Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Innovation in Pancasila Education Learning: The Role of Interactive Multimedia in Enhancing Students' Learning Interest Eka Dayani Yulianti; Desi Fitri Utami; Brian Rusty Santosa; Deni Zein Tarsidi
CAKRAWALA: Journal of Citizenship Teaching and Learning Vol 3 No 1 (2025): June
Publisher : Academic Solution Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70489/rnwxze62

Abstract

The education of Pancasila in elementary schools is crucial for developing students’ character and fostering a sense of national identity. Nevertheless, traditional teaching approaches frequently fail to engage students, leading to diminished participation and comprehension. This research aims to examine how interactive multimedia can enhance students' interest in learning Pancasila Education at the elementary school level. The investigation was carried out using a qualitative case study approach at an elementary school located in the Banjarsari District of Surakarta City. To gather data, techniques such as observation, interviews, and literature reviews were employed to assess the implementation and effectiveness of interactive multimedia in the educational process. The findings indicated that interactive multimedia tools, including animated videos, educational games, and digital comics, can substantially boost students' interest, engagement, and understanding in studying Pancasila Education. These interactive tools enable students to visualize abstract ideas, actively participate in their learning, and connect the content to their daily lives. However, the research also highlighted several constraints, including differences in multimedia quality, technological limitations, and the requirement for extensive resources for effective implementation. Engaging multimedia that facilitates direct interaction among students has proven to be more effective compared to passive formats like videos. The study concluded that interactive multimedia is essential in making the learning of Pancasila Education more vibrant, participative, and meaningful. It is advised that educators and policymakers advocate for the incorporation of interactive multimedia by providing teacher training, enhancing technology infrastructure, and fostering collaboration in developing high-quality educational materials.
Workshop Kreasi Karya Kerajinan Tapestry Sebagai Alternatif Prakarya Bermuatan Pendidikan Karakter Untuk Guru SD Negeri Ngombakan 2 Sukoharjo Karsono, Karsono; Joko Daryanto; Muhammad Ridwan Maulana; Brian Rusty Santosa; Ayyas Yahya; Haffa Islam Mubarok; Sri Marwati
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2025): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v4i3.1842

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi budaya dan keterampilan guru SD dalam membuat karya kerajinan tapestry. Masalah utama yang dihadapi guru di SDN Ngombakan 2 adalah kurangnya pelatihan untuk mengintegrasikan budaya dan lingkungan dalam kreasi prakarya bermuatan karakter. Banyak guru yang belum percaya diri dalam memilih aktivitas yang menggabungkan budaya dan ekologi, serta minimnya wawasan tentang seni ramah lingkungan. Pelatihan ini fokus pada teknik pembuatan karya kerajinan tapestry, yang terjangkau dan mudah diakses oleh guru dan siswa, memungkinkan penerapan pendidikan karakter tanpa biaya tinggi. Diharapkan, guru dapat lebih kreatif mengembangkan aktivitas pembelajaran yang relevan dan berkelanjutan. Luaran yang diharapkan meliputi keterampilan guru dalam membuat karya tapestry, publikasi artikel jurnal ber-ISSN, video dokumentasi, dan publikasi di media massa. Kegiatan ini menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yang melibatkan eksplorasi konsep, diskusi, demonstrasi, dan penugasan kolaboratif. Materi pelatihan mencakup teknik dasar pembuatan tapestry, kriya tekstil, dan praktik pembuatan karya, agar guru dapat mengemas aktivitas pembelajaran prakarya bermuatan karakter yang kreatif.