Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RECONSTRUCTION OF CONTEXTUAL LEARNING MODEL BASED ON LOCAL WISDOM IN SHARPENING CRITICAL THINKING Diana, Rizki; Alfiatur Rohmaniyah; Rahmat Kamal
JURNAL PENDIDIKAN GLASSER Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/glasser.v9i1.3981

Abstract

Education in the modern era faces great challenges in preparing generations that are adaptive to global changes without losing their cultural identity. Local wisdom in Indonesia has the potential as an alternative source of knowledge that can enrich the learning process and improve students' critical thinking skills. This study aims to Implementation of the reconstruction of a contextual learning model based on local wisdom in enhancing critical thinking skills. Using a qualitative meta-synthesis method, this study analyzed 25 scientific articles published between 2017-2025 using thematic coding techniques and researcher triangulation to ensure the validity of the results. The analysis identified five forms of local wisdom integration: cultural artifact-based (28%), local narrative (24%), social practice (20%), local ecological knowledge (16%), and local philosophy (12%). In addition, four critical thinking development mechanisms were found, namely recontextualization (76%), cognitive confrontation (68%), identity construction (60%), and social transformation (52%). Based on these findings, this study developed a reconstructive model of contextual learning based on local wisdom with five main components: (1) Complexity of local wisdom integration in contextual learning, (2) Reconceptualization of critical thinking in the context of local wisdom, (3) Theoretical and practical implications, (4) Implementation challenges and limitations of the model, and (5) Limitations of the research study. This research confirms the need for more inclusive critical thinking indicators as well as improving educators' skills in facilitating epistemological dialog. Thus, this model not only strengthens cultural identity but also builds more contextualized and meaningful critical thinking for students.
Efektivitas Asesmen Berbasis Inkuiri Dalam Memperkuat Kemandirian dan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Diana, Rizki; Muniroh, Siti Mumun
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025): May-August 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v5i2.3116

Abstract

Praktik asesmen di sekolah dasar sering berfokus pada reproduksi pengetahuan sehingga kurang mendorong kemandirian dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Asesmen berbasis inkuiri memberikan peluang bagi siswa untuk secara aktif membangun pengetahuan, bertanggung jawab atas proses belajarnya, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas asesmen berbasis inkuiri dalam meningkatkan kemandirian dan berpikir kritis siswa kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen dengan pretest–posttest control group. Subjek penelitian adalah 26 siswa kelas IV yang dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol (masing-masing 13 siswa). Kelompok eksperimen memperoleh asesmen berbasis inkuiri selama enam minggu, sedangkan kelompok kontrol menggunakan asesmen konvensional. Data dikumpulkan melalui rubrik kemandirian yang tervalidasi, tes berpikir kritis (10 butir soal), observasi kelas, serta wawancara siswa. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji t dan N-gain, sedangkan data kualitatif dianalisis secara tematik sebagai triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada kemandirian (N-gain = 0,65 vs. 0,28) dan berpikir kritis (N-gain = 0,58 vs. 0,31) pada kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,001). Observasi dan wawancara menguatkan temuan bahwa siswa menjadi lebih mandiri, percaya diri dalam pengambilan keputusan, serta menunjukkan penalaran yang lebih baik dalam pemecahan masalah. Penelitian dilakukan pada sampel kecil di satu sekolah sehingga generalisasi terbatas. Penelitian lanjutan perlu melibatkan sampel lebih besar dan meninjau keberlanjutan efek dalam jangka panjang. Asesmen berbasis inkuiri dapat diintegrasikan ke pembelajaran sekolah dasar untuk menumbuhkan kemandirian dan berpikir kritis, serta memberi guru strategi evaluasi formatif yang aplikatif. Penelitian ini memberikan bukti empiris mengenai peran pendekatan asesmen dalam membentuk kemandirian dan berpikir kritis siswa sekolah dasar, sekaligus menegaskan asesmen sebagai sarana pembelajaran, bukan sekadar evaluasi.
Engklek dan Geometri dalam Studi Fenomenologi Interaksi Siswa Kelas 3 SD Dalam Menjelajahi Konsep Spasial Diana, Rizki; Mahmudah, Umi
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025): May-August 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v5i2.3211

