Elang Mohamad Atoilah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan Santri di Pondok Pesantren Manbaul Huda Seureuh Jawa Cibiuk Kabupaten Garut Dalam Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Ekoenzim Dadang Muhammad Hasyim; STIKES Karsa Husada Garut; Yogi Rahman Nugraha; Nurul; Elang Mohamad Atoilah; Dede Suharta; Firman Muharam
Jurnal Kemitraan Responsif untuk Aksi Inovatif dan Pengabdian Masyarakat Volume 2 Issue No. 2: January 2025
Publisher : Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/kreativa.v2i2.20252

Abstract

Pengelolaan limbah organik merupakan tantangan di lingkungan pesantren yang dapat menimbulkan permasalahan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Program ini bertujuan untuk memberdayakan santri Pondok Pesantren Manbaul Huda di Seureuh Jawa, Cibiuk, Garut, dalam mengolah limbah organik menjadi ekoenzim, sebuah produk hasil fermentasi yang bermanfaat sebagai pupuk organik dan cairan pembersih alami. Program ini dilaksanakan melalui tahap-tahap persiapan, pelatihan, praktik produksi, pemanfaatan produk, dan evaluasi keberhasilan. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa 90% santri aktif berpartisipasi dalam kegiatan dan memiliki pemahaman yang baik tentang pembuatan ekoenzim, sebagaimana dibuktikan dengan peningkatan skor post-test rata-rata sebesar 85%. Sebanyak 65 liter ekoenzim berhasil diproduksi, melampaui target awal sebesar 50 liter. Produk ekoenzim dimanfaatkan untuk kebutuhan internal pesantren dan mulai dijual ke masyarakat oleh beberapa santri, menunjukkan potensi kewirausahaan yang tumbuh. Kesadaran lingkungan di kalangan santri juga meningkat, dengan 75% santri mulai memilah limbah secara mandiri. Program ini diintegrasikan ke dalam kurikulum pesantren, menjadikannya sebagai kegiatan rutin yang berkelanjutan. Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis praktik, program ini berhasil menciptakan pesantren yang ramah lingkungan, mandiri secara ekonomi, dan berpotensi menjadi model pemberdayaan lingkungan yang dapat direplikasi di wilayah lain.