Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pelatihan bagi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kabupaten Gresik Marhendra, Bara Awanda; Soedjono, Eddy Setiadi; Slamet, Agus; Masduqi, Ali; Marsono, Bowo Djoko; Yuniarto, Adhi; Purnomo, Alfan; Nurhayati, Ervin; Amalludin, Fahmi Ikhlasul; Wahyuni, Afrinda Dwi; Arliyani, Isni
Sewagati Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i2.2597

Abstract

Pengelolaan air limbah yang efektif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan. Untuk mendukung hal ini, Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) dari Laboratorium Teknologi Pengolahan Air, Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), bekerja sama dengan Dinas Cipta Karya Kabupaten Gresik, mengadakan pelatihan bagi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pelatihan ini mencakup penyampaian materi, diskusi, dan praktik langsung terkait sistem pengelolaan limbah domestik, pemanfaatan hasil olahan, serta perawatan IPAL komunal. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta, yang diukur melalui sesi diskusi. Sebanyak 40 peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan. Program ini berkontribusi pada peningkatan akses sanitasi yang aman di Kabupaten Gresik, sekaligus mendukung pencitraan daerah sebagai wilayah yang peduli lingkungan. Kesimpulannya, pelatihan ini berhasil memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan kepada peserta, sehingga dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengelola air limbah secara berkelanjutan.
Pelatihan Pengelolaan Air Limbah Domestik Bagi Developer Perumahan Di Kota Surabaya Yuniarto, Adhi; Soedjono, Eddy Setiadi; Slamet, Agus; Masduqi, Ali; Marsono, Bowo Djoko; Purnomo, Alfan; Nurhayati, Ervin; Marhendra, Bara Awanda; Amalludin, Fahmi Ikhlasul; Wahyuni, Afrinda Dwi; Arliyani, Isni
Sewagati Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i2.2613

Abstract

Permasalahan sanitasi, khususnya pengelolaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T), menjadi isu penting di Indonesia. Tantangan utama mencakup kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman pengelola SPALD-T, yang menyebabkan pengelolaan air limbah belum optimal. Dampaknya termasuk penyebaran bau dan risiko penyumbatan. Untuk mengatasi hal ini, diadakan pelatihan dan edukasi bagi pengelola SPALD-T di Surabaya. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan air limbah, prinsip operasional SPALD-T, metode pemeliharaan, serta langkah pemantauan. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan memperoleh pengetahuan lebih baik dan keterampilan praktis yang mumpuni, sehingga mampu mengelola air limbah secara optimal. Hasilnya, kinerja SPALD-T dapat ditingkatkan, dengan mengurangi masalah bau dan penyumbatan serta mendukung keberlanjutan sistem pengelolaan. Program ini juga mendukung pencapaian target pemerintah dalam menyediakan akses sanitasi layak dan aman. Dengan pengelolaan yang lebih efektif, manfaat sanitasi yang lebih baik dapat dirasakan oleh masyarakat.
PHYTOMINING LOGAM Cr, V, DAN Sc YANG DITINGKATKAN SECARA MIKROBIAL : KAJIAN PERAN BIOSTIMULAN INDIGENOUS DALAM PROSES UPTAKE LOGAM OLEH TANAMAN HIAS Ramadhani, Muhammad Alif; Tangahu, Bieby Voijant; Lazuardy, Renaldo; Arliyani, Isni
Purifikasi Vol 24 No 1 (2025): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/purifikasi.v24i1.500