Abstract

Pembelajaran geometri di sekolah dasar menghadapi tantangan mengkonkretkan konsep abstrak spasial. Siswa kelas 3 SD Islam Nusantara mengalami kesulitan memahami orientasi ruang, bentuk geometri, dan visualisasi spasial karena keterbatasan pengalaman konkret. Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman fenomenologis siswa dalam memahami konsep spasial melalui permainan tradisional engklek sebagai medium pembelajaran geometri yang otentik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi dengan 12 siswa kelas 3 SD Islam Nusantara Kota Pekalongan yang dipilih purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi selama 8 minggu dengan frekuensi 3 kali pertemuan per minggu. Aspek observasi difokuskan pada pola gerakan tubuh, interaksi dengan bentuk geometri petak engklek, strategi spasial lompatan, kolaborasi matematika, ekspresi pemahaman konsep, dan transfer pengetahuan geometri. Aspek wawancara meliputi persepsi bentuk geometri, pengalaman embodied orientasi ruang, strategi kognitif visualisasi spasial, makna personal pembelajaran geometri, refleksi perubahan pemahaman, dan kemampuan mengaitkan konsep dengan lingkungan sekitar. Analisis data menggunakan model Colaizzi dengan triangulasi melalui member checking dan peer debriefing. Hasil menunjukkan permainan engklek memfasilitasi pemahaman konsep spasial melalui tiga dimensi: orientasi spasial embodied melalui gerakan tubuh terstruktur, pemahaman geometri kontekstual melalui interaksi pola petak beragam, dan pengembangan visualisasi ruang kolaboratif melalui strategi lompatan dan diskusi kelompok. Siswa mengalami transformasi dari pemahaman abstrak menjadi embodied cognition bermakna dengan peningkatan akurasi identifikasi bentuk geometri 89%. Interaksi sosial memperkuat konstruksi pengetahuan spasial melalui collaborative learning. Simpulan mengungkapkan permainan engklek efektif sebagai medium pembelajaran geometri otentik, meningkatkan motivasi belajar, dan mengembangkan pemahaman spasial holistik dengan transfer pembelajaran ke kehidupan sehari-hari.
Sebuah Studi Systematic Literature Review: Efektivitas Metode Pembelajaran di Jepang dan Indonesia dalam Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 di Madrasah Ibtidaiyah Rohmaniyah, Alfiatur; Diana, Rizki; Kamal, Rahmat
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 9, No. 4 (Oktober 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v9i4.5100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode pembelajaran yang digunakan di Jepang dan Indonesia serta menganalisis konsistensi penerapannya dan dampaknya terhadap pengembangan keterampilan 4C dalam konteks pendidikan Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian ini menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR) dengan protokol PRISMA, melalui analisis terhadap 20 artikel ilmiah terbitan tahun 2015–2025 yang diperoleh dari basis data Scopus dan Google Scholar. Analisis difokuskan pada lima aspek utama: jenis metode, strategi implementasi di kelas, peran guru dan siswa, keterlibatan kognitif, serta keterkaitan metode dengan pencapaian keterampilan 4C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jepang secara konsisten menerapkan metode seperti lesson study dan pembelajaran reflektif, yang menekankan kolaborasi dan kedalaman pemahaman. Sebaliknya, di Indonesia ditemukan kecenderungan penggunaan metode yang beragam namun belum disertai dengan penerapan yang stabil dan reflektif. Temuan ini mengindikasikan pentingnya membangun praktik pembelajaran yang berkesinambungan dan berbasis refleksi dalam konteks madrasah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa efektivitas metode pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh variasinya, tetapi lebih pada konsistensi, kualitas implementasi, dan kesesuaiannya dengan konteks kebutuhan peserta didik. Temuan ini memberikan kontribusi keilmuan dengan menyediakan landasan berbasis data yang dapat digunakan untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih kontekstual dan berkelanjutan di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah.