Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGARUH TERAPI SEKANDI (SENAM KAMAR MANDI) TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PADA INDIVIDU USIA PRODUKTIF Rachmania, Diana; Perwiditasari, Rentika
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.779 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v2i1.20

Abstract

Introduction: There is a decrease of interest in doing exercise because of the crowded activity.Than so many people who complain about his health both physical and psychological. sekandi therapy (gymnastic bathroom therapy) is a gymnastics exercise with regulation of breathing and pranayama exercises become the foundation of it. The purpose of this study was to determine the effect of Sekandi therapy to increased physical fitness in individuals of productive age. Method: This research used quasy experiment desain. The samples were 40 respondents, taken by Pruposive sampling technique, and divided into 2 groups: control group (n = 20) and treatment group (n = 20). Result:  The results of the control group without treatment as much as 70% of the physical fitness therapy in the enough category. And the  treatment group after they aplly sekandi therapy almost all respondents for physical fitness in the good category as much as 80%. Wilcoxon test result with p value 0,000 < α (0,05) and Mean Whitney with  p value 0,025 <α (0,05) indicate there was influence of Sekandi therapy (gymnastics bathroom therapy) to increase physical fitness in individual age productive. Analysis: Through  sekandi therapy, can increase the work activities of the heart, respiratory system, maximize the bodys metabolic functions, eliminate muscle stiffness so that the body in good health.  Discussion: Sekandi  therapy in addition to beneficial in terms of health can also provide benefits in other respects in particular can be used as an additional movement in gymnastics fitness such as aerobics.
HYPNOTHERAPY PADA PASIEN HEMODIALISIS YANG MENGALAMI CHRONIC SORROW Sunaringtyas, Widyasih; Rachmania, Diana; Ishariani, Linda
The Indonesian Journal of Health Science Vol 11, No 2 (2019): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.089 KB) | DOI: 10.32528/ijhs.v11i2.2951

Abstract

Chronic sorrow merupakan kesedihan mendalam atau perasaan berduka yang sedang berlangsung akibat pengalaman kehilangan yang terjadi secara berulang. Perasaan sedih dan pengalaman kehilangan tersimpan dalam memori bawah sadar. Keadaan ini dapat dialami pada kasus kasus paliatif, salah satunya gagal ginjal kronis dengan tindakan invasive hemodialisis. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh hypnotherapy terhadap chronic sorrow. Desain penelitian menggunakan  quasy eksperiment dengan pendekatan pre test - post test with control group. Sampel adalah pasien hemodialisis yang mengalami chronic sorrow, terdiri dari 20 responden kelompok intervensi dan 20 responden kelompok control, dengan purphosive sampling sesuai kriteria inklusi. Instrument untuk pengambilan data menggunakan intrumen baku kendall chronic sorrow. Uji pengaruh Wilcoxon Sign Rank pada kelompok intervensi menujukkan hasil p value =0,000 (p<0,05) artinya H1 diterima, terdapat pengaruh hypnotherapy terhadap chronic sorrow, dan pada kelompok kontrol diperoleh p value: 0,65 (p>0.05) sehingga H1 ditolak artinya tidak ada pengaruh hypnotherapy terhadap chronic sorrow. Uji beda menggunakan Mann Whitney antara kelompok intervensi dan kontrol sebelum perlakuan didapatkan p value= 0,075 artinya tidak ada perbedaan, sedangkan setelah perlakuan di dapatkan p value: 0,00 (p<0,05) artinya terdapat perbedaan yang significant. Dari hasil pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa hypnotherapy berpengaruh terhadap chronic sorrow. Hypnotherapy dapat menjangkau pikiran bawah sadar dengan cara membuka kritikal area sehingga dapat diberikan sugesti dalam menjalani hidup yang lebih damai, mensyukuri keadaan.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGKAJIAN M3 (METHOD) DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN BERBASIS STANDAR AKREDITASI JOINT COMISSION INTERNATIONAL Rachmania, Diana; Sunaringtyas, Widyasih; Widayati, Dhina
The Indonesian Journal of Health Science Vol 11, No 2 (2019): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.01 KB) | DOI: 10.32528/ijhs.v11i2.2957

