Sinaga, Mery Fernandes
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Guru PPKn dalam Mencegah Bullying di Lingkungan Sekolah Nurhasanah, Cindy; Tamba, Josua Armando; Sinaga, Mery Fernandes; Sinurat, Yohana; Yunita, Sri
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25863

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya bullying diruang lingkup sekolah, strategi guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam mencegah bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dibuat menggunakan studi literatur yang mengumpulkan data data yang telah diteliti sebelumnya atau terdahulu.Temuan penelitian ini mengungkapkan adanya beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya bullying seperti faktor keluarga, faktor teman sebaya, faktor media massa, faktor sekolah, faktor kondisi lingkungan sosial. Selain itu temuan penelitian ini juga menjelaskan bagaimana strategi guru PPKn dalam mencegah bullying yang terjadi di lingkungan sekolah, sekolah dapat memberikan edukasi mengenai tindakan bullying disekolah dapat melalui cara slogan yang dapat digunakan disekolah.
Peran Lembaga Adat Melayu dalam Demokrasi Lokal di Jalan Brigjend Katamso, Kecamatan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara Gea, Benediktus Josua; Nurhasanah, Cindy; Nasution, Dinda Amalia; Sinaga, Mery Fernandes; Aqilah, Zahra Nur; Ivanna, Julia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga adat memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan kearifan lokal, serta berpartisipasi dalam demokrasi lokal. Penelitian ini menyoroti peran Lembaga Adat Melayu, khususnya MABMI (Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia) di Medan, Sumatera Utara, dalam pengambilan keputusan politik lokal dan demokrasi, seperti Pilkada. Namun peran lembaga adat di Daerah Jalan Brigjend Katamso, Medan, mulai memudar karena rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberadaan lembaga adat sebagai penjaga tradisi dan mediator sosial. MABMI sebagai lembaga adat independen tidak terafiliasi dengan partai politik dan memberikan kebebasan anggotanya dalam proses demokrasi, baik dalam pemilihan kepala daerah maupun pengambilan keputusan publik. Melalui musyawarah dan pendekatan budaya, MABMI turut berperan dalam memberikan saran kepada pemerintah dan masyarakat terkait pembangunan daerah dan budaya, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam demokrasi yang lebih inklusif. Meskipun menghadapi tantangan, MABMI tetap memainkan peran penting dalam menjaga kearifan lokal, mendorong kesadaran politik, dan menolak politik uang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga adat sangat penting untuk mengembalikan peran vital lembaga adat dalam menjaga stabilitas sosial dan memperkuat demokrasi lokal.