Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kinerja Bidan Desa di Desa Tertinggal Dalam Penggerakan Masyarakat Bidang Kesehatan di Kabupaten Garut tahun 2018 Intan Rina Susilawati; Tita Husnitawati Madjid; Herry Herman
Jurnal Medika Cendikia Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v6i2.113

Abstract

Cakupan program kesehatan khususnya KIA di Kabupaten Garut masih belum mencapai target, diantaranya adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, masih rendahnya partisipasi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Posyandu melalui penimbangan Balita (D/S) rata – rata setahun. Hal ini salah satunya disebabkan karena masih belum optimalnya peran dan fungsi bidan desa khususnya di desa tertinggal dalam menjalankan tugasnya sebagai penggerak masyarakat di bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik berbentuk studi korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel secara simple random sampling sebanyak 84 responden. Variabel independen terdiri dari faktor umur, pendidikan, lama kerja, pengetahuan, motivasi, imbalan/penghargaan. variabel terikatnya adalah kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian dengan analisis bivariabel menunjukan terdapat hubungan yang berpengaruh antara faktor umur (p 0,001) POR 2,31, pendidikan (<0,001) POR 4,45, lama kerja (<0,001) POR 2,54, pengetahuan (p 0,004) POR 2,03, motivasi (p <0,001) POR 6,05, penghargaan/imbalan (p <0,001) POR 3,81 dengan kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut. Hasil analisis multivariabel menunjukan secara simultan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di desa tertinggal di Kabupaten Garut adalah faktor umur (p 0,010) OR 10,30, pendidikan (p 0,014) OR 6,96, motivasi (0,001) OR 21,87 dan penghargaan/imbalan (p 0,022) OR 5,91. Kesimpulan penelitian adalah kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut, memiliki kinerja tinggi sebesar 57,1%. Terdapat hubungan antara faktor umur, tingkat pendidikan, lama kerja, pengetahuan, motivasi, penghargaan/imbalan dengan kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut. Faktor umur, tingkat pendidikan, motivasi dan penghargaan/imbalan berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut
PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) RW 6 KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA Esa Risi Suazini; Lina Humaeroh; Iin Patimah; Tri Wahyuni; Desy Syawianti; Ernawati; Tanti Suryawantie; Rosita Alvia; Fitri Hanriyani; Intan Rina Susilawati; Naning Suryani; Titi Purwitasari Handayani
Jurnal Pengabdian Masyarakat DEDIKASI Vol 2 No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.866 KB) | DOI: 10.33482/ddk.v2i02.6

Abstract

Cimuncang sub district of Garut Kota is an urban area but has a low level of welfare, which is ranked the 6th poorest subdistrict in Garut Regency. The involvement of STIKes Karsa Husada Garut as one of the stakeholders in the Increasing the Role of Women towards a Healthy and Prosperous Family program (P2WKSS) is intended to be able to actively participate in theprogram. This activity for STIKes Karsa Husada is a community service activity which is oneof the obligations of Higher Education Institutions in implementing the Tri Dharma. Theplannedactivities to be carried out are increasing knowledgethrough growth and development trainingfor PAUD teachers, parents and cadres as well as ear shop activities, namely anti stunting stalls by providing food processing practices for children and family planning with longterm education methods. Implementation of activities in the PAUD RW 6 classroom, Cimuncang Village, Garut City District on Wednesday 17 November 2021 and Thursday 18 November 2021. Participants were attended by 12 participants on the first day and 11participants on the second day.
PEMBERDAYAAN KADER MELALUI MINI WORKSHOP GIZI PADA IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Ernawati; Titi Purwitasari Handayani; Intan Rina Susilawati; Naning Suryani
Jurnal Pengabdian Masyarakat DEDIKASI Vol 1 No 01 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat DEDIKASI
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.494 KB) | DOI: 10.33482/ddk.v1i01.11