Abstract

Tahap pengkajian metode (M3) dalam manajemen keperawatan memerlukan inovasi untuk menyesuaikan dengan perkembangan antara kondisi ruangan dengan keperluan standar akreditasi Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian untuk mengembangkan instrumen pengkajian M3 (Method) dalam manajemen keperawatan berbasis standar akreditasi Joint Comission International. Desain Penelitian adalah mix method memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini semua perawat (76) di RS Amelia. Sampel dalam penelitian ini 20 perawat dengan teknik purposive sampling. Tahap 1 peneliti menyusun instrumen melalui small group discussion dengan pihak bidang keperawatan, kepala ruang, dan perawat.  Tahap 2 melakukan analisis uji validitas dan reliabitas. Hasil uji validitas menunjukkan instrumen pengkajian M3 (Method) manajemen keperawatan memiliki rata-rata r count > r table (0,652 > 0.423) dan hasil uji reliabilitas dengan rata-rata r hitung (0,7843) > 0,6. Hasil evaluasi subjektif 20 responden, 80% menyatakan instrumen mudah dipahami, 70% sesuai kebutuhan Rumah Sakit, dan 80% mudah diaplikasikan. Pengembangan instrumen pengkajian M3 (Method) manajemen keperawatan dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen pengkajian M3 (Method) manajemen keperawatan memiliki beberapa kompenen meliputi model MAKP, timbang terima, ronde keperawatan, supervisi, sentralisasi obat, discharge planning. Pengisian instrumen pegkajian tersebut sebaiknya dilakukan secara bertahap oleh perawat sehingga hasilnya dapat menggambarkan kondisi riil Rumah Sakit.
Perbedaan Dampak Hospitalisasi Pada Anak Prasekolah Yang Didampingi Orang Tua Dan Selain Orang Tua Dina Zakiyyatul Fuadah; Diana Rachmania; Sulis
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 4 No 2 (2020): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v4i2.177

Abstract

Hospitalisasi seringkali menjadi krisis utama yang dihadapi anak saat menjalani rawat inap di Rumah Sakit bisa menyebabkan anak stress maupun trauma, sehingga menimbulkan respon negative pada anak diantaranya adalah tidak kooperatif pada saat proses perawatan (protes, pemisahan diri, penyangkalan). Salah satu upaya untuk meminimalisir yaitu dengan melakukan pendampingan dari orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan dampak hospitalisasi pada anak prasekolah (usia 3-6 tahun) yang didampingi orang tua dan selain orang tua di Ruang Anak Rumah Sakit Amelia Pare. Desain yang digunakan komparatif dengan pendekatan cross sectional didapat sampel 44 responden (22 responden anak yang didampingi orang tua dan 22 responden anak yang didampingi selain orang tua) yang diambil melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (81,8%) responden yang didampingi orang tua memiliki kriteria ringan, sedangkan yang didampingi selain orang tua menunjukan sebagian besar (72,7%) dalam kategori berat. Hasil analisis menggunakan uji mann whitney diketahui nilai p = 0,000 (α≤0,05) yang berarti ada perbedaan dampak hospitalisasi pada anak prasekolah yang didampingi orang tua dan selain orang tua di Ruang Anak Rumah sakit Amelia Pare. Pendampingan orang tua sangat berpengaruh pada hospitalisasi anak, sehingga perawat harus melakukan pendekatan terhadap pendamping maupun klien itu sendiri supaya hospitalisasi berjalan dengan baik.
Pengaruh Mirror Therapyof The Face Terhadap Kemampuan Otot Wajah Pada Pasien Stroke di RSUD Kabupaten Kediri Hanifah Auliya; Farida Hayati; Diana Rachmania
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.703 KB)

Abstract

Stroke is the highest cause of death in Indonesia. Stroke is a potential abnormality in the brain's blood supply that causes disability, limb paralysis, speech disorders, thought processes due to brain function disorders and facial muscle disorders experienced by nerve (VII) facials. Therapy that can be done is ai mirror therapy exercise is a form of exercise to train shadow patients to improve the ability of facial muscles of stroke patients. The purpose of this study was to determine the effect of mirror exercise therapy on the ability of facial muscles in stroke patients in Kediri District Hospital. This study uses a pre-experimental design (one group pre test_post test), the sampling technique used was accidental sampling. The results showed that before mirror therapy all respondents (100%) criteria for the score range 25-36 and after doing mirror therapy all respondents (100%) criteria for the score range of 25-36. Data analysis showed (the value of P = 0.026 <α = 0.05) there was the effect of mirror therapy exercises on the ability of facial muscles in stroke patients in Kediri District Hospital. With meal mirror therapy, facial muscle disorders can be minimized by the effects of the Mirror Neuron system that can be used for lateral reconstruction, namely the ability to distinguish between the left and the right side It is recommended for Stoke patients to do mirror therapy as a form of exercise to improve the ability of sufferers' facial muscles stroke
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Brand Image Rumah Sakit Diana Rachmania; Dhina Widayati
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2019: EDISI KHUSUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.913 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v4i2.2309

