Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Skrining dan Edukasi Kesehatan Tentang Penyakit Tidak Menular pada Pedagang di Pasar Inpres Kota Palu: Screening and Health Education on Non-Communicable Diseases among Traders at Inpres Market, Palu City Syahadat, Dilla Srikandi; Buchair, Nur Hikmah; Sari, Nur Fadhilah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i1.339

Abstract

Skrining Penyakit Tidak Menular bertujuan untuk mencegah penyakit sedini mungkin sebagai pengendalian faktor risiko PTM, hasil dari pengabdian ini juga diharapkan agar seluruh lapisan masyarakat termasuk para pedagang di pasar tradisional, di pasar Inpres khususnya dapat meningkatan kesadaran dan kepedulian untuk mengendalikan penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan sehingga dapat dilakukan pengobatan segera. Metode pelaksanaan Pengabdian dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah pada masyarakat, serta konseling pribadi. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 31,4% responden mengalami hipertensi, dan 5 responden (9,8%) terdiagnosis hiperglikemia. Masyarakat pedagang yang terdiagnosis hipertensi atau diabetes mellitus (DM) selanjutnya diberikan penyampaian untuk melakukan pemeriksaan dan terapi dari Puskesmas Kamonji. Hasil kegiatan ini diharapkan ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan di wilayah tersebut
The Relationship of Environmental Factors and Nutritional Status and The Incidence of ARI of Toddler in the Working Area of Donggala Public Health Center Krisnasari, Sendhy; Aulia, Tresia; Syahadat, Dilla Srikandi; Marsellina, Marsellina; Wandira, Bertin Ayu
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v1i1.19

Abstract

Acute Respiratory Tract Infection (ARI) is one of the contributors to the high morbidity and mortality rates of a toddler. ARIs are mostly suffered by the toddler in developing countries such as Indonesia, where the incidence is always high every year. The purpose of this study was to analyze the relationship between environmental factors and nutritional status with the incidence of ARI in children under five in the Donggala Community Health Center working area. This type of research is quantitative with a cross-sectional approach. The population in this research was 32,694 toddlers using the Slovin formula and obtained a sample of 100 toddlers. The sampling used was the Probability Sampling technique. The analysis used was Chi-Square. The variables that are significantly related to the incidence of ARI are nutritional status, smoking behavior, house ventilation, and residential density with a p-value < 0.05. Most of the respondents were malnourished, namely, 58%, had a high risk of exposure to cigarette smoke, which was 64%, and the house ventilation area which was included in the not good category was 57% and the residential density was included in the not eligible category at 59%. Prevention efforts to reduce the incidence of ARI in toddlers are by consuming nutritious food, education about house ventilation, and residential density, and increasing awareness of smoking behavior among parents.
The Risks of Sexual and Reproductive Activity on the Occurrence of Cervical Cancer in Central Sulawesi Province: Case Study of patients of Undata Hospital Syahadat, Dilla Srikandi; Eviyulianti, Ni Made; Rau, Muh. Jusman; Mantao, Elvaria; Krisnasari, Sendhy
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v1i3.87

Abstract

This study aimed to determine the risk of age at first having sexual intercourse, parity, use of hormonal contraception, and exposure to cigarette smoke for the incidence of cervical cancer in Undata Hospital. This type of research was a quantitative method with a case-control approach. Case samples were 48 people, and control samples were 48 people with matching ages. Sampling was done by purposive sampling. The data source used secondary data from medical record records for 2021-2022 and primary data obtained through interviews with questionnaires. Data analysis used the odds ratio test, and the results showed that age at first sexual intercourse (OR= 2.333; CI = 1.029-5.292), parity (OR= 4.000; CI = 1.712-9.346), use of hormonal contraception (OR= 2.600; CI = 1.130-5.984), and exposure to cigarette smoke (OR= 1.486; CI = 0.539-4.100), are risk factors for cervical cancer. To overcome the incidence of cervical cancer, women of childbearing age and sexually active are expected to be routinely screened by doing pap HPV smear and vaccination
Determinants of Risk for Type 2 Diabetes Mellitus Among the Community at The Birobuli Community Health Center Rau, Muh. Jusman; Nurjannah, Nurjannah; Syahadat, Dilla Srikandi; Hasanah, Hasanah
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v3i1.222

