubahan sosial, terutama dalam era globalisasi yang cepat. Pendidikan yang inklusif dan adaptif membantu siswa memahami perubahan sosial dan nilai-nilai yang bergeser. Selain itu, pendidikan memfasilitasi dialog antarbudaya, yang penting dalam masyarakat multikultural, melalui pengenalan pada berbagai budaya dan perspektif. Proyek kolaboratif antar sekolah, misalnya, dapat mengurangi prasangka dan meningkatkan toleransi. Secara keseluruhan, pendidikan berfungsi tidak hanya untuk melestarikan budaya, tetapi juga untuk memfasilitasi perubahan yang menciptakan masyarakat harmonis, sekaligus membentuk identitas budaya yang relevan dengan perkembangan zaman.
How Leadership Perception and Interpersonal Communication Shape Academic Wellbeing: Evidence from Islamic Higher Education Novita, Wirda; Wijaya, Candra; Mukti, Abd.
JURNAL AL-TANZIM Vol 9, No 4 (2025)
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/al-tanzim.v9i4.12809

Abstract

This study examines the causal relationships between Leadership perception, interpersonal communication, work climate, and lecturers' job satisfaction. Rapid changes in Islamic higher education governance require a deeper understanding of how organisational dynamics shape academic Wellbeing and institutional performance. Using a quantitative, path-analytic approach, this research investigates both direct and indirect effects among the four variables. Data were collected from 100 lecturers selected through the Krejcie and Morgan sampling Table, using a structured Likert-scale questionnaire that had undergone validity and reliability testing. The findings indicate that Leadership perception and interpersonal communication significantly influence work climate, with interpersonal communication emerging as the strongest predictor. Leadership perception, interpersonal communication, and work climate each have significant direct effects on job satisfaction, with work climate making the most important contribution. The analysis also confirms that work climate partially mediates the relationship between Leadership perception and interpersonal communication toward job satisfaction. The structural model demonstrates strong explanatory power, accounting for 85 per cent of the variance in work climate and 87 per cent of the variance in job satisfaction. These results imply the essential role of supportive Leadership practices, open communication, and a cohesive work environment in enhancing lecturer satisfaction.