Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Nilai-Nilai Pembelajaran Sejarah Masyarakat Adat Kajang: Studi Etnografi Nilai Falsafah Pasang Ri Kajang Amirullah, Amirullah; Ridha, Muh. Rasyid; Wati, Fitra Widya; Kabubu, Rusmala Dewi; Sumardin, Oschar
Jambura History and Culture Journal Vol 7, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jhcj.v7i2.31791

Abstract

Pasang ri Kajang is a philosophy of life embraced by the Ammatoa Kajang indigenous community in Bulukumba, South Sulawesi. This concept not only governs social and cultural aspects but also serves as a guideline for maintaining balance between humans and nature. This study employs a qualitative research method with an ethnographic approach to explore the meaning and practice of Pasang ri Kajang in the daily lives of the Kajang people. Data were collected through direct observation, in-depth interviews with traditional leaders, and analysis of relevant documents and literature. The findings reveal that Pasang ri Kajang plays a crucial role in shaping collective identity, customary legal systems, and environmental sustainability. Values such as simplicity, honesty, and harmony with nature form the core of this philosophy. This study provides insight into how traditional value systems persist amid modernization and their relevance in development planning based on local wisdom.
Penanaman Nilai Berkebinekaan Global untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 3 Salomekko Bahri, Bahri; Tati, Andi Dewi Riang; Asmunandar, Asmunandar; Sumardin, Oschar; Heri, Ririn Nurfaathirany
Jurnal Lamellong: Pengabdian Kepada Masyarakat (JLPM) Volume 2, Nomor 1, April 2025
Publisher : ASHA Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70188/zevk2160

Abstract

Pengabdian ini dilatarbelakangi fenomena kemajemukan bangsa Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya. Adanya keberagaman ini menjadikan jati diri unik dari bangsa Indonesia. Di sisi lain, keragaman tersebut juga mengandung potensi masalah. Jumlah suku yang besar sering kali menjadi perhatian karena dapat menimbulkan banyak masalah dan mudah terpecah karena perbedaan bahasa, politik dan ekonomi. Kita harus mencoba mendidik masyarakat tentang seperti apa negara ini dan terus mendukung toleransi dan keragaman sebagai bangsa multikultural dan menggunakan strategi untuk mempromosikan budaya. Upaya yang tepat untuk itu adalah mengajarkan nilai multikultural melalui mata pelajaran sejarah untuk membentuk karakter profil pelajar Pancasila. Berdasarkan hasil pengabdian, menunjukkan bahwa pembelajaran nilai multikultural dalam mata pelajaran sejarah dapat diajarkan oleh guru melalui 2 cara, yakni mengajar materi (mengintegrasikan nilai kebhinekaan global dalam pembelajaran) di dalam kelas, dan mengajarkan perilaku toleransi secara langsung kepada peserta didik.    
Pelatihan Platform Baamboozle untuk Evaluasi Hasil Belajar di SMAN 13 Makassar Amirullah, Amirullah; Patahuddin, Patahuddin; Wati, Fitra Widya; Kabubu, Rusmala Dewi; Sumardin, Oschar
Humanis Vol. 24, No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i1.73183