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama sebagai akibat asupan gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi mulai masa kehamilan sampai anak usia 2 tahun. Prevalensi stunting di Indonesia tercatat masih tinggi sebesar 37,2%. Angka stunting di Kabupaten Garut tahun 2019 tercatat 27,03 persen, hal ini perlu segera ditangani bersama agar prevalensi stunting dapat diturunkan. Program pencegahan stunting dapat dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan sampai anak usia 2 tahun. Kader kesehatan sebagai garda terdepan di masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengetahui Gizi masa kehamilan, deteksi dini dan upaya pencegahan stunting sehingga dapat dicegah lebih dini agar tidak menimbulkan komplikasi yang buruk. Inisiatif kolaborasi SNGI, Puskesmas Guntur, Dosen guna meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Anak, dengan mengedepankan edukasi serta intervensi secara komprehensif untuk mengurangi resiko tinggi dalam kehamilan yang berujung pada kematian ibu dan bayi saat persalinan serta kasus gizi buruk yang tinggi di Kabupaten Garut. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah pemberdayaan kader kesehatan melalui mini workshop sebagai garda pertama di masyarakat dalam pemenuhan gizi masahamil dan cegah stunting. Mini Workshop ini berlangsung dari tanggal 4-5 November 2019 yang bertempat di Rumah Sehat Garut, dihadiri oleh 50 orang kader yang berada di wilayah kerja Puskesmas Guntur, meliputi Kotawetan, Sukamentri, dan Ciwalen. Metode Mini workshop dengan metode belajar Komprehensif Output mini Workshop ini berupa hasil post-test mini workshop dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pencegahan stunting
PENYULUHAN DAN SOSIALISASI DIASTASIS RECTI ABDOMINIS DI POSYANDU DAHLIA 4 DESA LEWO BARU MALANGBONG GARUT Naning Suryani; Elang Mohamad Atoilah; Intan Rina Susilawati; Tri Wahyuni
Jurnal Pengabdian Masyarakat DEDIKASI Vol 1 No 02 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.937 KB) | DOI: 10.33482/ddk.v1i02.25

Abstract

The incidence of diastasis recti abdominis is reported to be higher during the third trimester of pregnancy and immediately after delivery. International literature shows the prevalence value of diastasis recti abdominis is between 35%-100%. Most women with positive diastasis recti abdominis aged between 26-35 years. The risk factors for diastasis recti abdominis are hormonal changes in pregnancy, increased uterine size, anterior pelvis with or without lumbar hyperlordosis, increased intra-abdominal cesarean section, multiple pregnancies, fetal macrosomia, and genetic defects in collagen structure including congenital disproportion of the collagen ratio III. or I, substantial loss of body mass spontaneously or after bariatric surgery, abdominal surgical procedures.
Sosialisasi Aplikasi “Saga Sehat” pada Kader Posyandu di Tanjung Kamuning Kabupaten Garut Titi Purwitasari Handayani; Putri Puji Lestari; Nofita Setiorini Futri Purwanto; Siti Nurcahyani Ritonga; Ira Nufus Khaerani; Intan Rina Susilawati
Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat. Vol. 2 No. 2 (2024): Mei : Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/natural.v2i2.646

Abstract

The nutritional status of children under the age of five is an important indicator of health, as young children are a vulnerable group to nutritional health. The growth process is very rapid, namely physical growth and psychomotor, mental and social development, so it is necessary to obtain nutrition from daily food in proper quantities and good quality. The village of Tanjung Kamuning is one of the villages that are in Tarogong Community Health Center work area in Garut district. The unrecorded problems in the village are the results of a structured weighing of the newspapers carried out by the posyandu (integrated service post) cadres that were used as reporting material for the puskesmas. Innovation tool that serves as a monitoring media and a system that acts as a container for storing and managing news data connected to the Internet for ease of access is the application "Saga Sehat." The purpose of public dedication is to improve the knowledge of caders related to the use of the application “Saga Sehat” related to growth monitoring efforts in news. Implementation methods are designation and practice of use of application “Saga Sehat.”. Activities are carried out on caders. Caders played a very active role in this activity
QBIDAN: Aplikasi Kebidanan Berbasis Mobile Susilawati, Intan Rina; Satria, Eri; Rostilawati, Detila; Suryani, Naning; Ernawati, Ernawati; Handayani, Titi Purwitasari
Jurnal Algoritma Vol 21 No 2 (2024): Jurnal Algoritma
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/algoritma/v.21-2.1691