Abstract

To identify the determinants of risk for type 2 diabetes mellitus among the community at the Birobuli Community Health Center. Type of quantitative research with a case-control approach at a confidence level of 95%. The sample size was taken using the Slovin formula with a result of 76 people and a 1:1 ratio and using gender matching with a total sample of 152 people. Sampling was done using the purposive sampling technique. The data source used secondary data in the form of medical records and primary data in the form of interviews using questionnaires measuring physical activity, unhealthy eating patterns, and sleep quality with the criteria that a doctor diagnosed the respondent as suffering from Type 2 DM and not suffering from other types of Diabetes Mellitus (DM). Data analysis used the odds ratio test, the results showed that physical activity (OR=4.455 and CI=2.250-8.819), unhealthy eating patterns (OR=3.145 and CI=1.616-6.120), sleep quality (OR=5.444 and CI= 2,703 10,966), and dyslipidemia (OR=4,287 and CI=2,121-8,667) are determinants of the risk of Type 2 DM. It is suggested that health workers should improve health services at each Integrated Development Post (known as POSBINDU), an integrated monitoring and early detection activity for NCD risk factors (heart and blood vessel disease, diabetes, acute obstructive pulmonary disease, and cancer) as well as disorders due to accidents and acts of domestic violence which are managed by the community through integrated guidance, meanwhile, provide education on healthy lifestyles to overcome the incidence of DM
Pengembangan Kelompok Pengrajin Tenun Sarung Donggala Berbasis Gedogan Dengan Pewarnaan Alami Dari Limbah Aman Untuk Kesehatan Di Desa Mekar Baru: Empowering Donggala Sarong Weaving Artisans through Gedogan-Based Techniques with Eco-Friendly Natural Dyes from Health-Safe Waste in Mekar Baru Village Syahadat, Dilla Srikandi; Daswati, Daswati; Amalinda, Finta; Jufri, Muhammad Ali
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i2.812

Abstract

Masalah rendahnya kemandirian ekonomi penenun Donggala, yang dipengaruhi oleh keterbatasan manajemen usaha, alat produksi, dan pemasaran menjadi permasalahan pada kelompok penenun sarung Donggala di Desa Mekar Baru. Kondisi ini menyebabkan rendahnya daya saing produk tenun sarung Donggala dan berpotensi mengancam keberlanjutan warisan budaya. Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial serta meningkatkan keterampilan mitra dalam berwirausaha melalui penguatan kemampuan teknis dan nonteknis. Metode pelaksanaan mencakup pelatihan teknis (peningkatan produksi) dan nonteknis (manajemen pemasaran dan administrasi) menggunakan metode ceramah dan learning by doing. Keberhasilan program diukur melalui indikator peningkatan hasil produksi, persentase peningkatan keterampilan, dan peningkatan pengetahuan berdasarkan kuesioner pra dan pasca pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan 80% mitra mampu mempraktikkan keterampilan mewarnai menggunakan bahan pewarna alami, kapasitas produksi meningkat 60% setelah penggunaan alat tenun baru, dan 70% pengetahuan mitra meningkat terkait pengolahan benang menggunakan bahan alami, manajemen usaha dan pemasaran, namun hanya 20% mitra yang mampu meningkatkan kemampuan pemasaran online dengan menggunakan platform facebook. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kapasitas produksi dan kemandirian ekonomi mitra. Untuk keberlanjutan program, PKM menyediakan modal awal dalam bentuk bahan baku untuk tiga kali produksi kain tenun, sehingga pengrajin dapat terus berproduksi, serta dilakukan pengusulan penetapan Desa Mekar Baru sebagai desa binaan.
Pengaruh Peran Pengawas Menelan Obat dan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap Angka Kesembuhan (Cure Rate) Pasien Tuberkulosis Amining, Fauziah; Herawanto, Herawanto; Syahadat, Dilla Srikandi; Hasanah, Hasanah
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2 (2021): Volume 12 No.2 (2021)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v12i2.451

