Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh kompres aloe vera terhadap pembengkakan payudara pada ibu post partum Puspitasari, Vimala; Yuliana, Dewi; Nela, Ari Sukma
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 2 (2025): May Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i2.931

Abstract

Background: Postpartum is the period that begins after the placenta is delivered until the uterus returns to normal as before pregnancy. Problems that often arise in the breasts of postpartum mothers are sore and sore nipples, swollen breasts, and mastitis or breast abscesses. Swollen breasts that press on the milk ducts will result in the baby not getting milk. Purpose: To find out whether aloe vera compresses have an effect on breast swelling in postpartum mothers. Methods: Quantitative research and the design used is quasi-experimental with one group pretest and posttest approach. The sample in the study were postpartum mothers who experienced breast swelling in the Gantiwarno Health Center Working Area on January 12-February 18 as many as 13 people using accidental sampling. Data analysis used univariate and bivariate analysis to identify the influence of each variable. Results: The mean value of the breast swelling scale before aloe vera compress was given to postpartum mothers was 5.31 with a minimum value of 4 and a maximum of 6. In addition, the mean value of the breast swelling scale after aloe vera compress was given to postpartum mothers was 4.00 with a minimum value of 2 and a maximum of 5. The non-parametric statistical test, namely the Wilcoxon test, showed that (p = 0.002) or <0.05, meaning that there was an effect of aloe vera compress on breast swelling in postpartum mothers. Conclusion: There is an effect of aloe vera compresses on breast swelling in postpartum mothers.   Keywords: Aloe Vera; Breast Engorgement; Post Partum.   Pendahuluan: Post partum merupakan masa yang dimulai setelah lahirnya plasenta sampai kondisi rahim kembali normal seperti saat sebelum hamil. Masalah yang sering timbul pada payudara ibu nifas yaitu puting susu nyeri dan lecet, payudara bengkak, dan mastitis atau abses payudara. Payudara yang bengkak dan menekan saluran air susu akan mengakibatkan bayi tidak mendapatkan air susu. Tujuan: Untuk mengetahui apakah pengaruh kompres aloe vera terhadap pembengkakan payudara pada ibu post partum. Metode: Penelitian kuantitatif dan desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest and posttest. Sampel dalam penelitian adalah ibu postpartum yang mengalami pembengkakan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Gantiwarno pada 12 Januari-18 Februari sebanyak 13 orang dengan menggunakan accidental sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat untuk mengidentifikasi pengaruh dari masing-masing variabel. Hasil: Nilai rata-rata (mean) skala pembengkakan payudara sebelum diberikan kompres aloe vera pada ibu post partum adalah 5.31 dengan nilai minimum 4 dan maximum 6. Selain itu, nilai rata-rata (mean) skala pembengkakan payudara sesudah diberikan kompres aloe vera pada ibu post partum adalah 4.00 dengan nilai minimum 2 dan maximum 5. Uji statistic non parametric yaitu uji Wilcoxon yang menunjukkan bahwa (p= 0,002) atau <0,05, artinya ada pengaruh kompres aloe vera terhadap pembengkakan payudara pada ibu post partum. Simpulan: Ada pengaruh kompres aloe vera terhadap pembengkakan payudara pada ibu post partum.   Kata Kunci: Aloe Vera; Pembengkakan Payudara; Post Partum.
Pengaruh pendidikan kesehatan 6 langkah hand hygiene terhadap pencegahan infeksi nosokomial Firmansyah, Adam; Nela, Ari Sukma; Yuliana, Eka
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 3 (2025): July Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i3.952

Abstract

Background: Nosocomial infections are one of the major problems in healthcare facilities that can be prevented by improving healthcare workers’ compliance with hand hygiene. Education on proper handwashing procedures is an important step in this effort. Purpose: To determine the effect of 6-step hand hygiene health education on preventing nosocomial infections. Method: Quantitative research with pre-experimental design using one-group pretest posttest design. The research sample consisted of 12 health workers selected using total sampling technique. Data were collected through observation sheets and analyzed using the Wilcoxon test to see the differences before and after health education was given. Results: There was an increase in health workers' compliance in performing hand hygiene after being given health education. There was a significant difference before and after hand hygiene education was effective in reducing the risk of nosocomial infections. Conclusion: There is an influence of 6-step hand hygiene health education on preventing nosocomial infections.   Keywords: Hand Hygiene; Health Education; Nosocomial Infections   Pendahuluan: Infeksi nosokomial adalah salah satu masalah utama di fasilitas kesehatan yang dapat dicegah dengan meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap hand hygiene. Edukasi mengenai prosedur cuci tangan yang benar menjadi langkah penting dalam upaya ini. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan 6 langkah hand hygiene terhadap pencegahan infeksi nosokomial. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain pre-experimental menggunakan rancangan one-group pre-test post-test. Sampel penelitian terdiri dari 12 tenaga kesehatan yang dipilih dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil: Terjadi peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan dalam melakukan hand hygiene setelah diberikan pendidikan kesehatan. Terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah pemberian intervensi sehingga dinyatakan hand hygiene efektif dalam menurunkan risiko infeksi nosokomial. Simpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan 6 langkah hand hygiene terhadap pencegahan infeksi nosokomial.
Hubungan tingkat stres tahap II terhadap kualitas tidur mahasiswa keperawatan tingkat akhir kelas reguler saputri, jendri; Nela, Ari Sukma; Rahman, Aulia
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 3 No. 2 (2024): October Edition 2024
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v3i2.949

