Yuliana
Program Studi Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Palangka Raya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Training on the Making of Eco-Enzyme Disinfectants as a Sustainable Strategy for Processing Organic Waste Retno Agnestisia; Erwin Prasetya Toepak; Yuliana Yuliana; Rizki Rachmad Saputra; Marvin Horale Pasaribu; Abed Nego Purba; Okta Prianus
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i2.10369

Abstract

The community in Habaring Hurung Urban Village, Bukit Batu District, Palangka Raya City, is grappling with the issue of accumulating household waste, primarily composed of organic waste. The prevalent practices of managing this waste, such as landfilling, burning, or haphazardly piling it around residential areas and roadsides, pose environmental and health risks. In response to this challenge, an initiative was undertaken to empower families in Habaring Hurung Urban Village through training sessions on creating disinfectants using eco enzymes derived from fermented organic waste. The method of implementing community service consists of the preparation stage, namely digging up information on training needs, and preparing materials and teaching aids; the implementation stage in the form of pre-final tests and training; and the last stage in the form of evaluation and reporting, took place on September 4, 2023, at the office hall of Habaring Hurung Urban Village. A total of 39 participants actively engaged in the training, displaying enthusiasm and a positive response. The results of the questionnaire also showed a fairly good level of satisfaction of all participants regarding the theme of the activity, the presentation was easy to understand, the participants' knowledge increased, and this activity should be continued by all participants where the percentage of participants who agreed showed a value of 56.4%. 51.3%, 66.7%, and 53% respectively. The ultimate goal of this initiative is to educate the local community on transforming organic waste into multifunction products for everyday use.
Studi Penggunaan Beda Potensial Pada Elektrodeposisi Ion Tembaga(II) Dwi Hermayantiningsih; Yuliana
Bohr: Jurnal Cendekia Kimia Vol 1 No 02 (2023): Bohr: Jurnal Cendekia Kimia Vol 01 No 02
Publisher : Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik elektrodeposisi umumnya diterapkan untuk memperoleh penampilan fisik, kekuatan struktural, dan keawetan logam yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensial optimum pada elektrodeposisi tembaga(II). Elektrodeposisi menggunakan larutan elektrolit CuSO4 sebagai sumber ion tembaga(II), H2SO4 sebagai elektrolit pendukung, dan HNO3 sebagai depolarisator. Lempeng platina digunakan sebagai elektroda (katoda dan anoda) dengan variasi beda potensial yaitu 2, 3, 4, 5, dan 6 Volt selama 25 menit. Selama proses elektrodeposisi, peningkatan beda potensial larutan CuSO4 mempercepat pengendapan logam Cu, namun deposit yang dihasilkan kualitasnya semakin menurun (banyak yang terbakar dan tidak menempel kuat di katoda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi elektrodeposisi optimum dicapai pada beda potensial 2 Volt yang ditunjukkan dengan tampilan deposit yang cemerlang, menempel kuat di katoda, dan memiliki permukaan rata.
Coaching on Fabrication of Natural pH Indicators as an Alternate Synthetic Indicators at SMK Muhammadiyah Palangka Raya: Pelatihan Pembuatan Indikator pH Alami sebagai pengganti Indikator Sintetis di SMK Muhammadiyah Palangka Raya Noverda Ayuchecaria; Mokhamat Ariefin; Yuliana; Ansori Rahman; Ni Wayan Prema Mulyasari
NAWASENA : JOURNAL OF COMMUNITY SERVICE Vol. 1 No. 01 (2023): Vol 01 No 01 2023
Publisher : NAWASENA : JOURNAL OF COMMUNITY SERVICE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak SMK Kesehatan Muhammadiah merupakan sekolah farmasi yang didirikan pada maret 2017 dan mulai menerima siswa awal tahun pelajaran 2017/ 2018. Sebagai sekolah baru, SMK Kesehatan Muhammadiyah telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) pada 2019. Materi asam basa menjadi pilar penting dalam titrasi yang sering ditemui dalam bidang kefarmasian. Namun, kurangnya sumber belajar terutama prasarana menyebabkan praktikum di sekolah tidak terlaksana. Kendala praktikum yang sering dialami yaitu keterbatasan indikator kimia karena harganya mahal. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan alternatif indikator asam-basa alami dari ekstrak bahan alam sebagai pengganti indikator kimia. Selain harganya lebih murah, bahan alam mudah diolah dan jumlanya melimpah. Beberapa jenis bunga seperti bunga sepatu, asoka merah, bougenville (bunga kertas) merah, bunga kencana ungu, dan kunyit diekstrak dengan etanol, selanjunya kertas saring seukuran kertas lakmus dimaserasi ke dalam ekstrak tersebut. Setelah kering dapat disimpan dan digunakan langsung untuk penguijian larutan asam – basa. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh 22 siswa pada tanggal 26 Januari 2023 di ruang aula SMK Kesehatan Muhammadiah. Kegiatan pengabdian yang diberikan berupa pemaparan indikator dan pembuatan, ciri bahan sebagai indikator alami, demontrasi dan pembimbingan pembuatan indikator alami. Hasil kuesioner menunjukkan tingkat pemahaman peserta dalam kategori baik (76,5 %). Kegiatan ini memberi tambahan pengetahuan bagi siswa dalam pemanfaatan bahan alam sebagai pengganti indikator sintetik. Abstract SMK Kesehatan Muhammadiah is a pharmacy school that was founded in March 2017 and began accepting students at the beginning of the 2017/2018 academic year. As a new school, SMK Kesehatan Muhammadiyah has been accredited by the National Accreditation Board (BAN) in 2019. Acid-base matter is an important pillar in titration that is often found in the pharmaceutical field. However, the lack of learning resources, especially infrastructure, caused practicum in schools to not be carried out. The practicum obstacle that is often experienced is the limitation of chemical indicators because they are expensive. Several types of flowers such as shoe flowers, red asoka, red bougenville (paper flowers), purple datea flowers, and turmeric are extracted with ethanol, and then filter paper the size of litmus paper is macerated into the extract. After drying, it can be stored and used directly for the presentation of acid-base solutions. This service activity was attended by 22 students on January 26,2023 in the hall room of SMK Kesehatan Muhammadiah. The service activities provided are in the form of exposure to indicators and manufacture, characteristics of materials as natural indicators, demonstration, and guidance on making natural indicators. The results of the questionnaire showed the level of understanding of participants in the good category (76.5 %). This activity provides additional knowledge for students in the use of natural materials as a substitute for synthetic indicators.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PEMANFAATAN ECO-ENZYME SEBAGAI POC UNTUK BUDIDAYA TANAMAN PAKCOY MENGGUNAKAN TEKNIK HIDROPONIK Adventus Panda; I Nyoman Sudyana; Abudarin Abudarin; Retno Agnestisia; Yuliana Yuliana; Edy Prasetyo; Syahrul Razikin; Eka Jhonatan Krissilvio
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27328