Abstract

Most midwife services still use manual recording, which is less effective, causing increased workload, difficulty finding information, and the risk of losing important data. This research aims to develop the QBidan application which provides various features to assist in monitoring pregnancy, provide health information, and offer useful resources and tips during the pregnancy journey. This application can also facilitate communication between pregnant women and health workers and provide guidance on nutrition, physical exercise, and preparation for childbirth. Research methods using waterfalls include communication, planning, modeling, construction, and implementation. The results of black-box testing and beta testing produced an average score of 4.8 (96%). The results of this evaluation show that the QBidan application that was built has met user needs. This research can be further developed by adding features such as a suburban calendar, consulting midwife services, and measuring technology acceptance by users.
Key to Improving Postpartum Contraception Services Gunawan, Untung; Mellysa Wulandari Taspirin; Intan Rina Susilawati; Ernawati
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol. 18 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkmsw.v18i1.5153

Abstract

Postpartum contraceptive services plays an important role in reducing the rate of unplanned pregnancies and improving maternal and child health. However, its coverage in Indonesia is still low. This study aims to evaluate the quality of postpartum contraception services through three aspects: technical, functional, and accessibility. The study design is quantitative descriptive-analytical, with respondents being reproductive-age women who have given birth and accessed contraception services in 2024. Data were collected through a questionnaire survey and analyzed using chi-square tests and logistic regression. The results indicate that the quality of services is a dominant factor in the use of modern contraceptives, particularly among millennial women (OR = 18.6). Technical aspects such as method availability and staff competence, as well as functional aspects such as attitude, clarity of information, and privacy significantly influence patient decisions. Although accessibility was not statistically significant, economic factors and distance remain practical barriers. This study recommends improving service quality, training healthcare workers, and developing community-based service models to expand access to quality contraception in Indonesia.
THE EFFECT OF SUPPLEMENTARY FEEDING ON INCREASING THE HEIGHT OF STUNTED TODDLERS IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS WANARAJA GARUT DISTRICT Kusnadi, Engkus; Susilawati, Intan Rina; Ritonga, Siti Nurcahyani; Winiarsyarah, Wiwin; Purwanto, Nofita Setiorini Futri
Jurnal Medika Cendikia Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : Karsa Husada Health Institute Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/.v10i2.220

Abstract

Stunting adalah masalah gizi yang cukup signifikan terkait pertumbuhan dan perkembangan balita yang memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak. Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.World Health Organization (WHO) tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 22 % atau 149 juta anak di bawah usia lima tahun. Di indonesia persentase sangat pendek pada balita usia 0-23 bulan (baduta) di Indonesia adalah 12,8%, sedangkan persentase pendek adalah 17,1% (Kemenkes, 2020). Prevalensi stunting di Kabupaten Garut tahun tahun 2021 menurut SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) menurun menjadi 35,2%. Penyumbang angka stunting tertinggi di Garut adalah di Kecamatan Wanaraja 262 (28,9%) balita stunting dari 907 balita yang telah diukur. Untuk membantu kebutuhan gizi balita, pemerintah mengembangkan program PMT. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh PMT terhadap peningkatan tinggi badan balita stunting menggunakan desain Quasi Experiment dengan pendekatan Pretest dan Posttest only control group design, perhitungan sampel menggunakan perhitungan sampel Experiment dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis Uji T Pasangan (Paired T-Test) dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Pemberian Makanan Tambahan (PMT) terhadap Peningkatan Tinggi Badan Balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Wanaraja Kabupaten Garut.