Abstract

Kunci sukses penanggulangan TBC adalah penemuan pasien dan pengobatan pasien sampai sembuh. keberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kepatuhan pasien, faktor pengawas menelan obat dan efek samping yang dirasakan pasien. Kecamatan Palu Selatan merupakan penyumbang angka kejadian TBC yang cukup tinggi dengan angka kesembuhan pasien TBC yang belum mencapai target nasional (85%). Wilayah Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Mabelopura terdapat 62 kasus, Puskesmas Birobuli 46 kasus dan Puskesmas Bulili 28 kasus, dengan angka kesembuhan yaitu Puskesmas Mabelopura 44 (70,96%) kasus, Puskesmas Birobuli 30 (65,21%) kasus dan Puskesmas Bulili 19 (67,85%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi angka kesembuhan TBC di Kecamatan Palu Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 136 orang dan sampel sebanyak 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan yaitu regresi linear sederhana dengan nilai α =5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengawas menelan obat (Sig. 0,010) dan efek samping (Sig. 0,010) terhadap angka kesembuhan pasien TBC. Disarankan kepada pasien TBC untuk patuh dalam mengonsumsi obat walaupun responden merasakan efek samping yang ditimbulkan oleh OAT, kepada keluarga diharapkan berperan aktif dalam mengawasi saat minum obat dan memberikan dukungan kepada pasien agar menyelesaikan pengobatan.
Analisis Faktor Risiko Kejadian Diare Di Wilayah Terdampak Banjir ROB Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Ardiansyah, Mukhlas; Buchaer, Nur Hikmah; Syahadat, Dilla Srikandi; Laba, Stefiani Bengan
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 1 (2024): Volume 15 No. 1 (2024)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v15i1.1130

Abstract

ABSTRAK Diare adalah salah satu penyakit yang berpeluang besar menyebabkan KLB (Kejadian Luar Biasa), sehingga dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat. Meskipun KLB diare sudah jarang terjadi di Sulawesi Tengah pada tahun 2021, kasus sering meningkat di beberapa wilayah kerja puskesmas pada waktu tertentu, seperti saat musim buah atau saat cuaca berubah dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Tiga faktor yang signifikan memiliki dampak terhadap lingkungan adalah air minum yang tidak sehat, limbah, dan pembuangan limbah. Adapun faktor dari lingkungan yang dapat mengakibatkan diare yaitu banjir, perilaku masyarakat yang kurang menjaga kebersihan, khususnya mencuci tangan menggunakan sabun setelah membuang air dan sebelum makan, memperbaiki sumber air dan keberhasilan perorangan akan mengurangi kemungkinan tertular oleh bakteri patogen tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis besaran faktor risiko terjadinya diare di wilayah terdampak banjir ROB di Kecamatann Sirenja Kabupaten Donggala dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Case Control. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji chi-square. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan mencuci tangan (OR=15,074), kondisi jamban keluarga (OR=13,632), kondisi tempat sampah (OR=41,0), serta adanya Ketersedian air bersih (OR=6,378) memiliki faktor risiko dengan kejadian diare. Kebiasaan mencuci tangan, kondisi jamban keluarga, kondisi tempat sampah dan Ketersedian air bersih merupakan faktor risiko kejadian Diare.
CAPAIAN KINERJA PETUGAS DAN KADER TERHADAP TREATMENT COVERAGE (TC) PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS: KAJIAN DESKRIPTIF EPIDEMIOLOGI DI KOTA PALU Syahadat, Dilla Srikandi; Jannah, Annisa Raudhatul; Yuniarti, Irfanita Dwi; Sari, Nur Fadhilah; Fikri, Mohammad; Megasari, Anitatia Ratna
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 15 No. 2 (2024): Volume 15 No. 2 (2024)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v15i2.1788