Abstract

Bacground: Final year students are vulnerable to stage II stress, when stress cannot be controlled it will interfere with sleep quality which has an impact on student productivity. Purpose: To determine the relationship between stage II stress levels and sleep quality in final year regular class nursing students at Mitra Indonesia University. Method: Quantitative research with cross sectional research design with a sample of 75 regular final year nursing students. Data analysis used is univariate analysis and biavariate analysis using the chi square test. Results: The results of this study proved significantly significant for the variable level of stress and sleep quality obtained a p-value of 0.001 (p-value <0.05) which means that there is a relationship between stress levels and sleep quality of regular final year nursing students. Conclution: These findings suggest that high levels of stress can worsen the quality of sleep of nursing students. Keyword: Final Year Students; Sleep Quality; Stress level.  Pendahuluan: Mahasiswa tingkat akhir merupakan kondisi yang rentan mengalami stres tahap II, ketika stres tidak bisa dikontrol akan mengganggu kualitas tidur yang berdampak pada produktifitas mahasiswa. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat stress tahap II dan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan kelas regular tingkat akhir diuniversitas mitra Indonesia. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan sampel sebanyak 75 mahasiswa keperawatan kelas regular tingkat akhir. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis biavariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian ini dibuktikan secara signifikan yang bermakna untuk variabel tingkat stress dan kualitas tidur di dapatkan nilai p-value 0.001 (p-value <0.05) yang artinya ada hubungan antara tingkat stress dan kualitas tidur mahasiswa keperawatan kelas regular tingkat akhir. Simpulan: Tingkat stres yang tinggi dapat memperburuk kualitas tidur mahasiswa keperawatan. Kata Kunci: Kualitas Tidur; Mahasiswa Tingkat Akhir; Tingkat stress.
Pemberdayaan Masyarakat Berisiko Tinggi melalui Edukasi dan Bimbingan Teknis Manajemen DOTS dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan terhadap Pengobatan TB Nela, Ari Sukma; Patria, Armen; Andriani, Sandra
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.6820

Abstract

Tuberkulosis (TB) masih menjadi prioritas masalah kesehatan yang harus ditangani dengan cepat. Indonesia menjadi penyumbang nomor dua terbanyak kasus TB setelah India. Namun hingga saat ini, masih terdapat banyak indikator program penanggulangan TBC yang belum tercapai bahkan jauh dari target, salah satunya masih rendahnya ketersediaan dan kualitas aspek program penanggulangan TBC, seperti DOTS termasuk di wilayah kerja Puskesmas Gedong Tataan, Lampung. Rendahnya tingkat kepatuhan terhadap pengobatan TB, terutama di kelompok masyarakat berisiko tinggi, menjadi tantangan utama dalam upaya pengendalian penyakit ini. Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) yang telah diterapkan belum berjalan optimal tanpa adanya edukasi dan pendampingan yang intensif di tingkat masyarakat. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk pemberdayaan masyarakat beresiko tinggi melalui edukasi dan bimbingan teknis manajemen DOTS guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung keberhasilan terapi TB, sekaligus mencegah resistensi obat dan penularan lebih lanjut. Kegiatan berlangsung selama 1 bulan, dimulai dengan tahap sosialisasi, dilanjutkan dengan sesi edukasi kelompok dan bimbingan teknis manajemen DOTS (Directly Observed Treatment Short-Course). Jumlah peserta sebanyak 30 orang, yang terdiri dari kader kesehatan, anggota keluarga pasien TB, dan tokoh masyarakat di wilayah Puskesmas Gedong Tataan. Persiapan kegiatan dilakukan selama dua minggu, mencakup koordinasi dengan puskesmas, rekrutmen peserta, penyusunan materi edukasi, dan pelatihan bagi fasilitator. Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama dua hari secara luring di aula kecamatan. Setelah kegiatan, evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test, observasi partisipatif, serta kuisioner kepuasan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan peserta sebesar rata-rata 62,32% setelah intervensi edukasi dan pelatihan, serta meningkatnya motivasi kader dan keluarga pasien untuk turut memantau kepatuhan pengobatan. Partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung manajemen DOTS juga terlihat dari komitmen pembentukan kelompok pemantau berbasis komunitas. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat dalam pengendalian TB melalui strategi DOTS. Pendekatan edukatif dan partisipatif terbukti efektif dalam memperkuat kolaborasi antara tenaga kesehatan dan masyarakat, dan menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain.
Shift Work as a Predictor of Fatigue Levels Among Inpatient Nurses: A Cross-Sectional Analysis Mahardika, I Ketut Diva; Yuliani, Eka; Nela, Ari Sukma
Genius Journal Vol. 6 No. 2 (2025): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/gj.v6i2.621

