Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Gaya Bahasa dan Citraan pada Puisi "Sajak Sebatang Lisong" Karya W.S. Rendra: Tinjauan Stilistika Risa, Diana; Leonita, Leonita
Literature Research Journal Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v3i1.1201

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa dan dalam puisi "Sajak Sebatang Lisong" karya W.S. Rendra, yang dikenal sebagai salah satu puisi dengan kritik sosial yang tajam terhadap kondisi masyarakat Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tinjauan stilistika guna mengidentifikasi dan menginterpretasi berbagai elemen gaya bahasa dan citraan. Sumber data penelitian ini adalah puisi Sajak Sebatang Lisong karya W.S. Rendra dengan data berupa kutipan puisinya. Keabsahan data penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Metafora, personifikasi, hiperbola, sinekdoke, repetisi/anafora, epitet, Metonimia dan pleonasme. Sedangkan, citraan yang terkandung dalam puisi tersebut adalah citraan visual dan citraan auditori. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi studi sastra Indonesia dan menjadi referensi dalam pembelajaran sastra di berbagai tingkat pendidikan.Language Style and Imagery in the Poem "Sajak Sebatang Lisong" by W.S. Renda:Stylistic ReviewThis study aims to describe the style of language and imagery in the poem "Sajak Sebatang Lisong" by W.S. Rendra, which is known as one of the poems with sharp social criticism of the conditions of Indonesian society. This research is a type of qualitative descriptive research. The method used in this study is a stylistic review analysis to identify and interpret various elements of style of language and imagery. The data source for this study is the poem "Sajak Sebatang Lisong" by W.S. Rendra with data in the form of excerpts from his poems. The validity of the research data uses the triangulation method. The results of the study show that the style of language contained in the poem is Metaphor, personification, hyperbole, synecdoche, repetition/anaphora, epithet, Metonymy and pleonasm. Meanwhile, the imagery contained in the poem is visual imagery and auditory imagery. This study is expected to contribute to the study of Indonesian literature and become a reference in learning literature at various levels of education
PRINSIP KERJASAMA DALAM KUMPULAN CERITA TEU TULUS PAÉH NUNDUTAN KARYA KI UMBARA: KAJIAN PRAGMATIK Juliwandina, Innasa; Suherman, Agus; Leonita, Leonita
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 19, No 2 (2024): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v19i2.8403

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan obrolan yang termasuk ke dalam prinsip kerjasama (kooperatif), maksim-maksim obrolan, dan tingkat kesesuaian obrolan kerjasama yang ada di dalam buku kumpulan cerita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik studi pustaka dengan instrumen kartu data digital. Sumber data dalam penelitian ini, adalah obrolan-obrolan yang ada di dalam kumpulan cerita Teu Tulus Paéh Nundutan karya Ki Umbara. Hasil dari penelitian ini, yaitu (1) ada 429 data obrolan yang termasuk ke dalam prinsip kerjasama (kooperatif); (2) maksim obrolan kerjasama didominasi oleh maksim kesesuaian atau relevansi; dan (3) data omongannya kebanyakan mematuhi prinsip kerjasama. Berdasarkan hasil analisis, data obrolan yang ada di dalam buku tersebut kebanyakan mematuhi dan obrolannya mengandung harti ‘kesesuaian’, karena obrolan atau informasi yang disampaikan oleh pembicara patuh terhadap salah satu maksim obrolan kerjasama, serta sesuai dengan permasalahan yang sedang diceritakan. Kata Kunci: cerita karya ki umbara, pragmatik, prinsip kerjasama Abstract This study aims to describe the chats that belong to the principle of cooperation (cooperative), the maxims of the chats, and the level of conformity of the cooperative chats in the story collection book. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. The data were collected using a literature study technique with a digital data card instrument. The data source for this research is the chats in the story collection "Teu Tulus Paéh Nundutan" by Ki Umbara. The results of this study, namely (1) there are 429 chat data included in the principle of cooperation (cooperative); (2) the maxim of appropriateness or relevance dominates the maxims of cooperative chat; and (3) the chat data mostly comply with the principle of cooperation. Based on the results of the analysis, the chat data in the book mostly complies, and the chat contains harti 'suitability', because the chat or information conveyed by the speaker complies with one of the maxims of cooperative chat, and is in accordance with the problem being told.
ANALISIS KESESUAIAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PENILAIAN SUMATIF AKHIR TAHUN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X SMA Leonita, Leonita; Sari, Esti Swatika; Suryaman, Maman
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 20, No 1 (2025): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v20i1.8404

