Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Riau Biologia

Analisis Kualitas Air Lindi Asal Tempat Embuangan Akhir Sampah Kota Pekanbaru Berdasarkan Parameterbiologi, Fisika Dan Kimia DARYAT, FIKRI; ZUL, DELITA; L. FIBRIARTI, BERNADETA
Jurnal Riau Biologia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air lindi merupakan limbah cair yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan karena kandungan senyawa-senyawa yang bersifat toksik serta mikroorganisme patogen. Oleh karena itu, air lindi tidak boleh dibuang ke badan air tanpa penanganan terlebih dahulu dan diketahui kualitasnya. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk analisis kualitas air lindi dari landfill TPA sampah Muara Fajar Kota Pekanbaru ditinjau dari aspek biologi, fisika, dan kimia. Sampel air lindi diambil dari 6 titik sampling yaitu pada parit pembuangan awal (inlet - PA), kolam proses pengendapan (K1), kolam proses anaerob (K2), kolam proses aerasi (K3), kolam proses penjernihan (K4) dan bak penampungan akhir (outlet - BPA). Parameter yang dianalisis meliputi pengukuran BOD, COD, pH, temperatur, NH3N, dan TSS yang ditentukan menggunakan metode standar. Selain itu juga dihitung indeks MPN menggunakan metode Most Probable Number dan deteksi keberadaan Salmonella dan Shigella menggunakan medium SSA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa COD tertinggi dan terendah terdapat pada kolam PA dan kolam BPA dengan nilai berturut-turut yaitu 23.125 mg/l dan 3.750 mg/l. Nilai BOD tertinggi dan terendah pada kolam K3 dan kolam PA dengan nilai 1105,5 mg/l dan 393,4 mg/l. Nilai TSS tertinggi dan terendah pada kolam PA dan kolam K4 yang memiliki nilai 1,4 mg/l dan 0,7 mg/l. Indeks MPN tertinggi dan terendah pada PA, K1 dan BPA yang memiliki nilai ≥2400 dan <2. Salmonella sp. diketahui positif terdapat pada semua titik sampling, sebaliknya tidak ada Shigella sp. pada semua titik sampling. Nilai COD, BOD, dan indeks MPN dari air lindi untuk setiap titik sampling belum memenuhi baku mutu lingkungan, kecuali indeks MPN untuk kolam BPA telah memenuhi baku mutu lingkungan. Air lindi TPA Sampah Kota Pekanbaru belum dinyatakan layak sesuai dengan baku mutu lingkungan.
Seleksi Potensi Bakteri Probiotik Indigenus Riau sebagai Agen Biopreservatif Bahan Pangan WULANDARI, NUR ASYIAH; FIBRIARTI, BERNADETA LENI; ROZA, RODESIA MUSTIKA
Jurnal Riau Biologia Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of synthetic preservatives is not safe for consumption and very dangerous for health.Lactic acid bacteria (LAB) is a probiotic bacterium that can produce bacteriocins asbiopreservatives agents. Bacteriocins have been widely applied as a food preservative, but itscommercial availability is still low and very expensive. This study was conducted to test the abilityof 23 isolates of local probiotic bacteria in Riau to produce bacteriocins. LAB total population wascalculated by Total Plate Count (TPC) method. LAB inhibition test against indicator bacteriaStaphylococcus aureus FNCC 0047 was conducted using well diffusion method. Bacteriocinsantimicrobial confirmatory test was performed at 100OC for 15 minutes, 30 minutes, and 60minutes. The result showed that the highest LAB population was PSG4 (22.45 x 106 cfu/ml) andthe lowest was SLK2 (4.75 x 106 cfu/ml). The greatest inhibitory activity against indicator bacteriaS. aureus FNCC 0047 was found in PSG2 (15.1 mm) and the smallest was in SLK2 (10.75 mm)with the activity of bacteriocins 2575 mm2/ml and 792.6 mm2/ml respectively. The bacteriocinsconfirmatory test showed clear zone of isolates JN5, PSG2, and SLK2 with the largest inhibitionzone was during heating for 30 minutes and 60 minutes (19.2 mm, 19.5 mm, and 16.8 mm) whilethe smallest was for 60 minutes and 15 minutes (12.8 mm, 15.6mm, and 14.7 mm).Keywords: Probiotic bacteria, biopreservatives, bacteriocins, Staphylococcus aureus FNCC 0047.
Seleksi Isolat Aktinomisetes Asal Tanah Gambut Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar Dalam Menghasilkan Hormon IAA (Indole Acetic Acid) MAWARTI, INDAH; FIBRIARTI, BERNADETA LENI; ZUL, DELITA; ROZA, RODESIA MUSTIKA; MARTINA, ATRIA; LINDA, TETTY MARTA
Jurnal Riau Biologia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hormon IAA (Indole Acetic Acid) termasuk fitohormon golongan auksin yang berperan sebagai zat pemacu pertumbuhan tanaman. Selain tumbuhan, mikroba juga diketahui mampu menghasilkan IAA. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi kemampuan koleksi isolat aktinomisetes Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UR dalam menghasilkan IAA. Uji produksi IAA oleh aktinomisetes dilakukan dengan penambahan reagen Salkowski menggunakan metode kolorimetri dalam medium SCB (Starch Casein Broth) yang diperkaya dengan triptofan sebagai prekursor dan tanpa triptofan. Hasil penelitan ini diperoleh sebanyak 50 dari 85 isolat aktinomisetes yang memiliki kemampuan dalam menghasilkan hormon IAA. Produksi IAA tertinggi dihasilkan oleh RB5S78 sebesar 35,97 ppm dan konsentrasi terendah dihasilkan oleh RB4S67 sebesar 0,24 ppm dalam medium SCB yang diperkaya triptofan. Pada medium tanpa triptofan hasil tertinggi diperoleh isolat aktinomisetes RB5S78 dengan konsentrasi sebesar 15,28 ppm dan konsentrasi terendah dihasilkan oleh RB4S65 sebesar 0,16 ppm. Isolat aktinomisetes yang menghasilkan IAA dengan kriteria tinggi yang diperoleh termasuk dalam genus Streptomyces dan Rhodococcus.