Abstract

Abstrak: PKM ini bertujuan untuk menambah wawasan guru di SMAN 13 Makassar dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi dengan menggunakan media Baamboozle pada proses evaluasi belajar terhadap pesertadidik. Permasalahanyang dihadapi adalah : (1) Keterampilan digital guru di SMAN 13 tergolong masih rendah sehingga pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran lebih banyak dilakukan dengan pemberian tugas secara konvensionaldenganmenggunakankertas dan manual atauviawhatsapp.(2) GuruSMAN 13 belum menguasai penggunaan media Baamboozle dalam prosesevalusipembelajaran.Olehkarenaitu,dilakukanpengabdian kepada masyarakat berupa Pelatihan penggunaan media Baamboozle untuk evaluasi hasil belajar. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan tanya jawab terhadap hasilworkshop.HasilnyamenunjukkanguruSMAN 13 Makassarmenguasai penggunaan Baamboozle dalam proses evaluasi pembelajaran  Abstract:ThisPKMaimstoaddinsighttoteachersofSMAN 13 Makassarinutilizingtechnology-basedlearning media byusingthe Quizizz application to the learning evaluation process for students. The problems faced are : (1) The digital skills of teachers at SMAN 13 Makassarl are still low, so that the evaluation of learning outcomes is mostlydonebygivingassignmentsconventionallyusingpaperorvia WhatsApp.(2)SMAN 13teachershavenotmasteredusingBaamboozle in the learning evaluation process. Therefore, community service is carriedoutintheformofworkshopsusingtheBaamboozleapplicationto evaluate learning outcomes. This community service is carried out using lecture methods, demonstrations and evaluation of the results of the workshop.Theresultsshowthat SMAN 13teachersmaster the use of Baamboozle in the learning evaluation process. 
Internalisasi Nilai – Nilai Nasionalisme Peserta Didik melalui Pembelajaran Sejarah Khaeruddin, Khaeruddin; Sumardin, Oschar
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.27994

Abstract

Belajar sejarah tidak hanya berfokus untuk mengetahui peristiwa sejarah yang berkutat pada pertanyaan apa, mengapa dan kapan, tetapi lebih dari itu, dari proses belajar sejarah diharapkan terdapat nilai kebermaknaan yang ada pada peristiwa sejarah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber insfirasi dan edukasi dalam bersikap dan bertindak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme peserta didik melalui pembelajaran sejarah dalam proses pendidikan. Dengan belajar sejarah peserta didik dapat semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air dalam rangka membangun generasi muda yang berkualitas yang memiliki nasionalisme. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif analisis dan teknik pengumpulan data yakni dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan belajar sejarah peserta didik dapat mengetahui makna dan mengambil insfirasi dari peristiwa sejarah. Setidaknya dengan belajar sejarah, peserta didik memiliki nilai-nilai kepahlawananan seperti rasa cinta tanah air, patriotik, dan integritas. Metode strategi yang dapat digunakan, yakni pada jenjang Sekolah Dasar dapat menggunakan model bercerita dan menonton video terkait pahlawan nasional. Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama dapat menggunakan model Tebak Gambar tokoh sejarah. Sedangkan di tingkat Sekolah Menengah Atas dapat menggunakan model Pementasan peristiwa sejarah, sehingga nilai – nilai nasionalisme dapat diinternalisasikan kepada peserta didik.
Pendidikan Sejarah di Era 4.0 Tantangan dan Peluang : Studi Literatur Sumardin, Oschar; khaeruddin, khaeruddin
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 5 No 1: April (2025)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v5i1.913

Abstract

Pendidikan Sejarah menjadi mata pelajaran untuk mengingat berbagai peristiwa penting di masa lampau yang dapat dijadikan pelajaran bagi kehidupan terutama berkaitan dengan kebangsaan. Pada era industri 4.0, pendidikan sejarah pun dituntut untuk lebih terbuka terhadap kehadiran teknologi dan digitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tantangan dan peluang pendidikan sejarah pada era 4.0. Metode penelitian yang dilakukan yaitu penelitian berjenis kualitatif deskriptif dengan teknik studi literatur. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat tantangan dalam pendidikan sejarah di era 4.0 yaitu 1) kurangnya kemampuan guru pendidikan sejarah dalam mengadopsi teknologi digital, (2) kurangnya data yang relevan dan berkualitas dalam pembelajaran sejarah dengan menerapkan teknologi, (3) merebaknya informasi hoaks yang berpotensi memicu pemahaman sejarah yang salah. Peluang pendidikan sejarah yaitu (1) peningkatan efisiensi pembelajaran, (2) peningkatan interaksi dan akses siswa terhadap materi ajar sejarah, serta (3) peningkatan pemahaman siswa terhadap materi konteks sejarah. Dengan peluang dan tantangan yang dihadapi secara beriringan tersebut, pelaksanaan pendidikan sejarah harus direncanakan secara bijak agar dapat menghadapi tantangan yang muncul dan mengoptimalkan peluang yang ada.