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian penilaian sumatif akhir tahun dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas X berdasarkan kategori Higher Order Thinking Skills (HOTS) di SMA Edu Global School Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kasus. Data yang diperoleh bersumber dari penilaian sumatif akhir tahun pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Edu Global School Cirebon tahun ajaran 2024/2025. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan proses analisis soal secara kualitatif dengan ketentuan taksonomi bloom menggunakan kata kerja operasional (KKO), memfokuskan pada dimensi proses kognitif, setelah itu hasil dari analisis data deskripsi sesuai dengan hasil temuan. Berdasarkan hasil dan analisis pembahasan. Soal PSAT yang diujikan pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA Edu Global School Cirebon ini sudah termasuk dalam kategori High Order Thinking Skills (HOTS). Namun, diperlukan bagi guru untuk menambah kreatifitas bentuk soal sesuai dengan level kognitif pada High Order Thinking Skills (HOTS) yakni C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta) agar dapat menyajikan soal-soal HOTS pada penilaian hasil belajar siswa khususnya PSAT. perlu dipertimbangkan agar dapat menambah variasi level kognitif dan melengkapi sesuai dengan taksonomi bloom. Temuan ini dapat berguna untuk memberikan rekomendasi praktis dalam perbaikan instrumen penilaian di masa depan, serta menjadi dasar bagi pengembangan pelatihan guru yang lebih terarah pada perancangan soal-soal HOTS yang efektif dan relevan. Kata-kata Kunci: asesmen sumatif; kemampuan berpikir tingkat tinggi; pembelajaran Bahasa Indonesia Abstract This study aims to describe the suitability of the end-of-year summative assessment in Indonesian language learning in Class X based on the Higher Order Thinking Skill (HOTS) category at SMA Edu Global School. This study uses a descriptive qualitative approach with a case study. The data obtained came from the end-of-year summative assessment in the Indonesian language subject of class X SMA Edu Global School Cirebon in the 2024/2025 academic year. The data collection technique used observation and documentation. The data analysis technique used a qualitative question analysis process with the provisions of Bloom's taxonomy using operational verbs (KKO), focusing on the dimensions of the cognitive process, after which the results of the descriptive data analysis were in accordance with the findings. Based on the results and analysis of the discussion, it is necessary for teachers to increase the creativity of the form of questions according to the cognitive level in High Order Thinking Skills (HOTS), namely C4 (analyzing), C5 (evaluating) and C6 (creating) in order to be able to present HOTS questions in the assessment of student learning outcomes, especially PSAT. The PSAT questions tested on the Indonesian language subject for class X of SMA Edu Global School Cirebon are included in the High Order Thinking Skills (HOTS) category. However, it is necessary to consider adding variations in cognitive levels and completing them according to Bloom's taxonomy. These findings can be useful for providing practical recommendations for improving assessment instruments in the future, as well as being the basis for developing more focused teacher training on designing effective and relevant HOTS questions.
Masalah Sosial dalam Cerpen “Guru” Karya Putu Wijaya Rochmansyah, Bagaskara Nur; Firdaus, Winci; Leonita, Leonita
Salingka Vol 21, No 1 (2024): SALINGKA, Edisi Juli 2024
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v21i1.1092