Abstract

Abstrak: Produktivitas pertanian sayur-mayur yang tergolong rendah merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh kelompok tani di Desa Tuwung, Kelurahan Kahayan Tengah, Kecamatan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Hal ini disebabkan karena rendahnya kualitas lahan pertanian yang sebagian besar merupakan lahan gambut. Bertolak dari masalah tersebut, maka tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan sosialisasi dan demostrasi tentang pembuatan eco-enzyme dan pemanfaatannya sebagai pupuk organik cair (POC) untuk budidaya tanaman pakcoy menggunakan teknik hidroponik kepada kelompok tani yang dijadikan sebagai mitra kegiatan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Implementasi kegiatan pengabdian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pra kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September 2024 di Balai Sanggar Seni dengan jumlah peserta 40 orang. Hasil pre-test dan post-test juga mencerminkan efektivitas program dalam memperluas pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dengan persentase peningkatan pengetahuan sebesar 52,49%. Hasil kuesioner sebagai bagian dari evaluasi program juga menunjukkan bahwa peserta menyatakan setuju (9,38%) dan sangat setuju (90,62%) jika pengetahuan mereka meningkat setelah mengikuti kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga dinilai sangat bermanfaat, dan peserta berencana untuk melanjutkan penerapan materi secara mandiri. Hadirnya kegiatan ini diharapkan mampu memacu peningkatan produktivitas pertanian dan pengembangan usaha yang lebih berkelanjutan di Desa Tuwung, sehingga dapat meraih kemandirian ekonomi dalam sektor pertanian.Abstract: The low productivity of vegetable farming is one of the challenges faced by farming groups in Tuwung Village, Kahayan Tengah Subdistrict, Pulang Pisau District, Central Kalimantan. This issue is primarily due to the poor quality of agricultural land, much of which is peatland. To address this problem, the goal of this community service activity is to provide socialization and demonstrations on the production of eco-enzyme and its use as a liquid organic fertilizer (LOF) for cultivating pakcoy using hydroponic techniques to the farmer groups participating in the activity. The community service is carried out using a Participatory Action Research (PAR) approach. The implementation of the activity consists of several stages: pre-activity, activity execution, and activity evaluation. The event was held in September 2024 at the Balai Sanggar Seni, with 40 participants. The results of the pre-test and post-test reflected the effectiveness of the program in broadening participants' understanding of the material presented, with a knowledge increase of 52.49%. The results of the questionnaire, as part of the program evaluation, showed that participants agreed (9.38%) and strongly agreed (90.62%) that their knowledge had improved after attending the activity. Furthermore, the activity was considered highly beneficial, and participants plan to continue applying the knowledge independently. This activity is expected to contribute to improving agricultural productivity and fostering more sustainable business development in Tuwung Village, thereby achieving economic independence in the agricultural sector.
PELATIHAN PEMBUATAN MIE KAYA SERAT-PROTEIN DARI UBI JALAR DAN IKAN SELUANG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Yuliana Yuliana; Hanasia Hanasia; Ysrafil Ysrafil; Muh. Supwatul Hakim; Dwi Hermayantiningsih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27789