Abstract

Intorduction: Hospitals operate continuously to provide essential healthcare services, relying heavily on nurses who often work rotating shifts. These shift patterns, particularly night shifts, can lead to fatigue, which negatively impacts nurses’ health, performance, and patient safety. Objective: This study aimed to analyze the relationship between work shifts and nurse fatigue in the inpatient department of Dr. A. Dadi Tjokrodipo Hospital in 2024. Method: A quantitative analytical survey with a cross-sectional design was conducted. The study population included all inpatient nurses, with a total of 57 respondents selected using total sampling. Data were collected using validated questionnaires and analyzed using Chi-Square tests to determine associations. Result: The findings revealed that nurses working under shift schedules were more likely to experience fatigue compared to those on regular schedules. The statistical analysis demonstrated a significant association between shift work and nurse fatigue (p < 0.05). Conclusion: Shift work is significantly associated with increased nurse fatigue. Hospital administrators should consider implementing better shift management strategies to reduce fatigue and improve both nurse well-being and the quality of patient care.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Tiuh Tohou Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2024 Fitria, Fitria; Prayetni, Prayetni; Nela, Ari Sukma
Journal of Health Education Law Information and Humanities Vol 2, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/helium.v2i2.6112

Abstract

Hasil survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengenai kepuasan pelayanan kesehatan tahun 2021 didapatkan 56,7% pasien menyatakan tidak sesuai dengan pelayanan yang sudah diberikan. Berdasarkan data dari 20 pasien yang sedang berkunjung untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, ada 16 diantaranya mengatakan kurang puas terhadap pelayanan di puskesmas bahkan tidak puas pada kurangnya pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan dan tanggung jawab petugas pelayanan. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Tiuh Tohou Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2024. Jenis penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian survey analitik dan menggunakan pendekatan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat di Puskesmas Tiuh Tohou Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2024 yang berjumlah 310 pasien dan jumlah sampel berjumlah 175 pasien. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis datayang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square.Berdasarkan analisis data, diketahui sebagian besar tenaga kesehatan mempunyai kinerja yang kurang baik 54,3%, fasilitas yang kurang baik 52,6%, tenaga kesehatan memberikan komunikasi yang kurang baik 55,4% dan pasien tidak puas 53,1%. Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,05 atau yang artinya terdapat hubungan faktor –faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Tiuh Tohou Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2024. Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat dijadikan sebagai acuan bagi instansi dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang tepat dan efektif dalam upaya mengurangi resiko terjadinya ketidak kepuasan pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien.
Optimizing the Role of Cadres and Families through Education and Digital Technical Guidance DOTS Management in Improving Tuberculosis Treatment Adherence Nela, Ari Sukma; Azka, Laisa; Patria, Armen
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 12 (2025): Volume 8 No 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i12.22938

Abstract

ABSTRACT Tuberculosis (TB) remains one of the main challenges in the field of health in Indonesia, marked by high incidence rates and high rates of treatment discontinuation. Patient compliance in following treatment is key to the success of therapy. In previous community service activities, the role of health cadres and family support in the implementation of DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) management has been carried out, but still needs to be optimized. This is because the manual data collection system is considered quite cumbersome and has an impact on the low achievement of TB control program indicators, which are far from the expected targets. Therefore, one of the new strategies designed is the implementation of digital-based technical guidance (bimtek). This activity aims to improve the role of cadres and families through education and digital technical guidance on DOTS management in order to improve TB patient compliance. The activity was carried out over a period of one month, consisting of socialization, group education, and participatory training, including counseling, mentoring, and the use of interactive digital media. There were 30 participants, consisting of health cadres, patients' families, and community leaders in the Gedong Tataan Community Health Center area. Preparations took two weeks, while the implementation took place over two days offline. Evaluation was conducted using pre-tests, post-tests, observations, and satisfaction questionnaires. The results of the activity showed an increase in the knowledge and skills of cadres and families, the use of digital applications, and patient compliance with therapy up to 78%. Digital education and technical guidance on DOTS management proved to empower the community in supporting TB control. In conclusion, DOTS-based digital education and technical guidance can empower cadres and families in supporting TB patient treatment, thereby increasing the success of TB control programs in the community. Keywords: Tuberculosis, DOTS, Treatment Adherence, Health Cadres, Digital Education