Abstract

 This research aims to describe the social problems in the short story "Guru" by Putu Wijaya. This research uses a literary sociology approach according to Wellek and Warren with a focus on the sociology of literary works. The data collection technique used is the first reading technique (heuristics) and the second reading technique (hermeneutics) as a data analysis technique. The results of this research show four classifications of social problems. The poverty depicted is the condition of teachers who are closely related to poverty, lacking everything, and living a miserable life. Family conflict includes conflicting ideals about being a teacher. The problem of the idealism of the young generation in contemporary society is shown in the form of the firmness of their idealism in their dreams of becoming teachers even though they are constantly being persuaded, rewarded, scolded, and even threatened with death by their parents. The problem with contemporary society's mindset that is shown is the parents' view of the teaching profession which is not desired by society and is closely linked to poverty, adversity and death. Teaching is seen as an unpromising profession and people who become teachers are pessimistic.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah sosial yang terdapat di dalam cerpen “Guru” karya Putu Wijaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra menurut Wellek dan Warren dengan fokus sosiologi karya sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pembacaan pertama (heuristik) dan teknik pembacaan kedua (hermeneutik) sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan empat klasifikasi masalah sosial. Kemiskinan yang tergambar adalah kondisi guru yang erat dengan kemiskinan, serba kekurangan, dan hidup sengsara. Konflik keluarga meliputi pertentangan idealisme menjadi guru. Masalah idealisme generasi muda dalam masyarakat kontemporer yang ditampakkan berupa teguhnya idealisme cita-cita menjadi guru walau terus dibujuk, akan dihadiahi, dimarahi, bahkan diancam akan dibunuh oleh orang tuanya. Masalah pola pikir masyarakat kontemporer yang ditampakkan adalah pandangan orang tua terhadap profesi guru yang tidak didambakan oleh masyarakat dan erat dengan kemiskinan, keterpurukan, serta kesengsaraan. Guru dipandang menjadi profesi yang tidak menjanjikan dan orang yang menjadi guru adalah orang yang pesimis.
Efektivitas Model Jigsaw dalam Pembelajaran Cerita Pendek: Analisis Statistik Parametrik Habiburrohman, Muhammad; Leonita, Leonita; Sueb, Sueb
Salingka Vol 21, No 2 (2024): SALINGKA, Edisi Desember 2024
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v21i2.1101

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil belajar siswa ketika diterapkan perlakuan berupa pengimplementasian model kooperatif Jigsaw. Subjek penelitian kuantitatif ini berupa hasil belajar peserta didik kelas XI MAN 1 Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian lanjutannya adalah quasi eksperimen. Data dikumpulkan melalui tes berupa soal pretest dan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa dan instrumen angket untuk mendapatkan hasil respons dan minat siswa terhadap model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Analisis soal menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik parametrik berupa sample t-test dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan mendeskripsikan hasil belajar dan angket siswa. Hasil penelitian ini adalah: (1) kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih efektif dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran tersebut dengan nilai rata-rata 78,6 76,9 dengan taraf signifikansi 0,000; (2) respons dan minat siswa terhadap model pembelajaran kooperatif Jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena diperoleh hasil sig di angka 0,000 lebih kecil dari 0,05. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model kooperatif Jigsaw pada materi cerita pendek di kelas XI dan sebagai alternatif media pembelajaran bagi pengajar pada materi-materi lainnya.This study aims to describe student learning outcomes when the treatment is applied by implementing a Jigsaw cooperative model. The subject of this quantitative research is the learning outcomes of class XI MAN 1 Cirebon students. The method in this study is  quantitative  with the type of follow-up research quasi-experimental. Data was collected through tests in the form of pretest and posttest questions to find out student learning outcomes and a questionnaire instrument to get the results of students' responses and interest in the Jigsaw cooperative learning model. Analysis of the questions used validity and reliability tests while data analysis used descriptive analysis and parametric statistical analysis by identifying, analyzing, and describing student learning outcomes and questionnaires. The results of this study are: (1) Classes that use the Jigsaw cooperative learning model are more effective than classes that do not use this learning model with an average value of 78.6 76.9 with a significance level of 0.000. (2) Students' responses and interest in the Jigsaw cooperative learning model affect student learning outcomes because the sig results obtained at 0.000 are smaller than 0.05. The benefit of this research is to find out the effectiveness of the Jigsaw cooperative model in short story material in class XI and as an alternative learning media for teachers in other materials.