Abstract

Red mud yang dihasilkan secara global mencapai angka 4 miliar ton per tahun 2020. Red mud mengandung Cr, V dan Sc yang masuk ke dalam kelompok Rare Earth Elements dengan nilai ekonomis yang tinggi. Phytomining menjadi salah satu solusi untuk menangani limbah red mud dengan mengekstrak logam berharga menjadi bentuk bio-ore. Red mud yang digunakan berasal dari PT Indonesia Chemical Alumina di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan formulasi yang dapat membuat proses phytomining efektif dan efisien. Tanaman yang digunakan adalah Dracaena fragrans. Media tanam memiliki komposisi 90% red mud dengan 10% pupuk kandang serta penambahan bioaugmentasi Bacillus proteolyticus yang merupakan bakteri indigenous red mud. Penelitian ini dilakukan selama 28 hari, dengan pengambilan data berupa pH dan berat basah dan kering pada hari ke-7, 14, 21 dan 28, serta data pendukung berupa Electrical Conductivity (EC) setiap dua hari sekali. Uji Optical Density (OD) dan Total Plate Count (TPC) dilakukan untuk mengetahui kurva pertumbuhan serta pembentukan koloni B. proteolyticus. Ekstraksi logam pada tanah menggunakan reagen EDTANa2 dan aqua regia, sedangkan pada tanaman menggunakan accelerated wet digestion. Hasil OD menunjukkan B. proteolyticus memiliki fase stasioner di jam ke-4 sampai jam ke-6, dengan pembentukan koloni tertinggi 54.000 CFU/mL. Penurunan pH terjadi akibat aktivitas mikroba dan produksi eksudat oleh akar tanaman. Nilai EC yang menurun mengindikasikan penyerapan ion logam bebas sebagai mikronutrien oleh tanaman. Nilai TF D. fragrans tertinggi pada logam Cr yaitu 8,74 di hari ke-7, sedangkan nilai Translocation Factor (TF) logam V dan Sc dalam jangkauan <1.
APLIKASI PHYTOMINING DENGAN PENDEKATAN TUMBUHAN-MIKROBA UNTUK REMEDIASI LIMBAH REDMUD Salsabilla, Faiza; Tangahu, Bieby Voijant; Akmal, Muhammad Althaf Ryan; Arafi, Farras; Arliyani, Isni
Purifikasi Vol 24 No 1 (2025): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/purifikasi.v24i1.503

Abstract

Red mud merupakan limbah padat alkalis hasil samping industri pemurnian bauksit. Limbah ini mengandung logam berat seperti kromium (Cr), vanadium (V), dan skandium (Sc) yang bersifat toksik namun juga bernilai ekonomis. Penelitian ini mengkaji pendekatan phytomining berbasis tumbuhan-mikroba untuk meremediasi logam berat dari red mud secara berkelanjutan. Dua jenis tanaman hiperakumulator, Tradescantia pallida dan Philodendron hederaceum, dikombinasikan dengan bakteri Bacillus stercoris dan Chromobacterium piscinae dalam media red mud dan pupuk kandang, untuk menguji efektivitas serapan dan translokasi logam. Penelitian dilakukan selama 28 hari dengan pengukuran parameter biomassa, potential hydrogen (pH), electrical conductivity (EC), serta analisis logam total dan bioavailable menggunakan inductively coupled plasma-optical emission spectroscopy (ICP-OES). Hasil menunjukkan bahwa inokulasi mikroba meningkatkan kepadatan koloni (TPC), pertumbuhan tanaman, serta menurunkan pH dan EC media. T. pallida menunjukkan nilai Translocation Factor (TF) >1 untuk Cr dan V, sedangkan P. hederaceum menunjukkan nilai Bioconcentration Factor (BCF) tinggi untuk Cr (hingga 8,50), mengindikasikan potensi sebagai fitostabilisator. Potensi remediasi untuk Sc masih terbatas karena nilai TF dan BCF <1 pada kedua tanaman. Pendekatan ini menawarkan strategi efektif dan aplikatif dalam pengelolaan red mud berbasis teknologi hijau.
UJI RETANG DOSIS RED MUD SEBAGAI AMANDEMEN TANAH DENGAN KOMBINASI PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica juncea) Fauziah, Natasya Febriani; Titah, Harmin Sulistiyaning; Tangahu, Bieby Voijant; Yulikasari, Andriyan; Nurhayati, Ervin; Arliyani, Isni
Purifikasi Vol 24 No 1 (2025): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/purifikasi.v24i1.504