Abstract

Objective: Maintaining a positive image in the eyes of the public is one way that customers remain loyal to re-select the hospital when customers need health services. The factors that related to brand image are physical factors (packaging, logo, brand name) and psychological factors (trust, value, personality), quality, reliability, benefits and price. The purpose of this study was to determine the factors related to Hospital’s  Brand Image  where the factors studied were the quality of hospital service, physical condition of the hospital’s building and hospital’s tariff. Methods:  The design of this research was correlational by using cross sectional approach. Sample amounted to 30 taken by purposive sampling technique. Data were collected using structured questionnaire and were then analyzed using Spearman's rho with level of significance α <0.05Results: The result of this research indicate that quality of hospital’s service factor (p value = 0,001), physical condition of hospital building (p value = 0, 003) and hospital tariff (p value = 0,001) related to Hospital’s Brand ImageConclusion:  the hospital needs to pay attention to factors that can affect the brand image in order to make the image of hospital better and the customer remains loyal to use the hospital as an option when they need health services.
Pemberdayaan Peer Tutor Breathing Exercise Sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Manajemen Pencegahan Kegawatan Covid-19 Pada Remaja di SMK Pemuda Papar Kediri Dhina Widayati; Diana Rachmania
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.997 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.02.52

Abstract

Covid-19 hingga saat ini masih menjadi pandemi yang melanda hampir seluruh dunia sejak tahun 2019. Prevalensi Covid-19 tidak hanya terjadi pada usia dewasa, namun pada usia remajapun angka kejadiannya cukup tinggi, yakni seperdelapan dari jumlah kasus yang ditemukan. Penyakit ini berdampak mayor pada sistem pernafasan yang dapat menimbulkan kegawatan pada sistem pernafasan maupun pada sistem tubuh lainnya sehingga pengetahuan tentang pencegahan kegawatan penyakit ini menjadi esensial untuk mereduksi angka mortalitas. Permasalahan yang dihadapai oleh mitra yakni belum mengetahui manajemen pencegahan kegawatan sistem pernafasan pada Covid-19. Upaya peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan pelatihan secara virtual oleh teman sebaya sebagai upaya preventif kegawatan sistem pernafasan akibat Covid-19 pada remaja. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja dalam manajemen pencegahan kegawatan Covid-19 melalui pelatihan breathing exercise secara virtual dengan melibatkan peer tutor. Metode Pelaksanaan kegiatan yang digunakan pengabdi adalah edukasi, pelatihan dan pemberdayaan. Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 30 remaja di SMK Pemuda Papar. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan April 2021 selama 1 bulan. Kegiatan ini terdiri dari rangkaian kegiatan yakni pembentukan peer tutor, edukasi manajemen pencegahan kegawatan Covid-19 dan  pelatihan breating exercise kepada peer tutor, serta sosialisasi materi edukasi dan pelatihan oleh peer tutor kepada teman sebayanya. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan remaja dalam manajemen pencegahan kegawatan Covid-19, yakni dari sebagian besar (60%) dalam kategori cukup  meningkat menjadi hampir seluruhnya (90%) dalam kategori baik. Penyampaian informasi melalui pelatihan yang dikemas dalam bentuk virtual dapat diakses dimanapun dan dapat menarik minat remaja yang notabene dengan sistem pembelajaran jarak jauh sering menghabiskan waktu dengan gadget masing-masing. Selain itu, pelatihan dengan melibatkan teman sebaya sebagai tutor membuat remaja lebih terbuka dalam berdiskusi.  Kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode pelatihan secara virtual dengan melibatkan teman sebaya sebagai bentuk pemberdayaan dapat dijadikan sebagai salah satu model dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
DISCHARGE PLANNING MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN Discharge Planning Influence the Quality of Nursing Services Anis Azizah; Dhina Widayati; Diana Rachmania
Journals of Ners Community Vol 8 No 1 (2017): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.045 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v8i1.286

Abstract

Kualitas pelayanan keperawatan sebagai indikator keberhasilan pelayanan perawat di rumah sakit. Discharge planning merupakan salah satu kegiatan dalam pemberian asuhan keperawatan yang memberikan dampak terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh discharge planning yang dilakukan secara terstruktur terhadap kualitas pelayanan keperawatan di Ruang Teratai Rumah Sakit Amelia Pare. Penelitian ini menggunakan pendekatan pre-experimental postest only with control group design. Sampel penelitian berjumlah 20 responden, diambil dengan teknik pruposive sampling, dan dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (n=10) dan kelompok perlakuan (n=10). Hasil dari penelitan pada kelompok kontrol terhadap kualitas pelayanan keperawatan tanpa diberikan discharge planning secara terstruktur sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 70% dan pada kelompok perlakuan kualitas pelayanan keperawatan setelah diberikan discharge planning secara terstruktur hampir seluruh responden dalam kategori baik sebanyak 80%. Hasil Uji-Meann Whitney pengaruh discharge planning terhadap kualitas pelayanan keperawatan didapatkan p value=0,025 (α
PEER TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) PADA REMAJA PUTRI dhina widayati; diana rachmania; shely novitarinda
Journals of Ners Community Vol 9 No 2 (2018): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.344 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v9i2.716

