Perubahan dalam sektor pendidikan tidak semata-mata ditentukan oleh perumusan kebijakan di tingkat pusat, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh peran aktor-aktor kebijakan dalam proses implementasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana aktor kebijakan berfungsi sebagai penggerak perubahan dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur dan analisis dokumen kebijakan pendidikan nasional pada rentang tahun 2018–2024, studi ini mengkaji dinamika implementasi kebijakan seperti Kurikulum Merdeka, Program Guru Penggerak, dan revitalisasi peran kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktor-aktor kebijakan seperti guru, kepala sekolah, pengambil keputusan daerah, hingga komunitas pendidikan memiliki kapasitas strategis untuk mentransformasikan kebijakan menjadi praktik yang kontekstual dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Peran mereka mencakup interpretasi kebijakan, mediasi antara kepentingan pusat dan lokal, serta inovasi dalam pelaksanaan. Temuan ini menegaskan bahwa keberhasilan kebijakan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan adaptif, kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan kemampuan aktor untuk merespons kompleksitas lapangan. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kapasitas aktor melalui pelatihan berkelanjutan, dukungan regulasi yang fleksibel, dan ruang partisipatif dalam perumusan hingga evaluasi kebijakan.