Abstract

Pemanfaatan red mud (RM), limbah samping hasil pemurnian bauksit yang bersifat sangat basa, memiliki potensi sebagai amandemen tanah dalam kerangka ekonomi sirkular, meskipun penerapannya masih terkendala oleh pH yang tinggi, kandungan natrium, dan potensi toksisitas logam berat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi rentang toleransi Brassica juncea terhadap variasi dosis RM sebagai manademen yang dikombinasikan dengan pupuk kandang. Uji rentang dosis dilakukan dengan variasi RM sebesar 3%, 5%, 10%, 15%, dan 20% yang dicampurkan dengan tanah kebun dan pupuk kandang (rasio 2:1), serta kontrol berupa tanah kebun. Parameter pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, kandungan klorofil, biomassa basah dan kering) serta karakteristik kimia tanah (kandungan nutrien dan logam) diamati selama 14 hari. Hasil menunjukkan bahwa dosis RM hingga 10% masih mendukung kelangsungan hidup tanaman, sementara dosis 15% dan 20% menyebabkan kematian akibat peningkatan kandungan Cr, V, Ni, dan Sc. Dosis 5% menunjukkan kinerja optimal dengan peningkatan tinggi tanaman sebesar 20%, jumlah daun 25%, kandungan klorofil 53%, dan biomassa kering 156% dibanding kontrol. Kombinasi RM dan pupuk kandang secara sinergis meningkatkan ketersediaan hara (N, P, K) sekaligus menjaga kadar logam berat tetap di bawah ambang batas aman FAO/WHO. Studi ini menunjukkan bahwa RM berpotensi dimanfaatkan sebagai amandemen tanah secara berkelanjutan apabila digunakan dalam dosis terkendali dan dikombinasikan dengan bahan organik. Penelitian ini memberikan dasar ilmiah awal untuk mendukung strategi pemanfaatan limbah industri dalam sistem pertanian berbasis ekonomi sirkular.
ANALISA WATER BALANCE LUBANG BEKAS TAMBANG BATU BARA DI BLOK SUSUBANG UKO KABUPATEN PASER Lahay, Aris Bastian; Nurhayati, Ervin; Arliyani, Isni
Purifikasi Vol 24 No 1 (2025): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/purifikasi.v24i1.505

Abstract

Pemanfaatan area lubang bekas tambang batu bara (pit lake) menjadi salah satu strategi pengelolaan pascatambang yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi hidrologi dan kualitas air pit lake di Blok Susubang Uko, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Metode yang digunakan meliputi analisis teknis yang terdiri dari hidrologi, hidrogeologi, keseimbangan air (water balance), serta uji laboratorium terhadap kualitas air. Selain itu, dilakukan analisis kelayakan finansial dengan pendekatan Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period. Berdasarkan hasil pengujian kualitas air pada sepuluh titik pemantauan di wilayah Susubang Uko, dapat disimpulkan bahwa nilai pH di semua titik berada dalam kisaran netral (7,5–7,8), suhu seragam (22°C), BOD < 2 mg/L, COD < 10 mg/L, dan coliform total < 50 MPN/100 ml—semuanya berada dalam batas aman bahkan untuk standar kelas 1 menurut PP No. 22 Tahun 2021. Namun parameter DO (Dissolved Oxygen) hanya berkisar antara 4,1–4,8 mg/L, belum memenuhi standar kelas 1 (≥6 mg/L), tetapi masih sesuai untuk kelas 2 (≥4 mg/L). Sedangkan, nilai TSS (Total Suspended Solid) berkisar antara 83–180 mg/L, melampaui batas kelas 1 dan 2 (≤50 mg/L), sehingga hanya sesuai untuk kelas 3 atau 4. Dengan mempertimbangkan seluruh parameter tersebut, maka kualitas air sungai di area Susubang Uko secara keseluruhan paling sesuai dikategorikan sebagai kelas 3 cocok digunakan untuk keperluan pertanian atau perikanan.
WASTEWATER TREATMENT USING ELECTROCOAGULATION FOR TOMATO KETCHUP INDUSTRY Syaifuddin, Mohammad; Bagastyo, Arseto Yekti; Arliyani, Isni
Purifikasi Vol 22 No 2 (2023): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v22.i2.454