Abstract

Petugas dan Kader TBC merupakan ujung tombak dalam keberhasilan mencapai program treatment coverage. Namun, di Kota Palu program penanggulangan ini masih terbilang rendah dari target nasional ≥90%. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kota Palu tahun 2021 pasien yang ditemukan dan diobati sebanyak 46%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran capaian kinerja petugas dan kader terhadap Treatment Coverage (TC) pada program penanggulangan tuberkulosis di Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif observasional deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan kuesioner yang akan dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel pengetahuan, motivasi, pelatihan dan ketersediaan dana yang dimiliki petugas TBC sudah baik secara keseluruhan (100%), namun petugas yang memiliki tugas rangkap sebanyak 27 orang (84,4%). Pada kader TBC menunjukkan bahwa berdasarkan variabel pengetahuan, pelatihan dan ketersediaan dana sudah baik 100%, namun kader yang memiliki motivasi kurang dalam melakukan tugasnya sebanyak 15 orang (53,6%) dan secara keseluruhan memiliki tugas rangkap (100%). Capaian kinerja petugas dan kader terhadap treatment coverage pada program penanggulangan tuberkulosis di kota palu dari segi pengetahuan, pelatihan dan ketersediaan dana sudah baik. Namun masih ada kader yang memiliki motivasi kurang dalammelaksanakan tugas serta tugas rangkap yang diberikan kepada petugas dan kader yang dapat mempengaruhi ketercapaian treatment coverage
Pola Sebaran Kasus dan Faktor Risiko Kejadian TB MDR di Kota Palu Marselina, Marselina; Syahadat, Dilla Srikandi; Nurhalisah, Siti; Pertiwi, Pertiwi; Vidyanto, Vidyanto
Jurnal Ners Vol. 10 No. 1 (2026)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v10i1.52008

Abstract

Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB MDR), yang sebagian besar disebabkan oleh tingginya angka lost to follow up. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara riwayat konsumsi alkohol, hasil pengobatan sebelumnya, dan keterlibatan Pengawas Menelan Obat (PMO) terhadap kejadian TB MDR, serta memetakan pola sebarannya di Kota Palu. Desain penelitian menggunakan case control dengan teknik purposive sampling dan perbandingan 1:1, yaitu 30 kasus TB MDR dan 60 kontrol non-TB MDR yang berasal dari Rumah Sakit Anutapura dan Rumah Sakit Undata, Kota Palu. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square serta Odds Ratio (OR), sedangkan pemetaan dilakukan dengan analisis spasial menggunakan likelihood test. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara riwayat pengobatan TBC sebelumnya dengan kejadian TB MDR (p = 0.003 < 0.05; OR = 6.000; CI = 1.635–22.012), sedangkan riwayat konsumsi alkohol dan keterlibatan PMO tidak menunjukkan hubungan bermakna. Uji spasial memperlihatkan pola sebaran TB MDR yang berpola kelompok (p = 0.000). Dengan demikian, riwayat pengobatan TBC sebelumnya merupakan faktor risiko signifikan terhadap kejadian TB MDR di Kota Palu.
Correlation between Health Service Quality, TB Patient Behavior, and Treatment Compliance Syahadat, Dilla Srikandi; Buchair, Nur Hikmah; Sari, Nur Fadhilah; Azzahra, Nur Azizah
International Journal of Integrated Health Sciences Vol 13, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15850/ijihs.v13n2.4265

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) remains a major public health problem in Indonesia, where treatment adherence is essential for preventing drug resistance, treatment failure, and continued transmission. The quality of health services and patient behavior are key determinants influencing adherence, particularly at the primary healthcare level.Objective: To analyze the effect of health services and tuberculosis (TB) patients’ behavior on adherence to TB treatment in Palu City.Methods: A cross-sectional study was conducted among 100 TB patients attending 14 community health centers (Puskesmas) in Palu City, Indonesia, selected through cluster random sampling. Data were collected from August to September 2024 using structured questionnaires. Univariate and bivariate analyses were performed, with statistical testing conducted using the Spearman rank correlation at a 95% confidence level (α = 0.05).Results: Most respondents were from Talise Health Center (12%), aged 21–29 years (24%), self-employed (50%), and had completed high school education (45%). Overall, 84% were treatment-compliant, and 97% demonstrated a positive attitude. All respondents with a less favorable attitude were non-compliant, while 86.6% of those with a good attitude were compliant. Regarding health services, 96% reported good services, and 86.5% of them were compliant, compared to 25% among those with poor services. Significant associations were found between attitude (ρ = 0.000, r = 0.417), health service quality (ρ = 0.000, r = 0.455), and treatment adherence.Conclusion: There is a significant association between the quality of healthcare services,  patient attitudes, and adherence to TB treatment. Strengthening patient-centered services and ongoing counseling at Puskesmas are essential to sustain treatment success and reduce transmission.