Abstract

Abstrak: Desa Jabiren menjadi lokus stunting tertinggi di Kabupaten Pulang Pisau mencapai angka 31,6%, lebih tinggi dari rata-rata prevalensi stunting di Kota Palangka Raya (27,8%) dan Provinsi Kalimantan Tengah (26,9%). Kurangnya pemahaman orang tua terhadap asupan gizi balita dan faktor-faktor mencetus stunting berkontribusi atas kejadian 26 balita mengalami stunting dari total 80 balita di Desa Jabiren. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengolahan pangan lokal yaitu ubi jalar dan ikan seluang menjadi inovasi pangan berupa Mie Kaya Serat-Protein (KASEIN). Peserta kegiatan berjumlah 40 orang dari kader PKK dan kader posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari persiapan, sosialisasi stunting, pelatihan membuat mie, dan evaluasi. Evaluasi menggunakan kuesioner menunjukkan bahwa peserta sangat setuju (68,33%) dan setuju (31,67%) kegiatan ini dilakukan. Pengetahuan peserta terkait stunting juga meningkat hingga 93,60% dan pelatihan mengolah pangan lokal menjadi Mie KASEIN berhasil dilakukan. Nilai uji organoleptik mie memperoleh 51,7% (sangat suka) dan 48,3% (suka). Peserta diharapkan terus berinovasi mengolah pangan lokal sebagai upaya pencegahan stunting.Abstract: Jabiren Village has the highest stunting prevalence in Pulang Pisau District at 31.6%, higher than the average stunting prevalence in Palangka Raya City (27.8%) and Central Kalimantan Province (26.9%). Parents' lack of understanding of toddler nutrition and the factors that trigger stunting contributed to the incidence of 26 stunted toddlers out of a total of 80 toddlers. This project aims to provide training in processing local food, namely sweet potato and seluang fish into food innovations in the form of Fiber-Protein Rich Noodles. There were 40 participants from PKK and Posyandu cadres. The activity begins with preparation, socialization of stunting, training in making noodles, and evaluation. Questionnaire evaluation showed that participants strongly agreed (68.33%) and agreed (31.67%) with project implementation. Participants' knowledge of stunting also increased to 93.60% and the training was successfully. The organoleptic test value of the noodles was 51.7% (very like) and 48.3% (like). Participants are expected to keep innovating in processing local food to prevent stunting.
A Novel Cerrena caperata Fungal Membrane: Antibacterial Effect of Deacetylation and Fatty Acid Coating Agnestisia, Retno; Muhamad Iqbal, Rendy
Jurnal Kimia Riset Vol. 10 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Airlangga, Campus C Mulyorejo, Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkr.v10i1.72415

Abstract

Biofouling commonly occurred due to the accumulation of bacteria that blocked membrane pores, especially in fungal-derived membrane technology. Surface modification of Cerrena caperata fungal membrane was carried out in this study to enhance its antibacterial activity, which can be expected to prevent biofouling on the membrane surface. This modification is crucial to ensure the ability of the membrane to inhibit or kill pathogenic bacteria during water purification, ultimately producing safer water in the future. The membrane was synthesized from C. caperata mycelium cultured in potato dextrose broth for 4 weeks. Two modification treatments were applied: 1) deacetylation with 50% NaOH and 2) coating the membrane surface with 1% stearic acid. Both unmodified and modified membranes were characterized using Fourier Transform Infrared Spectroscopy. Antibacterial activity was tested against Escherichia coli, Bacillus cereus, and Staphylococcus aureus. The results showed that the most effective treatment for improving the antibacterial activity of membranes was deacetylation with 50% NaOH for 90 min, it might be caused the structure transformation of chitin to chitosan which have ability for antimicrobial efficacy. This research is expected to highlight the potential of fungi as a natural and sustainable raw material in the production of filtration membranes that are not only effective in water purification but also safer for both the environment and human health.