Abstract

One of the most dangerous food industry wastes is the liquid resulting from the production of tomato sauce, which contains many organic substances and suspended solids. Electrocoagulation, a method for processing tomato sauce liquid waste, is environmentally friendly, easy to use, and saves land. Many people use plate-shaped electrodes for electrocoagulation, but cylindrical electrodes usually have lower power consumption during the process. By considering ideal conditions, this research aims to determine the ideal use of differences in current strength, pH and anode material. In addition, they also wanted to determine the specific energy consumption and amount of sludge in the cylindrical reactor. The quality of the electric current of 30 A, 35 A, and 40 A is the variable used in this research. The second variable is pH, which ranges between 6.7 and 8. The anode material used is iron, the parameters tested are pH, BOD and Phosphate. The results showed that at pH 8, a current strength of 40 A using an iron anode had a removal percentage of BOD and Phosphate of 83.52 ± 0.44% (1,358.00 mg/L) and 74.90 ± 0.98% (189. 41 mg/L). The specific energy consumption obtained for each parameter is 1.71 Wh/gBOD and 20.38 Wh/gP.
Kajian Constructed Wetland-Microbial Fuel Cell (CW-MFC) Pengaruh Aerasi pada Air Limbah Domestik Amalludin, Fahmi Ikhlasul; Yuniarto, Adhi; Arliyani, Isni
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 10 No. 2 (2025): March
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/alard.v10i2.2274

Abstract

The increasing volume of domestic wastewater due to population growth poses significant environmental challenges, requiring effective treatment solutions. This study evaluated the effect of aeration on the efficacy of Constructed Wetland-Microbial Fuel Cell (CW-MFC) system in treating domestic wastewater using Equisetum hyemale plant. Reactors with dimensions of 50 cm × 24 cm × 20 cm with a volume of 9 liters of wastewater were tested for 18 days using 8 fed-batch reactors with gravel media and graphite electrodes, with NaCl as the electrolyte solution and KCl salt bridge. Lactobacillus plantarum was used to assess the removal efficiency of Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS) and pH. The results showed the CW-MFC system significantly reduced pollutants, with the highest removal rates in reactors E7 and E8 in all treatments with BOD removal efficiences 90% and 91%, COD removal efficiencies of 93% and 91% on day 15.  TSS removal efficiency of E7 was 60% and E8 was 64%. Removal pH was 25-33%.  The highest bioelectricity production was highest in reactor E7 at 990.8 mW/m² on day 15 then gradually decreased to 520 mW/m² on day 18 due to the synergistic interaction of microbes, plant aeration, and electrochemical processes. This study concludes that CW-MFC with aeration with the addition of bacteria provides the best results and can be a sustainable solution in wastewater management and clean energy.
Effect of Floating Plants on Constructed Wetland Microbial Fuel Cell Treating Domestic Wastewater Wahyuni, Afrinda Dwi; Yuniarto, Adhi; Arliyani, Isni; Min, Booki
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 22, No 3 (2025): November 2025
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v22i3.980-992

Abstract

Sustainable domestic wastewater treatment is urgently needed amid water scarcity and rising energy demands. The Constructed Wetland–Microbial Fuel Cell (CW-MFC) system integrates phytoremediation and bioelectricity production by electroactive microorganisms, yet previous studies rarely compared the synergistic effects of different plant species within this system, limiting its optimization. This study evaluated CW-MFC performance using three plant configurations (Pistia stratiotes, Eichhornia crassipes, and their combination) integrated with Lactobacillus plantarum at two concentrations (2×10⁸ CFU/mL and 5×10⁸ CFU/mL). The reactors were operated for 18 days under identical hydraulic conditions to assess BOD, COD, ammonia, and TSS removal efficiencies and power density generation. Results showed that Eichhornia crassipes achieved the highest pollutant removal efficiencies with COD reduction up to 82%, while the system with 2×10⁸ CFU/mL bacterial concentration produced the highest power density of approximately 1032 mW/m². Interestingly, lower bacterial concentrations yielded higher power outputs, possibly due to reduced microbial competition for electron transfer sites, enhancing electroactive bacteria performance. In conclusion, integrating Eichhornia crassipes with L. plantarum at 2×10⁸ CFU/mL optimizes both pollutant removal and bioelectricity production, confirming CW-MFC as an environmentally friendly technology with potential for sustainable wastewater treatment and renewable energy generation.