Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANTIDIABETIC POTENTIAL OF SOLID LIPID NANOPARTICLES (SLNS) FROM KABAU SEED (ARCHIDENDRON BUBALINUM (JACK) I.C. NIELSEN) EXTRACT COATED WITH TRIMYRISTIN Balqis, Solina; Diah Miftahul Aini; Muhammad Arif Fadilah; Nurkayah; Mu'awiyatu Al-Laitsi; Lia Aseptin Murdini; Elva Febriyanti
ALOTROP Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/alo.v9i1.42075

Abstract

Type 2 diabetes mellitus is a global health problem that continues to increase. One alternative approach in managing diabetes is using natural materials with antihyperglycemic activity. This study aims to evaluate the effectiveness of solid lipid nanoparticles (SLN) containing Kabau seed extract (Archidendron bubalinum (Jack) I.C. Nielsen) coated with trimyristin in reducing blood glucose levels in hyperglycemic rats. Extraction was carried out by maceration using 96% ethanol, while SLN was synthesized by high-speed homogenization and ultrasonication methods. Particle size analysis showed an average diameter of 262.61 nm with a polydispersity index (PDI) of 0.144, indicating a homogeneous formulation. Phytochemical testing showed that Kabau seed extract contains alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins contributing to antihyperglycemic activity. In vivo tests on Mus musculus showed that 20 % concentration of Kabau SLN reduced blood glucose levels by up to 97 mg/dL, approaching the effectiveness of metformin (104 mg/dL). Statistical analysis of ANOVA and BNT test showed significant differences between treatments. These results indicate that Kabau SLN has the potential as a candidate for phytopharmaceuticals in managing type 2 diabetes mellitus. Keywords: Diabetes mellitus; Kabau; solid lipid nanoparticles; trimyristin; flavonoids
Produksi Nanoselulosa Berkelanjutan dari Tongkol Jagung untuk Adsorpsi Logam Berat yang Efisien: Sebuah Tinjauan Firman Abadi Saputra; M. Taufik Fauzi; I Wayan Sudika; A.A. Ketut Sudharmawan; Taslim Sjah; Suwardji; Mulyati; Diah Miftahul Aini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7418

Abstract

Kontaminasi logam berat pada tanah pertanian merupakan ancaman signifikan terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah dengan aktivitas industri dan pertanian yang intensif. Meskipun teknik remediasi konvensional banyak digunakan, seringkali terkendala oleh biaya operasional yang tinggi, munculnya polutan sekunder serta efisiensi yang rendah pada konsentrasi kontaminan yang rendah. Menanggapi keterbatasan tersebut, tinjauan ini membahas potensi pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai adsorben logam berat dengan menyajikan sumber informasi yang komprehensif bagi para peneliti dan profesional industri. Metodologi yang digunakan mencakup tinjauan literatur ilmiah secara ekstensif terkait produksi nanocellulose dan adsorpsi logam berat melalui Google Scholar, Mendeley, dan basis data ilmiah lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa tongkol jagung kaya akan selulosa dan sangat ideal sebagai bahan baku sintesis nanoselulosa. Teknik karakterisasi seperti Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM), dan X-Ray Diffraction (XRD) mengonfirmasi kesesuaian struktur kimia bahan tersebut. Studi adsorpsi menunjukkan kemampuan yang efektif dalam menghilangkan ion logam berat melalui mekanisme ikatan ionik, kompleksasi, dan pertukaran ion. Temuan ini menyoroti dua manfaat utama dari pendekatan ini: mengubah limbah pertanian menjadi material bernilai tambah dan menyediakan alternatif yang ramah lingkungan serta hemat biaya untuk dekontaminasi tanah. Tinjauan ini menjadi referensi penting bagi peneliti, pelaku agribisnis, dan praktisi yang tertarik pada strategi berkelanjutan untuk remediasi lingkungan, serta menunjukkan arah pengembangan yang menjanjikan di masa depan.
Produksi Nanoselulosa Berkelanjutan dari Tongkol Jagung untuk Adsorpsi Logam Berat yang Efisien: Sebuah Tinjauan Firman Abadi Saputra; M. Taufik Fauzi; I Wayan Sudika; A.A. Ketut Sudharmawan; Taslim Sjah; Suwardji; Mulyati; Diah Miftahul Aini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7418

Abstract

Kontaminasi logam berat pada tanah pertanian merupakan ancaman signifikan terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah dengan aktivitas industri dan pertanian yang intensif. Meskipun teknik remediasi konvensional banyak digunakan, seringkali terkendala oleh biaya operasional yang tinggi, munculnya polutan sekunder serta efisiensi yang rendah pada konsentrasi kontaminan yang rendah. Menanggapi keterbatasan tersebut, tinjauan ini membahas potensi pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai adsorben logam berat dengan menyajikan sumber informasi yang komprehensif bagi para peneliti dan profesional industri. Metodologi yang digunakan mencakup tinjauan literatur ilmiah secara ekstensif terkait produksi nanocellulose dan adsorpsi logam berat melalui Google Scholar, Mendeley, dan basis data ilmiah lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa tongkol jagung kaya akan selulosa dan sangat ideal sebagai bahan baku sintesis nanoselulosa. Teknik karakterisasi seperti Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM), dan X-Ray Diffraction (XRD) mengonfirmasi kesesuaian struktur kimia bahan tersebut. Studi adsorpsi menunjukkan kemampuan yang efektif dalam menghilangkan ion logam berat melalui mekanisme ikatan ionik, kompleksasi, dan pertukaran ion. Temuan ini menyoroti dua manfaat utama dari pendekatan ini: mengubah limbah pertanian menjadi material bernilai tambah dan menyediakan alternatif yang ramah lingkungan serta hemat biaya untuk dekontaminasi tanah. Tinjauan ini menjadi referensi penting bagi peneliti, pelaku agribisnis, dan praktisi yang tertarik pada strategi berkelanjutan untuk remediasi lingkungan, serta menunjukkan arah pengembangan yang menjanjikan di masa depan.