Abstract

Metode pembelajaran peer tutor merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dengan teman sebayanya untuk meningkatkan motiasi mereka, terutama pada teknik SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peer tutor terhadap motivasi SADARI (pemeriksaan payudara sendiri).Desain dalam penelitian menggunakan quasy eksperimental dengan pendekatan control group pra-post test design. Jumlah populasi 40 siswa, teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 12 sampel yang terbagi atas dua kelompok yaitu kelompok kontrol (n=6) dan perlakuan (n=6). Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi kuisioner yang hasilnya dianalisis menggunakan uji statistik paired sample t-Test dan independent sample t-Test α= 0,05. Hasil pengukuran motivasi pre intervensi pada kelompok  perlakuan terdapat 83% dengan rentang skor (17 – 23) dan 17% dan rentang skor (24 – 30). Pada kelompok kontrol terdapat 50% dengan rentang skor (24 – 30) dan 50% dengan rentang skor (17 – 23). Data motivasi setelah dilaksanakan peer tutor pada kelompok perlakuan seluruh responden (100%) memiliki rentang skor (24 – 30) dan pada kelompok kontrol hampir seluruh dari responden (83%) memiliki rentang skor (24 – 30).Hasil analisis menunjukkan ρ value= 0,002 < α= 5% = 0,05 yang berarti ada pengaruh metode peer tutor terhadap motivasi SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Bedasarkan hasil penelitian, disarankan untuk menggunakan aspek pengukuran motivasi secara obyektif dengan menggunakan wawancara maupun data observasi. Kata kunci : Peer Tutor, Motivasi SADARI, Remaja Putri     Abstract  Peer tutor learning method is a method of learning that conducted  by learners with their peers to improve their motivation, especially in technique of SADARI (breast self-examination). The objective of this research was to know the influence of peer tutor toward motivation of SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). The research design used control group pra test-post test design. The population amounted to 40 students, Technique of sampling used random sampling and obtained sample amounted to 12 students that consisted of two groups, control (n=6)dan treatment (n=6). The research instrument used observation sheet of questionnaire then the result analyzed using statistical test of paired sample t-Test and independent sample t-Test α= 0,05. Before being implemented peer tutor in the pre test treatment group contained 83% with an (17 – 23) score range of 17% with a (24 – 30) score range. In the control group there were 50% with the range of scores of (24 – 30) and 50% with a score range (17 – 23). Thereafter peer tutor and conducted post test in the treatment group (100%) of all respondents had a score range of (24 – 30) late in the almost group almost all of respondents (83%) had a score range (24 – 30). The analysis showed ρ value = 0,002 <α = 5% = 0.05, which means that there ws the influence of the peer tutors on the motivation of SADARI (breast self-examination). Based on the results of research, are adviced to use the measurement aspect of motivation objectively by using interview and observation data. Keyword: Peer Tutor, motivation of SADARI, adolescent girlsDOI: 10.5281/zenodo.2629475
Hubungan Respon Time Keluarga dalam Membawa Pasien Stroke ke Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat Keparahan Pasien Stroke Linda Ishariani; Diana Rachmania
The Indonesian Journal of Health Science Vol 13, No 1 (2021): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v13i1.5274

Abstract

Stroke merupakan penyakit defisist neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak menimbulkan kecacatan atau kematian. Respon keluarga dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan  sangat penting sehingga tingkat keparahan stroke menjadi ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan respon time keluarga dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan dengan tingkat keparahan pasien stroke. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 30 responden. Hasil menunjukkan hampir setengah dari responden memiliki respon time dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan dengan kategori  cepat (36,7%) responden dan sebagian besar responden memiliki tingkat keparahan ringan (53,3%) responden. Analisa data menggunakan uji Spearman Rank didapatkan nilai P value 0,000 α 0,05 artinya H1 diterima berarti ada hubungan respon time keluarga dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan dengan tingkat keparahan pasien stroke, dengan nilai coefficient corelation sebesar 0,834 artinya mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan arah hubungan positif yaitu semakin respon time keluarga dalam membawa pasien stroke ke pelayanan Kesehatan baik maka tingkat keparahan stroke ringan. Diharapkan keluarga juga mampu mendeteksi dini gejala awal yang muncul pada pasien sehingga tingkat keparahan penyakit juga berkurang