Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Spesies, Kepadatan, dan Pinjal pada Tikus di Area Parkir dan UC-Walk Universitas Ciputra Surabaya Adrianto, Hebert; Liemdjaja, Maynard Adam; Eric Dino Tandoyo; Silitonga, Hanna Tabita Hasianna; Yuwono, Natalia; Ristiyanto; Mulyono, Arief; Wigati
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol. 9 No. 1 (2025): The Environment In Global Health Governance:An Analysis of Environment-Related
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jev.v9i1.813

Abstract

Tikus dapat menjadi inang bagi patogen penyebab penyakit. Leptospirosis dapat ditularkan melalui air liur dan urin tikus, sementara gigitan pinjal pada tubuh tikus dapat menyebabkan wabah pes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi spesies tikus, indeks populasi tikus, dan pinjal pada tikus di area parkir dan UC-walk. Penelitian dilakukan di lokasi-lokasi tersebut karena memiliki potensi untuk menjadi habitat bagi tikus. Penelitian ini merupakan studi observasional deskriptif dengan desain potong lintang, yang dilaksanakan dari September 2024 hingga Oktober 2024. Perangkap dipasang antara pukul 18:00-19:00 WIB, dengan total 10 perangkap hidup yang ditempatkan di titik-titik yang sudah ditentukan di setiap lokasi. Analisis kepadatan tikus menggunakan rumus indeks populasi tikus, yakni memenuhi syarat jika nilai indeks populasi tikus <1. Bulu tikus disisir untuk mencari pinjal. Pinjal diamati di bawah mikroskop, dan identifikasi spesies dilakukan. Identifikasi tikus dilakukan di lembaga BRIN. Hasil penelitian didapatkan enam tikus dengan spesies Rattus tanezumi dan Rattus norvegicus dengan trap success sebesar 0,6 dan 0. Hasil dari trap success yang didapat jika dibandingkan dengan standar baku mutu maka masih memenuhi standar. Hasil dari penyisiran pinjal terdapat satu pinjal dengan jenis Xenopsylla cheopis. Penelitian ini menunjukan rendahnya angka keberadaan tikus pada Universitas Ciputra sehingga kebersihan dan sanitasi pada Universitas Ciputra terjaga.  
Diversity of Mites in Captured Rats and the Role of Rickettsiosis in Semarang City and Demak Regency Mulyani, Indah; Ristiyanto; WARDANI, DITA PRATIWI KUSUMA; ALMANFALUTHI, MUHAMMAD LUTHFI; Handayani, Farida
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 13 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.13.1.77-86

Abstract

Ricketssiosis ditularkan oleh tikus baik secara kontak langsung maupun gigitan ektoparasit. Ektoparasit merupakan parasit vector penularan penyakit rickettsia yang hidupnya pada permukaan tubuh atau di bagian luar inangnya. Ektoparasit yang sering ditemukan di tikus salah satunya tungau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks ekologi ektoparasit tungau pada tikus yang tertangkap di Kota Semarang dan Kabupaten Demak pada bulan Juni – Agustus 2023. Penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan metode yang digunakan survey rodent dengan teknik yaitu teknik accidental sampling. Jumlah tikus yang tertangkap sebanyak 218 ekor dengan jenis Rattus Norvegicus, Rattus Norvegicus javanus, Rattus Tanezumi, Rattus Argentiventer, Suncus Murinus, Mus Musculus. Hasil spesies tungau yang ditemukan yaitu Laelaps nutalli, Laelaps turkestanicus, Eulaelaps stabularis, Echinolaelaps echidninus, Dermanyssus gallinae, Ornithonyssus bacoti dengan total 2.116 individu. Rata-rata nilai indeks keanekaragaman adalah 1,00 (Semarang) dan 0,78 (Demak) termasuk kategori sedang dan tinggi. Banyaknya tikus yang tertangkap dan banyaknya tungau memengaruhi kesehatan lingkungan, terutama manusia. Kelimpahan tungau Laelaps nutalli perlu diwaspadai karena sebagai salah satu yang berpeluang menularkan murine typhus.
THE HIDDEN ECONOMIC BURDEN OF LEPTOSPIROSIS: HEALTHCARE COSTS AND PATIENT IMPACT Nugraheni, Wahyu Pudji; Lestyoningrum, Sinta Dewi; Pawitaningtyas, Indah; Nuraini, Syarifah; Putri, Linta Meyla; Ristiyanto; Milcent, Carine
Indonesian Journal of Health Administration (Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia) Vol. 13 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jaki.v13i1.2025.98-109

Abstract

Background: Leptospirosis is a public health issue caused by the Leptospira bacterium, leading to significant economic impacts. The cost of illness due to Leptospirosis encompasses hidden costs that significantly affect individuals and society Aims: This study aimed to assess the hidden economic burden (direct and indirect costs) experienced by patients and their families due to healthcare treatment of leptospirosis. Methods: This descriptive cross-sectional study was conducted in Banyumas Regency from February to June 2024. Data were collected from patients who completed leptospirosis treatment in 2023. The variables of cost were categorized into direct treatment cost, treatment cost, and indirect cost, which were analyzed descriptively.   Results: Most leptospirosis patients were male, aged 26 – 45 years old, and the majority worked as farmers. Our study reveals that uninsured patients incurred higher out-of-pocket expenses during leptospirosis’ treatment. The productivity loss was estimated at USD 44.75, with significant hidden costs being transportation (USD 31.90), caregiver support (USD 86.38), and hospital treatment (USD 231.40). Conclusion: The significant burden of Leptospirosis in Indonesia highlights the economic impact on individuals and the challenges within the healthcare system. This study calls for enhanced public health strategies focused on prevention, early diagnosis, and improved healthcare access to address the leptospirosis burden effectively. Keywords: Cost of illness, economic burden, financial impact, leptospirosis, productivity loss